Pembangunan e-learning di SMK Putra Pajajaran berbasis web

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

jenis kelamin : Laki-laki

tempat, tanggal lahir : Bandung, 10 April 1991

agama : Islam

kewarganegaraan : Indonesia

status : Belum kawin

anak ke : Dua dari dua bersaudara

alamat : Jl. Titiran dalam 2 no 169 Bandung telepon : +62857 2172 1970

email : [email protected] 2. RIWAYAT PENDIDIKAN

1. Sekolah Dasar : SD Negeri Tikukur 1 Bandung 1997-2003 2. Sekolah Menengah Pertama : SMP Negeri 14 Bandung 2003-2006 3. Sekolah Menengah Atas : SMA Negeri 10 Bandung 2006-2009 4. Perguruan Tinggi : FTIK Unikom Bandung 2009-2013

Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan.

Bandung,


(6)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Studi S1 Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

AHMAD MAURITS RADHIYYA

10109032

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(7)

v

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR SIMBOL ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

I.1 Latar Belakang Masalah ... ………..1

I.2 Rumusan Masalah ... 2

I.3 Maksud dan Tujuan ... 2

I.4 Batasan Masalah ... 3

I.5 Metodologi Penelitian ... 4

I.6 Sistematika Penulisan ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

II.1 Tinjauan Sekolah ... 9

II.1.1 Sejarah Sekolah ... 9

II.1.2 Visi dan Misi Sekolah ... 12

II.1.3 Struktur Organisasi Sekolah ... 12

II.1.4 Deskripsi Tugas Struktur Organisasi Sekolah ... 13

II.2 Landasan Teori ... 15

II.2.1 E-Learning ... 15

II.2.1.1 Definisi E-Learning ... 15

II.2.1.2 Elemen-elemen dalam E-Learning ... 17

II.2.1.3 Fungsi E-Learning ... 18

II.2.1.4 Sasaran kegiatan E-Learning ... 19


(8)

vi

II.2.3 Konsep Dasar Data dan Informasi ... 23

II.2.3.1 Pengertian Data ... 23

II.2.3.2 Pengertian Informasi ... 24

II.2.3.3 Kualitas Informasi ... 24

II.2.3.4 Kualitas Sistem ... 25

II.2.4 Konsep Perancangan Sistem ... 27

II.2.4.1 Basis Data ... 27

II.2.4.2 Flowmap ... 29

II.2.4.3 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 30

II.2.4.4 Kardinalitas ... 31

II.2.4.5 Data Flow Diagram ... 32

II.2.4.6 Kamus Data ... 33

II.2.5 Pengembangan Perangkat Lunak... 33

II.2.5.1 Personal Home Page (PHP) ... 33

II.2.5.2 My Structure Query Language (MySQL) ... 35

II.2.5.3 XAMPP ... 37

II.2.5.4 Cascading Style Sheet (CSS) ... 39

II.2.5.5 Macromedia Dreamweaver 8 ... 40

II.2.5.6 Internet ... 41

II.2.5.7 HTML ... 41

II.2.6 Teknik Pengumpulan Data ... 42

II.2.7 Skala Pengukuran ... 44

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 47

III.1 Analisis Sistem ... 47

III.1.1 Analisis Masalah ... 47

III.1.2 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan ... 48


(9)

vii

III.1.4 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 55

III.1.4.1 Analisis Pengkodean ... 55

III.1.4.2 Analisis perangkat lunak ... 57

III.1.4.3 Analisis perangkat keras ... 58

III.1.4.4 Analisis kebutuhan pengguna ... 59

III.1.5 Analisis Fitur Unggulan ... 62

III.1.6 Analisis Data ... 64

III.1.7 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 67

III.1.7.1 Diagram Konteks ... 67

III.1.7.2 Data Flow Diagram (DFD) ... 69

III.1.8 Spesifikasi Proses ... 84

III.1.9 Kamus Data DFD ... 105

III.2 Perancangan Sistem ... 114

III.2.1 Perancangan Data ... 114

III.2.2 Perancangan Arsitektur Perangkat Lunak ... 128

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 175

IV.1 Implementasi Sistem ... 175

IV.1.1 Implementasi Perangkat Keras ... 175

IV.1.2 Implementasi Perangkat Lunak ... 175

IV.1.3 Implementasi Basis Data ... 176

IV.1.4 Implementasi Antarmuka ... 183

IV.1.5 Implementasi Pesan ...………...186

IV.2 Pengujian Sistem ... 187

IV.2.1 Rencana Pengujian ... 188

IV.2.2 Kesimpulan Pengujian ... 217

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 219


(10)

(11)

221

[2] Betha Sidik Ir dan Husni Pohan Ir,M.Eng, 2007, Pemrograman WEB dengan. HTML, Informatika, Bandung.

[3] DeLone, W.H., and McLean, E.R. (2003). The DeLone and McLean Model of Information Systems Success: A Ten-Year Update, Journal of Management Information Systems,vol. 19, no.4, 9-30.

[4] DP, Lantip, & Riyanto, 2011, Teknologi Informasi Pendidikan, Gava Media, Yogyakarta.

[5] Madiun, Madcoms, 2009, Menguasai XHTML, CSS, PHP, & MySQL melalui Dreamweaver, Andi, Yogyakarta.

[6] R, Budi, 2011, Belajar Otodidak Database Menggunakan Mysql, Informatika Bandung.

[7] Sommerville, Ian, 2007, Software Engineering Eighth edition, Pearson Education, Harlow, England.

[8] Sugiyono, 2013, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung.

[9] Sutarman, 2007, Membangun Aplikasi Web Dengan PHP dan MySQL, Graha Ilmu, Yogyakarta.


(12)

1

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Putra Pajajaran merupakan sekolah yang didirikan oleh Lembaga Pendidikan Menengah Umum dan Kejuruan (LPMUK) Pajajaran, mulai beroperasi dan menerima siswa baru pada tahun pelajaran 1998. SMK Putra Pajajaran yang berbasiskan sekolah kejuruan teknologi memiliki fasilitas pendidikan yang cukup lengkap, salah satunya memiliki laboratorium komputer yang menunjang pembelajaran secara online.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi di SMK Putra Pajajaran terdapat beberapa kendala yang muncul dengan sistem pembelajaran yang ada yaitu kurangnya media pendistribusian untuk materi pelajaran yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Dampaknya mengakibatkan siswa tidak dapat mempelajari materi terlebih dahulu sebelum guru mata pelajaran tersebut menjelaskan materi.

Pemeriksaan lembar jawaban ujian siswa saat ini dilakukan oleh setiap guru secara manual. Pemeriksaan lembar jawaban ujian tersebut memerlukan waktu yang cukup lama dan sering tejadi kesalahan dalam proses pemeriksaan.

Hal lain yang menjadi kendala di sekolah ini adalah komunikasi antara siswa dan guru yang cenderung pasif. Khususnya bagi siswa yang sedang mengadakan kerja praktek selama beberapa bulan diluar kota. Begitu juga dengan guru yang ingin berkomunikasi dengan banyak siswa dalam satu waktu, tentu saja hal ini sulit dilakukan secara langsung atau tatap muka.

Selain itu guru dan kepala sekolah juga mengalami kesulitan untuk mendapatkan informasi kemampuan para siswa dari hasil ujian dengan cepat dan akurat. Banyaknya murid menyebabkan kepala sekolah sulit mendapatkan informasi kemampuan siswa dengan cepat dan akurat. Kepala sekolah harus melihat dokumen


(13)

nilai dari seluruh siswa di wakil kepala sekolah bagian kurikulum untuk mendapatkan informasi kemampuan siswa tersebut.

Adanya permasalahan yang dihadapi SMK Putra Pajajaran, maka dibutuhkan sebuah media pembelajaran lain yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar selain di ruang kelas. E-learning merupakan media yang tepat untuk menunjang proses pembelajaran tersebut karena dengan e-learning memungkinkan setiap pengguna berkontribusi aktif dalam menambah, menghapus, bahkan membagi materi pembelajaran, pendapat maupun pertanyaan. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka penelitian skripsi ini diberi judul “Pembangunan E-Learning di SMK Putra Pajajaran Berbasis Web”.

I.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah dijabarkan sebelumnya, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana cara membangun aplikasi e-learning berbasis website di SMK Putra Pajajaran.

I.3 Maksud dan Tujuan

Berdasarkan permasalahan diatas, maksud dari penulisan skripsi ini adalah Membangun Aplikasi E-Learning berbasis web di SMK Putra Pajajaran. Adapun tujuan yang akan dicapai dari penulisan skripsi ini adalah:

1. Siswa dapat memperoleh materi dengan mudah untuk kegiatan belajar mengajar dengan harapan agar siswa dapat memahami materi tersebut terlebih dahulu sebelum guru menjelaskan.

2. Guru dapat menilai ujian siswa dengan cepat.

3. Guru dan siswa dapat mudah berkomunikasi dengan menyediakan fasilitas forum diskusi dan pesan untuk berinteraksi dan berdiskusi mengenai materi pelajaran.


(14)

4. Kepala sekolah dan guru dapat dengan mudah dalam monitoring nilai hasil belajar siswa untuk melihat perkembangan siswa dalam memahami suatu materi pelajaran.

I.4 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam pembuatan sistem ini adalah: 1. Aplikasi ini berbasis web yang dapat diakses menggunakan internet. 2. Format file yang didukung adalah:

a. File teks : .pdf, .doc, .docx, .xls, .xlsx, .ppt dan .pptx b. File video : .flv

3. Soal berbentuk multiple choice dengan sistem random untuk pilihan jawaban dan urutan nomor soal.

4. Metode yang digunakan adalah metode asynchronous.

5. Sistem E-learning hanya bisa diakses oleh admin, wakil kepala sekolah bagian kurikulum, kepala sekolah, guru dan murid.

6. Data

Data yang diolah adalah data materi pelajaran, data tahun akademik, data kelas, data pelajaran, data mengajar, data nilai, data tugas, data soal dan data diskusi.

7. Proses

Proses yang ada dalam e-learning ini adalah proses penyediaan materi pelajaran, proses pemberian tugas siswa, proses evaluasi, proses pemberian ujian siswa, dan proses pemberian nilai.

8. Keluaran (Output)

Keluaran yang dihasilkan oleh aplikasi ini adalah informasi guru, informasi siswa, informasi materi pelajaran, informasi nilai, informasi tugas, informasi soal, dan informasi diskusi.


(15)

9. Fitur Multimedia

Fitur yang digunakan pada aplikasi e-learning ini adalah video dan gambar yang berkaitan dengan materi pelajaran.

10. Aplikasi ini dapat melakukan konsultasi antara guru dengan siswa berupa forum diskusi dan pesan.

11. Pada aplikasi ini kepala sekolah dan guru dapat mengetahui kemampuan siswa dalam menyerap materi pelajaran dari hasil analisis nilai ujian dengan ketentuan nilai yang disesuaikan oleh pihak sekolah.

12. Keamanan menggunakan Nomor Induk Siswa (NIS) atau Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK) atau Nomor Induk Pegawai (NIP) dengan password sebagai keamanan data user.

13. Model analisis perangkat lunak yang digunakan adalah pemodelan analisis terstruktur. Alat (tools) yang digunakan adalah Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD) dan Flow Map.

14. Software pembangun aplikasi ini menggunakan Macromedia Dreamweaver 8, dengan bahasa pemrograman PHP, MySQL sebagai DBMS (Database Management System), XAMPP sebagai internal server, sedangkan untuk menjalankan aplikasi ini menggunakan internet browser.

I.5 Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


(16)

a. Studi Literatur

Studi literatur merupakan kegiatan yang dilakukan dengan mencari pustaka yang menunjang penelitian yang akan dikerjakan. Pustaka tersebut berupa buku, artikel dan laporan akhir yang diambil di SMK Putra Pajajaran.

b. Observasi

Merupakan kegiatan pengamatan langsung di tempat penelitian untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan.

c. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung kepada Bapak Ridwan selaku Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum, guru dan siswa di SMK Putra Pajajaran yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

2. Metode pembuatan perangkat lunak.

Metode analisis data dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan paradigma perangkat lunak secara waterfall, menurut Ian Sommerville meliputi beberapa proses diantaranya:

a. Analisis dan definisi persyaratan

Analisis dan definisi persyaratan menjelaskan tentang pelayanan, batasan dan tujuan sistem ditentukan melalui konsultasi dengan user sistem. Persyaratan ini kemudian didefinisikan secara rinci dan berfungsi sebagai spesifikasi sistem.

b. Perancangan sistem dan perangkat lunak

Perancangan sistem dan perangkat lunak menjelaskan tentang proses perancangan sistem sebagai persyaratan dalam sistem perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat lunak melibatkan indentifikasi dan deskripsi abstraksi sistem perangkat lunak yang mendasar dan hubungan hubungannya.


(17)

c. Implementasi dan pengujian unit

Implementasi dan pengujian unit ini menjelaskan bahwa perancangan lunak direalisasikan sebagai serangkaian program atau unit program. Pengujian unit melibatkan verifikasi bahwa setiap unit telah memenuhi spesifikasinya.

d. Integrasi dan pemeliharaan

Unit program atau program individual diintregrasikan dan diuji sebagai sistem yang lengkap untuk menjamin bahwa persyaratan sistem telah dipenuhi. Setelah pengujian sistem, perangkat lunak dipakai oleh pengguna.

e. Operasi dan pemeliharaan

Pemeliharaan mencakup koreksi dari bagian error yang tidak ditentukan pada tahap-tahap terdahulu, perbaikan dan implementasi unit sistem dan pengembangan pelayanan sistem, sementara persyaratan harus ditambahkan.

Secara umum tahapan pada metode waterfall dapat dilihat pada gambar I.1 dibawah ini:


(18)

I.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang permasalahan dan pemecahannya. Sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

BAB I. PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang dasar-dasar pemikiran untuk membuat e-learning yang meliputi, permasalahan yang melatarbelakangi dibangunnya e-learning, merumuskan masalah untuk mendukung pembangunan dari e-learning, maksud dan tujuan yang harus dicapai dari pembangunan sistem ini, batasan-batasan untuk memfokuskan pembuatan sistem ini, metode-metode penelitian untuk pengumpulan data, metode pembangunan perangkat lunak dan sistematika penulisan yang menjelaskan garis besar dari setiap babnya.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi penjelasan tentang sejarah singkat sekolah, visi, misi dan struktur organisasi sekolah. Selain itu juga dijelaskan landasan teori, berisi teori-teori yang berkaitan dengan topik penelitian yang dilakukan dan hal-hal yang berguna dalam proses analisis permasalahan serta tinjauan terhadap penelitian-penelitian serupa yang telah pernah dilakukan sebelumnya dan yang melandasi pembangunan e-learning di SMK Putra Pajajaran.

BAB III. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini menjelaskan analisis terhadap seluruh spesifikasi sistem yang mencakup analisis prosedur yang sedang berjalan, pengkodean, kebutuhan non fungsional, user dan analisis basis data beserta solusi yang diberikan. Selain analisis sistem, pada bab ini juga melakukan perancangan sistem yang mencakup perancangan antar muka dan desain sistem keseluruhan berdasarkan hasil analisis tersebut. Model analisis yang digunakan adalah pemodelan analisis terstruktur.


(19)

BAB IV. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Bab ini membahas implementasi dari hasil tahapan analisis dan perancangan sistem. Serta kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan dalam membangun sistem. Pengujian dari hasil implementasi terhadap sistem juga dilakukan pada bab ini untuk melihat apakah sistem tersebut sudah sesuai dengan hasil yang diharapkan.

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi kesimpulan yang berisikan hal-hal terpenting dari keseluruhan uraian bab-bab sebelumnya dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan saran yang dapat memberikan gambaran yang bermanfaat serta mungkin dapat menambah pengetahuan untuk membuat sistem ini lebih berkembang nantinya apabila digunakan. dalam pengembangan selanjutnya.


(20)

9

dengan permasalahan yang akan dibahas sebagai dasar pemahaman dalam mengimplementasikan konsep-konsep tersebut kedalam semua kegiatan pengembangan sistem.

II.1 Tinjauan Sekolah

Pada tahap ini merupakan tahap peninjauan terhadap tempat penelitian yaitu SMK Putra Pajajaran Bandung. Dalam tinjauan sekolah akan dibahas mengenai sejarah sekolah, visi dan misi sekolah, struktur organisasi sekolah dan deskripsi tugas struktur organisasi sekolah.

II.1.1 Sejarah Sekolah

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Putra Pajajaran yang didirikan oleh Lembaga Pendidikan Menengah Umum dan Kejuruan (LPMUK ) Pajajaran mulai beroperasi dan menerima siswa baru pada tahun pelajaran 1998/1999, tepatnya mulai bulan Juli 1998. Bertempat sementara di Kampus SMA Pajajaran 1 Jl. Maleber Utara No. 5 Bandung memanfaatkan makin besarnya animo masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di sekolah kejuruan, sehinggga selepas mereka lulus dari sekolah menengah dapat segera bekerja, apalagi saat itu sekolah kejuruan di kota Bandung masih sedikit dan terbatas. SMK Putra Pajajaran yang berbasiskan sekolah kejuruan teknologi dengan jurusan Teknik Mekanik Otomotif, Teknik Audio Video dan Teknik Elektronika Komunikasi mencontoh dari SMK Pajajaran yang berbasis ekonomi saat itu yang telah berhasil terlebih dahulu pada tahun 1996.

Dengan bahu membahu karena visi dan misi yang sama maka mulailah saat itu Drs. S. Triana Jaya Saputra, SE. selaku Direktur LPMUK Pajajaran dan beberapa orang bawahannya mendirikan sekolah yang berpihak pada masyarakat yang kondisi ekonominya menengah ke bawah. Berprinsip generik, namun lambat laun hal tersebut


(21)

diterima masyarakat, dan mulailah berbondong-bondong orangtua siswa menyekolahkan putra/i nya di SMK Putra Pajajaran yang kebetulan saat itu di wilayah Bandung Barat sekolah kejuruan berbasis teknologi tersebut bias di hitung

dengan jari. “Murah tapi khasiat menyembuhkannya sama dengan obat paten” begitu

menurut Drs. S. Triana Jaya Saputra,SE. kala itu membandingkan konsep sekolah yang didirikannya, namun tanpa melupakan kualitas siswa maupun lulusannya.

Sambil berjalan maka permohonan ijin pendirian sekolah pun diurus untuk mendapatkan pengakuan dari pemerintah. Pada mulanya siswa yang mendaftar pada tahun pelajaran 1998 tersebut hanya 38 siswa, namun pada tahun pelajaran 1999/2000 jumlah pendaftarnya mencapai 128 dan tahun berikutnya hingga menerima pendaftaran 400 siswa. Pada awal tahun berdirinya SMK Putra Pajajaran dipimpin oleh Drs. Agus Setiawan selaku Kepala Sekolah, dan dibantu oleh beberapa Wakil diantaranya Drs. Satori, Drs. Samsurizal, Nana Sumarna, S.Pd. dll.

Akhirnya surat permohonan Nomor 021/LPMUK.PJ/CDE/X/K.99 tanggal 11 Oktober 1999 pada tahun 2000 mendapatkan jawabannya yaitu terbit SK Pendirian dari Kanwil Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Barat Nomor 1047/I02.1/Kep/OT/2000 tentang pemberian Ijin kepada LPMUK Pajajaran mendirikan SMK Putra Pajajaran tanggal 21 Maret 2000. Kampus SMK Putra Pajajaran yang saat tersebut di Jl. Maleber Utara No. 5 pindah ke alamat dan kampus yang baru yaitu di Jalan Pajajaran Belakng No. 37 hingga sekarang. Sejak saat tersebut SMK Putra Pajajaran semakin eksis sehingga pada tahun pelajaran 2002/2003 siswa mencapai jumlah 1100 siswa. Pada tahun 2001 SMK Putra Pajajaran mendapatkan pengesahan Akreditasi Diakui, sehingga pada tahun 2002 dapat menyelenggarakan Ujian Nasional mandiri, tidak menggabung seperti tahun sebelumnya ke SMK Negeri 8 Bandung.

Pada Tahun 2003 terjadi pergantian Kepala Sekolah yang saat itu dijabat Drs. Agus Setiawan diambil alih langsung oleh Drs. S. Triana Jaya Sp, SE. SMK Putra Pajajaran semakin menjadi sekolah pavorit saat itu dengan pengembangan kurikulum


(22)

yang berbasis pada dunia industry. Industri-industri atau instansi yang berhubungan dengan program keahlian dijadikan mitra sekolah sehingga untuk program magang atau Praktik Kerja Lapangan siswa tidak menemui kendala. Pada tahun 2003 juga terjadi perubahan nomenklatur LPMUK Pajajaran berubah menjadi Yayasan Pendidikan Putra Pajajaran yang disahkan melalui putusan Pengadilan Tinggi Bandung pada tanggal 11 Desember 2004. Pada tahun 2007 SMK Pajajaran menggandeng Asosiasi Profesi Teknik Automotive Indonesia (APTAIN) sebagai mitra pada program keahlian Teknik Mekanik Otomotif. Siswa maupun guru mendapatkan pelatihan dari APTAIN tersebut, disamping tempat Uji Kompetensi bagi para siswanya. Untuk program Keahlian Teknik Elektro, SMK Putra Pajajaran menggandeng Pusat Penelitian Elektronika Komunikasi (PPET) LIPI dalam membina bersama-sama para siswa. Tidak cukup hanya dua lembaga itu saja, namun dengan potensi sumber manusia yang ada saat itu melalui Wakil Kepala Sekolah yaitu Ir. Budhi Kurnia dkk. Maka beberapa perusahaan baik BUMN maupun swasta digaet untuk menjadi mitra diantaranya PT. Sanwa Indonesia, Honda IBRM, Toyota Astra Motor, PT. LEN, Tunas Daihatsu, PT. Peogeot Indonesia dll.

Pada tahun 2007 SMK Putra Pajajaran diakreditasi kembali oleh Badan

Akreditasi Nasional dan mendapatkan predikat Akreditasi “A”, hal ini tercapai berkat

kerjasama dan bahu membahu antara para guru, manajemen sekolah, siswa dan juga pihak Yayasan. Karena kesibukannya di bidang yang lain dan juga perguruan tinggi, maka untuk operasional SMK Putra Pajajaran dilaksanakan oleh Ir. Budhi Kurnia, M.Si. dibantu oleh Nana Sumarna, S.Pd., Drs. M. Ridwan, Asep Yahya, S.Ag. dan Yayat Supriatna, S.Pd. sejak tahun 2008 hingga sekarang. Hingga tahun 2010 SMK Putra Pajajaran telah meluluskan kurang lebih 3300 alumni.


(23)

II.1.2 Visi dan Misi Sekolah II.1.2.1 Visi

Visi dari SMK Putra Pajajaran adalah sebagai berikut:

Menyiapkan tamatan menjadi tenaga profesional muda tingkat menengah yang berbasis kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual.

II.1.2.2 Misi

Sedangkan misi dari SMK Putra Pajajaran adalah sebagai berikut:

1. Mempersiapkan dan mengembangkan mutu tamatan yang mempunyai kecerdasan dalam berfikir dan bernalar, meliputi pengetahuan dan pengembangan maupun keahlian sesuai dengan sfesifikasi industri serta berjiwa wirausaha

2. Mempersiapkan dan mengembangkan mutu tamatan yang mempunyai keseimbangan emosi dalam berpikir, mampu melakukan keputusan secara cepat, tepat dan efesien.

3. Mempersiapkan dan mengembangkan mutu tamatan yang mempunyai iman dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sebagai dasar menjadi manusia Indonesia yang seutuhnya.

II.1.3 Struktur Organisasi Sekolah

Struktur organisasi menunjukan pola hubungan jalur komunikasi antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau orang-orang yang ada dalam suatu organisasi dapat diketahui bagaimana wewenang dan tanggung jawab mengalir diantara bagian tersebut.


(24)

Dibawah ini adalah Bagan Struktur Organisasi SMK Putra Pajajaran Bandung.

Gambar II. 1 Struktur Organisasi SMK Putra Pajajaran

II.1.4 Deskripsi Tugas Struktur Organisasi Sekolah

Melihat dari Gambar II.1, setiap jabatan memiliki tugas masing-masing, berikut penjelasan mengenai tugas dari masing-masing jabatan yang ada di SMK Putra Pajajaran:

a. Kepala sekolah bertugas:


(25)

2. Mengorganisasikan seluruh proses pendidikan di sekolah yang meliputi aspek edukatif dan administratif.

3. Mengontrol perkembangan siswa dan guru bidang studi. b. Tata usaha bertugas:

1. Membantu pimpinan dalam menyiapkan rencana pendidikan.

2. Mengelola data siswa, guru, dan data-data yang bersangkutan dengan kegiatan sekolah.

c. Wakil kepala sekolah bidang kurikulum bertugas: 1. Menyusun jadwal pelajaran.

2. Mengatur pelaksanaan penilaiaan.

3. Menyusun jadwal mengajar guru bidang studi. d. Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan bertugas:

1. Mengelola kesiswaan dari ekstrakulikuler dan kegiatan siswa lainnya baik intern atau ekstern sekolah.

2. Bekerjasama dengan pihak OSIS (Organisasi Siswa Intern Sekolah).

e. Wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana bertugas mengelola penyediaan dan pengadaan barang-barang yang dibutuhkan sekolah (barang inventaris sekolah).

f. Wakil kepala sekolah bidang humas bertugas mengelola informasi sekolah. g. Kepala program TKJ bertugas:

1. Mengkoordinir tugas guru dan jurusan.

2. Mengkoordinir penggunaan ruang praktek dalam jurusannya. h. Kepala program TKR bertugas:

1. Membuat tata tertib bengkel.

2. Melaksanakan pengembangan bengkel. i. Kepala bengkel TKR bertugas:

1. Bertanggung jawab akan pengelolaan administrasi dan inventarisasi kekayaan bengkel.


(26)

2. Membuat daftar inventaris peralatan bengkel. j. Kepala bengkel TKJ bertugas:

1. Menjaga keselamatan dan kebersihan bengkel. 2. Menyiapkan papan daftar kemajuan praktek. k. BP atau BK bertugas:

1. Menyusun program kegiatan BP/BK.

2. Melakukan bimbingan dan konseling terhadap siswa yang bermasalah. 3. Melaksanakan pembinaan siswa.

l. Guru bidang studi bertugas dalam proses belajar mengajar di sekolah berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh pihak sekolah.

m. Wali Kelas bertanggung jawab atas seluruh siswa dalam satu kelas. n. Siswa bertugas:

1. Mentaati, mengikuti semua tata tertib dan kegiatan yang ada di sekolah. 2. Mengakses proses belajar mengajar yang meliputi akses materi, akses

tugas dan akses ujian. II.2 Landasan Teori

Dalam Landasan Teori akan dibahas tentang teori - teori yang berhubungan dengan e-learning yang akan dibuat, dimana meliputi penjelasan mengenai pengertian e-learning, sistem, konsep dasar data dan informasi, konsep perancangan sistem danpengembangan perangkat lunak .

II.2.1 E-Learning

II.2.1.1 Definisi E-Learning

E-Learning merupakan singkatan dari electronic learning merupakan istilah populer dalam pembelajaran on-line berbasis internet dan intranet. Teknologi E-Learning ini merupakan salah satu teknologi yang dijembatani oleh teknologi internet, membutuhkan sebuah media untuk dapat menampilkan materi-materi


(27)

pembelajaran dan pertanyaan-pertanyaan dan juga membutuhkan fasilitas komunikasi untuk dapat saling bertukar informasi antara peserta dan pengajar. Istilah E-Learning banyak mengandung banyak pengertian yang sangat luas, sehingga banyak pakar yang yang menguraikan pengertian e-learning dari berbagai sudut pandang, diantaranya sebagai berikut [4] :

1. Thompson, Ganxglass dan simon mendefinisikan e-learning sebagai suatu pengalaman belajar yang disampaikan melalui teknologi elektronika.

2. Dodd, e-learning yaitu kegiatan belajar melalui perangkat elektronik komputer yang tersambung pada internet.

3. Learn Frame. Com dalam Glossary of Learning Term menyatakan bahwa e-learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung kegiatan belajar mengajar dengan media internet, jaringan komputer maupun komputer standalone.

4. Fernando Alonso, dkk mengatakan bahwa, Learning Management System (LMS) atau e-learning platforms sofware untuk menawarkan lingkungan pelatihan pendidikan virtual dan atau on-line.

Dari definisi yang muncul, maka dapat disimpulkan bahwa e-learning adalah konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam dalam proses belajar mengajar. Dimana proses belajar mengajarnya menggunakan media komputer dan internet dan tersamapaikannya bahan ajar berupa konten melalui media elektronik yang otomatis bahan ajarnyapun secara digital.

Metode penyampaian e-learning terbagi dalam dua bagian, yaitu:

1. Asynchronous e-learning dimana guru dan siswa berada didalam kelas yang sama meskipun dalam waktu dan tempat yang berbeda. Pada saat inilah diperlukan suatu peranan sistem e-learning ini bekerja sebagai Learning Management System (LMS) dan berisi konten baik berbasis teks maupun multimedia. Dimana sistem dan konten tersedia dalam waktu nonstop 24jam bisa diakses asal ada jaringan internet. Sehingga proses belajar mengajarpun


(28)

dapat dilakukan. Setelah metode Asynchronous ini matang kemudian berkembang kedalam metode Synchronous untuk keperluan yang akan datang. 2. Synchronous e-learning, dimana guru dan siswa didalam kelas dan waktu

yang bersamaan meskipun ditempat berbeda. Nah disinilah peranan sistem teleconference berperan, hal ini masih jarang dilakukan mengingat peralatan yang dibutuhkan masih terbilang mahal dan juga perlu adanya jaringan internet yang stabil karena menggunakan bandwidth yang besar.

II.2.1.2 Elemen-elemen dalam E-Learning

Metode pengajaran tradisional masih kurang efektif jika dibandingkan dengan metode pengajaran modern. Sistem e-learning diharapkan bukan sekedar menggantikan tetapi diharapkan pula untuk menambahkan metode dan maetri pengajaran tradisional, seperti diskusi dalam kelas, buku [4].

Elemen yang terdapat dalam e-learning adalah sebagai berikut [4] :

1. Soal-soal. Materi dapat disediakan dalam bentuk modul, adanya soal-soal yang disediakan dan hasil pengerjaannya dapat ditampilkan. Hasil tersebut dapat dijadikan tolak ukur, dan peserta didik mendapatkan apa yang dibutuhkan.

2. Komunitas. Para peserta didik dapat mengembangkan komunitas on-line untuk memperoleh dukungan dan berbagai informasi yang saling menguntungkan.

3. Pengajar on-line. Para pengajar selalu on-line untuk memberi arahan kepada peserta didik , menjawab pertanyaan dan membantu dalam diskusi.

4. Kesempatan bekerja sama . Adanya perangkat lunak yang dapat mengatur pertemuan on-line, sehingga belajar dapat dilakukan secara bersama atau real time tanpa kendala jarak.

5. Multimedia. Penggunaan teknologi audio dan video dalam penyampaian materi sehingga menarik minat dalam belajar.


(29)

II.2.1.3 Fungsi E-Learning

Fungsi pembelajaran elektronik terhadap kegiatan pembelajaran di dalam kelas (classroom intruction) ada tiga, yaitu sebagai suplemen yang sipatnya opsional, pelengkap, ataupun pengganti.

a. Suplemen

Dikatakan berfungsi sebagai suplemen (tambahan), apabila peserta didik mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran elektronik atau tidak. Dalam hal ini tidak ada kewajiban atau keharusan bagi peserta didik untuk mengakses materi pembelajaran eletronik. Meskipun sifatnya opsional, peserta didik yang memanfaatkan tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan.

b. Pelengkap

Dikatakan sebagai pelengkap, apabila materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima peserta didik didalam kelas. Sebagai pelengkap berarti materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk menjadi materi pengayaan (reinforcement) atau remedial bagi peserta didik di dalam mengikuti kegiatan pembelajaran konvesional(Sims,R,2008). c. Pengganti

Beberapa perguruan tinggi di negara-negara maju memberikan beberapa alternatif model kegiatan pembelajaran atau perkuliahan kepada para mahasiswanya. Tujuanya agar para mahasiwa dapat secara fleksibel mengelola kegiatan perkuliahannya dengan waktu dan aktivitas lain sehari-hari mahasiswa. Ada tiga alternatif model kegiatan pembelajaran yang dapat dipilih peserta didik, yaitu [4] :

1. Sepenuhnya secara tatap muka (konvesional).

2. Sebagian secara tatap muka dan sebagian lagi melalui internet. 3. Sepenuhnya melalui internet.


(30)

II.2.1.4 Sasaran kegiatan E-Learning

Kegiatan e-learning lebih bersifat demokratis dibandingkan dengan kegiatan belajar pada pendidikan konvesional. Kondisi ini desebabkan karena peserta didik memiliki kebebasan dan tidak merasa khawatir atau ragu-ragu maupun takut, baik untuk mengajukan pertanyaan maupun menyampaikan pendapat atau tanggapan karena tidak ada peserta belajar lainnya yang secara fisik langsung mengamati dan kemungkinan memberikan komentar,meremehkan pertanyaan maupun pernyataan (Kinuthia, W, 2008).

Profil peserta e-learning adalah seorang yang memiliki, yaitu : (1) Motivasi belajar mandiri yang tinggi dan memiliki komitmen untuk belajar secara sungguh-sungguh, karena tanggung jawab belajar berada pada diri peserta belajar itu sendiri. (2) Senang belajar dan melakukan kajian-kajian, gemar membaca demi pengembangan diri secara terus-menerus, dan menyenangi kebebasan. (3) Mengalami kegagalan dalam mata pelajaran tertentu yang tidak disajikan oleh sekolah konvesional setempat maupun yang ingin mempercepat kelulusanya, sehingga mengambil beberapa mata pelajaran lainnya melalui e-learning. [4]

II.2.1.5 Kelebihan dan Kekurangan e-learning

Beberapa kelebihan yang dimiliki dalam pemanfaatan e-learning untuk proses pembelajaran adalah sebagai berikut [4] :

1. Pengalaman pribadi dalam belajar. Pilihan untuk mandiri dalam belajar menjadikan mahasiswa berusaha melangkah maju, memilih sendiri peralatan yang digunakan untuk penyampaian belajar mengajar, dan mengumpulkan bahan – bahan sesuai kebutuhan.

2. Mengurangi biaya. Lembaga penyelenggaraan e-learning dapat mengurangi bahkan menghilangkan biaya perjalanan untuk pelatihan, menghilangkan biaya pembangunan sebuah kelas dan mengurangi waktu yang dihabiskan oleh pelajar untuk pergi kesekolah.


(31)

3. Mudah dicapai. Pemakai dapat dengan mudah menggunakan aplikasi e-learning dimanapun juga selama mereka terhubung ke internet. E-learning dapat dicapai oleh para pemakai dan para pelajar tanpa dibatasi oleh jarak, tempat dan waktu.

4. Kemampuan bertanggung jawab. Kenaikan tingkat, pengujian, penilaian, dan pengesahan, dapat diikuti secara otomatis sehingga semua peserta (pelajar, pengembang dan pemilik) dapat bertanggung jawab terhadap kewajiban mereka masing-masing di dalam proses belajar mengajar.

Berdasarkan kekurangan yang dimiliki dalam pemanfaatan e-learning untuk proses pembelajaran adalah [4] :

1. Kurangnya interaksi antara pelajar dan pengajar, atau bahakan antar pelajar itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses belajar mengajar.

2. Kecenderungan mengabaikan aspek alademik atau sosial, dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis atau komersial.

3. Proses belajar mengajar cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan. 4. Berubahnya peran pengajar dari yang semula menguasai teknik teknik

pembelajaran konvesional, kini juga dituntut mengetahui teknk pembelajaran menggunakan ICT

5. Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet. Mungkin hal ini berkaitan dengan masalah ketersediaan listrik, telenpon atau komputer.

6. Kurangnya mereka yang mengetahui dan memiliki keterampilan tentang internet.

II.2.2 Sistem

II.2.2.1 Definisi dan Konsep Dasar Sistem

Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.


(32)

Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu. Pengertian sistem menurut Gordon B Davis

menyatakan bahwa: “Sistem bisa berupa abstraksi atau fisis. Sistem yang abstrak

adalah susunan yang teratur dari gagasan-gagasan atau konsepsi yang saling tergantung. Sedangkan sistem yang bersifat fisis adalah serangkaian unsur yang

bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan”. [1] II.2.2.2 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran atau tujuan.[1]

1. Komponen-komponen

Komponen sistem atau elemen sistem dapat berupa:

a. Elemen-elemen yang lebih kecil yang disebut sub sistem, misalkan sistem komputer terdiri dari sub sistem perangkat keras, perangkat lunak dan manusia. b. Elemen- elemen yang lebih besar yang disebut supra sistem. Misalkan bila

perangkat keras adalah sistem yang memiliki sub sistem CPU, perangkat I/O dan memori, maka supra sistem perangkat keras adalah sistem komputer.

2. Batas Sistem

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan luar sistem

Lingkungan dari sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap


(33)

dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung sistem

Penghubung merupakan media perantara antara sub sistem. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Output dari satu subsistem akan menjadi input untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan sub sistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan sistem

Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa maintenance input dan signal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

6. Keluaran sistem

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk sub sistem yang lain atau kepada supra sistem.

7. Pengolahan sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.

8. Sasaran sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan untuk masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan behasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.


(34)

II.2.2.3 Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut: [1]

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologi. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem computer.

2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia, misalnya sistem komputer.

3. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu

Sistem tertentu adalah suatu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara tepat, misalnya sistem komputer. Sedangkan sistem tak tentu adalah sistem yang tak dapat diramal dengan pasti karena mengandung unsur probabilitas, misalnya sistem arisan dan sistem sediaan, kebutuhan rata-rata dan waktu untuk memulihkan jumlah sediaan dapat ditentukan tetapi nilai yang tepat sesaat tidak dapat ditentukan dengan pasti. 4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. [1]

II.2.3 Konsep Dasar Data dan Informasi II.2.3.1 Pengertian Data

Data adalah deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi (the description of things and events that we face). Data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. [1]


(35)

II.2.3.2 Pengertian Informasi

Informasi dapat didefinisikan sebagai data yang telah diperoleh menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini maupun yang akan dating. Informasi mempunyai ciri benar atau salah, baru, tambahan, dan korektif. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. [1] II.2.3.3 Kualitas Informasi

Kualitas informasi (quality of information) sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal sebagai berikut [1]:

a. Relevan

Seberapa jauh tingkat relevansi informasi tersebut terhadap kenyataan kejadian masa lalu, kejadian hari ini, dan kejadian yang akan datang.

b. Akurat

Suatu informasi dikatakan berkualitas jika seluruh kebutuhan informasi tersebut telah tersampaikan, seluruh pesan telah benar atau sesuai, serta pesan yang disampaikan sudah lengkap atau hanya sistem yang diinginkan oleh user.

c. Tepat waktu

Berbagai proses dapat diselesaikan dengan tepat waktu, laporan-laporan yang dibutuhkan dapat disampaikan tepat waktu.

d. Ekonomis

Informasi yang dihasilkan mempunyai daya jual yang tinggi, serta biaya operasional untuk menghasilkan informasi tersebut minimal.

e. Efisien

Informasi yang berkualitas memiliki sintaks ataupun kalimat yang sederhana, namun mampu memberikan makna dan hasil yang mendalam, atau bahkan menggetarkan setiap orang atau benda apapun yang menerimanya.


(36)

f. Dapat dipercaya

Informasi tersebut berasal dari sumber yang dapat dipercaya. Sumber tersebut juga telah teruji tingkat kejujurannya.

II.2.3.4 Kualitas Sistem

Kualitas sistem biasanya berfokus pada karakteristik kinerja sistem. Kualitas sistem merupakan ciri karakteristik kualitas yang diinginkan dari sistem informasi itu sendiri, dan kualitas informasi yang diinginkan informasi karakteristik produk. Kualitas sistem ini juga berarti kombinasi hardware dan software dalam sistem informasi. Kualitas suatu sistem informasi mengukur kesuksesan secara teknik. Level teknikal komunikasi diartikan sebagai keakuratan dan keefisienan sistem komunikasi yang menghasilkan informasi. Kualitas sistem memerlukan indikator untuk dapat mengukur seberapa besar kualitas dari sistem tersebut. Indikator diperlukan karena kualitas sistem merupakan variabel laten yang tidak dapat diukur secara langsung. Indikator kualitas sistem diwujudkan dalam seperangkat pertanyaan, kualitas sistem yang dapat diukur melalui beberapa indikator sebagai berikut.

1. Ease of use (Kemudahan Penggunaan)

Suatu sistem informasi dapat dikatakan berkualitas jika sistem tersebut dirancang untuk memenuhi kepuasan pengguna melalui kemudahan dalam menggunakan sistem informasi. Kemudahan yang dipersepsikan adalah tingkatan dimana seseorang percaya bahwa pengunaan suatu sistem tertentu dapat menjadikan orang tesebut bebas dari usaha (free of effort). Bebas dari usaha yang dimaksudkan adalah bahwa saat seseorang menggunakan sistem, ia hanya memerlukan sedikit waktu untuk mempelajari sistem tersebut karena sistem tersebut sederhana, tidak rumit, dan mudah dipahami, sudah dikenal (familiar). Kemudahan penggunaan dalam konteks ini bukan saja kemudahan untuk mempelajari dan menggunakan suatu sistem tetapi juga mengacu pada kemudahan dalam melakukan suatu pekerjaan atau tugas dimana pemakaian suatu


(37)

sistem akan semakin memudahkan seseorang dalam bekerja dibanding mengerjakan secara manual. Pengguna sistem informasi mempercayai bahwa sistem informasi yang lebih fleksibel, mudah dipahami dan mudah pengoperasiannya sebagai karakteristik kemudahan penggunaan.

2. Response Time (Kecepatan Akses)

Kecepatan akses merupakan salah satu indikator kualitas sistem informasi. Jika akses sistem informasi memiliki kecepatan yang optimal maka layak dikatakan bahwa sistem informasi yang diterapkan memiliki kualitas yang baik. Kecepatan akses akan meningkatkan kepuasan pengguna dalam menggunakan sistem informasi.

3. Reliability (Keandalan Sistem)

Sistem informasi yang berkualitas adalah sistem informasi yang dapat diandalkan. Jika sistem tersebut dapat diandalkan maka sistem informasi tersebut layak digunakan. Keandalan sistem informasi dalam konteks ini adalah ketahanan sistem informasi dari kerusakan dan kesalahan. Keandalan sistem informasi ini juga dapat dilihat dari sistem informasi yang melayani kebutuhan pengguna tanpa adanya masalah yang dapat mengganggu kenyamanan pengguna dalam menggunakan sistem.

4. Flexibility (fleksibilitas)

Fleksibilitas suatu sistem informasi menunjukkan bahwa sistem informasi yang diterapkan tersebut memiliki kualitas yang baik. Fleksibilitas yang dimaksud adalah kemampuan sistem informasi dalam melakukan perubahan-perubahan kaitannya dengan memenuhi kebutuhan pengguna. Pengguna akan merasa lebih puas menggunakan suatu sistem informasi jika sistem tersebut fleksibel dalam memenuhi kebutuhan pengguna.


(38)

5. Security (keamanan)

Suatu sistem informasi dapat dikatakan baik jika keamanan sistem tersebut dapat diandalkan. Keamanan sistem ini dapat dilihat melalui data pengguna yang aman disimpan oleh suatu sistem informasi. Data pengguna ini harus terjaga kerahasiaannya dengan cara data disimpan oleh system informasi sehingga pihak lain tidak dapat mengakses data pengguna secara bebas. Jika data pengguna dapat disimpan secara aman maka akan memperkecil kesempatan pihak lain untuk menyalahgunakan data pengguna sistem informasi. [3]

II.2.4 Konsep Perancangan Sistem

Dalam konsep perancangan sistem akan dibahas mengenai basis data, flow map, ERD, DFD, diagram konteks dan kamus data.

II.2.4.1 Basis Data

Basis data (database) adalah kumpulan dari berbagai data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Basis data tersimpan di perangkat keras, serta dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak. Pendefinisian basis data meliputi spesifikasi dari tipe data, struktur dan batasan dari data atau informasi yang akan disimpan. Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan informasi pada para pengguna atau user. Data diartikan sebagai representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia, barang, hewan, konsep, dan lain-lain. Terdapat sejumlah sudut pandang pengertian basis data, yaitu:

1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasikan sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah. 2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.


(39)

3. Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronik.

Penyusunan basis data meliputi proses memasukkan data kedalam media penyimpanan data dan diatur dengan menggunakan perangkat Sistem Manajemen Basis Data (Database Management System). Manipulasi basis data meliputi pembuatan pernyataan (query) untuk mendapatkan informasi tertentu, melakukan pembaharuan atau penggantian (update) data, serta pembuatan report data. Dalam sebuah media penyimpanan, basis data dapat diciptakan maupun dihilangkan. Dalam sebuah basis data terdiri atas dua atau lebih tabel yang saling berhubungan. Dalam operasi basis data, tabel-tabel tersebut dapat diciptakan dan dapat dihilangkan juga. Elemen Basis Data terdiri dari :

1. Entitas adalah sekumpulan objek yang terdefinisikan yang mempunyai karakteristik sama dan bisa dibedakan satu dengan lainnya. Objek dapat berupa barang, orang, tempat atau suatu kejadian.

2. Atribut adalah deskripsi data yang bisa mengidentifikasi entitas yang membedakan entitas tersebut dengan entitas yang lain. Seluruh atribut harus cukup untuk menyatakan identitas obyek, atau dengan kata lain kumpulan atribut dari setiap entitas dapat mengidentifikasi keunikan suatu individu.

3. Data value (nilai data) adalah data aktual atau informasi yang disimpan pada tiap data, elemen atau atribut. Atribut nama pegawai menunjukan tempat dimana informasi nama karyawan disimpan, nilai datanya misalnya adalah Rendy, Adli dan lain-lain yang merupakan isi data nama pegawai tersebut.

4. File/Tabel merupakan kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang elemen yang sama, atribut yang sama, namun berbeda nilai datanya.

5. Record/Tuple merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan menginformasikan tentang suatu entitas secara lengkap. Satu record mewakili satu data atau informasi.


(40)

1. Create database (pembuatan basis data baru) 2. Drop database (penghapusan basis data)

3. Create table (pembuatan tabel baru dalam suatu basis data) 4. Drop table (penghapusan tabel dari suatu basis data) 5. Insert (penambahan data baru ke dalam suatu tabel) 6. Retrieve/search (pengambilan data dari sebuah tabel) 7. Update (pengubahan data dari sebuah tabel)

8. Delete (penghapusan data dari sebuah tabel)

Operasi yang berhubungan dengan pembuatan objek (basis data dan tabel) merupakan operasi awal yang dilakukan sekali dan berlaku seterusnya. Sedangkan operasi-operasi yang berkenaan dengan isi tabel merupakan operasi-operasi rutin. [9]

II.2.4.2 Flowmap

Flowmap adalah campuran peta dan flowchart, yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Flowmap memperlihatkan urutan proses dalam sistem dengan menunjukkan alat media input, output serta jenis media penyimpanan dalam proses pengolahan data. [1]

Tabel II. 1 Simbol Flowmap

Simbol Keterangan

Menunjukkan dokumen berupa dokumen input dan output pada proses manual dan proses berbasis computer Menunjukkan proses yang dilakukan secara manual

Menunjukkan ada suatu kondisi yang harus diperiksa untuk melihat hasil keluaran

Menggambarkan kumpulan dokumen-dokumen sejenis yang disimpan


(41)

Simbol Keterangan Menunjukkan aliran dokumen

Menunjukkan data untuk membentuk dokumen komputerisasi

Menggambarkan proses yang dilakukan dengan bantuan komputer

Menggambarkan penyimpanan jika menggunakan proses terkomputerisasi

II.2.4.3 Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak. ERD ini berbeda dengan DFD yang merupakan suatu model jaringan fungsi yang akan dilaksanakan oleh sistem, sedangkan ERD merupakan model jaringan data yang menekankan pada struktur-struktur dan relationship data. ERD ini digunakan oleh professional sistem untuk berkomunikasi dengan pemakai eksekutif tingkat tinggi dalam suatu organisasi. [1]

Tabel II. 2 Simbol ERD

Notasi Keterangan

Entitas adalah suatu objek yang dapat diidentifikasi dalam lingkungan pemakai. Relasi, menunjukkan adanya hubungan di antara sejumlah entitas yang berbeda Atribut, berfungsi mendeskripsikan karakter entitas (atribut yang berfungsi sebagai key diberi garis bawah)

Garis, sebagai penghubung antara relasi dengan entitas, relasi dan entitas dengan atribut


(42)

II.2.4.4 Kardinalitas

Kardinalitas Relasi menunjukkan jumlah maksimum tupel yang dapat berelasi dengan entitas pada entitas yang lain. Dapat kita lihat bahwa tupel-tupel pada entitas Mahasiswa dapat berelasi dengan satu tupel, banyak tupel atau bahkan tidak satupun tupel dari entitas kuliah. Kardinalitas Relasi merujuk kepada hubungan maksimum yang terjadi dari entitas yang satu ke entitas yang lain dan begitu juga sebaliknya. Terdapat 3 macam kardinalitas relasi, yaitu [1]:

1. One to One

Tingkat hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama, hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang kedua dan sebaliknya.

Gambar II. 2 One to One

2. One to Many atau Many to One

Tingkat hubungan satu ke banyak adalah sama dengan banyak ke satu. Tergantung dari arah mana hubungan tersebut dilihat. Untuk satu kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua. Sebaliknya satu kejadian pada entitas yang kedua hanya dapat mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang pertama.


(43)

Gambar II. 3 One to Many

3. Many to Many

Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya. Baik dilihat dari sisi entitas yang pertama, maupun dilihat dari sisi yang kedua.

Gambar II. 4 Many to Many

II.2.4.5 Data Flow Diagram (DFD)

Dalam merancang suatu sistem, sistem analis memerlukan beberapa alat bantu, salah satunya adalah Data Flow Diagram (DFD). Data Flow Diagram merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan diagram aliran data adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang computer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan. Tingkatan-tingkatan pada DFD adalah sebagai berikut [1]:

a. Diagram konteks: Diagram ini adalah diagram level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem.


(44)

b. Diagram level Zero: Diagram ini adalah dekomposisi dari diagram konteks. Merupakan diagram yang menggambarkan proses dari data flow diagram.

c. Diagram level: Diagram ini merupakan diagram yang menguraikan proses apa yang ada dalam diagram zero atau diagram level di atasnya.

Tabel II. 3 Simbol DFD

Simbol Nama Simbol Fungsi

Entitas Luar Menggambarkan entitas eksternal yang berhubungan

dengan system Sistem (konteks)/

Proses (DFD)

Menggambarkan proses yang ada dalam suatu sistem

Aliran Data/Informasi

Menggambarkan aliran data antar proses, data store dan

entitas luar

Data store Menggambarkan tempat penyimpanan data di dalam

system II.2.4.6 Kamus Data

Kamus data berfungsi membantu pelaku sistem untuk mengartikan aplikasi secara detail dan mengorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam sistem secara persis sehingga pemakai dan penganalisis sistem mempunyai dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses. Kamus data sering disebut juga dengan sistem data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. [1]

II.2.5 Pengembangan Perangkat Lunak II.2.5.1 Personal Home Page (PHP)

PHP merupakan script untuk pemrograman web server-side, script yang membuat dokumen HTML secara on the fly, dokumen HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML yang dibuat dengan menggunakan teks editor


(45)

atau editor HTML. Dengan menggunakan PHP, maintanance suatu situs web menjadi lebih mudah. Proses update data dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi yang dibuat dengan menggunakan script PHP. PHP/FI merupakan nama awal dari PHP, dibuat pertama kali oleh Rasmus Lerdoff. PHP awalnya merupakan program CGI yang dikhususkan untuk menerima input melalui form yang ditampilkan dalam browser web. Software ini disebarkan dan dilisensikan sebagai perangkat lunak Open Source.

Adapun keunggulan yang dimiliki oleh PHP adalah:

1. Life Cycle yang sangat singkat, sehingga PHP selalu up to date mengikuti perkembangan teknologi internet.

2. Cross Platform, yakni PHP dapat dipakai di hampir semua web server yang ada di pasaran (terutama Apache dan Microsoft IIS) dan dijalankan pada berbagai sistem operasi (Linux, Windows, FreeBSD).

3. PHP mendukung koneksi ke banyak database baik yang gratis maupun komersil, seperti MySQL, mSQL, Oracle, Microsoft SQL Server, Interbase, dan banyak lagi. 4. PHP bersifat open source dan gratis. Kemudahan dalam mendapatkan dokumentasi di internet, kita tidak akan sulit untuk mencari baik itu referensi, kode-kode PHP yang sudah jadi dan juga mengajukan pertanyaan pada grup-grup diskusi yang di dalamnya banyak sekali para master PHP. [9]

Berikut adalah contoh bentuk penulisan PHP <html>

<body> <?php

echo "Hello World";

//ini komentar, tidak akan dieksekusi ?>

</body> </html>


(46)

II.2.5.2 My Structure Query Language (MySQL)

MySQL merupakan sebuah software yang berguna sebagai suatu database server yang cukup terkenal. Kepopulerannya seiring dengan user script PHP untuk web programming. Database server itu sendiri merupakan suatu software yang bertugas untuk melayani permintaan (request) query dari client. MySQL sebagai suatu database server mempunyai beberapa kemampuan, salah satunya harus menyediakan suatu sistem manajemen database yang dapat mengatur bagaimana menyimpan, menambah, mengakses data dan transaksi-transaksi database lainnya. MySQL cepat sekali berkembang, karena MySQL merupakan suatu software yang Open Source.

MySQL merupakan salah satu Relational Database Management System (RDBMS) yang digunakan untuk menyimpan, mengatur, dan mengelola data pada aplikasi. Beberapa kelebihan MySQL dibandingkan dengan RDBMS lain adalah mudah, simple, gratis, stabil. [6]

Keandalan suatu sistem database (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja optimizer-nya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL, yang dibuat oleh user maupun program-program aplikasinya. Sebagai database server, MySQL dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan database server lainnya dalam query data. Hal ini terbukti untuk query yang dilakukan oleh single user, kecepatan query MySQL bisa sepuluh kali lebih cepat dari PostgreSQL dan lima kali lebih cepat dibandingkan Interbase.

MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain :

1. Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan masih banyak lagi.

2. Open Source. MySQL didistribusikan secara open source, dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara cuma-cuma.


(47)

3. Multiuse. MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.

4. Performance tuning. MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.

5. Jenis Kolom. MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti signed/unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain-lain. 6. Perintah dan Fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang

mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query).

7. Keamanan. MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi.

8. Skalabilitas dan Pembatasan. MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.

9. Konektivitas. MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).

10. Lokalisasi. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada client dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meskipun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya.

11. Antar Muka. MySQL memiliki interface (antar muka) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).

12. Klien dan Peralatan. MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool) yang dapat digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online.


(48)

13. Struktur tabel. MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan basisdata lainnya semacam PostgreSQL ataupun Oracle.

Berikut adalah operasi create, read, update dan delete dalam MySQL: a. Create

INSERT INTO table (column1 [, column2, column3 ... ]) VALUES (value1 [, value2, value3 ... ])

b. Read

SELECT * FROM table_name; c. Update

UPDATE table_name SET column_name = value [, column_name = value ...] [WHERE condition]

d. Delete

DELETE FROM table_name [WHERE condition]; II.2.5.3 XAMPP

XAMPP adalah salah satu paket software web server yang terdiri dari Apache, MySQL, PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU General Public License dan bebas, merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis. Untuk mendapatkanya dapat mendownload langsung dari web resminya.[5]

XAMPP adalah singkatan yang masing-masing hurufnya adalah :

a. X : Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi,seperti Windows, Linux, Mac OS, dan Solaris.

b. A : Apache, merupakan aplikasi web server. Tugas utama Apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada user berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web. jika diperlukan juga berdasarkan kode PHP


(49)

yang dituliskan, maka dapat saja suatu database diakses terlebih dahulu (misalnya dalam MySQL) untuk mendukung halaman web yang dihasilkan

c. M : MySQL, merupakan aplikasi database server. Perkembangannya disebut SQL yang merupakan kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang digunakan untuk mengolah database. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengelola database beserta isinya. Kita dapat memanfaatkan MySQL untuk menambahkan, mengubah, dan menghapus data yang berada dalam database.

d. P : PHP, bahasa pemrograman web. Bahasa pemrograman PHP merupakan bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting. PHP memungkinkan kita untuk membuat halaman web yang bersifat dinamis. Sistem manajemen basis data yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQl. namun PHP juga mendukung sistem management database oracle, Microsoft Access, Interbase, d-base, PostgreSQL, dan sebagainya.

e. P : Perl adalah bahasa pemrograman untuk segala keperluan, dikembangkan pertama kali oleh Larry Wall di mesin Unix. Perl dirilis pertama kali pada tanggal 18 Desember 1987 ditandai dengan keluarnya Perl 1. Pada versi-versi selanjutnya, Perl tersedia pula untuk berbagai sistem operasi varian Unix (SunOS, Linux, BSD, HP-UX), juga tersedia untuk sistem operasi seperti DOS, Windows, PowerPC, BeOS, VMS, EBCDIC, dan PocketPC. Dukungan terhadap pemrograman berbasis obyek (object oriented programming/OOP) ditambahkan pada Perl 5, yang pertama kali dirilis pada tanggal 31 Juli 1993. Proyek pengembangan Perl 6 dimulai pada tahun 2000, dan masih berlangsung hingga kini tanpa tanggal yang jelas kapan mau dirilis. Ini dikatakan sendiri oleh Larry Wall dalam satu pidatonya yang dikenal dengan seri The State of the Onion. Dua di antara karakteristik utama Perl adalah penanganan teks dan berbagai jalan pintas untuk menyelesaiakan persoalan-persoalan umum. Perl sangat populer digunakan dalam program-program CGI (Common Gateway Interface) dan berbagai protokol internet


(50)

lainnya. Seperti diketahui, TCP/IP sebagai basis bagi semua protokol internet yang dikenal sekarang ini menggunakan format teks dalam komunikasi data. Seperti juga bahasa populer lainnya, Perl menerima banyak kritikan. Meski banyak di antaranya hanya berupa mitos, atau berlebih-lebihan, tapi terdapat juga sejumlah kritikan yang valid. Salah satunya adalah, sintaknya susah dibaca, karena banyak menggunakan simbol-simbol yang bukan huruf dan angka.

II.2.5.4 Cascading Style Sheet (CSS)

CSS adalah suatu bahasa stylesheet yang digunakan untuk mengatur tampilan suatu dokumen yang ditulis dalam bahasa markup.Penggunaan yang paling umum dari CSS adalah untuk memformat halaman web yang ditulis dengan HTML dan XHTML.Walaupun demikian, bahasanya sendiri dapat dipergunakan untuk semua jenis dokumen XML termasuk SVG dan XUL.Spesifikasi CSS diatur oleh World Wide Web Consortium (W3C). CSS digunakan oleh penulis maupun pembaca halaman web untuk menentukan warna, jenis huruf, tata letak, dan berbagai aspek tampilan dokumen.CSS digunakan terutama untuk memisahkan antara isi dokumen (yang ditulis dengan HTML atau bahasa markup lainnya) dengan presentasi dokumen (yang ditulis dengan CSS). Pemisahan ini dapat meningkatkan aksesibilitas isi, memberikan lebih banyak keleluasaan dan kontrol terhadap tampilan, dan mengurangi kompleksitas serta pengulangan pada stuktur isi.

CSS memungkinkan halaman yang sama untuk ditampilkan dengan cara yang berbeda untuk metode presentasi yang berbeda, seperti melalui layar, cetak, suara (sewaktu dibacakan oleh browser basis-suara atau pembaca layar), dan juga alat pembaca braille. Halaman HTML atau XML yang sama juga dapat ditampilkan secara berbeda, baik dari segi gaya tampilan atau skema warna dengan menggunakan CSS. Berikut adalah contoh bentuk penulisan CSS [5]:


(51)

Selector {

Property:nilai

}

Body {

color : #336699 }

/*jika nilai lebih dari satu kata penulisannya*/

Body {

Font-family: “Palatino Linotype”, “Book Antique”,

serif; }

II.2.5.5 Macromedia Dreamweaver 8

Macromedia Dreamweaver 8 adalah sebuah HTML editor professional untuk mendesain secara visual dan mengelola situs web maupun halaman web. Macromedia Dreamweaver 8 merupakan software utama yang digunakan oleh web Designer maupun Web Programmer guna mengembangkan situs web. Ruang kerja, fasilitas dan kemampuan Macromedia Dreamweaver mampu meningkatkan produktivitas dan efektivitas dalam desain maupun membangun situs web. [5]


(52)

Gambar II. 5 Halaman awal Macromedia Dreamweaver 8

II.2.5.6 Internet

Internet merupakan kependekan dari interconnection networking atau international networking, yaitu kumpulan yang sangat luas dari jaringan komputer besar dan kecil yang saling berhubungan dengan menggunakan jaringan komunikasi yang ada di seluruh dunia. Internet merupakan gabungan dari beberapa network dengan tata cara yang universal. [4]

II.2.5.7 HTML

HTML kependekan dari Hyper Text Markup Language. Dokumen HTML adalah file teks murni yang dapat dibuat dengan editor teks sembarang. Dokumen ini dikenal sebagai web page. Dokumen HTML merupakan dokumen yang disajikan dalam browser web. Dokumen ini umumnya berisi informasi atau interface aplikasi di dalam internet. Setiap dokumen terdiri atas tag head dan body. Elemen head berisi


(53)

informasi tentang dokumen tersebut, dan elemen body berisi teks yang sebenarnya yang tersusun dari link, grafik, paragraf, dan elemen lainnya. Setiap dokumen HTML harus mempunyai pola dasar sebagai berikut [2]:

<html> <head>

Informasi tentang dokumen HTML </head>

<body>

Infomasi yang ditampilkan di dalam web browser </body>

</html>

II.2.6 Teknik Pengumpulan Data

Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data penelitiannya. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa metode penelitian adalah cara yang dipergunakan untuk mengumpulkan data yang di perlukan dalam penelitian. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini yaitu:

1. Wawancara (interview)

Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang digali dari sumber data langsung melalui percakapan atau tanya

jawab.” Wawancara ini dapat dipakai untuk melengkapi data yang diperoleh melalui

observasi. Wawancara dapat dilakukan melalui 2 cara yaitu terstruktur (pertanyaan dan jawaban telah disediakan terlebih dahulu) dan tidak terstruktur (pertanyaan terbuka yang memungkinkan responden untuk menjawab sesuai dengan keinginannya dan komentarnya terhadap jawaban pertanyaan pertama yang terstruktur). Wawancara dalam penelitian kualitatif sifatnya mendalam karena ingin mengeksplorasi informasi secara holistik dan jelas dari informan. Penelitian ini menggunakan wawancara tidak berstruktur agar jawaban lebih luas dan tepat sasaran.


(54)

2. Angket atau kuesioner

Kuesioner atau angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis kuesioner atau angket langsung yang tertutup karena responden hanya tinggal memberikan tanda pada salah satu jawaban yang dianggap benar[8].

Kelebihan metode angket :

a. Menghemat waktu, maksudnya dengan waktu yang singkat dapat memperoleh data.

b. Menghemat biaya , karena tidak memerlukan banyak peralatan. c. Menghemat tenaga.

Kelemahan metode angket :

a. Ada kemungkinan dalam memberikan jawaban atas pertanyaan yang diampaikan adalah tidak jujur.

b. Apabila pertanyaan kurang jelas dapat mengakibatkan jawaban bermacam-macam.

Langkah-langkah pelaksanaan angket adalah sebagai berikut : a. Penulis membuat daftar pertanyaan.

b. Setelah itu diberikan kepada reponden.

c. Setelah selesai dijawab segera disusun untuk diolah sesuai dengan standar yang ditetapkan sebelumnya, kemudian disajikan dalam laporan penelitian.

3. Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan. Observasi atau pengamatan digunakan dalam rangka mengumpulkan data dalam suatu penelitian, merupakan hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadari adanya sesuatu rangsangan tertentu yang diinginkan, atau suatu studi yang disengaja dan sistematis tentang keadaan atau fenomena social dan gejala-gejala psikis dengan jalan mengamati dan mencatat. Melalui metode ini, peneliti lebih menonjol sebagai


(55)

pengamat tanpa melibatkan diri pada kegiatan perusahaan, sehingga dapat memperoleh data yang relevan dan akurat karena peneliti memiliki sarana untuk membandingkan dengan data yang diperoleh saat wawancara.

II.2.7 Skala Pengukuran

Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bisa digunakan dalam pengukuran dan menghasikan data kuantitatif [8]. Dengan skala pengukuran ini, maka nilai variabel yang diukur dengan instrumen tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka, sehingga akan lebih akurat, efisien dan komunikatif.

Macam-macam skala pengukuran dapat berupa: skala nominal, skala ordinal,skala interval, skala rasio, dari skala pengukuran itu akan diperoleh data nominal, ordinal, interval dan ratio. Dari empat macam skala pengukuran tersebut, skala intervallah yang banyak digunakan untuk mengukur fenomena/ gejala sosial.

Berbagai jenis skala yang dapat digunakan untuk mengukur fenomena sosial, dan dapat dianalisis menggunakan metode statistik adalah skala untuk mengukur intelegensi, kepribadian, sikap, status sosial, intitusional (kelembagaan), dan berbagai tipe yang lainnya. Berbagai skala yang dapat digunakan untuk penelitian bisnis adalah Skala Likert.

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan Skala Likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan.

Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara


(56)

lain : sangat setuju dengan skor 5, setuju dengan skor 4, ragu-ragu dengan skor 3, tidak setuju dengan skor 2, sangat tidak setuju dengan skor 1[8].

Menghitung jumlah skor dari setiap pertanyaan dapat menggunakan rumus berikut [8]:

Y= jumlah skor dari setiap pertanyaan X = banyaknya responden dari tiap soal Z = skor

Tabel II.4 Skor Jawaban Jawaban Skor (Z)

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Ragu-ragu 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Selanjutnya adalah menghitung persentase dari masing-masing jawaban dapat menggunakan rumus berikut [8]:

P = Intrepretasi skor perhitungan Y = jumlah skor dari setiap pertanyaan S = skor maksimum

Instrumen penelitian yang menggunakan skala Likert dapat dibuat dalam bentuk checklist ataupun pilihan ganda. Keuntungan skala Likert adalah :

Y = X*Z


(57)

a. Mudah dibuat dan diterapkan

b. Terdapat kebebasan dalam memasukkan pertanyaan-pertanyaan, asalkan masih sesuai dengan konteks permasalahan

c. Jawaban suatu item dapat berupa alternative, sehingga informasi mengenai item tersebut diperjelas.


(58)

47

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

III.1 Analisis Sistem

Analisis sistem merupakan proses penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya untuk mengidentifikasi masalah-masalah dan hambatan-hambatan sehingga dapat dievaluasi dan diusulkan kebutuhan-kebutuhan perbaikannya. Melakukan analisis tehadap sistem yang sedang berjalan bertujuan sebagai dasar perancangan atau perbaikan sistem yang sudah ada. Dari hasil analisis tersebut dapat diketahui kelemahan dan kekurangan sistem yang sudah ada dan dapat diperbaiki menjadi sebuah sistem yang lebih efektif dan efisien.

III.1.1 Analisis Masalah

Dari hasil pengamatan terhadap sistem yang sedang berjalan di SMK Putra Pajajaran terdapat beberapa masalah sebagai berikut:

1. Kurangnya media pendistribusian untuk materi pelajaran yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Sehingga siswa tidak dapat memahami materi tersebut sebelum guru menjelaskannya.

2. Lambatnya proses penilaian ujian para siswa karena memerlukan waktu cukup lama, selain itu sering tejadi kesalahan dalam proses penilaian yang mengakibatkan kerugian pada salah satu pihak baik siswa maupun guru. 3. Sulitnya komunikasi antara guru dan siswa mengenai materi pelajaran atau

pengetahuan lainnya, khususnya bagi siswa yang sedang kerja praktek akan berpengaruh saat menyelesaikan tugasnya di tempat kerja praktek tersebut. 4. Sulitnya kepala sekolah dan guru dalam mendapatkan informasi mengenai


(59)

Dari data-data yang dikumpulkan, dapat disimpulkan mengenai prosedur sistem pembelajaran yang sedang berjalan adalah sebagai berikut:

1. Prosedur pemberian materi pembelajaran. 2. Prosedur pelaksanaan ujian.

3. Prosedur pemberian tugas.

Seluruh prosedur yang sedang berjalan tersebut, dapat digambarkan menggunakan flowmap.

III.1.2.1 Prosedur pemberian materi pembelajaran

Prosedur pemberian materi pembelajaran antara guru dan siswa di dalam kelas yang saat ini berjalan, adapun alur prosedurnya adalah sebagai berikut:

1. Guru membuat ringkasan materi yang akan diajarkan sebagai bahan pembelajaran di kelas.

2. Guru memberikan materi pembelajaran dengan cara mencatat di papan tulis ataupun dengan cara mendikte kepada siswa di kelas.

3. Ringkasan materi pembelajaran yang telah dibuat oleh guru, kemudian disimpan dan dijadikan sebagai pengembangan materi untuk bahan pembelajaran selanjutnya..

4. Siswa-siswi mencatat materi yang disampaikan oleh guru di buku tulis masing-masing.

Prosedur pemberian materi pembelajaran, digambarkan dalam bentuk flowmap seperti gambar III.1


(60)

Gambar III.1 Flowmap Pemberian Materi Pembelajaran

Ket :

A1 : Arsip ringkasan materi yang disimpan guru. A2 : Arsip ringkasan materi yang disimpan siswa.


(61)

Prosedur pelaksanaan ujian dilakukan oleh guru dan siswa, adapun alur prosedurnya adalah sebagai berikut:

1. Guru membuat soal ujian untuk siswa sesuai dengan materi pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya.

2. Siswa mengerjakan soal ujian tersebut dalam kurun waktu yang telah ditetapkan. 3. Setelah waktu selesai, siswa mengumpulkan jawaban ujian tersebut ke guru. 4. Guru memeriksa soal ujian yang sudah dikerjakan kemudian dinilai dan

dimasukkan buku nilai.

5. Hasil ujian yang telah diperiksa oleh guru akan dikembalikan kepada siswa sebagai arsip.

Prosedur pelaksanaan ujian, digambarkan dalam bentuk flowmap seperti gambar III.2


(62)

Gambar III.2 Flowmap Pelaksanaan Ujian Ket :

A3 : Arsip buku nilai.

A5 : Arsip soal ujian disimpan oleh guru.


(63)

Prosedur pemberian tugas biasanya dilakukan ketika guru telah selesai memberikan materi pembelajaran kepada siswa di dalam kelas. Berguna sebagai bentuk pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan guru. Adapun alur prosedurnya adalah sebagai berikut:

1. Guru membuat tugas untuk siswa berdasarkan dengan materi yang telah diajarkan sebelumnya.

2. Setelah memperoleh materi pembelajaran, siswa diberikan tugas di kelas. 3. Siswa mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang telah diberikan oleh guru. 4. Tugas yang telah selesai kemudian dikumpulkan dan diberikan kepada guru di

dalam kelas pada saat proses pembelajaran berlangsung ataupun langsung ke ruang guru setelah proses pembelajaran selesai.

5. Guru menilai tugas yang telah dikerjakan siswa kemudian dimasukan ke dalam arsip buku nilai.

6. Tugas yang telah diperiksa akan dikembalikan kepada siswa dan digunakan sebagai arsip untuk bahan pembelajaran kedepannya.

Prosedur pemberian tugas, digambarkan dalam bentuk flowmap seperti gambar III.3


(64)

Gambar III.3 Flowmap Pemberian Tugas Ket :

A1 : Arsip ringkasan materi yang disimpan guru. A3 : Arsip buku nilai.


(65)

Aturan bisnis yang akan diterapkan pada sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

1. Mata pelajaran umum, ditujukan untuk seluruh kelas.

2. Mata pelajaran Teknik Otomotif (TO), ditujukan untuk kelas TO.

3. Mata pelajaran Teknik Komputer Jaringan (TKJ), ditujukan untuk kelas TKJ. 4. Mata pelajaran Audio Visual (AV), ditujukan untuk kelas AV.

5. Kelas setiap angkatan berjumlah 5 dengan kemungkinan bertambah atau berkurang.

6. Siswa kelas X, XI dan XII memperoleh materi sesuai kelas masing-masing dengan guru yang bersangkutan.

7. Pengkodean kelas menggunakan angka romawi X, XI dan XII diikuti dengan nomor urut kelas.

8. Pelaksanaan ujian dilakukan di lingkungan sekolah. 9. Jumlah soal ujian dapat ditambah.

10. Soal ujian dibuat berdasarkan jadwal yang telah ditentukan ataupun jadwal yang belum ditentukan.

11. Ketentuan membuat soal dengan mengisikan pelajaran, materi, tipe soal dan tipe jawaban.

12. Penilaian hasil belajar siswa menggunakan range angka dari 0 sampai 100.

13. Format file materi dan tugas yang di upload adalah .pdf, .doc, .docx, .xls, .xlsx, .flv, .ppt dan .pptx

14. Untuk menampilkan nilai rata-rata siswa, lakukan penyeleksian dengan memilih mata pelajaran dan kelas yang ingin ditampilkan.


(1)

Tabel IV. 54 Hasil Pengujian Kuesioner Soal Nomor 4

Keterangan Responden Skor

SS 7 35

S 8 32

R 5 15

TS 0 0

STS 0 0

Jumlah 20 82

Dari tabel di atas diperoleh skor 82 dari skor maksimal 100. Dengan Nilai skor 100 dihitung persentase sebagai berikut (82/100) x 100% = 82%. Persentase yang didapat adalah 82%. dari yang diharapkan 100%. Secara kontinum dapat digambarkan seperti berikut :

Berdasarkan data yang diperoleh dari 20 responden maka rata-rata 82 terletak pada daerah setuju.

e. Apakah aplikasi E-learning ini dapat mempercepat dalam proses pemeriksaan hasil ujian siswa?

Tabel IV. 55 Hasil Pengujian Kuesioner Soal Nomor 5

Keterangan Responden Skor

SS 3 15

S 14 56

R 3 9

TS 0 0

STS 0 0

Jumlah 20 80

Dari tabel di atas diperoleh skor 80 dari skor maksimal 100. Dengan Nilai skor 100 dihitung persentase sebagai berikut (80/100) x 100% = 80%. Persentase yang didapat adalah 80%. dari yang diharapkan 100%. Secara kontinum dapat digambarkan seperti berikut :


(2)

216

Berdasarkan data yang diperoleh dari 20 responden maka rata-rata 80 terletak pada daerah sangat setuju.

f. Apakah aplikasi E-learning ini memberikan kemudahan komunikasi antara siswa dan guru?

Tabel IV. 56 Hasil Pengujian Kuesioner Soal Nomor 6

Keterangan Responden Skor

SS 4 20

S 14 56

R 1 3

TS 1 2

STS 0 0

Jumlah 20 81

Dari tabel di atas diperoleh skor 81 dari skor maksimal 100. Dengan Nilai skor 100 dihitung persentase sebagai berikut (81/100) x 100% = 81%. Persentase yang didapat adalah 81%. dari yang diharapkan 100%. Secara kontinum dapat digambarkan seperti berikut :

Berdasarkan data yang diperoleh dari 20 responden maka rata-rata 81 terletak pada daerah sangat setuju.

g. Apakah aplikasi E-learning ini dapat membantu dalam mendapatkan informasi kemampuan siswa?


(3)

Tabel IV. 57 Hasil Pengujian Kuesioner Soal Nomor 7

Keterangan Responden Skor

SS 1 5

S 15 60

R 4 12

TS 0 0

STS 0 0

Jumlah 20 77

Dari tabel di atas diperoleh skor 77 dari skor maksimal 100. Dengan Nilai skor 100 dihitung persentase sebagai berikut (77/100) x 100% = 77%. Persentase yang didapat adalah 77%. dari yang diharapkan 100%. Secara kontinum dapat digambarkan seperti berikut :

Berdasarkan data yang diperoleh dari 20 responden maka rata-rata 77 terletak pada daerah setuju.

IV.2.3 Kesimpulan Pengujian

Berdasarkan hasil pengujian black box dan beta yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. E-learning yang dibangun telah memenuhi kebutuhan fungsional.

2. E-learning yang dibangun mudah digunakan oleh pengguna.

3. E-learning yang dibangun membantu dalam pendistribusian materi

pelajaran dengan baik.

4. E-learning yang dibangun cukup memberikan informasi yang dibutuhkan


(4)

(5)

219 V.I Kesimpulan

Setelah melakukan analisis, perancangan dan pengujian maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Aplikasi ini memudahkan siswa dalam memperoleh materi pelajaran. 2. Aplikasi ini mempercepat guru dalam proses penilaian hasil ujian

siswa.

3. Aplikasi ini memudahkan komunikasi antara guru dan siswa dengan menyediakan forum diskusi dan pesan.

4. Aplikasi ini membantu guru dan kepala sekolah dalam mendapatkan informasi kemampuan belajar siswa dari ujian online.

V.II Saran

Untuk pengembangan e-learning ini ada beberapa saran yang dapat dilakukaan, antara lain:

1. Menambah fasilitas chatting sehingga pembelajaran dapat dilakukan secara interaksi langsung antar pengguna aplikasi.

2. Menambahkan fasilitas RSS Feed. RSS Feed memudahkan pengguna agar selalu dapat mengetahui ringkasan konten terbaru dari situs tertentu tanpa harus terlebih dahulu mengunjungi situs tersebut.


(6)