audiens kawula muda pada umumnya maupun dipandang sebagai sesuatu yang membahayakan tidak terkontrol atau disebut musik setan
Devil’s music oleh orang-orang tua pada umumnya. Karena audiens pada kalangan usia dewasa telah
terbiasa dengan pola tingkah laku yang lebih terkontrol dan formal serta telah terbiasa menahan emosi. Stratton, 1989
4.2 Musik di Kabupaten Boyolali
Manusia telah mengenal musik sejak berabad-abad yang lalu, bahkan ketika jaman kehidupan manusia purba, hanya saja konsep mengenai musik mulai
banyak dibicarakan sejak abad ke-17 Passaribu, 1953. Musik bersumber dari kata “Muse”. Kata “Muse” yang kemudian diambil alih kedalam bahasa Inggris
jika diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai renungan. Menurut mitologi Yunani Muse dan sembilan saudaranya dewi-dewi kesenian,
mereka adalah penciptakan lagu, puisi, seni, dan pengetahuan, mereka lahir dari hasil perkawinan antara Dewa Zeus dengan Dewi Mnemosyne. Hal ini
mengambarkan bahwa telah berabad-abad lamanya manusia sesungguhnya menyadari bahwa musik memiliki dampak spiritual yang besar bagi kesejahteraan
hidup manusia Campbell, 1997. Lepas dari sejarah dan mitologi, disebutkan bahwa musik adalah seni
pengungkapan gagasan melalui bunyi yang unsur dasarnya berupa melodi, irama dan harmoni dengan unsur pendukung bentuk gagasan, sifat dan warna bunyi,
namun penyampaiannya masih berpadu dengan unsur-unsur lain seperti bahasa, gerak dan warna Suharto, 1992. Sedangkan menurut T. Slamet Suparno 2003
musik adalah suatu bentuk kesenian yang dapat mengeluarkan aneka perasaan dan gelora jiwa melalui media suara. Dalam hal ini ia lebih menyoroti musik dari
sudut pandang budaya, maksudnya sebuah musik dari hasil kebudayaan suatu kelompok masyarakat.
Kabupaten Boyolali sebagai salah satu dari 35 KabupatenKota di Propinsi Jawa Tengah. Kabupaten Boyolali memiliki luas wilayah sebesar 101.510,1
hektar secara administratif Kabupaten Boyolali terdiri dari 19 Kecamatan yang terbagi menjadi 262 desa, batas-batas wilayah Kabupaten Boyolali adalah sebelah
Utara berbatasan dengan Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Semarang; sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sragen dan
Kabupaten Sukoharjo; sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Klaten dan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta; dan sebelah barat berbatasan dengan
Kabupaten Magelang dan Kabupaten Semarang. Secara geografis Kabupaten Boyolali membentang barat-timur sepanjang
48 km, dan utara-selatan 54 km. Sebagian besar wilayahnya adalah dataran rendah dan dataran bergelombang dengan perbukitan yang tidak begitu terjal. Jumlah
penduduk di Kabupaten Boyolali berkisar 949.583 jiwa
2008
dengan jumlah kepadatan penduduknya 935,46 jiwakm
2
. Dijaman yang semakin modern dan maju ini muncul bermacam-macam
jenis musik, seperti musik Pop, Rock, Jazz, Dangdut, Metal dll. Di Boyolali musik yang muncul juga bermacam-macam variasi dan penikmatnya juga lumayan
banyak. Di Boyolali juga sering mengadakan event-event musik yang bertujuan
untuk mempersatukan perbedaan antara aliran musik yang satu dengan aliran musik yang lain karena musik bersifat bebas dan didalam musik tidak ada
perbedaan. Seperti yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa aliran musik Metal masih memiliki beberapa sub-genre lagi seperti Deathmetal, Gothic,
Blackmetal dll. Walaupun aliran-aliran ini penikmatnya hanya sedikit namun dikalangan remaja dan anak-anak cukup memiliki pendukung dan penikmat yang
lumayan banyak. Di Boyolali sendiri penggemar dari aliran musik ini cukup banyak. Aliran musik Blackmetal di Boyolali sendiri memiliki beberapa band
yang cukup terkenal dikalangannya seperti Siramandalem Legion, Hastonoloyo, Sasmito Gaib, Bhrobosan, Astonoloyo dll.
4.3 Sekilas tentang sejarah masuknya aliran musik Blackmetal di Boyolali