Prosedur Penelitian METODE PENELITIAN

35 Agar lebih jelas maka disajikan gambar alat electromagnetic plating tampak dari atas seperti pada gambar 2.11. dan gambar alat electromagnetic plating tampak dari depan pada gambar 3.2. 36 Gambar 3.2. Alat electromagnetic plating tampak dari depan 37

3.7.1.2. Plat elektroda

Alat electromagnetic plating dilengkapi dua buah plat elektroda yang terbuat dari tembaga dengan tebal 2mm, lebar 2cm, dan panjang 85 cm yang dibuat berlekuk-lekuk sehingga panjangnya menjadi 55 cm. Tujuan dibuat berlekuk-lekuk adalah untuk memperluas permukaan plat sehingga memungkinkan terjadinya penempelan ion lebih banyak. Plat elektroda ini dialiri arus searah 0,5 ampere yang bersumber dari adaptor 3 ampere 12 volt. Jarak antara anoda dan katoda adalah 2 cm, seperti terlihat pada gambar 3.3. Gambar 3.3. Electroplate sebagai tempat penempelan ion logam Cr

3.7.1.3. Bak kontak

Bak kontak berfungsi sebagai tempat berlangsungnya penempelan ion-ion logam pada plat elektroda. Bak kontak berbentuk tabung dengan tinggi 60 cm dan diameter 4,5 cm. Terbuat dari gelas kaca dengan sifat tahan terhadap suhu hingga 200 o C, tahan terhadap perubahan suhu sampai 150 o C, tahan terhadap korosi tinggi 0 PH 14 pada suhu kurang dari 1000 o C. Pada bak kontak terdapat tiga saluran yaitu saluran input masukan, saluran output keluaran yang terletak dibagian 55 cm + - 38 atas bak kontak, dan saluran pembuangan yang terletak di bagian bawah bak kontak, seperti pada gambar 3.4. Gambar 3.4. Bak kontak tempat terjadinya penangkapan ion-ion Cr

3.7.1.4. Power Supply

a. Power supply untuk kumparan solenoida Solenoida diaktifkan dengan sumber arus yang dapat divariasikan. b. Power supply untuk plat elektroda Plat elektroda diaktifkan dengan sumber arus 0,5 ampere. c. Power supply Power supply untuk pompa masterflex menggunakan adaptor arus searah DC. Saluran pembuangan Saluran output Saluran input 5 cm 50 cm 5 cm 4,5 cm 39

3.7.2. Tahap Operasional Alat

Limbah Cr cair dimasukkan ke dalam beker gelas, kemudian dialirkan ke dalam bak electromagnetic plating melalui saluran input dengan pompa masterflex dengan debit 40 mlmenit. Limbah Cr akan mengalir keatas hingga saluran output. Power supply untuk plat elektroda diaktifkan untuk mengalirkan kuat arus sebesar 0,5 ampere. Sedang kuat arus pada solenoida divariasi mulai dari 0,3; 0,4; 0,5 hingga 0,6 ampere. Limbah Cr yang sampai pada saluran output akan dialirkan kembali ke dalam beker gelas dan dipompa kembali ke saluran input dengan waktu proses tertentu. Berikut ini merupakan skema pengambilan sampel. Gambar 3.5. Skema pengambilan sampel Sampel Limbah Awal Saluran Input Alat electromagnetic plating dengan berbagai jumlah lilitan Variasi Kuat arus Sampel Output Beker Gelas Pompa Variasi waktu proses 40

3.7.3. Tahap Pelaksanaan Penelitian

a. Pengambilan Sampel

b. Analisa Sampel

Limbah Cr di analisa dengan teknik AAS di Laboratorium Pertanian UGM Yogyakarta. 3.7.3.1.Percobaan Variasi Kuat Arus Solenoida dan Waktu Kontak.

1. Jumlah lilitan : 890

a. Limbah Cr dengan kadar awal 1794,4 ppm sebanyak 1400 ml, ditempatkan dalam gelas beker 2000 ml, dipompa dengan pompa masterflex dengan debit 40 mlmenit ke dalam saluran input yang terletak dibagian bawah bak kontak. b. Karena pemompaan yang terus menerus, maka permukaan air limbah dalam bak kontak akan naik hingga mencapai saluran output pada bagian atas bak kontak. c. Pada power supply untuk plat elektoda dihidupkan arus 0,5 A. Sedang pada solenoida dibuat bervariasi pada arus 0,3; 0,4; 0,5 hingga 0,6 ampere dengan menggunakan elektroda tembaga. d. Air limbah yang keluar dari saluran output dialirkan kembali ke gelas beker kemudian dialirkan kembali ke saluran input sehingga air limbah masuk kembali ke dalam bak kontak. Perulangan ini berjalan terus 41 menerus sesuai dengan waktu proses yang divariasikan selama 10, 20, 30 dan 40 menit pada masing-masing kuat arus. e. Kadar limbah Cr setelah pengolahan dapat kita ketahui dengan mengambil cuplikan dari saluran output dengan waktu proses yang telah ditentukan lalu dianalisis.

2. Jumlah lilitan : 1090

Perlakuan sama dengan poin a hingga e seperti pada variasi jumlah lilitan poin 1 .

3. Jumlah lilitan : 1290

Perlakuan sama dengan poin a hingga e seperti pada variasi jumlah lilitan poin 1 dan 2. Keterangan : A. Variasi kuat Arus Variasi Kuat Arus dilakukan untuk mengetahui dan mendapatkan kondisi kuat arus optimal pada solenoida untuk menurunkan kadar Cr.

B. Variasi Waktu Kontak

Variasi Waktu Kontak dilakukan untuk mengetahui dan mendapatkan waktu kontak optimal untuk menurunkan kadar Cr.