a. Dengan mempelajari konsep berpikir diakronis kita bisa menyusun potongan-potongan kejadian sejarah menjadi suatu peristiwa sejarah
yang jelas. b. Dengan mempelajari konsep berpikir diakronis kita dapat mengetahui
urutan kejadian yang benar.
Pentingnya mempelajari konsep berpikir diakronis: a. Mengetahui proses terjadi suatu peristiwa dengan jelas.
b. Mengetahui urutan waktu yang benar.
2. Konsep Berpikir Sinkronik
Sinkronis pada dasarnya meluas dalam ruang terbatas pada waktu. Pendekatan sinkronis menganalisis sesuatu tertentu pada saat tertentu, titik
tetap pada waktunya. Ini tidak berusaha membuat tentang perkembangan peristiwa yang berkontribusi pada kondisi saat ini, tetapi hanya
menganalisis suatu kondisi tersebut. Atau pengertian mudahnya adalah memperluas ruang dalam suatu peristiwa. Konsep berpikir sinkronik
sangat mementingkan struktur yang terdapat dalam setiap peristiwa. Contoh: Proklamasi Kemerdekaan RI dilihat dan dijelaskan dari
berbagai factor yang mempengaruhinya aspek ekonomi, sosial, politik, budaya dsb.
Cara berpikir sinkronik juga bermanfaat untuk membantu ilmu-ilmu sosial yang lain dalam memecahkan masalah.
a. Kerangka berpikir sinkronis mengamati kehidupan sosial secara meluas berdimensi ruang.
b. Konsep berpikir sinkronis memandang kehidupan masyarakat sebagai sebuah system yang terstruktur dan saling berkaitan antara satu unit
dengan unit yang lainnya. c. Menguraikan kehidupan masyarakat secara deskriptif dengan
menjelaskan bagian demi bagian. d. Menjelaskan struktur dan fungsi dari masing-masing unit dalam
kondisi statis.
e. Digunakan oleh ilmu-ilmu sosial seperti geografi, sosiologi, politik, ekonomi, antropologi, arkeologi.
Manfaat mempelajari konsep berpikir sinkronis: a. Mengetahui bahwa banyak factor yang mempengaruhi suatu peristiwa.
b. Dari berbagai factor yang mempengaruhi akan menemukan fakta baru. c. dsb
Konsep berpikir diakronis dan sinkronis sebenarnya saling melengkapi satu sama lain. Dengan melakukan pembahasan secara sinkronis dan
diakronis maka akan memberikan pemahaman yang lebih utuh tentang suatu kehidupan sosial. Pembahasan secara sinkronis memberikan
pemahaman meluas dan terstruktur dari sebuah system sosial. Sementara pembahasan secara diakronis memberikan pemahaman dinamis terhadap
kehidupan sosial yang terus bergerak, berproses, dan bertransformasi. Dengan menggabungkan konsep diakronis dan sinkronis, maka akan
diperoleh pemahaman bukan hanya tentang “apa” yang terjadi tapi juga “mengapa” sesuatu terjadi. Bukan hanya menjelaskan keterkaitan antara
bagian, namun juga urutan kronologis dan dinamis dalam durasi waktu tertentu.
Bukan hanya
memperhatikan struktur,
namun juga
memperhatikan proses transformasi perubahan sepanjang waktu. Karena pada dasarnya, tidak pernah ada sebuah system sosial yang mapan. Dalam
sebuah system sosial akan selalu terjadi proses dinamis, pertumbuhan, dan perkembangan.
Oleh karena itu ilmu-ilmu sosial membutuhkan ilmu sejarah untuk mendapatkan penjelasan yang kronologis. Dengan demikian dapat
diketahui kecenderungan-kecenderungan gerak dan perubahan masyarakat dan kearah mana pertumbuhan dan perkembangan sebuah masyarakat.
E. Metode Pembelajaran