3
ANALISA TERHADAP PENERAPAN PRINSIP “MUTUAL COOPERATION”
DALAM MEKANISME TAKAFUL ASURANSI SYARIAH Oleh : Lastuti Abubakar
Fakultas Hukum Unpad lastutiabubakarunpad.ac.id
A. PENDAHULUAN
1. Perkembangan Takaful Asuransi Syariah
1
sebagai bagian dari institusi ekonomi di Indonesia.
Sejak terjadinya transformasi sistem ekonomi global dari sistem konvensional ke sistem ekonomi syariah akibat krisis ekonomi global,
pertumbuhan industri Takaful asuransi syariah di tataran global menunjukkan trend positif. Tercatat, pada tahun 2012, jumlah perusahaan
penyedia jasa Takaful asuransi syariah mencapai 179 perusahaan, termasuk perusahaan asuransi konvensional yang menyediakan divisi windows syariah
dengan kontribusi dana sebesar US 12.4 Milyar, tidak termasuk Saudi Arabia dengan kontribusi sebesar US 7 Milyar. Sejalan dengan
perkembangan trend
global, industry
Takaful di
Indonesia pun
memperlihatkan catatan yang meningkat dari waktu ke waktu. Bersama-sama dengan negara-
negara yang masuk kategori” new fringe markets”,Indonesia bersama-sama dengan Brunai Darussalam dan Bangladesh, berkontribusi
sebesar US 7 milyar.
2
Dibandingkan dengan peranan institusi keuangan Islam lainnya seperti industri perbankan syariah atau penerbitan instrumen sukuk Surat Berharga
Syariah, Takaful di Indonesia baru menyumbang 3,3 persen dari seluruh pendapatan yang diperoleh dari institusi dan instrumen keuangan nasional .
3
Tulisan ini di muat dalam buku Etty R. Agoes, Peran Hukum Dalam Pembangunan Di Indonesia
, Rosda, Bandung 2013
1
Penulis menggunakan istilah Takaful atau Asuransi Syariah mengingat istilah asuransi syariah dibakukan dalam regulasi SK Menkeu, Keputusan Bapepam LK dan Fatwa Dewan Syariah
Nasional.,sementara itu, Takaful digunakan sebagai nama perusahaan yang bergerak di bidang asuransi syariah. Padanan yang banyak digunakan dalam literatur adalah Islamic insurance.
2
M. Iqbal Asaria, Innovations and Developments in Takaful and Re-Takaful, Durham Islamic Finance Summer School, Durham-UK,2013
3
Berdasarkan data, penerbitan instrument sukuk surat berharga syariah menyumbang 10 dan perbankan syariah 4,2 pada akhir tahun 2012. Dengan angka pertumbuhan ekonomi yang
diperkirakan mencapai 6,3 -6,7 pada tahun 2013, dan jumlah kelas menengah muslim yang juga diperkirakan naik, prospek dan peluang pengembangan institusi ekonomi dan keuangan Islam masih
4
Jumlah ini memang masih relatif kecil , namun di masa mendatang, Takaful berpeluang mengambil porsi lebih besar dalam aktivitas ekonomi di Indonesia,
dengan beberapa alasan antara lain : penerimaan konsep syariah yang semakin baik di masyarakat; dukungan regulasi dan meningkatnya golongan ekonomi
menengah.
4
Lahirnya Takaful asuransi syariah di Indonesia ditandai dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Menteri Keuangan no: 268KMK.062002
tanggal 7 November 2002 yang memberi peluang bagi asuransi konvensional untuk menjalankan asuransi syariah melalui 3 cara pendirian, yakni :
a. Konversi langsung secara penuh dari asuransi konvensional ke
asuransi syariah; b.
Membentuk langsung lembaga asuransi syariah; c.
Membuka kantor cabang asuransi syariahdivisi asuransi syariah. Selain itu, pertumbuhan asuransi syariah di Indonesia juga didorong
oleh regulasi yang memberi kemudahan dari aspek permodalan , yang mensyaratkan modal minimum sebesar Rp.50 Milyar untuk pendirian
perusahaan asuransi syariah. Jumlah ini jauh lebih kecil dibandingkan modal minimum bagi pendirian asuransi konvensional sebesar Rp.100 milyar.
5
Di samping kemudahan untuk mendirikan perusahaan asuransi syariah, Bapepam-
LK sebagai otoritas Jasa Keuangan
6
menerbitkan 2 peraturan yaitu Peraturan No : PER-06BL2011
7
dan Peraturan No : PER-07BL2011
8
yang merupakan amanat dari Pasal 4 Ayat 3, Pasal 25 Ayat 4, Pasal 40 Ayat 5,
dan Pasal 45 Ayat 4 Peraturan Menteri Keuangan No : 11PMK.0102010 Tentang Kesehatan Keuangan Usaha Asuransi dan Usaha Reasuransi dengan
prinsip Syariah. Ke dua peraturan ini bertujuan untuk memelihara tingkat
sangat besar. Lihat Irfan Syauqi Beik, Mendorong Kebijakan Pro Ekonomi dan Keuangan Syariah di 2013,
Jurnal Sharing, Edisi 72 Thn VII Desember 2012, hlm. 56
4
lihat Sharing. Outlook Keuangan Syariah Indonesia 2012, Edisi 60 Tahun VI Desember 2011, hlm.16.
5
Lihat Pasal 6 Ayat 2 Peraturan Pemerintah No : 39 Tahun 2008 Tentang Perubahan Ke dua atas Peraturan Pemerintah No : 73 Tahun 1992 tentang Penyelenggaraan Usaha Perasuransian.
6
Sejak diterbitkan Undang-undang No : 12 tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan, pengawasan terhadap jasa keuangan berada di bawah OJK.
7
SK Bapepam-LK ini mengatur tentang bentuk dan susunan laporan keuangan serta pengumuman laporan usaha asuransi dan usaha reasuransi dengan prinsip syariah,
8
SK Bapepam-LK ini mengatur tentang pedoman perhitungan jumlah dana yang diperlukan untuk mengantisipasi risiko kerugian pengelolaan dana
Tabarru’ dan perhitungan jumlah dana yang harus disediakan perusahaan untuk mengantisipasi risiko kerugian yang mungkin timbul dalam
penyelenggaraan usaha asuransi dan reasuransi dengan prinsip syariah.
5
kepatuhan perusahan pada prinsip transparansi, juga memberikan perlindungan maksimal bagi nasabah Takaful.
2. Beberapa permasalahan hukum dalam mekanisme Takaful Asuransi