29 4. Kenaikan penyesuaian manfaat pensiun sebagiamana di atur dalam
pasal ini dapat dinaikkan dengan mengubah peraturan dana pensiun sesuai ketentuan peraturan perundangan dibidang dana pensiun.
b. Kenaikan penghasilan dasar di berlakukan sebagai berikut :
Melalui surat keputusan badan pelaksana sinode GKJ nomor 220.H tentang kebijakan kembar kenaikan BHTPhDP dan Manfaat Pensiun maka
terjadi kenaikan penghasilan dasar pensiun pada 1 januari 2011 dari 100 dinaikan menjadi 130, hal ini menunjukan terjadi kenaikan sebesar 30
PhDP, Kenaikan ini di tetapkan berdasarkan:
1. Waktu kenaikan biaya hidup BHT dan Manfaat Pensiun di
tetapkan secara bersamaan dalam waktu yang sama
2. Besaram kenaikan di dasarkan pada kemampuan keuangan pemberi
kerja, pendiri dan mitra pendiri.
3.
Mekanisme perhitungan kenaikan
a. Biaya hidup tenaga BHT di lakukan oleh badan pelaksana
sinode GKJ
b. Manfaat pensiun di lakukan oleh pengurus DP-GKJ dengan
bantuan aktuaris melalui simulasi rasio kecukupan dana RKD
4. Surat keputusan di terbitkan oleh badan pelaksana sinode GKJ
berdasarkan akta sidang sinode.
30
4.2 Perkembangan Investasi
Untuk menunjang keberhasilan dalam penyelenggaraan Program Pensiun Manfaat Pasti, kegiatan Investasi dana pensiun harus di kelola secara sehat.
Investasi menjadi sentral dalam meningkatkan kekayaan dalam dana pensiun. Pemerintah memperhatikan pengelolaan kekayaan dana pensiun dengan
memberikan batasan invetasi yang boleh di berlakukan oleh dana pensiun.
Arahan investasi paling kurang harus mencantumkan: a.
Sasaran hasil investasi setiap tahun dalam bentuk kuantitatif yang harus di capai oleh pengurus.
b. Batas maksimum proporsi kekayaan dana yang di tetapkan
untuk setiap jenis investasi. c.
Batas maksimum proporsi kekayaan dana pensiun yang dapat di tempatkan pada satu pihak.
d. Objek invetasi yang di larang untuk penempatan kekayaan dana
pensiun e.
Ketentuan likuiditas minimum portofolio investasi dana pensiun untuk mendukung ketersedian dana guna pembayaran
manfaat pensiun dan operasional dana pensiun. f.
Sistem pelaksanaan dan pelaporan pelaksanaan pengelolaan investasi.
g. Ketentuan mengenai tenaga ahli, penasihat, lembaga keuangan,
dan jasa lain yang di pergunakan dalam pengelolaan investasi. h.
Saksi akan akan di terapkan dana pensiun dan pengurus atas pelanggaran ketentuan mengenai investasi yang di tetapkan
dalam undang – undang dana pensiun dan peraturan
pelaksanaannya. Dalam pasal 30 ayat 1 Undang
– Undang no 11 Tahun 1992 pengelolaan kekayaan Dana Pensiun harus di lakukan pengawasan sesuai dengan:
a. Arahan Investasi yang di gariskan oleh pendiri.
b. Ketentuan Investasi yang di tetapkan oleh Menteri.
31 Penulis mencemati, Pada tahun 2008 porfolio investasi dana pensiun di
lakukan pengaturan kembali berdasarkan peraturan Menteri Keuangan PMK No.199PMK.018.2008 dalam aturan yang di terbitkan 5 desember
2008 di tetapkan sejumlah instrumen Investasi yang di perbolehkan untuk dana pensiun, terdiri dari:
1. Surat berharga negara
2. Tabungan pada bank
3. Deposito berjangka pada bank
4. Deposito on call pada bank
5. Sertifikat deposito pada bank
6. Sertifikat bank indonesia
7. Saham yang tercatat pada bursa efek indonesia
8. Obligasi yang tercata di bursa efek indonesia
9. Sukuk yang tercatat di bursa efek indonesia
10. Efek bangunan aset dari kontrak investasi kolektif
11. Unit penyertaan dana investasi real estat berbentuk kontrak
investasi kolektif 12.
Kontrak opsi saham yang tercatat di bursa efek di indonesia 13.
Penempatan langsung pada saham 14.
Tanah di indonesia 15.
Atau bangunan di indonesia Kekayaan dana Pensiun dalam DP-GKJ, DPSW, dan DPSK di kelola
untuk memperoleh hasil yang optimal dengan cara mengembangkan kekayaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kententuan pengelolaan kekayaan DP-
GKJ, DPSW, DPSK di berlakukan berdasarkan ketentuan tentang investasi yang di tetapkan oleh menteri keuangan dan arahan investasi yang di tetapakan oleh
pendiri Berikut adalah hasil perhitungan perkembangan investasi dari masing
– masing Dana Pensiun yang menjadi subjek penelitian dimulai selama periode
2008 – 20012
32
33 Dalam pengelolaan tugas operasional investasi pengelolaan, pengurus sudah sesuai
dengan arahan investasi yang telah ditetapkan oleh pendiri .Data yang di atas dapat di simpulkan bahwa DPSW, DPSK, dan DP-GKJ dalam penempatan instrumen investasi
berorientasi pada surat berharga, tabungan, deposito, saham, obligasi, sukuk, reksadana, penempatan langsung pada saham, tanah dan bangunan tidak melanggar aturan yang
diberlakukan oleh peraturan menteri keuangan, serta realisasi yang di peroleh tidak melampaui arahan investasi yang telah di tetapkan oleh masing masing pendiri. Peneliti
mencermati bahwa ketiga dana pensiun selama periode 2008 - 2012 menempatkan investasi terbesar pada deposito berjangka
Kinerja hasil investasi yang di peroleh oleh DPSW dan DP-GKJ selama 2008-2012 dari tahun ke tahun selalu mengalami kenaikan, sedangkan untuk DPSK tahun 2008-2011
selalu mengalami kenaikan hanya saja pada tahun 2012 mengalami penurunan. Tapi secara keseluruhan kinerja DPSW, DPSK, DP-GKJ di lihat dari segi hasil cukup baik.
34
4.3 Perkembangan rasio kecukupan periode 2008 – 2012