b. Laporan lisan
Pimpinan juga dapat memperoleh data langsung tentang pelaksanaan suatu program denagan mendengarkan laporan lisan staf
atau pengaduan masyarakat. Dengan pengawasan melalui laporan lisan, pimpinan hanya memperoleh informasi terbatas tentang
kemajuan program atau laporan kasus penyalahgunaan wewenang oleh staf dari laporan masyarakat. Dalam hal ini, pimpinan juga harus peka
dengan raut wajah staf dan cara mereka melapor, jika seandainya laporan yang diterima tidak benar apalagi jika tidak ditunjang dengan
data fakta. c.
Laporan tertulis Staf penanggung jawab program diminta membuat laporan singkat
tentang hasil kegiatannya. Informasi nya hanya terbatas pada hal-hal yang dianggap penting oleh staf. Format laporan staf harus dibuat.
Sistem pencatatan dan pelaporan yang secara rutin dibuat oleh staf dapat dimanfaatkan untuk menegembangkan program asalkan laporan
tersebut sudah dianalisis dengan baik.
4. Prinsip-prinsip supervisi
Menurut Suyanto 2009, supervisi dapat dijalankan dengan baik jika seorang supervisor dapat memahami prinsip-prinsip supervisi dalam
keperawatan sebagai berikut : a.
Didasarkan atas hubungan profesional bukan pribadi. b.
Kegiatan direncanakan dengan matang.
Universitas Sumatera Utara
c. Bersifat edukatif, supportif, dan informal.
d. Memberikan perasaan aman pada staf dan pelaksana keperawatan.
e. Membentuk hubungan yang demokratis antara supervisor dan staf.
f. Harus objektif dan sanggup mengadakan self evaluation.
g. Harus progresif, inovatif, fleksibel dan dapat mengembangkan
kelebihan masing-masing perawat yang disupervisi. h.
Konstuktif dan kreatif dalam mengembangkan diri sesuai disesuaikan dengan kebutuhan.
i. Dapat meningkatkan kinerja bawahan dalam upaya meningkatkan
kualitas asuhan keperawatan. Dharma 2003 menyatakan agar dapat memimpin secara efektif,
seorang supervisor harus mampu berkomunikasi dengan jelas, mengharapkan yang terbaik dari orang-orangnya, berpegang pada tujuan,
dan berusaha memperoleh komitmen. Keempat prinsip ini boleh jadi tidak mencakup semua hal yang dipandang perlu dihayati dan dilaksanakan oleh
seorang supervisor. Namun, pengalaman telah menujukkan bahwa keempat prinsip itu paling menonjol di kalangan para supervisor yang
efektif.
5. Pelaksana supervisi
Supervisi dilaksanakan oleh atasan yang memiliki kelebihan dalam organisasi. Idealnya, kelebihan tersebut tidak hanya dari aspek status dan
kedudukan, tetapi juga pengetahuan dan keterampilan. Berdasarkan hal tersebut serta prinsip-prinsip pokok supervisi, maka untuk melaksanakan
Universitas Sumatera Utara
supervisi dengan baik ada beberapa syarat atau karakteristik yang harus dimiliki oleh pelaksana supervisi Suarli Bahtiar, 2009. Adapun
karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut: a.
Sebaiknya pelaksana supervisi adalah atasan langsung dari yang disupervisi.
b. Pelaksana supervisi harus memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang
cukup untuk jenis pekerjaan yang akan disupervisi. c.
Pelaksana supervisi harus memiliki ketrampilan melakukan supervisi, artinya memahami prinsip-prinsip pokok supervisi serta teknik
supervisi. d.
Pelaksana supervisi harus memiliki sifat edukatif dan suportif, bukan otoriter.
e. Pelaksana supervisi harus mempunyai waktu yang cukup, sabar, dan
selalu berupaya meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan prilaku bawahan yang disupervisi.
Menurut Suyanto 2009, Supervisi keperawatan dilaksanakan oleh personil atau bagian yang bertanggung jawab antara lain:
a. Kepala Ruangan
Kepala ruangan bertanggung-jawab untuk melakukan supervisi pelayanan keperawatan yang diberikan kepada klien di ruang
perawatan yang dipimpinnya. Kepala ruangan mengawasi pearawat pelaksana dalam memberikan asuhan keperawatan baik secara
Universitas Sumatera Utara
langsung maupun tidak langsung disesuaikan dengan metode penugasan yang diterapkan di ruang tersebut.
b. Pengawas perawatan
Ruang perawatan dan unit pelayanan yang berada di bawah unit pelaksana fungsional UPF mempunyai pengawas yang bertanggung-
jawab mengawasi jalannya pelayanan keperawatan. c.
Kepala bidang perawatan Sebagai top manajer dalam keperawatan, kepala bidang perawatan
bertanggung-jawab untuk melakukan supervisi baik secara langsung atau tidak langsung melalui para pengawas perawatan.
6. Kompetensi yang dimiliki supervisor