UTILITAS PABRIK TIMBAL OKSIDA (LITHARGE) DARI TIMBAL DAN OKSIGEN DENGAN PROSES OKSIDASI.

Utilitas Pra Rencana Pabrik Timbal Oksida Litharge dari Timbal dan Oksigen dengan Proses Oksidasi VIII-1

BAB VIII UTILITAS

Dalam sebuah pabrik, utilitas merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan mengingat saling berhubungan antara proses industri dengan kebutuhan utilitas untuk proses tersebut. Dalam hal ini, utilitas dari suatu pabrik terdiri atas : 1. Unit Pengolahan Air Unit ini berfungsi sebagai penyedia kebutuhan air pendingin, air proses, air sanitasi dan air pengisi “boiler”. 2. Unit Pembangkitan ”Steam” Unit ini berfungsi sebagai penyedia kebutuhan ”steam” pada proses evaporasi, pemanasan dan ”supply” pembangkitan tenaga listrik. 3. Unit Pembangkitan Tenaga Listrik Unit ini berfungsi sebagai penyedia kebutuhan listrik bagi alat-alat , bangunan, jalan raya, dan lain sebagainya. 4. Unit Bahan Bakar Unit ini berfungsi sebagai penyedia kebutuhan bahan bakar bagi alat-alat, generator , boiler, dan sebagainya. 5. Unit Pengolahan Limbah Unit ini berfungsi sebagai pengolahan limbah pabrik baik limbah cair, padat, maupun gas dari proses pabrik. Sistem Pengolahan Air Air adalah suatu zat yang banyak terdapat dialam bebas. Sesuai dengan tempat sumber air tersebut berasal, air mempunyai fungsi yang berlainan, dengan karakteristik yang ada. Air banyak sekali diperlukan didalam kehidupan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam pabrik ini sebagian besar air dimanfaatkan hanya kebutuhan untuk kebutuhan sanitasi, mengingat proses yang digunakan dalam pabrik timbal oksida ini tidak banyak membutuhkan air. Jadi tidak diperlukan unit pengolahan air, air yang dibutuhkan untuk sanitasi langsung dari PDAM. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Utilitas Pra Rencana Pabrik Timbal Oksida Litharge dari Timbal dan Oksigen dengan Proses Oksidasi VIII-2 VIII.1. Unit Penyediaan Steam Unit penyediaan ”steam” berfungsi untuk menyediakan kebutuhan steam, yang digunakan sebagai media pemanas pada proses pabrik. Dalam pabrik Timbal oksida ini tidak dibutuhkan unit penyediaan steam karena didasarkan pada proses produksi yang tidak membutuhkan steam. VIII.2. Unit Penyediaan Air Air di dalam pabrik memegang peranan penting dan harus memenuhi persyaratan tertentu yang disesuaikan dengan masing-masing keperluan di dalam pabrik. Penyediaan air untuk pabrik ini direncanakan dari PDAM. Hal ini dikarenakan pada proses produksi pabrik timbal oksida ini tidak diperlukan air. Kebutuhan air hanya digunakan untuk air sanitasi yang digunakan untuk pegawai dan kebutuhan lainnya dalam pabrik timbal oksida. VIII.2.1. Air Sanitasi Air sanitasi untuk keperluan minum, masak, cuci, mandi dan sebagainya. Berdasarkan S.K. Gubernur Jatim No.4131987 , baku mutu air baku harian : Parameter Satuan S.K. Gubernur Suhu o C Suhu air normal 25-30 o C Kekeruhan Skala NTU Warna Unit Pt-Co SS Ppm pH 6 - 8,5 Alkalinitas ppm CaCO 3 CO 2 bebas ppm CO 2 DO ppm O 2 = 4 Nitrit ppm NO 2 Nihil Ammonia ppm NH 3 - N 0,5 Tembaga ppm Cu 1 Fosfat ppm PO 4 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Utilitas Pra Rencana Pabrik Timbal Oksida Litharge dari Timbal dan Oksigen dengan Proses Oksidasi VIII-3 Sulfida ppm H 2 S Nihil Besi ppm Fe 5 Krom heksafalen ppm Cr 0,05 Mangan ppm Mn 0,5 Seng ppm Zn 5 Timbal ppm Pb 0,1 COD ppm O 2 10 Detergen ppm MBAS 0,5 Kebutuhan air sanitasi untuk pabrik ini adalah untuk : - Karyawan, asumsi kebutuhan air untuk karyawan = 15 literhari per orang = 15 literhari per orang x 80 orang = 1,2 m 3 hari - Keperluan Laboratorium = 20 m 3 hari - Untuk menyiram kebun dan kebersihan pabrik = 10 m 3 hari - Cadangan lain-lainnya = 10 m 3 hari  + Total kebutuhan air sanitasi = 41 m 3 hari VIII.2.1.1. Spesifikasi Peralatan Pengolahan Air 1. Bak Penampung Air PDAM Fungsi : Menampung air PDAM. Bak berbentuk persegi panjang terbuat dari beton. Rate volumetrik : 41 m 3 hari Ditentukan : Waktu tinggal : 7 hari Tinggi : x m Panjang = lebar : 2 x m Volume air = 41 m 3 hari x 7 hari = 287 m 3 Volume bak penampung direncanakan 80 terisi air = 287 80 = 360 m 3 Volume penampung = 4x 3 = 360 sehingga, x = 4,4 m Panjang = lebar = 2 x 4,4 = 8,8 m Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Utilitas Pra Rencana Pabrik Timbal Oksida Litharge dari Timbal dan Oksigen dengan Proses Oksidasi VIII-4 Spesifikasi : Kapasitas : 360 m 3 Bentuk : empat persegi panjang Ukuran : Panjang = 8,8 m Lebar = 8,8 m Tinggi = 4,4 m Bahan konstuksi : Beton Jumlah : 1 buah

2. Bak Penampung Air Sanitasi A – 210

Fungsi : Menampung air dari bak air bersih untuk keperluan sanitasi dan tempat menambahkan desinfektan chlorine. Kapasitas : 41 m 3 hari = 1,7 m 3 jam Ditentukan : Waktu tinggal : 24 jam Tinggi : x m Panjang = lebar : 2 x m Volume bak penampung 80 terisi air = 41 80= 52 m 3 Volume penampung = 4x 3 = 52 ; x = 2,3 m Panjang = lebar = 2 x 2,3 = 4,6 m Tinggi = 2,3 m Untuk membunuh kuman, digunakan disinfectant jenis chlorine dengan kebutuhan chlorine = 200 mglt. Jumlah chlorine yang harus ditambahkan = 200 mglt , maka untuk 52 m 3 52.000 lt air per tahun perlu ditambahkan chlorine sebanyak : = 200 mglt x 52.000 lt x 330 hari = 3432000000 mg = 3420 kg Spesifikasi : Kapasitas : 52 m 3 . Bentuk : Persegi panjang Ukuran : Panjang = 4,6 m Lebar = 4,6 m Tinggi = 2,3 m Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Utilitas Pra Rencana Pabrik Timbal Oksida Litharge dari Timbal dan Oksigen dengan Proses Oksidasi VIII-5 Bahan konstuksi : Beton Jumlah : 1 buah VIII.2.1.2. Perhitungan Pompa-pompa 1. Pompa-1 L – 111 Fungsi : Untuk mengalirkan air PDAM menuju ke A-210 Tipe : Centrifugal pump Dasar Pemilihan : sesuai untuk liquid dan bahan tidak mengandung solid Gambar : A - 210 AIR PDAM L - 111 Perhitungan : Rate bahan = 41 m 3 jam = 1448,6 cuftjam = 0,402 cuftdt Asumsi aliran turbulen : Diameter Optimum = 3,9 x q f 0,45 x ρ 0,13 [Peters Timmerhaus 4 ed , pers.15] Diameter pipa optimum = 1,1 in Dipilih pipa 1 in , sch. 40 [Foust , App.C6a] OD = 1,315 in ID = 1,049 in = 0,087 ft A = ¼. π .ID 2 = 0,006 ft 2 Kecepatan aliran , V = mnt dt 60 1 ft mnt cuft pipa Area volumetrik rate 2 × = 3,3 ftdt µ = 0,00057 lbft dt N Re = µ ρ V D = 31500 2100 asumsi turbulen adalah benar Dipilih pipa commercial steel ε = 0,00015 Digunakan Persamaan Bernoulli : -Wf = ρ ∆ P + ∆ Z gc g + α × × ∆ gc 2 V 2 + Σ F Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Utilitas Pra Rencana Pabrik Timbal Oksida Litharge dari Timbal dan Oksigen dengan Proses Oksidasi VIII-6 Perhitungan Friksi berdasarkan Peters Timmerhaus 4 ed , Tabel 1 , hal. 484. Taksiran panjang pipa lurus = 30,0 ft Panjang ekuivalen, Le - 4 elbow 90 = 4 x 32 x ID Pipa = 8,4 ft - 1 globe valve = 1 x 300 x ID Pipa = 26,1 ft - 1 gate valve = 1 x 7 x ID Pipa = 0,6 ft  + Panjang total pipa = 67,8 ft Friksi yang terjadi : 1. Friksi karena gesekan bahan dalam pipa F 1 = D gc Le V f 2 2 × × × = 1,71 m f lb lb . ft 2. Friksi karena kontraksi dari tangki ke pipa [PetersTimmerhaus 4 ed , hal. 484] F 2 = gc 2 V K 2 2 × α × × → K = 0,4 , A tangki A pipa, = 0,07 m f lb lb . ft → α = 1 , aliran turbulen 3. Friksi karena enlargement ekspansi dari pipa ke tangki F 3 = gc 2 V 2 × α × ∆ = gc 2 V V 2 1 2 2 × α × − = 0,17 m f lb lb . ft Σ F = F 1 + F 2 + F 3 = 1,95 m f lb lb . ft P 1 = 1 atm = 2116,8 lb f ft 2 1 atm = 14,7 x 144 lb f ft 2 P 2 = 1 atm = 2116,8 lb f ft 2 1 atm = 14,7 x 144 lb f ft 2 ∆ P = P 2 – P 1 = 0 lb f ft 2 ; ρ ∆ P = 0 m f lb lb . ft α × × ∆ gc 2 V 2 = 0,17 m f lb lb . ft ∆ Z = 8 ft ; ∆ Z gc g = 8 lbm lbf . ft Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Utilitas Pra Rencana Pabrik Timbal Oksida Litharge dari Timbal dan Oksigen dengan Proses Oksidasi VIII-7 Persamaan Bernoulli : - Wf = ρ P ∆ + ∆ Z gc g + α × × ∆ gc 2 V 2 + Σ F - Wf = 10,12 m f lb lb . ft hp = 550 ρ × × − s cuft flowrate W f = 0,007 hp Effisiensi pompa = 20 PetersTimmerhaus 4 ed ; fig.14-37 Bhp = pompa hp η = 0,037 hp Effisiensi motor = 80 PetersTimmerhaus 4 ed ; fig.14-38 Power motor = motor Bhp η = 0,047 ≈ 0,5 hp Spesifikasi : Kapasitas : 1448,6 cuftjam Efisiensi pompa : 20 Efisiensi motor : 80 Power : 0,5 hp Bahan konstruksi : Commercial Steel Jumlah : 1 buah Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Utilitas Pra Rencana Pabrik Timbal Oksida Litharge dari Timbal dan Oksigen dengan Proses Oksidasi VIII-8 VIII.3.Unit Pembangkit Tenaga Listrik Tenaga listrik yang dibutuhkan Pabrik ini dipenuhi dari Perusahaan Listrik Negara PLN dan Generator Set Genset dan distribusi pemakaian listrik untuk memenuhi kebutuhan pabrik adalah sebagai berikut : 1. Untuk keperluan proses 2. Untuk penerangan Untuk keperluan proses disediakan dari generator set, sedangkan untuk penerangan dari PLN. Bila terjadi kerusakan pada generator set, kebutuhan listrik bisa diperoleh dari PLN, demikian juga bila terjadi gangguan dari PLN, kebutuhan listrik untuk penerangan bisa diperoleh dari generator set. Tabel VIII. 3.1 Kebutuhan listrik untuk peralatan proses dan utilitas No Nama Alat Kode Alat Jumlah Power hp Peralatan Proses 1 BELT CONVEYOR 1 J-111 1 4,00 2 POMPA I L-113 1 0,50 3 POMPA II L-121 1 0,50 4 BLOWER I G-122 1 2,00 5 BLOWER II G-211 1 5,00 6 BLOWER III G-212 1 2,00 7 CHILL CONVEYOR 1 J-215 1 1,00 8 ROTARY COOLER E-310 1 129,0 9 BLOWER IV G-311 1 1,50 10 SCREW CONVEYOR 2 J-313 1 0,50 11 BUCKET ELEVATOR J-314 1 1,50 12 POMPA UTILITAS L - 111 1 0,5 Total 147,11 1 hp = 745,6 Watt = 0,7456 kW Jadi kebutuhan listrik untuk proses dan utilitas : 147,11 x 0,7456 = 109,69 kWh Kebutuhan listrik untuk penerangan pabrik dihitung berdasarkan kuat penerangan untuk tiap-tiap lokasi. Dengan menggunakan perbandingan beban listrik lumenm 2 , dimana 1 foot candle = 10076 lumenm 2 dan 1 lumen = 0,0015 watt Perry,Conversion Table Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Utilitas Pra Rencana Pabrik Timbal Oksida Litharge dari Timbal dan Oksigen dengan Proses Oksidasi VIII-9 Kebutuhan ini dapat dilihat pada tabel VIII.4.2. Tabel VIII.3.2. Kebutuhan listrik Penerangan No Lokasi Luas m 2 Foot candle Lumen m 2 1 Jalan 2350 235 2367860 2 Pos Keamanan 100 10 100760 3 Parkir 600 60 604560 4 Taman 400 40 403040 5 Pemadam Kebakaran 200 20 201520 6 Bengkel 225 22,5 226710 7 Kantor 1200 120 1209120 8 Perpustakaan 500 50 503800 9 Kantin 225 22,5 226710 10 Poliklinik 100 10 100760 11 Mushola 150 15 151140 12 Ruang Proses 3900 390 3929640 13 Ruang Kontrol 100 10 100760 14 Laboratorium 625 62,5 629750 15 Unit Pembangkit Listrik 500 50 503800 16 Storage Produk 625 62,5 629750 17 Storage Bahan Baku 625 62,5 629750 18 Gudang 625 62,5 629750 19 Utilitas 400 40 403040 20 Daerah Perluasan 3600 360 3627360 Total 17050 1705 17179580 Untuk penerangan daerah proses, daerah perluasan, daerah utilitas, daerah bahan baku, daerah produk, tempat parkir, bengkel, gudang, jalan dan taman digunakan merkury 250 watt. Untuk lampu merkury 250 w mempunyai Lumen Output = 166675 lumen Perry 6 ed ,Conversion factor. Jumlah lampu merkury yang dibutuhkan : No Lokasi Lumen m 2 1 Ruang Proses 3929640 2 Daerah Perluasan 3627360 3 Utilitas 403040 4 Storage Bahan Baku 629750 5 Storage Produk 629750 6 Parkir 604560 7 Bengkel 226710 8 Gudang 629750 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Utilitas Pra Rencana Pabrik Timbal Oksida Litharge dari Timbal dan Oksigen dengan Proses Oksidasi VIII-10 9 Jalan Aspal 2367860 10 Taman 403040 Total 13451460 Jumlah Lampu merkuri yang dibutuhkan 1345146016666 = 81 buah Untuk penerangan daerah lain digunakan lampu TL 40 watt Untuk lampu TL 40 watt, lumen output = 26666,7 lumen Perry,Conversion. Jumlah lampu TL yang dibutuhkan : 17179580 – 13451460 26666,7 = 140 buah lampu Kebutuhan listrik untuk penerangan : = 81 x 250 + 140 x 40 = 25,85 watt ≈ 26 kWh Kebutuhan listrik untuk AC kantor = 20 kWh Total kebutuhan listrik per jam = 109,69 +26 + 20 = 155,5360 kWh Untuk menjamin kelancaran supply listrik,maka supply listrik = 1,1 x 155,54 kWh = 171,09 kWh VIII.4.1. Generator Set Direncanakan digunakan : Generator Portable Set penempatannya mudah Efisiensi generator set : 80 Kapasitas generator set total = 171,09 80 = 213,8620 kVA Tenaga generator = 213,8620 x 56,87 1 kW = 56,87 Btumenit = 12162,3333 Btumenit. Heating value minyak bakar = 19066 Btulb. Kebutuhan bahan bakar untuk generator per jam = 0,63739 lbmenit = 17,3769 kgjam Jadi dalam perencanaan ini,harus disediakan generator pembangkit tenaga listrik yang dapat menghasilkan daya listrik yang sesuai. Berat jenis bahan bakar = 0,86 kglt. Maka kebutuhan bahan bakar solar = 17,3769 0,86 lt kg jam kg = 20,2057 ltjam Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Utilitas Pra Rencana Pabrik Timbal Oksida Litharge dari Timbal dan Oksigen dengan Proses Oksidasi VIII-11 Spesifikasi : Fungsi : Pembangkit tenaga listrik. Kapasitas : 213,8620 kVA Power faktor : 0,8 Frekuensi : 50 Hz. Bahan bakar : minyak diesel Kebutuhan bahan bakar : 20,2057 lt jam Jumlah : 2 buah 1 cadangan VIII.4.2. Tangki Penyimpan Bahan Bakar. Fungsi : Menyimpan bahan bakar minyak diesel Kebutuhan bahan bakar untuk Generator = 38,3160 lbjam Densitas diesel fuel = 54 lbft 3 Kapasitas per jam = 0,7096 cuftjam = 20,2057 literjam 1 cuft = 28,32 lt Direncanakan penyimpanan bahan bakar selama 1 bulan Volume bahan = 0,5612 cuftjam x 7,48 x 720 jam = 3821,3807 gal Volume bahan = 3821,3807 x 0,0238 = 90,95 bbl ≈ 100 bbl 1 gallon = 0,0238 bbl Dari Brownell tabel 3-3, halaman 43 , diambil kapasitas tangki = 200 bbl dengan jenis Vessel berdasarkan API Standard 12-D 100,101 Spesifikasi : Nama alat : Tangki Penyimpan Bahan Bakar Type : Standard Vessel API Standard 12-D 100,101 Kapasitas Nominal : 200 bbl Diameter : 12 ft Tinggi : 10 ft Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-283 grade C Jumlah : 2 buah Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Lokasi dan Tata Letak Pabrik Pra Rencana Pabrik Timbal Oksida Litharge dari Timbal dan Oksigen dengan Proses Oksidasi IX-1

BAB IX LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK