Manajemen Produksi dan Operasi

Untuk Manajer dan Magister

Prof. Dr. H. Siswoyo Haryono, MM, M.Pd.

ISBN : 979-95885-0-2
Penerbit : PT. Intermedia Personalia Utama

Untuk Manajer dan Magister
Oleh : Prof. Dr. H. Siswoyo Haryono, MM, MPd

Edisi Pertama
Cetakan Pertama, Januari 2001
Cetakan Kedua, Januari 2015
© Diterbitkan oleh Badan Penerbit PT. Intermedia Personalia Utama.
Alamat Penerbit

:

Penyusun
Penyunting


:
:

Jl. Duta Bumi Raya No. 1 Kota Harapan Indah,
Bekasi, Jawa Barat 17131
Telp/Fax : 021-88877209.
E-mail : [email protected],
Website : www.ptipu.blogspot.com
Dwi Purwanto, SE, MM
Hamid Mintardja, SE, MM

© Hak Cipta dilindungi Undang-undang.
Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh buku ini dalam bentuk
apapun tanpa ijin tertulis dari penerbit.

PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan YME, bahwa pada akhirnya buku ini telah terbit
untuk edisi yang pertama cetakan ke dua. Proses penulisan buku ini
merupakan perjalanan yang panjang. Perjalanan dimulai dari hanya sekedar
kumpulan materi mengajar (selected material) yang diambilkan dari bukubuku edisi internasional yang kemudian digunakan penulis dalam mengajar

mata kuliah Manajemen Produksi/Operasi di beberapa program Pascasarjana
Magister Manajemen di beberapa PTS. Mula-mula bahan tersebut penulis
rangkum menjadi menjadi sebuah diktat bahan kuliah (hand out), dan
akhirnya menjadi sebuah buku yang sedang anda baca ini.
Materi utama dalam buku ini disesuaikan dengan Pedoman Koordinator
Kopertis mengenai Kurikulum Operasional (PK3O) dan satuan Acara
Perkuliahan (SAP) untuk program studi Magister Manajemen.
Dengan latar belakang tersebut, maka buku ini sangat cocok untuk digunakan
sebagai peganagan para mahasiswa program studi Magister Manajemen (MM)
atau program-program lain yang relevan. Sasaran lain pembaca buku ini
adalah para manajer dan pelaku bisnis agar lebih efisien dalam menangani
organisasi sesuai dengan konsep-konsep yang dibahas dalam Manajemen
Produksi dan Operasi.
Tidak lupa penulis ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkenan memberikan kontribusi dalam penulisan buku ini. Semoga
buku ini bermanfaat bagi semua pihak yang sempat membacanya. Segala
kritik dan saran akan diterima dengan senang hati
Jakarta, Januari 2015.
Penulis,


Siswoyo Haryono

DAFTAR ISI
Pengantar
Daftar Isi

i
Ii

BAB I

MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI
A. Pengantar
B. Defenisi Manajemen Produksi dan Operasi (MPO)
C. Sejarah Manajemen Produksi dan Operasi
D. Mengelola Sistem Produksi dan Operasi
E. Peranan Strategis Manajemen Produksi dan Operasi
F. Fungsi Model Matematis dalam MPO
G. Klasifikasi Masalah dalam MPO
H. Sofware Computer sebagai Alat Bantu dalam MPO

Soal-soal Latihan

1
1
2
10
13
13
14
14
17
18

BAB II

STRATEGI MPO UNTUK KEUNGGULAN BERSAING
A. Strategi Perencanaan
B. MPO dalam Percaturan Bisnis Internasional
C. Analisis Ekonomi dan Keuangan dalam MPO
Soal dan Penyelesaiannya


21
21
26
27
30

BAB III

PRAKIRAAN DALAM MANAJEMEN DAN OPERASI
A. Pengertian Prakiraan (Forecasting)
B. Kesalahan Prakiraan(Forecasting Error)
C. Metode Runtut Waktu (Time-series) Quantitative Naïve
Models
D. Analisis Regresi (Regression Analysis)
Soal-soal Untuk Latihan

35
35
40

42

PERENCANAAN TATA LETAK
A. Tata Letak (Lay out)
B. Jenis-jenis Lay out
Contoh Soal dan Cara Peyelesaiannya

55
55
55
71

BAB IV

45
49

i

BAB V


MERANCANG STRATEGI PRODUKSI / OPERASI
A. Pengambangan Produk Baru
B. Proses Pengembangan Produk Baru
C. Product Reliability (Keandalan Produk)
D. Arus Proses Produksi (Process Flows)
E. Merancang Jasa dan Proses Operasi pada Jasa
F. Analysis Kurva Belajar (Learning Curve Abalysis)
Soal-soal Untuk Latihan

77
77
78
78
83
84
86
95

BAB VI


PROGRAM LINEAR
A. Pengertian Kapasitas Produksi
B. Satuan Kapasitas Produksi atau Operasi
C. Memaksimalkan Profit dengan Program Linear
D. Metode Simplex
E. Langkah-langkah Metode Simplex
F. Membuat Tabulasi Metode Simplex
G. Prosedur Penyelesaian Metode Simplex
Contoh Kasus

97
97
97
99
105
109
110
113
121


BAB VII

ANALISIS DIAGRAM POHON
A. Keputusan dengan Diagram Pohon
Contoh Kasus
Contoh Soal dan Cara Penyelesaiannya

131
131
132
137

BAB VIII

ANALISIS BREAK EVEN POINT
A. Analisis BEP (Break Even Point)
B. Analisis BEP untuk Single Produk
C. Analisis BEP untuk Multi Produk
D. Pengaruh Lokasi Terhadap Biaya dan Pendapatan

E. Alasan Memindahkan Lokasi Fasilitas MPO
Contoh Soal dan Cara Penyelesaiannya
Contoh Soal Untuk Latihan

143
143
146
149
150
151
151
154

BAB IX

MANAJEMEN TRANSPORTASI
A. Programasi Linear dalam Manajemen Transportasi
B. Metode Stepping Stone atau North West Corner
Soal-soal untuk Latihan


157
157
157
167

ii

BAB X

MANAJEMEN PROYEK
A. Gantt Chart
B. PERT and CPM
C. Probabilitas Waktu Penyelesaian Proyek
Soal-soal untuk Latihan

169
169
170
179
193

BAB XI

PENGENDALIAN PERSEDIAAN
A. Pengendalian Persediaan
B. Model-model Persediaan Deterministik
C. EOQ dengan Tingkat Produksi Terbatas
(Finite Production Rate)
Soal-soal Untuk Latihan

197
197
202
210

BAB XII

POLA PRODUKSI
A. Pola Produksi
B. Pola Produksi Konstan
C. Pola Produksi Bergelombang
D. Pola Produksi Moderat
Contoh Kasus

221
221
221
222
222
222

BAB XIII

PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN
A. Pengertian MRP
B. Menghitung Lead Time untuk Setiap Komponen
C. MRP Dynamics
D. Lot-Sizing Techniques
E. Apakah MRP II?
F. Distribution Resources Planning
G. Purchasing (Pembelian Bahan)
Soal dan Penyelesaiannya

227
227
231
238
238
242
242
243
244

BAB XIV

METODE PENUGASAN
A. Penugasan
Contoh Kasus
Soal Untuk Latihan

251
251
251
261

219

iii

BAB XV

TOTAL QUALITY MANAGEMENT
A. Pengertian TQM
B. Penghargaan-penghargaan (Award) di Bidang TQM
C. Definisi Kualitas
D. Hubungan antara Kualitas dan Just in Time Strategi
E. Fish Bone Chart (Cause and Effect Diagram)
F. Perbedaan Karakteristik Pengendalian Mutu Terpadu
Gaya Timur dan Barat
Soal-soal Untuk Latihan

263
263
266
268
273
275
277

BAB VI

ANALISIS DAN PENGENDALIAN KUALITAS
A. Kualitas Produk
B. Statistical Quality and Process Control
C. Spesifikasi Limits
D. Pengawasan (Inspection)
E. Tokoh di Bidang Pengendalian Kualitas

279
279
279
281
289
293

BAB XVII

JUST IN TIME (JIT) STRATEGY
A. Keberhasilan Industri Jepang
B. Kontribusi Jepang terhadap Total Quality Management

295
295
295

BAB XVIII

SUPPLY-CHAIN MANAGEMENT
A. Pengertian Supply-Chain Management
B. Perkembangan Mutakhir Operation Technology,
Internet dan ERP
Contoh Keberhasilan Penggunaan ERP pada : Benetton

299
299
304

278

306

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

309
311

iv

MANAJEMEN PRODUKSI & OPERASI
A. Pengantar
Setiap kegiatan dalam sebuah organisasi bisnis dimaksudkan
untuk mendapatkan nilai tambah (added value) yang secara lebih
konkrit sebagai output berupan hasil keuntungan (profit). Untuk
mendapatkan keuntungan tersebut, sebuah perusahaan atau organisasi
bisnis biasanya melakukan kegiatan produksi atau operasioanl, yaitu
merubah bahan mentah (raw material) atau yang sering disebut unsur
masukan (input) menjadi keluaran berbentuk bahan jadi (output)
sehingga sesuai dengan kebutuhan konsumen. Setelah diperoleh barang
jadi yang berbentuk suatu produk atau jasa yang sesuai dengan yang
diharapkan dan dibutuhkan konsumen, sebuah perusahaan dapat
memperoleh nilai tambah (added value) dari adanya proses produksi
atau operasional tersebut. Adanya additional value inilah yang
sebenarnya merupakan keuntungan (profit) bagi sebuah perusahaan.
Pada kenyataannya, bentuk sebuah organisasi tidak seluruhnya
bersifat mencari keunyungan (profit organization), tapi ada juga yang
berbentuk tidak mencari laba atau nir-laba (non for profit
organization) . Bentuk organisasi bisnis yang bersifat profit oriented
adalah Perseroan Terbatas (PT), Company Vereniging (CV), Usaha
Dagang (UD), Firma, dan lain-lain usaha yang bersifat mencari untung.
Bentuk-bentuk usaha non-profit seperti Yayasan Lembaga Konsumen,
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan lain-lain. Lembaga Koperasi
adalah lembaga yang berbentuk anatara profit murni dan social atau
non-profit. Koperasi menggunakan istilah keuntungan saja malu-malu,
seperti Sisa Hasil Usaha (SHU), bahkan ada yang mengistilahkan Sisa
Amal Usaha (SAU). Untuk tujuan lembaga atau organisasi yang nonprofit, tetap harus diterapkan system Majemen Produksi/Operasi yang
modern agar diperoleh sebuah system organisasi yang optimal, efisien
dan efektis sehingga menjadi sehat bauik secara financial maupun
pengelolaan pada umumnya. Walaupun tidak terang-terangan mencari
keuntungan, namun sebuah organisasi social teteap harus memilki
pendapatan dan pendanaan yang cukup sehingga harus mampu
mengelola organisasi secara efisien. Sebagai contoh, sebuah sekolah
atau universitas atau bahkan rumah sakit, tentu harus smampu

Manajemen Produksi & Operasi.

1

membayar tenaga nmedis, administrasi, biaya beban tetap bulanan dan
sebagainya. Dalam gal ini, termasuk juga instansi pemerintah.
Apabila isntitusi nir-laba (non-for profit) secara tidak terus
terang berani mengatakan ingin mendapatkan profit, maka dengan
menerapkan konsep-konsep dan teori-teori pada system manajemen
produksi/operasi diharapkan akan memberikan sebuah kemaslahatan
atau kemanfaatan yang lebih baik (benefit) bagi masyarakat luas.
Agar diperoleh keuntungan sesuai dengan yang diinginkan
perusahaan, cara yang paling efektif adalah menerapkan konsep
miminimasi dan maksimasi. Konsep minimasi adalah usaha menekan
biaya (cost) dalam proses produksi atau operasi hanya sesuai dengan
yang dibutuhkan, sehingga dengan cost yang lebih kecil maka dapat
diperoleh sebuah perbandingan antara penerimaan (revenue) atau
profit yang diperoleh dengan pengorbanan yang dikeluarkan akan
menjadi lebih tinggi. Konsep maksimasi adalah usaha perusahaan untuk
memaksimalkan keluaran (output)
proses produksi/operasi dari
constrains (kendala-kendala) kelangkaan dan keterbatasan jumlah
bahan baku (scarcity) sebagai masukan (input) yang tersedia.
Untuk tujuan inilah sebenarnya perusahaan perlu mengelola
proses konversi dalam kegiatan produksi atau operasional. Bidang ilmu
yang mempelajari masalah ini adalah Manajemen Produksi dan Operasi.
B. Definisi Manajemen Produksi dan Operasi (MPO).
Menurut Everete E. Adam dan Ebert J. Ronald (1996) dalam
bukunya Production and Operation Management, definisi Manajemen
Produksi dan Operasi adalah pengelolaan proses konversi dari input
(masukan) menjadi output (keluaran), baik berupa produk manufaktur
(goods) maupun jasa (services). Input dapat berupa lahan, pekerja,
investasi, manajemen, teknologi, dan lain-lain. Sedangkan output yang
diperoleh biasanya berupa jasa pelayanan, barang-barang konsumsi dan
lain-lain.
Dengan demikian, pengertian dan tujuan serta sasaran
Manajemen Produksi sebenarnya sama saja dengan Manajemen Operasi.
Hal yang membedakan antara Manajemen Produksi dan Manajemen
Operasi adalah berdasarkan sifat hasil output yang ada. Jika focus
perhatian terhadap proses konversi atau produksi yang keluarannya
berupa barang (goods) disebut Manajemen Produksi, namun jika
keluarannya berupa jasa (services) disebut Manajemen Operasi. Namun

2

Manajemen Produksi & Operasi.

pada saat ini ke dua istilah tersebut lebih sering digunakan secara
bersama-sama menjadi Manajemen Produksi dan Operasi.

Gambar 1.1. Tujuan Perusahaan
Pemerintah
Pusat
Pemerintah
Daerah

Kelompok
politik

Pemasok
Supplier

Penyalur

Organisasi
Buruh

Pesaing

Media Masa

Kelompok

Perusahaan

Lembaga
Konsumen

Serikat
Buruh

Pelanggan
Karyawan
Pasar
uang

Lembaga
Keuangan

Gambar 1.2. Perusahaan Sebagai Bagian dari Masyarakat Pluralistik

Manajemen Produksi & Operasi.

3

Secara skematis, diagram umum untuk menggambarkan kegiatan
Manajemen Produksi dan Operasi adalah sebagai berikut :
Random fluctuations

Adjustments
Needed
Inputs
 Land
 Labour
 Management

Monitor
output
Conversion
process

Outputs
 Goods
 Servic

Comparison
actual vs.
deesired





Feed Back
Inventory levels
Labour efficiency
Sales volume

Gambar 1.3.
Sistem Konversi atau Proses Produksi/Operasi menurut E, Adam et.all.

Untuk memberikan penjelasan lebih lengkap, berikut dapat
dilihat proses produksi/operasional pada system operasional
departemen store dan usaha pertanian (a farm).

4

Manajemen Produksi & Operasi.

DEPARTMENT STORE

Inputs
 Land
 Labour
 Building,
Equipment
merchandise
 store
manager

Random fluctuations
 Late deliveries
 RecesSIons
 Labour turnover

Conversion
process

Outputs
 Goods
custom
er with
deSIred
mercha
ndise

(+or-)





Feed Back
observation of crop and soil conditions
prices received
prices received

Gambar 1.4. Sistem Operasi sebuah Department Store.
FARM

Random fluctuations





Inputs
 Land
 Farmer labour
 Tractors,
combines,
plows, etc.
 buildings
 management
skills of farmer

Conversion
process

Weather
Inflation
Government controls
equipment
breakdown
Outputs




Grain
Beef
Milk

(+or-)




Feed back
observation of crop and soil conditions
prices received

Gambar 1.5. Sistem Operasi sebuah Usaha Peternakan.

Manajemen Produksi & Operasi.

5

Disamping proses produksi/operasional pada setiap perusahaan
atau organisasi bisnis untuk menjelaskan kedudukan system
pengelolaan produksi atau operasional, dapat dilihat bahwa dalam
setiap perusahaan terdapat system dan fungsi-fungsi yang berlaku
dalam mencapai tujuannya, yaitu profit atau nilai tambah.
Untuk mencapai tujuan proses produksi atau operasi, sebuah
organisasi membentuk departemen atau unit-unit secara terpadu yang
sesuai dengan strategi perusahaan secara umum. Fungsi-fungsi
manajemen yang dimaksud secara garis besar terdiri dari tiga bagian,
yaitu : pemasaran, keuangan atau akuntansi dan produksi/operasi.
Beberapa contoh aktual tentang fungsi dan peranan secara
manjerial dan terpadu dari ke tiga bagian dalam system organisasi
dapat lebih secara mendalam digambarkan dalam Tabel 1.1. di bawah
ini.
Tabel 1.1. Tiga Fungsi yang Diperlukan Setiap Organisasi Bisnis.
OORGANIZATION
Fast food
Restaurant

University

Automobile
Manufacturer

MARKETING

OPERATION

Advertise on TV
Give a way
Promotional materials
Sponsor kid’s leagues
Mail cataloes
Call on high schools
Advertise on TV,
In newspaper, etc.
Support auto racing
Offer rebates

Make
hamburgers/fries
Maintain equipment
Design new facilities
Research for truth
Disseminate Ruth
Deign automobiles
Manufacture parts
Assemble
automobiles
Develop suppliers
Conduct weddings
Conduct funerals
Conduct service

Callon newcomers

Church/synagogue

FINANCE/ACCOUNTIG
Pay supplies
Collect cash
Pay employees
Pay bank loans

Pay faculty/staff
Collect tuition
Pay supplies, employees
Prepare budgets
Pay dividends
Sell stock

Count contributions
Keep track of pledges
Pay the
mortgage,OtherBills

Sedangkan bentuk transformasi dari inputs menjadi outputs
secara aktual dapat dicontohkan pada Gambar 1.6. dibawah ini.

6

Manajemen Produksi & Operasi.

Transformations
The production function transforms
Input into outputs

Inputs
Checks deposits
Petroleum
Produce, meat
Land, cows
Airplanes, pilots
Doctors, equipment
Engines, tires

Process
Posting sorting
Chemical processes
Cooking
Farming
Scheduling
Repair, maintenance
Assembly

Industry
Banking
Refining
Restaurant
Dairy
Airline
Hospital
Automobile

Output
Cancelled checks
Gasoline, nylon
Prepared
hamburgers
Wheat, butter
Crews, food, and
seats
Patched hernia
Mini van

Gambar 1.6.
sistem Produksi/Operasi Merubah Input Menjadi Output.

Beberapa contoh nama perusahaan yang menghasilkan output
sesuai dengan bidang usahanya dapat dilihat pada table 1.2. di bawah
ini.

Manajemen Produksi & Operasi.

7

Table 1.2.
Contoh Beberapa Perushaan dan Jenis Usaha yang Dilakukan.

COMPANY / ORGANIZATION

EXAMPLE

Manufacturing sector
Construction sector
Mining sector

General Electric, Ford, U.S
Bencher, McDermott
Homes take Mining

Service sector
Government
Education
Food
Lodging
Entertainment
Trade(retail, wholesale)
Utilities

Federal, state, local
Public and private schools
McDonald’s, Lusby’s Cafeteria
Motel 6, Hilton Hotels
Walt Disney, Paramount Pictures
Walgreen’s, Wal-Mart, Kmart
Pacific Gas & Electric

Transportation
Airlines
Railroad
Trucking
Finance
Insurance
Real estate

American Airlains, Soutwest Airlines
CSX, Santa Fe
Overnight, J. B. Hunt
Citicorp, American Express
Prudential, Aetna

Development
Sales
Legal
Medical
Repair and maintenance

Trammell Crow
Caldwell Bankers
Hunt on & William, Local Law Offices
Mayo Computer Maintenance, Xerox
Maintenance, Pitney-Bowes

8

Manajemen Produksi & Operasi.

(a)
AIRLINE

Operations
Engineering
Ground Support Equipment
New Equipment
Aircraft maintenance
Ground operations
Facility maintenance
Catering
Flight operations
Crew scheduling
Flying
Communications
Dispatching
Operations research

Finance/accounting
Accounting
Accounts payable
Accounts receivable
General ledger
Finance
Cash control
International
Exchange

Marketing
Traffic administration
Reservations
Schedules
Tariffs (pricing)
Sales
Advertising

(b)
COMMERCIAL BANK

Marketing
Loans
Commercial
Industrial
Financial
Personal
Mortgage

Finance
Investments
Securities
Real state

Trust Department

Auditing

Accountin
g

Operations
Teller scheduling
Check clearing
Collections
Transactions processing
Facilities design/layout
Vault operations
Maintenance
Security

Manajemen Produksi & Operasi.

9

(c)

Production
Facilities
Construction: Maintenance
Production and Inventory control
Scheduling; Materials control
Quality assurance and control
Procurement (purchaSIng)
Manufacturing
Tooling; Fabrication; Assembly
Engineering/design
Product development and design
Detailed product specifications
Industrial engineering
Efficient use of machines, space, and
personnel
Process engineering
Development and installation of
production tools and equipment

MANUFACTURING

Finance/accounting
Disbursements/credits
Accounts receivable
Accounts payable
General ledger
Founds management
Money market
International exchange
Capital requirements
Stock issue
Bond issue and recall

Marketing
Sales promotion
Advertising
Sales
Market research

Perbedaan hasil keluaran proses konversi dapat digunakan
sebagai indikator apakah perusahaan tersebut menghasilkan goods atau
services :
 Tangible/intangible dari keluaran
 Konsumsi output
 Jenis kerja (nature of work)
 Tingkat keterlibatan konsumen
 Partisipasi konsumen dalam proses konversi
 Tingkat kinerja
C. Sejarah Manajemen Produksi dan Operasi.
Telah lebih dari dua abad Manajemen Produksi dan Operasi
diketahui sebagai salah satu faktor yang penting
dalam ikut
memajukan tingkat kesejahteraan ekonomi masyarakat banyak.
Pada awalnya POM (Production and Operation Management)
dikenal sebagai Manufacturing Management, kemudian Production
Management dan akhirnya Operation Management.
Manufacturing Management dikenal pada abad 18, setelah Adam
Smith
memperkenalkan
Spesialisasi
Tenaga
Kerja
(Labour
Specialization). Kemudian pada tahun 1930-an mulai dikenal istilah

10

Manajemen Produksi & Operasi.

Production Management setelah dirilisnya buku Scientific Management
oleh Frederick Winslow Taylor. Istilah ini terus populer sampai dengan
tahun 1950-an.
Sejak bisnis sektor jasa seperti rumah makan, jasa penerbangan
dan lain-lain berkembang begitu pesat, ternyata istilah Manajemen
Produksi kurang mampu menampung aspek bisnis sektor jasa. Maka,
pada tahun 1970-an mulailah dikenal istilah Manajemen Produksi dan
Operasi.
Pada perkembangan terakhir, seiring dengan berkembangan
bisnis jasa, khususnya jasa informasi yang didukung oleh pesatnya
kemajuan teknologi informasi dan internet, Manajemen Produksi dan
Operasi juga semakin cenderung berubah menjadi dua arah, yaitu
Manajemen produksi dan Manajemen Operasi. Namun demikian,
pendekatan yang digunakan tetap, yaitu pendekatan kualitatif dan
kuantitatif. Hampir semua model kuantitatif yang diterapkan pada
sistem produksi pada bisnis manufaktur, juga dapat digunakan pada
sistemm operasi pada bisnis jasa. Pada akhirnya kini semacam terdapat
kecenderungan adanya dua focus kajian antara manajemen Operasi
dan Manajemen Produksi secara sendiri-sendiri. Sebenarnya yang
terjadi tidaklah demikian, namun hanya secara praktis untuk
mempermudaha focus kajian saja. Sedangkan seluruh prinsip-prinsip
atauy konsep dan teori serta pendekatan yang digunakan tetap sama
saja.
Hal ini dapat dilihat perkembangan literature terakhir ini, bahwa
para ahli atau pengarang buku-buku manajemen produksi atau operasi
yang dulu selalu menggabungkan pembahasananya dalam satu buku,
sekarang cenderung mulai dipisahkan mernjadi dua buah buku yang
terpisah, yaitu
Manajemen Produksi dan Manajemen Operasi.
Sebenarnya tujuan dari pemisahan tersebut agar lebih memudahkan
focus pembahasan saja, dan lebih mudah mengelompokkan contohcontoh kasus yang homogen, misalkan kelompok jasa atau manufaktur.
Dengan demikian, para pembaca akan mendapatkan focus kajian yang
lebih mendalam dan spesifik, apakah akan mempelajari manajemen
system produksi untuk industri manufaktur, atau system operasi untuk
bisnis jasa.

Manajemen Produksi & Operasi.

11

Tabel 1.3.
Ringkasan Sejarah MPO
Perkiraan
Tahun

12

Kontributor

Jenis Sumbangan ke MPO

1776

Specialization of labour in manufacturing

Adam Smith

1799

Interchangeable parts, cost accounting

Eli Whitney and others

1832

Division of labor by skill; asSIgnment of job skill;
basics of time study

Charles Babb age

1900

Scientific management; time study and work study
developed; dividing planning and doing of work

Frederick W. Taylor

1900

Motion study of jobs

Frank B. Gilberts

1901

Scheduling technique for employees, machines,
jobs in manufacturing

Henry L. Gantt

1915

Economic lot SIzes for inventory control

F.W. Harris

1927

Human relations; the hawthorn studies

Elton Mayo

1931

Statistical inference applied to product quality;
quality control charts

Walter A. Stewart

1935

Statistical sampling applied to quality control;
inspection sampling plans

H. F. Dodge and H. G.
Rooming

1940

Operations research applications in World War II

1946

Digital computer

Jhon Mauchy and
J.P. Eckert
George B. Dantzig,

1947

Linier Programming

1950

Mathematical programmng, nonlinier and stochastic
processes

1951

Commercial
digital
computations available

Manajemen Produksi & Operasi.

computer;

large-scale

William Orchard Hays,
and Others
A.Charnes, W. W
Cooper, H. Raiffa, and
others
Sperry Univac

Perkiraan
Tahun

Jenis Sumbangan ke MPO

1960

Organinizational
people at work

1970

Integrating operations into overall strategy and
policy
Computer applicants to manufacturing, scheduling,
and control, material requiremants planning (MRP)

1980

behavior;

continued

Kontributor
study

of

Quality and productivity applications from Japan
robotics, computer-aided dSIgn and manufacturing
(CAD/CAM)

L. Cummings, L.
Porter, and others
W. Skinner
J. Orlicky and O.
Wright

W. E. Deming and J.
Juran

D. Mengelola Sistem Produksi/Operasi.
Manajemen Produksi dan Operasi berfungsi meminimasi biaya
produksi, khususnya yang berkaitan dengan tenaga kerja, dimana pada
saat sekarang biaya tenaga kerja cukup tinggi. Dengan mempelajari
Manajemen Produksi dan Operasi diusahakan tingkat efisiensi atau
produktifitas tenaga kerja yang maksimal agar diperoleh cost yang
minimal.
Sebagai contoh, jika standar pelayanan sebuah restoran adalah
200 porsi per jam, maka jika ada sebuah restoran yang hanya mampu
memberikan pelayanan 150 porsi per jam, maka Eficiency Tenaga
Kerja-nya dapat diketahui dari membagi Labour Output dengan
Labour Input kemudian dikalikan dengan 100%.
150 porsi

Efisiensi tenaga kerja   X 100% = 75%.
200 porsi
Dibandingkan dengan standar pelayanan, maka tingkat efisiensi
tenaga kerja restoran tersebut adalah 75%.
E. Peranan Strategis Manajemen Produksi dan Operasi.
Dalam mengembangkan strategi organisasi secara keseluruhan,
prioritas strategi yang diterapkan harus berdasarkan empat
karakteristik sebagai berikut :

Manajemen Produksi & Operasi.

13







Quality (Product performance), artinya penampilan dan kualitas
produk yang dihasilkan harus mampu bersaing atau kompetitif.
Cost Efficiency (Low product price), dengan efisiensi pada proses
konversi dapat dihasilkan produk berkualitas dengan harga murah.
Dependability (reliable, timely delivery etc), artinya produk yang
dihasilkan dapat memberikan tingkat keandalan yang tinggi, dapat
dipertanggungjawabkan dan tepat waktu sampai di tangan
konsumen.
Flexibelity (responding rapidly), artinya produk yang dihasilkan
harus selalu disesuaikan dengan selera masyarakat pengguna
(konsumen).

F. Fungsi Model Matematis Dalam Manajemen Produksi dan Operasi.
Seperti halnya disiplin ilmu yang lain, Manajemen Produksi dan
Operasi juga tidak lepas dan bebas berdiri sendiri. Manajemen Produksi
dan Operasi memerlukan alat bantu berupa ilmu murni (pure science)
seperti matematika, statistik, aljabar, aritmatika dll.
Beberapa konsep dalam analisis pemecahan kasus pada
Manajemen Produksi dan Operasi dapat dilihat pada contoh berikut ini :
Kasus Dalam MPO
Optimasi Keuntungan
Minimasi Biaya
Manajemen Transportasi
Manajemen Proyek
Forecasting
Pengendalian kualitas
Dll.

Alat Bantu yang Digunakan
Linear Programming
Linear Programming
Linear Programming
Quantitative Analysis
Regreasi Linear
Statistik Process Control

G. Klasifikasi Masalah dalam Manajemen Produksi dan Operasi.
Jika out come (hasil) telah dapat diketahui dengan pasti dalam
sebuah bisnis tertentu, tentu kita tidak perlu melakukan analisisanalisis atau peramalan yang complicated (rumit). Kegiatan bisnis yang
hasilnya sudah dapat dipastikan sebelum dilaksanakan, adalah kegiatan
bisnis yang memiliki tingkat kepastian out come 100%. Kegiatan ini

14

Manajemen Produksi & Operasi.

disebut kegiatan yang memiliki out come yang pasti, disebut certainty
outcome business type. Dalam bisnis jenis ini, pengusaha tidak
dihadapkan pada sebuah resiko (risks free business).
Sebaliknya, jika kita dihadapkan pada beberapa alternatif
investasi bisnis yang hasilnya (out come) belum pasti (under
uncertainty), maka kita akan menghadapi risiko.
Contoh :
1. Certainty (Keputusan atas hasil /out come yang pasti)
Golden Trully Supermarket merencanakan membuka outlet baru
di empat kota; Ambon, Balikpapan, Cirebon dan Denpasar. Jika
manajemen menghendaki profit yang maksimal selama sepuluh tahun
mendatang ternyata, setelah dilakukan ektensive analisis datanya
sebagai berikut :
Kota
Ambon
Balikpapan
Cirebon
Denpasar

Ten-year Annual Profit
($ millions)
0.70
0.95
0.60
0.84

Dari data tersebut, tentu saja management Golden Trully
akan mendirikan outlet barudi kota B, karena hasilnya sudah pasti
yaitu, $.95 juta.
2. Uncertainty (Keputusan atas hasil atau out come yang belum
pasti).
Jika Golden Trully Supermarket merencanakan membuka outlet
baru di empat kota tersebut tapi outcome yang diharapkan belum
dapat diketahui secara pasti karena out come yang akan diperoleh
sangat dipengaruhi oleh tingkat pertumbuhan penduduk (population
rate) setiap kota, yaitu : low, medium dan high population growth,
maka konsep yang dipakai adalah konsep :
 Expected value, yaitu total hasil perkalian antara outcome dan
probabilitas yang diharapkan dari setiap kota.
 Maximax, yaitu pendekatan optimistik dengan mencari out come
terbaik/tertinggi dari masing-masing kota tanpa memandang

Manajemen Produksi & Operasi.

15

probabilitas tiap kota. Dengan kata lain, pendekatan optimistik ini
adalah pendekatan Best of the Best, artinya keputusan untuk
memilih alternatif didasarkan atas prediksi out come tertinggi yang
diinginkan dari setiap kota. Biasanya pendekatan ini dipakai oleh
para manager bertipe Risk Lover.
 Maximin, yaitu pendekatan pesimistik dengan cara memilih
alternatif yang diperoleh dari mencari prediksi out come
terrendah/terkecil dari masing-masing kota dan kemudian dari
yang terrendah itu kita cari yang paling baik. Maka, hasil yang
akan diperoleh hampir mendekati pasti. Metode ini disebut juga
metode Best of the Worst. Manager tipe Risk Averter biasanya
akan menerapkan pendekatan ini dalam memilih alternatif.
 Principle of insufficient reason, caranya sama dengan
pendekatan metode Expected Value, tapi prediksi out come yang
ada dalam alternatif tiap kota tidak dikalikan dengan
probabilitas.
Ternyata, dari analisis yang ekstensif diperoleh data tentang Golden
Trully Supermarket sebagai berikut :

Location
Ambon
Balikpapan
Cirebon
Denpasar
Probability (P)

Low (=10%)
$ .8
$ .9
$ .6
$ 1.1
$ .5
$ .6
$ .7
$ .8
.3
.5

Setelah dilakukan analisis perhitungan yang cermat, maka data yang
diperoleh sebagai berikut :

16

Manajemen Produksi & Operasi.

Matrik Perhitungan Calculation of expected value ($ Million), sebagai
berikut :

Alternatif

Outcomes x Probabilities

Summation

Expective
Value
(profit)

1

.3X.2 =.06

.8X.3 =.24

.9X.5 = .45

.06 + .24 + .45 = .75

2

.2X.2 =.04

.6X.3 =.18 1.1x.5 = .55

.04 + .18 + .55 = .77

3

.4X.2 = .8

.6X.3 =.18 1.1x.5 = .55

.08 + .15 + .55 = .53

4

.6X.2 =.12

.7x.3 =.21

.12 + .21 + .40 = .73

.8x.5 = .40

Kesimpulan :
1. Jika dipakai pendekatan Expected Value, outlet baru akan didirikan
di kota Balikpapan dengan nilai EV = $ 0.77 juta
2. Jika dipakai pendekatan Maximax, outlet baru juga didirikan di kota
Balikpapan karena akan memberikan prediksi anual profit selama 10
tahun mendatang adalah $1.1 juta.
3. Jika dipakai pendekatan Maximin, outlet baru akan didirikan di kota
Denpasar, karena di kota ini diharapkan akan diperoleh anul profit
sebesar $.6 juta.
4. Jika dipakai pendekatan insuficient reason, maka alternatif
pembukaan outlet baru adalah kota D dengan prediksi profit $2.1
juta.
H. Software Computer Sebagai Alat Bantu dalam MPO.
Dalam perkembangan teknologi komputer yang sangat pesat
akhir-akhir ini, mempelajari manajemen produksi/operasi kini menjadi
lebih mudah dan sederhana. Hal ini karena didukung oleh
perkembangan para ahli piranti lunak
yang terus menerus
mengintegrasikan modul-modul MPO (Manajemen Produksi/Operasi)
menjadi system analisis kuantitatif yang dapat diaplikasikan dengan
program-program komputer. Banyak program komputer yang sangat

Manajemen Produksi & Operasi.

17

membantu analisis system produksi/operasional. Sebagai contoh : AB :
POM, POM for Windows, Minitab, SPSS, LINDO, dll.
Untuk mendapatkan software-software tersebut, kita dapat
menghubungi penerbit buku-buku MPO atau membeli di took-toko pusat
software di kota-kota terdekat. Prograam-program computer juga
biasanya dilampirkan pada buku literartur atau hand book jika kita
membeli buku-buku aslinya dari penerbit. Misalkan kita membeli buku
yang diterbitkan oleh Prentice Hall atau McGrawhill, biasanya sekaligus
akan disertakan sebuah disekt atau CD-rom. Jika tidak, kita bias pesan
lewat internet, dengan cara mengunjungi web-site para penerbit,
biayanya di www.amazon.com.
SOAL-SOAL UNTUK LATIHAN
1. Mr. Saliemsoeling, seorang manager produksi PT. TISANI (maaf;
bukan akronim dari “tipu sana, tipu sini”) sebuah pabrik
manufacturing menganalisis kemungkinan pembelian mesin baru
untuk segera digunakan dalam proses produksinya.
Dari kegiatan pengumpulan data yang ekstra hati-hati, diperoleh
data penggunaan daya listrik dalam watts dari tiga mesin yang
prospektif untuk diusulkan ke President Director, Mr. Hunsen Leo
Chandra untuk segera dibeli. Penggunaan daya listrik juga
tergantung pada tingkat penggunaan harian (daily usage rate) pada
operasional pabrik tersebut.
Power in watts per daily operation:
Machine
A
B
C

Low
100 MW
190 MW
150 MW

Daily usage in mega-watts
Medium
200 MW
200 MW
190 MW

High
300 MW
220 MW
230 MW

Jika anda sebagai seorang konsultan diminta untuk membantu
memecahkan masalah tersebut, tentu saja saudara akan
menggunakan konsep Expected value, maximum, Maximin dan
Insuficient Reason. Coba saudara jelaskan bagaimana pemecahan
kasus tersebut dengan menggunakan pendekatan-pendekatan yang
telah tersedia.

18

Manajemen Produksi & Operasi.

2. Empat alternatif metode proses produksi sedang dipertimbangkan
untuk membuat produk baru. Keuntungannya (profit) tergantung
kepada bagaimana Cara proses pembuatannya serta tingkat
penerimaan produk oleh konsumen. Antisipasi probabilitas dan
prakiraan outcome-nya adalah sebagai berikut:

Metode
I
II
III
IV
Probability

Proyeksi tingkat penerimaan konsumen
Low
Moderate
High
100
200
300
175
300
400
250
300
350
100
300
400
25
35
20

Very High
600
500
425
450
20

Pertanyaan:
a. Metode produksi yang mana yang paling baik menurut masingmasing pendekatan berikut?
b. Metode produksi mana yang harus dipilih? Mangapa ?
3. Sebuah perusahaan antar jemput sedang mempertimbangkan
pembelian truk bekas. Umur kegunaan truk tersebut diperkirakan 3
tahun dengan probabilitas .1, 4 tahun dengan probabilitas .4, dan 5
tahun dengan probabilitas .3, dan 6 tahun dengan probabilitas .2.
Berapa sebenarnya umur kegunaan truk bekas tersebut yang dapat
diharapkan?

Manajemen Produksi & Operasi.

19