Soft skills Dalam Kesiapan Kerja.

41 Hard skill siswa dapat diberikan selama proses belajar berlangsung. Pembentukan keterampilan psikomotor pada Sekolah Menengah Kejuruan dengan adanya kegiatan praktek di sekolah hal ini dimaksudkan untuk melatih keterampilan kerja siswa secara langsung karena seorang dapat dikatakan memiliki hard skill yang baik setelah melalui serangkaian latihan yang terencana, bertahap dan terlatih. Dalam penelitian ini akan lebih ditekankan pada masalah kemampuan psikis atau keterampilan yang menyangkut soft skill karena sesuai dengan data di lapangan masalah yang ada pada kesiapan kerja terletak pada aspek soft skill.

B. Soft skills Dalam Kesiapan Kerja.

Soft skill merupakan hal yang penting dimiliki oleh setiap siswa, apabila soft skillnya baik maka dapat dipastikan siswa tersebut telah memiliki kesiapan kerja yang baik pula. Karena Untuk mencapai keberhasilan dalam suatu pekerjaan, seseorang perlu memiliki kesiapan akan segala sesuatu yang diperlukan oleh lapangan pekerjaan tersebut, baik itu kesiapan dalam bentuk keterampilan secara pengetahuan hard skill maupun mental soft skill. Dalam hal ini soft skill sangat penting dimiliki oleh seseorang karena hampir semua perusahaan dewasa ini walaupun mensyaratkan adanya kombinasi yang sesuai antara hard skill dan soft skill, apapun posisi karyawannya namun di kalangan para praktisi SDM, pendekatan ala hard skill saja kini sudah 42 ditinggalkan. Percuma jika hard skill baik, tetapi soft skillnya buruk. Hal ini bisa dilihat pada iklan-iklan lowongan kerja berbagai perusahaan yang juga mensyaratkan kemampuan soft skill, seperti team work, kemampuan komunikasi, dan interpersonal relationship, dalam job requirementnya. Saat rekrutasi karyawan, perusahaan cenderung memilih calon yang memiliki kepribadian lebih baik meskipun hard skillnya lebih rendah. Alasannya sederhana, memberikan pelatihan ketrampilan jauh lebih mudah daripada pembentukan karakter. Bahkan kemudian muncul tren dalam strategi rekrutasi “Recruit for Attitude, Train for Skill “. Hal tersebut menunjukkan bahwa, hard skill merupakan faktor penting dalam bekerja, namun keberhasilan seseorang dalam bekerja biasanya lebih ditentukan oleh soft skillnya yang baik. Psikolog David McClelland bahkan berani berkata bahwa faktor utama keberhasilan para eksekutif muda dunia adalah kepercayaan diri, daya adaptasi, kepemimpinan dan kemampuan mempengaruhi orang lain yang tak lain dan tak bukan merupakan soft skill. Dengan demikian soft skill yang baik memang sangat penting dimiliki oleh tenaga kerja saat ini. Salah satu cara melatih kemampuan soft skill siswa adalah dengan memberikan layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Dalam pelayanan bimbingan dan konseling ada empat bidang pelayanan yang harus diberikan kepada siswa yaitu bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar dan bimbingan karir, dalam hal ini bimbingan karir dan bimbingan pribadi sosial perlu 43 lebih ditekankan karena masalah kesiapan kerja yang terjadi adalah menyangkut aspek soft skill. Program bimbingan karir salah satu program yang dicanangkan sekolah untuk membantu peserta didik untuk merencanakan masa depan karirnya dengan baik. Dengan adanya bimbingan karir juga diharapkan bisa membantu siswa untuk nantinya dapat mempersiapkan dirinya memasuki dunia kerja dengan kata lain bimbingan karir sebagai suatu proses membantu pribadi untuk mengembangkan penerimaan kesatuan dan gambaran diri serta peranannya dalam dunia kerja Prayitno, 2004: 259. Menurut batasan ini, ada dua hal penting, pertama proses membantu individu untuk memahami dan menerima diri sendiri, dan kedua memahami dan menyesuaikan diri dalam dunia kerja sedangkan bimbingan pribadi sosial perlu diberikan untuk melatih keterampilan intrapersonal dan interpersonal siswa. Memasuki abad 21, banyak paradigma baru bermunculan dan memerlukan pertimbangan serta perhatian yang seksama. Lingkungan bisnis global akan menjadi semakin kompleks, dinamis, dan bermunculan berbagai konflik kepentingan. Hard skills seperti pemahaman tentang bidang pekerjaan fungsional atau area tertentu , tidak lagi mencukupi bagi seorang dalam meraih kesuksesan di dunia kerja. Saat ini diperlukan seseorang yang dididik secara liberal, memiliki pemikiran yang terintegrasi, komunikator yang handal, cerdas emosional, mampu bekerja dalam tim dan beretika, yang semuanya itu bersifat soft skills. 44 Pendidikan tradisional yang menekankan bahwa dalam bekerja, seseorang harus memiliki pengetahuan yang tinggi tentang bidang pekerjaannya, sekarang tidak lagi mencukupi. Kenyataannya masih sangat sedikit pandangan bahwa seorang pekerja harus memiliki soft skill. Pembicaraan tentang soft skill. tidak dapat dilepaskan dari pengertian kompetensi. Kompetensi dapat diartikan sebagai motif, sikap, keterampilan, pengetahuan, perilaku atau karakteristik pribadi lain yang penting untuk melaksanakan pekerjaan atau yang membedakan antara kinerja rata-rata dengan kinerja superior.

C. Jurusan Perikanan