Kimia Kesehatan, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 2007
3
Gambar 1.2. Gas mengalir dari dalam botol yang memiliki tekanan menuju balon yang memiliki
tekanan rendah, Dari dalam botol gas mengalir ke balon dan memiliki bentuk sesuai dengan
bentuk balon. Gambar 1.3. Cairan mengalir ketika kran
dibuka dari tempat yang tinggi ketempat yang lebih rendah, bentuk zat cair berubah
dari bentuk tabung panjang menjadi bentuk gelas, namun volume zat cair tetap.
3. Sifat Materi
Ketiga wujud materi yang sudah kita bahas pada dasarnya memiliki sifat-sifat tertentu. Secara umum
sifat tersebut dapat kita bagi menjadi dua macam, yaitu sifat kimia dan sifat fisika, lihat Gambar 1.4.
Sifat fisika dari sebuah materi adalah sifat-sifat yang terkait dengan perubahan fisika, yaitu sebuah sifat yang
dapat diamati karena adanya perubahan fisika atau perubahan yang tidak kekal.
Air sebagai zat cair memiliki sifat fisika seperti mendidih pada suhu 100
o
C. Sedangkan logam memiliki titik lebur yang cukup tinggi, misalnya besi melebur pada suhu
1500
o
C. Sifat Kimia dari sebuah materi merupakan sifat-sifat
yang dapat diamati muncul pada saat terjadi perubahan kimia. Untuk lebih mudahnya, kita dapat mengamati
dua buah zat yang berbeda misalnya minyak dan kayu. Jika kita melakukan pembakaran, maka minyak lebih
mudah terbakar dibandingkan kayu, sehingga mudah tidaknya sebuah zat terbakar merupakan sifat kimia
dari zat tersebut.
Beberapa sifat kimia yang lain adalah bagaimana sebuah zat dapat terurai, seperti Batu kapur yang
mudah berubah menjadi kapur tohor yang sering disebut dengan kapur sirih dan gas karbon dioksida.
Gambar 1.4. Bagan sifat materi
Sifat Materi
Sifat Fisika
Sifat Kimia
Di unduh dari : Bukupaket.com
Kimia Kesehatan, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 2007
4
4. Perubahan Materi
Perubahan materi adalah perubahan sifat suatu zat atau materi menjadi zat yang lain baik yang menjadi
zat baru maupun tidak. Perubahan materi terjadi dipengaruhi oleh energi baik berupa kalor maupun
listrik. Perubahan materi dibedakan dalam dua macam yaitu perubahan fisika dan perubahan kimia,
perhatikan Gambar 1.5.
4.1. Perubahan Fisika
Suatu materi mengalami perubahan fisika, adalah perubahan zat yang bersifat sementara, seperti
perubahan wujud, bentuk atau ukuran. Perubahan ini tidak menghasilkan zat baru.
Jika kita memanaskan es, maka es tersebut akan berubah menjadi air, selanjutnya jika kita panaskan
terus maka air akan berubah menjadi uap air.
Peristiwa ini hanya menunjukan perubahan wujud dimana es, adalah air yang berbentuk padat, dan air
yang berbentuk cair, dan uap air adalah air yang berbentuk gas. Tampak bahwa zat masih tetap air.
Berbagai macam perubahan wujud adalah contoh perubahan fisika. Beberapa contoh di bawah ini,
adalah perubahan wujud yang mudah kita amati.
Proses membeku, perubahan dari zat cair menjadi zat padat karena terjadi penurunan suhu, membuat es
dan membuat agar-agar atau jelly adalah proses yang sering dilakukan oleh ibu kita.
Penyubliman adalah peristiwa perubahan zat padat berubah menjadi gas. Dalam kehidupan sehari-hari
mudah kita jumpai, misalnya kapur barus yang menyublim menjadi gas berbau wangi. Menghablur
merupakan peristiwa perubahan gas menjadi padatan, peristiwa ini sering disebut juga dengan
pengkristalan. Proses di laboratorium dapat dilakukan untuk membuat kristal amonium sulfat yang berasal
dari gas amonia dan belerang dioksida.
Perubahan wujud yang lain adalah menguap, mencair dan mengembun. Peristiwa ini dapat diamati pada
peristiwa hujan. Peristiwa ini diawali dengan penguapan air ke udara, selanjutnya mencair kembali
dan kembali ke permukaan bumi Gambar 1.6. Gambar 1.5. Bagan perubahan materi
Gambar 1.6. Siklus air, proses terjadinya hujan dan salju
Perubahan Materi
Perubahan Fisika
Perubahan Kimia
Di unduh dari : Bukupaket.com
Kimia Kesehatan, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 2007
5
Perubahan bentuk juga termasuk dalam perubahan fisika, misalnya gandum yang digiling menjadi tepung
terigu. benang dipintal menjadi kain dan batang pohon dipotong-potong menjad kayu balok, papan dan triplek.
4.2. Perubahan Kimia
Perubahan kimia merupakan yang bersifat kekal dengan menghasilkan zat baru. Perubahan kimia
disebut juga reaksi kimia. Untuk mempermudah, dapat kita lakukan percobaan sederhana.
Batang kayu kita ambil dan dibakar, Batang kayu tersebut berubah menjadi abu, asap dan disertai
keluarnya panas. Abu, asap dan panas yang keluar tidak berubah kembali menjadi batang kayu. Perhatikan
Gambar 1.7.
Perubahan yang terjadi kekal dan menjadi ciri perubahan kimia, dengan kata lain, zat sebelum
bereaksi berbeda dengan zat sesudah bereaksi. Beberapa contoh lain adalah :
1. Pembakaran bahan bakar, bensin atau solar menghasilkan zat cair dan asap serta energi
yang dapat menggerakkan kendaraan bermotor. 2. Proses fotosiontesa pada tumbuhan yang
memiliki zat hijau daun, mengubah air, gas carbon dioksida dan bantuan cahaya matahari
dapat diubah menjadi makanan atau karbohidrat,
3. Pemanasan batu kapur menghasil kapur tohor dan gas karbondioksida.
5. Energi menyertai perubahan materi
Perubahan yang terjadi pada materi selalu disertai dengan energi. Energi dapat dihasilkan karena adanya
perubahan atau energi dihasilkan oleh perubahan materi itu sendiri.
Pada perubahan fisika dapat dihasilkan energi, misalnya air terjun atau bendungan air, air yang berada di atas
jatuh ke tempat yang lebih rendah dengan melepaskan energi, dalam pembangkit listrik energi dari air
dipergunakan untuk memutar kincir atau baling-baling pembangkit tenaga listrik, perhatikan Gambar 1.8.
Gambar 1.7. Kertas dibakar dihasilkan abu, kertas dan abu
adalah zat yang berbeda
Gambar 1.8. Energi dari air yang berasal dari bendungan
dipergunakan untuk pembangkit tenaga listrik.
Demikian pula sebaliknya jika kita pindahkan air dari
Di unduh dari : Bukupaket.com
Kimia Kesehatan, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 2007
6
tempat yang rendah ke tempat yang lebih tinggi, kita memerlukan energi, dan kita akan mempergunakan
pompa air sebagai penghasil energinya.
Dalam perubahan kimia atau lebih dikenal dengan reaksi kimia, dikenal dua istilah eksoterm dan
endoterm. Eksoterm adalah reaksi yang menghasilkan panas atau energi dan endoterm reaksi yang
membutuhkan energi atau panas.
Dalam kehidupan sehari-hari kita telah memanfaatkan perubahan kimia yang menghasilkan energi listrik,
misalnya batere, batere digunakan sebagai sumber energi pada radio. energi listrik yang dihasilkan batere
akan dipergunakan untuk menghidupkan radio. Dalam hal ini terjadi reaksi didalam batere yang menghasilkan
energi listrik. Untuk menyederhanakan bagaimana sebuah perubahan kimia dapat menghasilkan energi
atau membutuhkan energi disajikan pada Gambar 1.9.
Zat A memiliki energi sebesar 80 kkal, berubah menjadi zat B, dimana zat B hanya memiliki energi sebesar 20
kkal. Perubahan A menjadi B hanya dapat terjadi jika zat A melepaskan energi sebesar 60 kkal. Perubahan
atau reaksi semacam ini disebut dengan reaksi eksoterm. Penulisan dengan tanda - menunjukkan
bahwa perubahan kimia melepaskan atau menghasilkan energi. Demikian pula sebaliknya pada
reaksi endoterm, misalnya zat C memiliki energi 20 kkal, dapat berubah menjadi zat D yang memiliki
energi sebesar 80 kkal, asalkan zat C mendapatkan energi dari luar sebesar 60 kkal, perhatikan Gambar
1.9. Penulisan tanda positif menunjukan bahwa perubahan kimia membutuhkan energi.
6. Klasifikasi materi