20
menjadi beban baginya, namun sebaliknya subyek bersyukur atas keberadaannya di Rutan menjadi narapidana sementara dua narapidana remaja
yang lain tidak menunjukkan hal tersebut, 2 Antara peneliti dan penulis sudah terhubung dengan baik. Penulis dan AGN terhubung dengan baik sejak
penulis melakukan PPL Konseling di Rutan, dan 3 Satu-satunya yang menjadikan sampel penelitian studi kasus relevan adalah di mana peneliti
dapat menemukan subyek yang tepat dari kasus yang menarik bagi penulis. Penulis tertarik meneliti penerimaan diri AGN karena berstatus narapidana di
usia remaja di mana subyek sedang dalam fase mencari identitas diri. Status narapidana dapat menimbulkan cap negatif bagi diri subyek baik cap yang
datang dari dalam diri maupun dari orang lain. Cap dari orang lain dapat mempengaruhi konsep subyek mengenai dirinya. Lundin dan Merry dalam
Jarvis, 2006, menuliskan bahwa seseorang dipengaruhi oleh cara pandangnya mengenai
dirinya sendiri
yang berasal
dari cara
orang lain
memperlakukannya. Jika perlakuan yang diterima individu berupa penerimaan, cinta dan kasih sayang maka subyek akan merasa diterima dan
berharga. Selain itu penulis memilih AGN sebagai subyek karena AGN akan bebas pada bulan Mei 2014 sementara dua narapidana lainnya telah bebas
pada tahun 2013. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas maka AGN dapat dijadikan subyek dalam penelitian ini.
3.3. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah logika keterkaitan antara data yang harus dikumpulkan kesimpulan-kesimpulan yang akan dihasilkan dan pertanyaan
21
awal suatu penelitian Yin, 2011. Penelitian ini didesain mengacu pada desain penelitian studi kasus oleh Yin yang kemudian penulis sesuaikan dengan
kebutuhan dalam penelitian ini. Tahap persiapan penulis terlebih dahulu menuliskan definisi
penerimaan diri dan menjabarkan aspek-aspeknya lalu menentukan jenis alat pengumpul data. Dalam setiap proses pengumpulan data dari aspek-aspek
penerimaan diri tersebut penulis membuat laporan kasus individu yang penulis identifikasi selama proses pengambilan data. Selain itu dalam proses
pengambilan data penulis menilai kecocokan antara data yang terkumpul dengan rumusan teori. Apabila data yang diperoleh masih kurang atau tidak
lengkap maka penulis melakukan penggalian data kembali dengan terlebih dahulu melihat kesesuaian alat pengumpul data sehingga penulis dapat
memutuskan apakah diperlukan tambahan alat pengumpul data atau sumber data. Selanjutnya penulis melihat kesesuaian data-data yang terkumpul dengan
pola yang ada. Dari penjodohan pola tersebut kemudian peneliti membuat suatu kesimpulan gambaran penerimaan diri subyek terhadap dirinya yang
berstatus narapidana diusia remaja. Desain penelitian dalam penelitian ini seperti yang digambarkan pada tabel 3.1.
22
Table 3.1 Desain Penelitian
- Wawancara
- Observasi partisipatif
- Dokumentasi
- Skala Penerimaan Diri CASSA
Laporan kasus individu
Laporan kasus individu
Penentuan Jenis alat
Pengumpul Data
Individu menerima diri tanpa syarat
Aspek-aspek Penerimaan
diri Individu menyadari kemanusiaannya
Penerimaan diri
Konklusi Penjodohan pola
Individu menyadari diri sebagai pribadi yang berharga
- Wawancara
- Observasi partisipatif
- Dokumentasi
- Skala Penerimaan Diri CASSA
- Wawancara
- Observasi partisipatif
- Dokumentasi
- Survei SA
- Skala Penerimaan Diri CASSA
Laporan kasus individu
Laporan kasus individu
Penjodohan pola
Penjodohan pola Individu tidak menilai harga diri
secara global
- Wawancara
- Observasi partisipatif
- Dokumentasi
- Skala Penerimaan Diri CASSA
Penjodohan pola
23
Table 3.2 Penjabaran Aspek-aspek Penerimaan Diri
No Variable
Sub variable
I Individu menerima diri
tanpa syarat 1.
Ketika individu mampu berperilaku cerdas atau tidak
2. Ketika individu mampu berperilaku tepat atau
tidak 3.
Ketika individu mampu berperilaku sempurna atau tidak
4. Orang lain mengakui individu atau tidak
5. Orang lain menghargai individu individu atau
tidak 6.
Orang lain mencintai individu atau tidak II
Individu menyadari kemanusiaannya
7. Manusia rentan berbuat salah
8. Manusia memiliki kekurangan
9. Manusia akan mengalami kegagalan
III Individu tidak memberi penilaian positif atau
negative terhadap harga diri secara global
10. Individu tidak memberi penilaian negative
terhadap harga diri secara global 11.
Individu tidak memberi penilaian positif terhadap harga diri secara global
IV Individu menyadari sebagai pribadi yang
berharga 12.
Individu menyadari dirinya berharga hanya karena individu ada di dunia
13. Individu menghargai diri meski telah
melakukan kesalahan
24
3.4. Definisi Operasional