Beberapa permasalahan hukum dalam mekanisme Takaful Asuransi

5 kepatuhan perusahan pada prinsip transparansi, juga memberikan perlindungan maksimal bagi nasabah Takaful.

2. Beberapa permasalahan hukum dalam mekanisme Takaful Asuransi

syariah Sebagaimana halnya usaha asuransi pada umumnya, Takaful asuransi syariah merupakan institusi yang menawarkan jasa perlindungan bagi nasabahnya atas kerugian yang timbul akibat peristiwa atau kejadian di masa datang yang tidak dapat diketahui pada saat sekarang. Berbeda dengan asuransi konvensional, yang salah satu unsurn ya adalah “adanya kejadianperistiwa yang tidak pasti”, Takaful bertumpu pada prinsip syariah yang melarang aktivitas bisnis berbasis bunga riba interest, ketidakpastian ghararuncertainty dan perjudian maysirgambling. 9 Mengacu pada larangan tersebut, menjadi pertanyaan apakah “kejadian peristiwa yang tidak pasti “di masa mendatang yang memang melekat pada asuransi tersebut tidak bertentangan dengan salah satu prinsip syariah, yakni ketidakpastian gharar. Persoalan patuh tidaknya takaful pada larangan gharar ini menjadi perdebatan dikalangan para “Muslim jurist “ namun terdapat kesepakatan bahwa gharar dapat ditoleransi dengan jenis akad yang digunakan dalam mekanisme takaful. 10 Oleh karena itu, akad kontrak yang menjadi dasar hubungan hukum menjadi urgen dalam takaful. Berbeda dengan kontrak dalam asuransi konvensional yang digolongkan ke dalam kontrak komersial, akad perjanjian yang menjadi dasar hubungan hukum antara para pihak dalam takaful asuransi syariah terdiri dari 2 jenis akad, yakni : 1. akad tabarru’ non komersial yang menjadi dasar bagi partisipan ketika mendonasikan sejumlah uang untuk dimasukkan ke dalam dana takaful. 11 9 Lihat Muhammad Ayub, Understanding Islamic Finance, John Wiley Sons, Ltd, England, 2007, hlm. 74. Lihat pua Saw Swee Hock Karyn Wang, Introduction to Islamic Finance, Saw Centre for Financial Studies no. 3, Singapura, 2008, hlm. 12. 10 Lihat Aly Khorsid, Islamic Insurance, Routledge Curzon, London, 2004, hlm.40 dst. 11 Dalam asuransi konvensional, dana ini adalah premi yang dibayar nasabah kepada perusahaan asuransi. 6 2. Akad tijarah komersial yang menjadi dasar hubungan hukum antara partisipan nasabah dengan perusahan takaful sebagai pengelola dana takaful. Akad tabarru non komersial yang digunakan dalam takaful menjadi landasan bahwa dana yang dimasukkan dalam takaful ditujukan untuk kebajikan atau menolong, bukanlah premi sebagaimana halnya asuransi konvensional, melainkan donasi dari para partisipan ke dalam dana takaful yang akan digunakan untuk menolong diantara sesama partisipan. Perusahaan takaful tidak diperkenankan menetapkan premi atau pendapatan yang bersifat tetap kepada partisipan nasabah sebagai keuntungan perusahaan. Mengacu pada esensi takaful di atas, maka perbedaan mendasar antara asuransi konvensional dengan takaful asuransi syariah adalah pada konsep yang terkandung dalam hubungan hukum yang mendasarinya. Pada asurasi konvensional, hubungan perusahaan asuransi dengan nasabah didasarkan pada hubungan timbal balik . Perusahaan asuransi baru akan membayar ganti rugi kepada nasabah atas kerugian yang telah ditentukan sebelumnya, setelah nasabah membayar premi kepada perusahaan asuransi. Sementara itu, hubungan para partisipan dalam takaful didasarkan pada konsep mutual cooperation kerjasama untuk kebajikan. Selain mutual cooperation, prinsip yang mendasari aktivitas asuransi syariah adalah prinsip persaudaraan, saling bertanggung jawab, kemanusiaan, dan perlindungan. 12 Di sisi lain, perusahaan takaful yang akan mengelola dana takaful merupakan entitas bisnis yang juga bertujuan mencari keuntungan, sehingga perlu dikaji , selain akad tabarru, tentunya ada akad lain yang digunakan dalam praktik asuransi syariah yang sifatnya digolongkan ke dalam akad tijarah mu’awadah, yakni akad yang bertujuan komersial, dimana perusahaan tentu bertujuan untuk memperoleh keuntungan yang wajar. Berdasarkan prinsip syariah, keuntungan yang akan diperoleh oleh perusahaan pengelola takaful dapat dihasilkan dari hasil pengelolaan dana takaful, yang ditentukan oleh model akad yang digunakan. Akad-akad yang sesuai dengan prinsip syariah memungkinkan pengelola takaful mendapatkan keuntungan berdasarkan profit loss sharing based atau prinsip bagi hasil, fee based income 12 Lihat Engku Rabiah Adawiah Engku Ali , Hassan Scott P Odierno, Azman Ismail, Essential Guide To Takaful Islamic Insurance, Centre For Reseacrh and Training, Kuala Lumpur, 2008, hlm.6. 7 pendapatan berbasis komisifee. Berdasarkan paparan di atas, maka dalam tulisan ini akan dianalisisa mengenai 2 hal yakni : a. Bagaimana pemaknaan ketidakpastian uncertainty atas kejadianperistiwa yang akan terjadi di masa datang dalam konteks Takaful?, b. Bagaimana implementasi prinsip mutual cooperationmutual help dalam mekanisme Takaful ? B. PEMBAHASAN

1. Dana Takaful merupakan donasi para nasabah berdasarkan akad