Trichodina sp. Jenis Ektoparasit Yang Ditemukan Pada Penelitian

Ordo : Siphonost Family : Caligi Genus : Caligus Spesies : Caligus

4.1.3. Trichodina sp.

Parasit dari golongan pengamatan mukus tubuh dapat berhenti berger alat gerak berupa cil bebas pada mukus sehingga struktur tubuhny Protozoa adala dan memiliki struktur perlindungan. Trichodi parasit bagi ikan Ansha antara lain yaitu C Trichodina sp. termasuk 4.6. Kabata 1985. A Gambar 4.5. Trichodi perbesa Trichodi phonostomatoida aligidae aligus aligus sp. sp. ongan protozoa ini ditemukan menyerang tubuh dar ukus tubuh selain Caligus sp. Trichodina sp. ini gerak pada saat pengamatan, karena tubuhnya cillia, pergerakan dari Trichodina ini adalah ukus Gambar 4.5.A, ukuran dari Trichodina sp. ubuhnya tidak dapat terlihat jelas pada saat berge dalah organisme eukaryot uniseluler berukur uktur kompleks yang digunakan untuk pergerakan, hodina sp. termasuk dalam pylum protozoa y Anshary 2008. Protozoa dibedakan berdasa Ciliophora berupa Cilia, Mastigophora be asuk dalam Ciliophora yang bergerak dengan 1985. A B chodina sp. yang menginfeksi ikan nila O. ni besaran 400X dalam larutan NaCl fisiolog chodina sp. Sufriyanto 2013 B. 21 dari ikan pada saat ni umumnya tidak ya yang memiliki lah berputar putar sp. sangat kecil, rgerak. ukuran mikroskopis kan, pelekatan dan yang merupakan sarkan alat gerak berupa Flagella. gan cilia Gambar . niloticus dengan ologis 0,85 A Universitas Sumatera Utara Gambar 4.6. Anatom a Di Kunci determi 1. Merupakan ektopar tubuhnya .……………… 2. Bentuk tubuh bula beberapa dentikel……… 3. Bergerak aktif denga 4. Peristoma bercilia, be Klasifikasi Tri Kingdom : Animal Filum : Protozoa Kelas : Ciliat Ordo : Peritri Family : Trichodi Genus : Trichodi Spesies : Trichodi 4.2. Hasil Penguku Percut Sei Tu Hasil pengukura Merbau Percut Sei Tua natomi Trichodina sp. yang menginfeksi ikan ni Diameter tubuh b Adhesive disk c Dentikel K minasi kelompok Protozoa menurut Dana et al., oparasit, bersel satu, dan memiliki alat gerak be .…………………………………………………………….….. bulat seperti cakram dengan cincin internal y kel…………………………………………Peritri dengan cara berputar-putar ………………………. ia , bentuk adoral spiral melingkar 360º …………… Trichodina sp. Menurut Kabata 1985, nimalia rotozoa liata ritrichida richodinidae. richodina richodina sp. gukuran Kualitas Air di Rawa dan Tambak Tuan ukuran kualitas air pada saat penelitian di tambak Tuan, dapat dilihat pada Tabel 4.1. nila O. niloticus kel Kabata 1985. al., 1994: k berupa cilia pada …………………………………………….…..Ciliata yang terdiri dari ritrichida mobilina ………………….Trichodinidae 360º ……………Trichodina ak Paluh Merbau bak dan rawa Paluh Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1. Hasil Pengukuran Kualitas Air di Rawa dan Tambak Paluh Merbau Percut Sei Tuan Parameter Satuan Lokasi Tambak Rawa Suhu C 28 27 pH 5,2 5,5 DO Mgl 8,17 10,1 BOD 5 Mgl 14 1,7 Salinitas ‰ 6 4 TSS Mgl 51 3 Penetrasi Cahaya Cm 47 36,5 Pada Tabel 4.1 dapat dilihat kualitas air pada rawa, suhu lebih rendah 27 C, pH 5,5, DO 10,1 MgL, BOD 5 1,7 MgL, salinitas 4‰, TSS 3 dan penetrasi cahaya 36,5 cm sedangkan pada tambak, suhu 28 C, pH 5,2, DO 8,17 MgL, BOD 5 14 MgL, salinitas sebesar 6‰, TSS 51 dan penetrasi cahaya 47 cm. Pada penelitian yang dilakukan oleh Jaya 2011, parameter kualitas air merupakan hal yang paling penting dalam perkembangbiakan ikan nila. Ikan nila dapat hidup dengan baik pada kisaran pH 5-10, suhu optimal antara 25-30 C, kemudian ikan nila masih dapat hidup pada kisaran salinitas 0-35 ppt. Menurut Kordi dan Tancung 2007, Adapun tingkat kecerahan yang baik untuk kehidupan ikan nila adalah 30-40 cm yang di ukur dengan menggunakan secchi disk. 4.3. Ektoparasit Pada Ikan Nila Oreochromis niloticus di Rawa dan Tambak Paluh Merbau Percut Sei Tuan Hasil penelitian didapatkan beberapa jenis parasit dari tambak dan rawa Paluh Merbau Percut Sei Tuan, dapat dilihat pada tabel 4.2 Tabel 4.2. Ektoparasit pada ikan nila di rawa dan tambak Paluh Merbau Percut Sei Tuan Lokasi Organ Ikan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tambak Insang 2 7 - - 8 3 8 3 3 - Mukus tubuh 2 - - - - - - - - - Mukus mata - - - - - - - - - - Mukus sirip - - - - - - - - - - Rawa Insang 40 6 8 3 8 6 8 2 - - Mukus tubuh 10 4 3 2 - 1 2 - - - Universitas Sumatera Utara Keterangan: Dactylogyrus sp. Caligus sp. Trichodina sp. Berdasarkan data di atas dapat kita lihat bahwa parasit yang umum dijumpai pada ikan nila di tambak dan rawa paluh merbau percut sei tuan pada organ insang adalah parasit Dactylogyrus sp. dari Filum Plathyhelminthes, Kelas Tremat oda Ordo Monogenea Family Dactylogridae, kemudian pada rawa paluh merbau percut sei tuan terdapat parasit yang sama pada insang yaitu Dactylogyrus sp., pada mukus tubuh sisik terdapat parasit Trichodina sp. dari Filum Protozoa, Kelas Ciliata Ordo Peritrichida Family Trichodinidae dan juga terdapat parasit Caligus sp. dari Filum Arthropoda, Kelas Maxillopoda Ordo Siphonostomatoida Family Caligidae. Menurut Yuliartati 2011, parasit Dactylogyrus sp. ditemukan berada pada organ insang karena parasit ini merupakan cacing insang atau habitat hidupnya adalah di insang ikan dan siklus hidupnya secara langsung. Organ yang paling rentan terserang parasit adalah insang. Hal ini disebabkan karena insang merupakan organ pernapasan yang langsung bersentuhan dengan lingkungan sekitarnya yang menyaring bahan-bahan yang terlarut, menyaring partikel-partikel pakan dan mengikat oksigen. Sufriyanto 2013, menyatakan bahwa Parasit Trichodina sp. ditemukan hampir pada semua bagian tubuh ikan nila. Organisme ini dapat menempel secara adhesi dengan tekanan dari luar, dan memakan cairan sel pada mukus atau yang terdapat pada epidermis. Pada ikan tertentu misalnya ikan nila, Caligus sp. ditemukan menyerang kulit, tetapi jika jumlahnya sudah banyak, maka dapat juga menyerang insang. BKIPM 2014. Pada bagian mata dan sirip tidak ditemukan parasit. Sirip ikan merupakan bagian yang paling aktif bergerak sehingga jika ada ektoparasit yang menempel akan terlepas dengan mudah, sesuai dengan pendapat Nurdiyanto Sumarsono 2006, Dactylogyrus sp. mudah terbawa aliran air baik di akuarium maupun di kolam. Selain itu, mukus pada bagian mata dan sirip ikan tidak terlalu banyak. Mukus pada ikan bagi kehidupan parasit dapat menjadi habitat yang baik, dan 10 2 Mukus mata - - - - - - - - - - Mukus sirip - - - - - - - - - - Universitas Sumatera Utara menjadi sumber nutrisi. Sehingga pada bagian mata dan sirip, parasit tidak dapat beradaptasi dengan baik karena kurangnya ketersediaan makanan bagi ektoparasit. Pada tubuh ikan terdapat banyak mukus, sehingga parasit akan lebih mudah menempel di bagian kulit dibandingkan dengan organ lain, maka parasit yang ditemukan juga lebih bervariasi, seperti ditemukan adanya parasit Dactylogyrus sp. di bagian mukus tubuh, yang diketahui parasit ini merupakan ektoparasit pada bagian insang ikan. Kabata 1985, mengatakan kulit ikan seluruhnya dilindungi oleh lendir yang merupakan makanan yang baik bagi parasit dan kulit merupakan organ yang dapat dijadikan tempat hidup ektoparasit. Berdasarkan Tabel 4.1., dapat dilihat bahwa tidak semua ikan yang diamati terserang parasit. Pada tambak, dari 10 ekor ikan yang diperiksa hanya 7 ekor yang terserang parasit yaitu ikan 1, 2, 5, 6, 7, 8, dan 9 jumlah parasit yang didapat pada masing-masing ikan berkisar antara 2-8 individu, kemudian pada rawa, dari 10 ekor ikan yang diperiksa hanya 8 ekor yang terserang parasit yaitu ikan 1 sampai ikan 8 sedangkan ikan 9 dan 10 tidak ditemukan adanya serangan parasit. Jumlah parasit yang didapat pada masing-masing ikan di rawa berkisar antara 1- 40 individu. Hal ini dapat disebabkan karena ketahanan tubuh dari masing-masing ikan berbeda, sesuai dengan pendapat Fidyandini dkk 2012, daya tahan tubuh ikan mempengaruhi ada banyaknya infestasi ektoparasit. Semakin lemah daya tahan tubuh ikan maka semakin lemah pergerakan ikan tersebut, sehingga semakin mudah parasit menyerang. Serangan ektoparasit pada ikan akan menurun sejalan dengan bertambahnya umur dan ukuran ikan. Semakin besar ukuran ikan maka sistem ketahanan tubuh ikan akan semakin baik. Kondisi ketahanan tubuh ikan yang berukuran benih masih lemah dan sangat rentan terhadap perubahan lingkungan sehingga lebih mudah terserang parasit Rustikawati dkk 2004. Kabata 1985, pada kolam dengan kepadatan ikan yang tinggi, parasit akan berpindah dari satu individu ke individu ikan yang lain dengan lebih mudah. Hal ini terutama terjadi pada ektoparasit Protozoa, Helminthes dan Crustacea. Universitas Sumatera Utara

4.4. Prevalensi Ektoparasit pada Ikan Nila