Pendahuluan
Pra Rencana Pabrik Timbal Oksida Litharge dari Timbal dan Oksigen dengan Proses Oksidasi
I-2
pigmen dan mengalami kenaikan hingga tahun 1970 dengan rata – rata kenaiknan 6 pertahun Orthmer 1978.
Berdasarkan data Biro Statistik, dari data impor timbal oksida litharge dari tahun 2005 – 2009 adalah sebagai berikut :
Tahun Impor kgtahun
2005 309.313
2006 986.315
2007 1.820.033
2008 2.227.892
2009 2.342.307
Sumber : Data BPS Surabaya
1.2 Sifat – sifat fisik dan kimia Bahan Baku dan Produk
1.2.1. Sifat sifat fisik dan kimia bahan baku a. Sifat – sifat fisik bahan baku
Bahan baku yang digunakan adalah timbal dengan sifat fisik sebagai berikut :
§ Berat atom
207,2 §
Titik leleh C
327,46 §
Titik didih C
1749 §
Spesifik Gravity 20
C 11,33
327 C solid
10,686 327
C liquid 10,67
§ Spesifik heat, Jkg.K
130 §
Panas Laten Peleburan, Jg 25
§ Panas Laten Penguapan, Jg
860 §
Tekanan Uap, Kpa 980
C 0,133
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Pendahuluan
Pra Rencana Pabrik Timbal Oksida Litharge dari Timbal dan Oksigen dengan Proses Oksidasi
I-3
1160 C
1,33 1420
C 13,33
1500 C
26,5 1600
C 53,3
§ Konduktivitas panas, wm.k
28 C
34,7 100
C 33,0
327 C solid
30,5 327
C liquid 24,6
§ Tahanan listrik, µ
Ω 20
C 20,65
100 C
27,02 230
C 96,73
§ Tegangan permukaan 360
C, mNm 442
§ Viskositas, Cp
440 C
2,12 550
C 1,70
845 C
1,49 §
Tensile strenght, Kpa 100
C 42.000
20 C
14.000 150
C 5.000
Orthmer vol.12 hal 207 b. Sifat – sifat kimia bahan baku
Lead adalah logam yang berwarna abu – abu kebiru – biruan, dengan rapatan yang tinggi 11,34 grcm
3
pada suhu kamar. Timbal
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Pendahuluan
Pra Rencana Pabrik Timbal Oksida Litharge dari Timbal dan Oksigen dengan Proses Oksidasi
I-4
bersifat amfoter dapat bereaksi dengan asam maupun basa. Biasanya unsur timbal dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan bilangan oksidasinya
yaitu +4 dan +2. Komponen timbal dengan bilangan oksidasi +4 biasanya berikatan kovalen dalam senyawa, sedangkan timbal dengan bilangan
oksidasi +2 berikatan ion dalam senyawa. Timbal mudah larut dalam asam nitrat yang sedang pekatnya 8µ, dan terbentuk gas nitrogen oksida yang
tidak berwarna. Dalam asam nitrat pekat terbentuk lapisan pelindung berupa timbal nitrat pada permukaan logam yang dapat mencegah
perkaratan lebuh lanjut. Komposisi umum :
Komponen Komponen
Pb 45-60
Sb 0,01-2,0
Zn 0-15
Fe 1,0-8,0
Au 0-a few ozton
Insoluble 0,5-4,0
Ag 0-50 ozton
CaO tr-3,0
Cu 0-3
S 10-30
As 0,01-0,40
Bi tr-0,1
tr = trace = sangat sedikit sekali oz = ounce = 0,07 lb
Orthmer vol.12 hal 207
1.2.2. Sifat sifat fisik dan kimia Produk a. Sifat – sifat fisik Produk
Produk yang terbentuk berupa litharge dengan sifat fisik sebagai berikut :
§ Berat atom
223,21 §
Titik leleh C
888 §
Density, lbcuft 9,53α
9,6 β §
Struktur kristal Tetragonal α
Orthorombik β
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Pendahuluan
Pra Rencana Pabrik Timbal Oksida Litharge dari Timbal dan Oksigen dengan Proses Oksidasi
I-5
b. Sifat – sifat kimia Produk Timbal oksida PbO berwarna kuning kemerah – merahan.
Litharge murni yang berbentuk tetragonal α-PbO berwarna merah, sedang yang orthorombik β-PbO berwarna kuning. Kelarutan α-
PbO dalam air : 0,0504 gl pada 25 C sedangkan kelarutan β-PbO :
0,1065 gl. Litharge bersifat amfoter, larut dalam asam maupun basa. Litharge dalam asam membentuk garam lead amfoter dan sedikit
larut dalam basa untuk membentuk plumbitehydroksi plumbite. Litharge dapat dioksidasi lebih lanjut membentuk lead dioksida
PbO
2
, lead sesquioxide Pb
2
O
3
dan lead tetraoxide Pb
3
O
4
.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Uraian dan Pemilihan Proses
Pra Rencana Pabrik Timbal Oksida Litharge dari Timbal dan Oksigen dengan Proses Oksidasi
II-1
BAB II SELEKSI DAN URAIAN PROSES