Bab 7 Kesehatan
73 Puisi mengungkapkan perasaan penyair. Nada dan perasaan penyair akan dapat
kita tangkap kalau puisi itu dibaca keras dalam poetry reading atau deklamasi. Membaca puisi dengan suara keras akan lebih membantu kita menemukan
perasaan penyair yang melatarbelakangi terciptanya puisi tersebut. Perasaan yang menjiwai puisi bisa perasaan gembira, sedih, terharu, terasing,
tersienggung, patah hati, sombong, tercekam, cemburu, kesepian, takut, dan menyesal.
Bacalah puisi berikut ini, kemudian diskusikan gambaran penginderaan dan perasaan penyair dalam puisi tersebut
Padamu Jua
Amir Hamzah Habis kikis
Segala cintaku hilang terbang Pulang kembali aku pada-Mu
Seperti dahulu Engkaulah kandil kemerlap
Pelita jendela di malam gelap Melambai pulang perlahan
Sabar, setia selalu Satu kekasihku
Aku manusia Rindu rasa
Rindu rupa Di mana Engkau
Rupa tiada Suara sayup
Hanya merangkai hati Engkau cemburu
Engkau ganas Mangsa aku dalam cakarmu
Bertukar tangkap dengan lepas Nanar aku, gila sasar
Sayang berulang pada jua Engkau pelik menarik ingin
Serupa dara di balik tirai Kasihmu sunyi
Menunggu seorang diri Lalu waktu-bukan giliranku
Mati hari-bukan kawanku ...
Sumber: Apresiasi Puisi, Herman J. Waluyo, hal 55-56
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMAMA Kelas X
74
Pembahasan 2: Analisis bait tiap bait
Bait 1: Deskripsi tentang candi
Candi itu Tahan lama
Tetap indah sepanjang zaman Tahan terhadap segala serangan panas, hujan, angin, lumut, tangan
Usia: abad ke-9 hingga sekarang Tetap megah dan kuat
Tiada bandingan
Pembahasan I: Kerangka puisi
Bait 3: ungkapan perasaan penyair Bait 4: harapan penyair
Sanusi Pane mengamati
mengamati Candi
Bait 1: deskripsi tentang Candi Bait 2: fungsi candi
Bangsa Indonesia
Candi
Engkau menahan empasan kala Tinggal berdiri indah permai
Tidak mengabaikan serangan segala Megah kuat tiada terperi
Engkau berita waktu lalu Masa Indonesia masyhur maju
Dilayan putra bangsawan kalbu Dijunjung tinggi penaka ratu
Aku memandang suka dan duka Berganti-ganti di dalam hati
Terkenang dulu dan waktu nanti Apakah gerangan masa di muka
Jadi bangsa yang kucinta ini Adakah tanda megah kembali?
Sanusi Pane,
1935 Sumber: img2.travelblog.or
g
Gambar: Candi Prambanan.
Cara pembahasan isi puisi dapat pula dilakukan gengan langkah-langkah berikut ini Puisi yang akan dibahas berjudul “Candi”.
Bait 2: Melukiskan fungsi candi Indonesia masa lalu telah termasyhur
Indonesia telah menghasilkan budaya yang sangat luhur Yang dibina kaum bangsawan sepenuh hati
Candi dipuja-puja bagaikan ratu Memberikan
informasi
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bab 7 Kesehatan