Klasifikasi Fasilitas Pembelajaran Deskripsi Teoritis 1. Tinjauan Prestasi Belajar
2 Alat tangan bertenaga yaitu jenis alat yang bertenaga mesin tetapi operasionalnya menggunakan tangan.
3 Alat mesin yaitu alat yang operasionalnya memerlukan bantuan listrik dan mekanik.
4 Alat ukur, alat uji dan laboratorium 5. Alat-alat Penunjang
Adalah segala macam alat yang digunakan untuk menunjang kegiatan praktek seperti: tempat sampah, sapu, tool box, sekop, dan
lain sebagainya.
6. Bahan Ajar Bahan ajar adalah sumber bacaan yang berisi ilmu pengetahuan
untuk menunjang kegiatan belajar mengajar pada program normative, adaptif dan produktif. Bahan ajar mencakup:
a. Buku
1 Buku pegangan digunakan oleh guru dan peserta sebagai acuan dalam KBM.
2 Buku pelengkap digunakan guru untuk memperluas dan memperdalam penguasaan materi.
3 Referensi digunakan guru dan peserta untuk memperoleh kejelasan informasi mengenai suatu bidang ilmu dan
ketrampilan. 4 Buku bacaan digunakan guru dan peserta sebagai bahan
bacaan b. Modul merupakan konsekuensi dari system pendidikan dan
pelatihan di SMK yang berbasis luas, kuat dan fleksibel serta berbasis kompetensi produksi dan pembelajaran tuntas, maka
SMk perlu mengemas bahan ajar dalam bentuk modul.
Suharsimi Arikunto
1987:6-7 menggolongkan
fasilitas pembelajaran sebagai berikut:
1. Fasilitas fisik yaitu, segala sesuatu yang berupa benda atau yang dapat dibendakan, yang mempunyai peranan untuk memudahkan
dan memperlancar suatu usaha fasilitas materiil, misalnya: kendaraan, alat tulis menulis, alat komunikasi dan sebagainya.
Dalam dunia pendidikan yang tergolong fasilitas materiil antara lain: perabot ruang kelas, perabot ruang Tata Usaha, perabot
laboratorium, Perpustakaan dan ruang praktek, alat pengajaran, media pendidikan, dan lain sebagainya.
2. Fasilitas uang yaitu segala sesuatu yang bersifat mempermudah suatu kegiatan sebagai akibat bekerjanya nilai uang.
Sedangkan Klasifikasi fasilitas sekolah menurut Depdikbud 1994:44 terdiri atas:
a. Barang yang tidak bergerak, misalnya : tanah dan bangunan. b. Barang yang bergerak, baik habis pakai maupun yang tidak habis
pakai seperti: perabotan, alat-alat kantor, buku-buku, alat peraga pendidikan.
Berdasarkan sifatnya fasilitas dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu:
a. Barang bergerak, dikelompokkan menjadi barang yang “habis pakai” dan barang yang “tak habis pakai”.
1.Barang yang “habis pakai” ialah barang yang susut volumenya pada waktu dipergunakan dan pada jangka waktu tertentu barang tersebut
dapat susut terus sampai habis, selanjutnya akan tidak difungsikan lagi, seperti kapur, kertas, buku, sapu, dan sebagainya Keputusan
Menteri Keuangan tanggal 13 April 1971 No. 225MKV1971.
2.Barang yang “tak habis pakai” ialah barang yang dapat dipakai berulang kali serta tidak susut volumenya semasa digunakan dalam
jangka waktu yang relative lamapanjang, tetapi tetap memerlukan perawatan agar selalu “siap-pakai”, seperti mesin ketik, mesin
hitung, mesin stensil, kendaraan, perabot, media, dan sebagainya.
b. Barang tak bergerak yaitu barang yang tidak berpindah-pindah, seperti tanah, bangunan, sumur, dan sebagainya Ary H. Gunawan, 1982:9.
Berdasarkan beberapa uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa fasilitas pembelajaran terdiri dari fasilitas fisik yaitu:lahan, ruangan,
perabot, alat-alat pendidikan, bahan praktek, dan bahan ajar, dan fasilitas non fisik yaitu: jasa, uang dan manusia. Fasilitas belajar yang lengkap dan
relevan sangat mempengaruhi kualitas pengajaran dan secara langsung juga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa karena ketersediaan
fasilitas belajar tersebut siswa menjadi lebih mudah untuk melakukan kegiatan praktek.