Desain Penelitian T1 132010030 BAB III

20 menjadi beban baginya, namun sebaliknya subyek bersyukur atas keberadaannya di Rutan menjadi narapidana sementara dua narapidana remaja yang lain tidak menunjukkan hal tersebut, 2 Antara peneliti dan penulis sudah terhubung dengan baik. Penulis dan AGN terhubung dengan baik sejak penulis melakukan PPL Konseling di Rutan, dan 3 Satu-satunya yang menjadikan sampel penelitian studi kasus relevan adalah di mana peneliti dapat menemukan subyek yang tepat dari kasus yang menarik bagi penulis. Penulis tertarik meneliti penerimaan diri AGN karena berstatus narapidana di usia remaja di mana subyek sedang dalam fase mencari identitas diri. Status narapidana dapat menimbulkan cap negatif bagi diri subyek baik cap yang datang dari dalam diri maupun dari orang lain. Cap dari orang lain dapat mempengaruhi konsep subyek mengenai dirinya. Lundin dan Merry dalam Jarvis, 2006, menuliskan bahwa seseorang dipengaruhi oleh cara pandangnya mengenai dirinya sendiri yang berasal dari cara orang lain memperlakukannya. Jika perlakuan yang diterima individu berupa penerimaan, cinta dan kasih sayang maka subyek akan merasa diterima dan berharga. Selain itu penulis memilih AGN sebagai subyek karena AGN akan bebas pada bulan Mei 2014 sementara dua narapidana lainnya telah bebas pada tahun 2013. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas maka AGN dapat dijadikan subyek dalam penelitian ini.

3.3. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah logika keterkaitan antara data yang harus dikumpulkan kesimpulan-kesimpulan yang akan dihasilkan dan pertanyaan 21 awal suatu penelitian Yin, 2011. Penelitian ini didesain mengacu pada desain penelitian studi kasus oleh Yin yang kemudian penulis sesuaikan dengan kebutuhan dalam penelitian ini. Tahap persiapan penulis terlebih dahulu menuliskan definisi penerimaan diri dan menjabarkan aspek-aspeknya lalu menentukan jenis alat pengumpul data. Dalam setiap proses pengumpulan data dari aspek-aspek penerimaan diri tersebut penulis membuat laporan kasus individu yang penulis identifikasi selama proses pengambilan data. Selain itu dalam proses pengambilan data penulis menilai kecocokan antara data yang terkumpul dengan rumusan teori. Apabila data yang diperoleh masih kurang atau tidak lengkap maka penulis melakukan penggalian data kembali dengan terlebih dahulu melihat kesesuaian alat pengumpul data sehingga penulis dapat memutuskan apakah diperlukan tambahan alat pengumpul data atau sumber data. Selanjutnya penulis melihat kesesuaian data-data yang terkumpul dengan pola yang ada. Dari penjodohan pola tersebut kemudian peneliti membuat suatu kesimpulan gambaran penerimaan diri subyek terhadap dirinya yang berstatus narapidana diusia remaja. Desain penelitian dalam penelitian ini seperti yang digambarkan pada tabel 3.1. 22 Table 3.1 Desain Penelitian - Wawancara - Observasi partisipatif - Dokumentasi - Skala Penerimaan Diri CASSA Laporan kasus individu Laporan kasus individu Penentuan Jenis alat Pengumpul Data Individu menerima diri tanpa syarat Aspek-aspek Penerimaan diri Individu menyadari kemanusiaannya Penerimaan diri Konklusi Penjodohan pola Individu menyadari diri sebagai pribadi yang berharga - Wawancara - Observasi partisipatif - Dokumentasi - Skala Penerimaan Diri CASSA - Wawancara - Observasi partisipatif - Dokumentasi - Survei SA - Skala Penerimaan Diri CASSA Laporan kasus individu Laporan kasus individu Penjodohan pola Penjodohan pola Individu tidak menilai harga diri secara global - Wawancara - Observasi partisipatif - Dokumentasi - Skala Penerimaan Diri CASSA Penjodohan pola 23 Table 3.2 Penjabaran Aspek-aspek Penerimaan Diri No Variable Sub variable I Individu menerima diri tanpa syarat 1. Ketika individu mampu berperilaku cerdas atau tidak 2. Ketika individu mampu berperilaku tepat atau tidak 3. Ketika individu mampu berperilaku sempurna atau tidak 4. Orang lain mengakui individu atau tidak 5. Orang lain menghargai individu individu atau tidak 6. Orang lain mencintai individu atau tidak II Individu menyadari kemanusiaannya 7. Manusia rentan berbuat salah 8. Manusia memiliki kekurangan 9. Manusia akan mengalami kegagalan III Individu tidak memberi penilaian positif atau negative terhadap harga diri secara global 10. Individu tidak memberi penilaian negative terhadap harga diri secara global 11. Individu tidak memberi penilaian positif terhadap harga diri secara global IV Individu menyadari sebagai pribadi yang berharga 12. Individu menyadari dirinya berharga hanya karena individu ada di dunia 13. Individu menghargai diri meski telah melakukan kesalahan 24

3.4. Definisi Operasional