antara pihak yang memakai dan berkeinginan untuk meakukan transaksi wajar, kemungkinan kurang dari jumlah nominal kas yang diterima atau
dapat diterima. Barang yang dijual atau jasa yang diberikan untuk diperkirakan atau
barter dengan barang atau jasa yang tidak sama, maka pertukaran dianggap sebagai transaksi yang mengakibatkan pendapatan. Tetapi bila barang atau
jasa yang dipertukarkan untuk barang atau jasa dengan sifat dan nilai yang sama maka pertukaran tersebut tidak dianggap sebagai transaksi yang
mengakibatkan pendapatan.
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan netode pengakuan pendapatan adalah :
Tabel 2.1 Ringkasan Tinjauan Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti Judul Hasil Penelitian
Rini Afriyanti Hasibuan
2006 Analisa pengakuan
pendapatan dan biaya konstruksi sesuai dengan
standar akuntansi keuangan no.34 pada PT. Harfa
Rahmat Utama Hasil penelitian manyatakan
bahwa pada PT. Harfa Rahmat Utama mempunyai kebijakan
akuntansi yang sesuai dengan standar akuntansi keuangan no.34,
metode yang digunakan adalah metode kontrak selesai, metode
Universitas Sumatera Utara
persentase peyelesaian. Elsa Butar-
butar 2005 Pengakuan pendapatan dan
beban pada PT. Pomona Indah Permai
Pengakuan pendapatan dan beban pada PT. Pomona Indah Permai
telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dimana yang
diakui sebagai pendapatan dan beban adalah dari laporan
keuangan pendapatan dan beban terlihat dari laporan laba rugi.
Yusnita Nasution
2004 Penerapan PSAK No.23
dan 36 dalam pengakuan dan pengukuran
pendapatan pada PT. Adisarana Wana Artha
PT. Adisarana Wana Artha telah sesuai dengan PSAK No. 23 sebab
jumlah pendapatan dapat diakui dan diukur dengan andal,
sedangkan PSAK No.36 kurang sesuai, sebab pendapatan
terkadang tidak diakui berdasarkan periode kontrak
maupun pada saat jatuh tempo dari pemegang polis, walaupun tidak
berpengaruh terhadap jumlah pendapatan.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang dikumpulkan penulis berupa data yang bersifat kuantitatif, yang terdiri dari data primer dan data sekunder.
1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh dari objek yang diteliti
dalam hal ini adalah PTPN III Persero Medan secara langsung melalui teknik wawancara.
Data ini memerlukan pengolahan lebih lanjut dan dikembangkan dengan pemahaman sendiri oleh penulis, seperti laporan penjualan.
2. Data Sekunder
Data yang diolah dalam bentuk yang sudah jadi, berupa data yang diambil langsung dan terdokumentasikan di perusahaan, seperti
gambaran umum perusahaan, dan struktur organisasi.
B. Teknik Pengumpulan Data