26 1
Mendapatkan rasa aman, rasa dianggap penting karena keberadaan dirinya diakui oleh orang lain disekitarnya.
2 Dapat menyalurkan rasa kecewa, rasa takut, rasa khawatir dan
rasa gembira. 3
Dapat mengembangkan kemajuan-kemajuan dan ketrampilan yang dimiliki sehingga akan lebih mudah menyesuaikan
dengan keadaan. 4
Adanya kaidah-kaidah tertentu dalam kepramukaan akan mendorong remaja untuk bersikap dan bertindak secara
dewasa. 5
Dapat menumbuhkan rasa aman yang akan mendorong hidup secara mandiri.
6 Dapat melatih kerjasama, cara berorganisasi cara hidup
demokratis, jiwa toleransi dan keterbukaan. Selain itu secara umum ada beberapa pendapat yang
mengemukakan tentang manfaat kegiatan kepramukaan, Yosef Amasuba 1992: 25 mengatakan manfaat-manfaat kegiatan pramuka
adalah sebuah wadah pendidikan, karena disana ada pembinaan kepribadian. Dalam kebersamaan anak dibina dan membina diri. Disana
segala bakat, kemampuan, serta kreatifitas berkembang. Disana emosi dan kehendaknya menjadi dewasa dan seimbang.
Dari kedua pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa pramuka sebagai salah satu wadah pendidikan. Pendidikan kepramukaan sangat
bermanfaat dalam hal pembinaan kepribadian.
7. Karakteristik Siswa Kelas IV dan V
Tahap pertumbuhan dan perkembangan siswa akan selalu mengalami perubahan peningkatan terhadap pembentukan karakteristik,
baik sejak lahir, masa anak-anak, remaja, hingga menuju dewasa. Hal tersebut menandakan bahwa dalam pemberian aktivitas jasmani
disesuaikan dengan fase dan sifat siswa dalam pemberian pendidikan.
27 Dalam hal ini, pendidikan jasmani yang diberikan pada siswa oleh guru
dalam pembelajaran pendidikan jasmani perlu mendalami dan memahami karakteristik siswa sebagai pesrta didik.
Dwi Siswoyo 2008: 87 mendeskripsikan peserta didik sebagai anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi dirinya
melalui proses pendidikan di sekolah. Peserta didik atau siswa pada umumnya adalah seorang anak yang dalam masa pertumbuhan dan
perkembangannya masih membutuhkan bantuan orang lain untuk menjadi manusia dewasa.
Siswa merupakan istilah bagi peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Siswa adalah salah satu komponen dalam sistem
pendidikan, yang selanjutnya diproses dalam proses pendidikan, sehingga menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan
nasional. Siswa hendaknya dibentuk dengan baik tidak hanya secara
akademik, namun juga non-akademik, khususnya berkaitan dengan pola hidup dan perilaku luhur. Salah satu perilaku luhur yang dimaksud adalah
kepedulian terhadap kesehatan individu dan lingkungan. Desmita 2010: 35 menyatakan bahwa anak usia sekolah dasar
dibagi menjadi dua yaitu usia 6-9 tahun dan usia 10-12 tahun. Usia tersebut adalah masa anak untuk lebih banyak bermain dan bergerak. Oleh
sebab itu, guru hendaknya mengembangkan pembelajaran yang mengandung unsur bermain dan membuat siswa banyak bergerak.
Havighurst dalam Desmita 2010: 35-36 menjelaskan tugas
28 perkembangan anak usia sekolah dasar meliputi: 1 menguasai
keterampilan fisik yang diperlukan dalam permaianan dan aktifitas fisik, 2 membina hidup sehat, 3 belajar bergaul dan bekerja dalam kelompok,
4 belajar menjalankan peranan sosial sesuai dengan jenis kelamin, 5 belajar membaca, menulis, dan menghitung agar mampu berpartisipasi
dalam masyarakat, 6 memperoleh sejumlah konsep yang diperlukan untuk berpikir efektif, 7 mengembangkan kata hati, moral, dan nilai-nilai, dan
8 mencapai kemandirian pribadi. Santrock dalam buku Desmita 2009: 155 menyebutkan bahwa
usia 10 hingga 12 tahun, anak-anak mulai memperhatikan keterampilan- keterampilan manipulatif menyerupai kemampuan-kemampuan orang
dewasa. Mereka mulai memperlihatkan gerakan-gerakan yang kompleks, rumit, dan cepat, yang diperlukan untuk menghasilkan karya kerajinan
yang bermutu bagus atau memainkan instrumen musik tertentu. Siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV
dan V SD Negeri Jombor Lor, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Kelompok siswa ini masih memerlukan bimbingan dalam hal
membangun sikap yang baik terhadap kegiatan ekstrakurikuler khususnya pramuka untuk mendukung terwujudnya tujuan kepramukaan untuk siswa
dan juga lingkungan sekitar.
B. Penelitian Yang Relevan