Kondisi untuk Praktek Manajemen Laba dalam Penelitian ini. Model Empiris Manajemen Laba

4 Pergantian CEO CEO yang mendekati masa pensiun akan cenderung menaikkan pendapatan untuk meningkatkan bonus mereka, dan jika kinerja perusahaan buruk, mereka akan memaksimalkan pendapatan agar tidak diberhentikan. 5 Initital Public Offering IPO Perusahaan yang akan go public belum memiliki nilai pasar, dan menyebabkan manajer perusahaan yang akan go public melakukan manajemen laba dalam prospektus mereka dengan harapan dapat menaikkan harga saham perusahaan. 6 Pentingnya Memberi Informasi Kepada Investor Informasi mengenai kinerja perusahaan harus disampaikan kepada investor sehingga pelaporan laba perlu disajikan agar investor tetap menilai bahwa perusahaan tersebut dalam kinerja yang baik.

2.1.2.3 Kondisi untuk Praktek Manajemen Laba dalam Penelitian ini.

Bukti-bukti empiris menunjukkan bahwa laba telah dijadikan sebagai suatu target dalam proses penilaian prestasi usaha suatu departemen secara khusus manajer atau perusahaan organisasi secara umum. Laba dan tingkat keuntungan juga merupakan alat untuk mengurangi biaya keagenan agency costs, dari sisi teori keagenan. Saat keuntungan dijadikan sebagai patokan dalam pemberian bonus, hal ini akan menciptakan dorongan kepada manajer untuk memanipulasi data keuangan agar dapat menerima bonus seperti yang diinginkannya, selain itu, mengingat akan pentingnya keuntungan atau perolehan secara akuntansi accounting income untuk pembuatan keputusan oleh banyak pihak, misalnya investor Gumanti, 2000. Richardson 1998 menemukan bukti bahwa adanya hubungan antara ketidakseimbangan informasi dengan manajemen laba. Hipotesis yang diajukan adalah bahwa tingkat ketidakseimbangan informasi akan mempengaruhi tingkat manajemen laba yang dilakukan oleh manajer perusahaan. Manajemen laba terjadi karena adanya motif dari teori akuntansi positif yang dijelaskan oleh Watt Zimmerman 1986, dimana dalam penelitian ini kondisi biaya politis yang besar dalam perusahaan manufaktur yang besar akan mendorong manajemen untuk menurunkan laba guna menghindari perhatian publik.

2.1.2.4 Model Empiris Manajemen Laba

Model yang digunakan untuk mengukur manajemen laba dalam penelitian ini adalah modifikasi model Jones karena model ini dianggap lebih baik diantara model yang lain untuk mengukur manajemen laba karena model ini memisahkan antara non discretionary accrual dengan discretionary accruals. Penggunaan discretionary accruals sebagai proksi manajemen laba dihitung dengan menggunakan Modified Jones Model yang disempurnakan oleh Dechow 1995

2.1.2.5 Manajemen Laba Akrual