Dalam pandangan yang luas, yang diidentifikasikan sebagai pendapatan adalah perubahan didalam aktiva netto yang berasal dari
kegiatan memproduksi. Sedangkan pandangan yang lebih sempit mengenai pendapatan hanya mencakup hasil-hasil dari kegiatan
produksi pendapatan dan tidak memasukkan laba investasi dan keuntungan serta kerugian dari pelepasan harta tetap yang memberikan
perbedaan yang jelas antara pendapatan dan kerugian. Pada prinsipnya pendapatan adalah sama dengan keseluruhan
produksi atau jasa yang dapat dinyatakan dengan satuan uang dan diserahkan oleh perusahaan kepada para langganannya dalam suatu
periode tertentu.
2. Pengakuan Pendapatan a. Kriteria Pengakuan Pendapatan
Menurut SFAC Statement of Financial Accounting Concepts No. 5 yang dikemukakan oleh Dykman2000:237, pengakuan sebagai
pencatatan suatu item dalam perkiraan-perkiraan dan laporan keuangan seperti aktiva, kewajiban, pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian.
Seluruh kegiatan perusahaan yang menimbulkan pendapatan secara keseluruhan disebut earning process. Secara garis besar earning process
menimbulkan dua akibat yaitu pengaruh positif atau pendapatan dan keuntungan dan pengaruh negative atau beban dan kerugian. Selisih dari
keduanya nantinya menjadi laba dan rugi. Pendapatan umumnya
Universitas Sumatera Utara
digolongkan atas pendapatan yang bukan berasal dari kegiatan normal perusahaan.
Pendapatan dari kegiatan normal perusahaan biasanya diperoleh dari hasil penjualan barang atau pun jasa yang berhubungan dengan kegiatan
utama perusahaan. Pendapatan yang bukan berasal dari kegiatan normal perusahaan yang sering disebut dengan hasil non operasi. Pendapatan non
operasi biasanya dimasukkan dalam pendapatan lain-lain, misalnya pendapatan bunga dan dividen.
Ada beberapa karakteristik tertentu dari pendapatan yang menentukan atau membatasi bahwa sejumlah rupiah yang masuk ke
perusahaan merupakan pendapatan yang berasal dari operasi perusahaan. Karakteristik tersebut antara lain berdasarkan sumber pendapatan, produk
dan kegiatan utama perusahaan dan jumlah rupiah pendapatan. Menurut SFAC Statement of Financial Accounting Concepts No. 5
yang dikemukakan oleh Dykman2000:237, ada empat kriteria yang harus
dipenuhi sebelum suatu item dapat diakui, yaitu:
1 Definisi, item atau kejadian dalam pertanyaan harus memenuhi definisi
salah satu dari tujuh unsur laporan keuangan aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian.
2 Dapat diukur, item atau kejadian tersebut harus memiliki atribut relevan
yang dapat diukur secara andal, yaitu karakteristik, sifat atau aspek yang dapat dikuantifikasi dan diukur.
3 Relevansi informasi mengenai item atau kejadian membuat suatu
perbedaan dalam pengambilan keputusan. 4
Realibilitas informasi mengenai item tersebut dapat digambarkan secara wajar dapat diuji dan netral.
Universitas Sumatera Utara
Empat kriteria pengakuan di atas diterapkan pada semua item yang akan diakui pada laporan keuangan. Pendapatan dan keuntungan umumnya
diakui apabila : a
Pendapatan dan keuntungan tersebut telah direalisasikan. b
Pendapatan dan keuntungan tersebut telah dihasilkan karena sebagian besar dari proses untuk menghasilkan laba telah selesai.
Kedua kriteria di atas biasanya dipenuhi pada titik penjualan point of sale, yang seringkali terjadi ketika barang diantar atau ketika pelayanan
diberikan kepada pelanggan. Pada dasarnya pendapatan diperoleh melalui suatu proses yang terdiri
dari tahap-tahap siklus operasi. Berkaitan dengan itu para akuntan lalu membuat aturan umum mengenai pengakuan terjadinya pendapatan yang
dikenal dengan prinsip realisasi. Secara umum realisasi berarti melaporkan pendapatan bilamana suatu transaksi pertukaran telah terjadi. Transaksi
pertukaran ini menentukan saat pengakuan pendapatan dan jumlah pendapatan yang diakui, yaitu jumlah kas yang diterima atau akan
diterima.
b. Metode Pengakuan Pendapatan