Bentuk Intervensi Verbal dalam Bermain

1 PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2017 34 Pada jenis permainan ini, anak cenderung lebih tertarik dengan satu sama lain dari pada dengan permainan yang sedang mereka lakukan. 6 Cooperative play, yaitu pola permainan yang melibatkan interaksi di dalam suatu kelompok yang mewakili suatu rasa identitas kelompok dan kegiatan yang terorganisasi. Menilik pada berbagai pola permainan yang dikemukakan Parten ini, para guru dalam menstimulasi pengembangan kompetensi sosial anak sesuai dengan pola permainan yang dilakukannya. Sangat penting diupayakan, anak-anak masuk dalam pola permainan assosiative dan cooperative, sekalipun hal tersebut tidak dapat dipaksakan. Ketika anak-anak menunjukkan perilaku bermain yang bersifat mandiri, baik Uncouped Play, Solitary Play, Onlooker Play, maupun Parralel Play, maka intervensi yang dapat dilakukan guru hendaknya tidak membuat anak menjadi bersikap menolak, akan tetapi menstimulasi anak-anak secara gradual atau bertahap yang mampu mendorong anak-anak dari kegiatan mandiri ke arah yang lebih cooperative. Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti membangun dialog dari aktifitas yang dilakukan anak, menirukan atau berupaya terlibat dengan permainan yang dilakukan anak, atau memberikan tepukan, semangat, serta bentuk gerakan non verbal lain yang menunjukkan dukungan terhadap aktifitas anak

e. Bentuk Intervensi Verbal dalam Bermain

Kegiatan permainan juga ternyata tidak lepas dari peranan teman sebaya dan peran orang dewasa. Peran guru dan orang tua yang merupakan bagian dari orang dewasa, dapat memberikan pengaruh yang positif maupun negatif. Heidemann dan Hewitt dalam Agus, 2013 memberikan model pemberian intervensi berdasarkan bentuk verbalisme yang disampaikan oleh orang dewasa kepada anak, diantaranya: “1watching and verbally reinforcing; 2 informative play statements; 3 leading questions; 4 play di rections; 5 involvement in play” Bentuk intervensi pertama adalah orang dewasa dapat mengambil peran sebagai pengamat dan sebagai pemberi gagasan. Orangtua pada tahap watching and verbally reinforcing memberikan peran yang cukup dominan dalam kegiatan anak, biasanya orang dewasa juga ikut mengatur kegiatan 1 PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2017 35 permainan dan menjelaskan langkah-langkah permainannya. Bentuk intervensi yang kedua adalah informative play statements peran orang dewasa hanya memberikan ide tentang permainannya dan tidak terlalu dominan dalam kegiatan bermain. Orang dewasa pada tahap ini mulai mengurangi perannya untuk mengatur anak dalam bermain. Bentuk intervensi yang ketiga adalah leading questions, merupakan bentuk intervensi dalam rangka memberikan pengetahuan tambahan agar anak mampu berpikir kritis. Misalnya guru dapat bertanya “kenapa jalan tol bisa macet ya ?”. Bentuk intervensi keempat merupakan play directions, merupakan bentuk intervensi dengan cara memberikan intervensi kepada anak tentang langkah yang harus dilalui anak selanjutnya ketika bermain. Misalnya “Rasfa, ketika kamu pergi ke pasar, kamu bisa belok kanan untuk membeli sayuran, atau belok kiri untuk membeli baju”. Bentuk intervensi kelima adalah involvement in play, yakni bentuk intervensi dengan cara memberikan kesempatan bebas bagi anak untuk memutuskan dan memilih kegiatan permainannya.

D. Aktivitas Pembelajaran