Latar Belakang Perlindungan Hukum Terhadap Kredit Mobil Yang Dialihkan Kepihak Ketiga (PT. Oto Multiartha)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakan oleh manusia atau mesin. Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktifitas sehari-hari. 1 Tansportasi sendiri terbagi menjadi 3 tiga yaitu transportasi laut, udara dan darat. Dari tiga macam sarana transportasi tersebut, sarana transportasi darat merupakan sarana transportasi yang paling banyak digunakan salah satunya kendaraan bermotor berupa mobil. Mobil adalah kendaran bermotor yang beroda empat atau lebih yang digerakan tenaga mesin dengan bahan bakar bensin atau solar dan mempunyai bentuk tertentu. Dalam kenyataanya kemampuan untuk memiliki sebuah kendaraan mobil tidaklah mudah, mahalnya harga mobil baik baru maupun bekas mengakibatkan tidak terjangkaunya sebagian masyarakat untuk membeli mobil, akan tetapi karena pentingnya kegunaan mobil sebagai alat transportasi di masyarakat sekarang ini dan mahalnya harga mobil maka terbuka peluang usaha bagi perusahaan pembiayaan untuk melayani atau membantu masyarakat agar bisa mempunyai mobil sendiri yang bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Kebutuhan akan alat transportasi dirasakan mendesak apalagi bagi mereka yang tinggal di daerah yang tidak terjangkau sarana transportasi umum. Salah satu 1 Pengertian Transportasi”, http: id.wikipedia.orgwikiTransportasi , diakses tanggal 1 Oktober 2013. Universitas Sumatera Utara cara mengatasi hal tersebut, yaitu dengan memiliki alat tranportasi sendiri. Kendaraan bermotor sebagai salah satu sarana transportasi menjadi sangat penting dalam mendukung seluruh aktifitas sehari-hari. Keterbatasan financial selalu menjadi penghambat seseorang untuk memiliki kendaraan bermotor tersebut karena tingginya harga kendaraan yang harus dibayar. 2 Adapun bentuk pelayanan atau bantuan yang diberikan kepada masyarakat yaitu melalui pembiayaan konsumen dengan memberikan fasilitas pembiayaan berupa dana untuk membeli kendaraan bermotor melalui transaksi jual beli bersyarat antara pembeli dan penjual. Penjual di sini bisa perseorangan maupun perusahaan. Fasilitas pembiayaan tersebut selanjutnya dituangkan dalam perjanjian yang diberi nama perjanjian pembiayaan dengan penyerahan hak milik secara fidusia antara pembeli atau konsumen disebut sebagai debitur dengan pihak perusahaan pembiayaan konsumen sebagai kreditur. dalam pembelian kendaraan tersebut hak milik seolah-olah beralih ke pembeli, akan tetapi pada kenyataannya tidak karena hak milik ada ditangan kreditur, dimana penyerahan hak milik berupa BPKB merupakan salah satu syarat terjadinya perjanjian pembiayaan tersebut. Kebutuhan masyarakat yang meningkat ini dipergunakan sebaik-baiknya oleh pelaku usaha dalam memberikan penawaran alat tranportasi baik berupa kendaran bermotor roda dua motor kendaran bermotor roda empat kepada masyarakat. Bahkan akhir-akhir ini pelaku usaha saling berlomba-lomba dalam menawarkan barangnya dengan pemberian hadiah, diskon, kemudahan- kemudahan cara pembelian yaitu dengan cara pemberian kredit dengan uang 2 Sunaryo, Hukum Lembaga Pembiayaan, Jakarta: Sinar Grafika, 2008, cet-1, hlm, 95 Universitas Sumatera Utara muka yang ringan. Selain memberikan kemudahan kepada konsumen yang membutuhkan alat tranportasi tersebut, juga para pelaku usaha berlomba-lomba menawarkan dagangannya dengan cara membuat iklan maupun langsung membuka show room dijalan-jalan khususnya untuk alat tranportasi sepeda motor atau melakukan promosipameran di malpasar swalayan untuk alat tranportasi roda empatmobil maupun sepeda motor. Segala bentuk penawaran ini dilakukan agar konsumen tertarik untuk membelinya dan akhirnya pelaku usaha dapat dengan mudah untuk meraup keuntungan dari konsumen. Penjualan melalui sistem kredit mulai marak dan berkembang di masyarakat seiring dengan banyaknya produk yang diluncurkan ke pasar dan juga kebutuhan manusia yang kompleks yang juga didorong oleh kecenderungan masyarakat yang konsumtif, mendorong manusia untuk selalu mencari alat yang bisa memudahkan aktifitasnya sehari-hari salah satu kebutuhan penting manusia adalah alat transportasi, untuk mendukung mobilitas manusia yang semakin tinggi. Sepeda motor adalah salah satu sarana transportasi yang paling dibutuhkan oleh masyarakat. Hal ini menjadi salah satu alternative yang sangat menggiurkan konsumen, masyarakat yang tadinya kesulitan untuk membeli kendaraan secara tunai, akan dapat teratasi dengan mudah dan cepat. 3 Jasa pembiayaan merupakan salah satu cara yang digunakan masyarakat untuk mendapatkan sumber dana pembiayaan, disamping melalui badan usaha atau lembaga lainnya yang sama-sama memberikan kredit seperti melalui jasa perbankan. Pembiayaan konsumen ini tidak lain dari sejenis kredit konsumsi 3 Ibid. Universitas Sumatera Utara consumer credit. Hanya saja, jika pembiayaan konsumen dilakukan oleh perusahaan pembiayaan, sementara kredit konsumsi diberikan oleh bank. 4 Keppres Nomor 61 tahun 1988 Pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa Lembaga Pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal dengan tidak menarik langsung dana dari masyarakat. 4 Lembaga pembiayaan dalam melakukan kegiatan usahannya meliputi bidang usaha seperti yang diatur dalam Pasal 2 Keputusan Menteri Keuangan RI No. 1251KMK.013198, yang antara lain adalah : 1. Sewa Guna Usaha leasing. 2. Modal Ventura venture capital. 3. Perdagangan Surat Berharga securities company. 4. Anjak Piutang factoring. 5. Usaha Kartu Kredit credit card. 6. Pembiayaan Konsumen consumer finance. 5 Berbagai kegiatan usaha lembaga pembiayaan tersebus di atas yang dewasa ini berkembang pesat dalam masyarakat adalah suatu bidang usaha yang melakukan kegiatannya dalam bentuk penyediaan dana bagi konsumen. Pembiayaan dana bagi konsumen itu dilakukan oleh perusahaan pembiayaan konsumen. Menurut SK Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 1251KMK.0131988 tentang Ketentuan dan Tatacara Pelaksanaan Lembaga 4 Munir Fuady, Hukum Tentang Pembiayaan Dalam Teori dan Praktek, Bandung : Citra Aditya Bakti, 1995, cet-1, hlm 204 5 Sunaryo, Op.Cit., hlm. 2 Universitas Sumatera Utara pembiayaan untuk pengadaan barang berdasarkan kebutuhan konsumen dengan sistem pembayaran secara angsuran dan berkala oleh konsumen. 6 Perusahaan pembiayaan konsumen adalah pihak yang menyediakan dananya untuk keperluan konsumen membeli barang, sedangkan yang dimaksud konsumen adalah pihak yang menggunakan dana pembiayaan dari perusahaan pembiayaan untuk membeli barang dengan kewajiban membayar kembali hutang pembiayaan secara berkala. Perjanjian pembiayaan konsumen atas kendaraan bermotor dibuat sebagai perwujudan kesepakatan antara perusahaan pembiayaan dengan konsumen Pasal 1338 ayat 1 KUH Perdata. Perjanjian pembiayaan tersebut berfungsi sebagai dokumen sah bagi perusahaan pembiayaan konsumen dan konsumen. 7 Sebagai suatu perjanjian yang menegaskan tentang pemenuhan hak dan kewajiban yang mengikat pihak penanggung dengan tertanggung, maka kedua belah pihak harus menaati seluruh isi perjanjian, karena jika salah satu pihak tidak memenuhi maka dapatlah dikatakan pihak yang ingkar janji tersebut telah wanprestasi dan berhak menuntut ganti kerugian, seperti yang tercantum dalam Pasal 1239 dan 1240 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. 8 Berdasarkan hal tersebut di atas PT. Oto Multiartha, sebagai salah satu perusahaan pembiayaan atas kendaraan bermotor menganggap adanya sebuah peluang bisnis dan juga menjadi sebuah solusi yang saling menguntungkan kepada masyarakat. Karena dengan adanya lembaga pembiayaan, masyarakat 6 Ibid. hlm. 6 7 Sunaryo, op.cit., hlm 99 8 Subekti dan R. Tjitrosudibio, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Jakarta: Pradnya Paramita, 1989, hlm 291-292 Universitas Sumatera Utara dimudahkan memiliki barang yang dibutuhkan dengan segera tanpa harus memiliki uang tunai saat itu. Peralihan kepemilikan alat transportasi baik kendaran roda dua maupun roda empat, dari pelaku usaha ke konsumen dapat dilakukan dengan membeli langsung maupun dengan cara angsuran atau dalan praktek bisnis dikenal dengan istilah kredit. Cara-cara pembelian langsung artinya peralihan kepemilikan barang beralih seketika itu juga diikuti dengan pembayaranpenyerahan uang secara lunas dalam praktek hal ini tidak mengalami kendala yang berarti, namun peralihan barang secara angsuran dalam praktek banyak permasalahan yang timbul dan semakin kompleks. Banyaknya animo masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan alat transportasi ini secara angsurankreditberkala, mengakibatkan menjamurnya pendirian perusahaan-perusahaan lembaga pembiayaan. Bahkan Bank Indonesia mencatat pada bulan Juli tahun 2011 posisi pembiayaan seluruh multifinance mencapai Rp.217,54 trilliun, angka ini mengalami kenaikan 2,4 bila dibandingkan pada bulan sebelumnya. Khusus untuk leasing pada bulan Juli Tahun 2011 nampak meningkat 2,2 dari bulan sebelumnya menjadi Rp.167,44 trilliun. Hari raya Lebaran tahun ini diyakini yang mampu mendorong meningkatnya pembiayaan tersebut. 9 Syarat-syarat umum mengenai perjanjian pembiayaan tentunya sudah diatur secara jelas dalam Pasal-Pasal dan telah disepakati para pihak, akan tetapi tetap terjadi penyimpangan yang dilakukan pihak debitur, penyimpangan dalam 9 Kompas.com, 07 September 2011, diakses tanggal 31 Maret 2013 Universitas Sumatera Utara hal ini biasa dikenal dengan istilah wanprestasi. Adapun wanprestasi yang terjadi di PT. Oto Multiartha Cabang Medan yaitu mengenai pengalihan objek perjanjian kepada pihak ketiga yang dilakukan debitur tanpa persetujuan tertulis dari pihak kreditur. Padahal sudah jelas disebutkan dalam Pasal 3 huruf i menyebutkan bahwa : “Debitur tidak boleh menyewakan, meminjamkan, menjaminkan atau memindahtangankan tersebut kepada pihak lain”. Menghadapi permasalahan tersebut pihak PT. Oto Multiartha Cabang Medan tempat penulis melakukan penelitian mempunyai penyelesaian tersendiri terhadap terjadinya wanprestasi berupa pengalihan objek perjanjian kepada pihak ketiga yang dilakukan debitur dan berkaitan dengan kendala-kendala yang dihadapi oleh kedua belah pihak dalam upaya penyelesaian permasalahan tersebut. Dengan banyaknya lembaga pembiayaan yang ada ini, memang satu sisi merupakan alternatif yang menarik bagi para pengusaha maupun orang perseorangan karena dapat membantu dalam masalah keuangan, bagi perusahaan dapat memperoleh dana untuk membiayai pembelian barang-barang modal dalam jangka waktu tertentu, bagi orang perseorangan dapat meringankan biaya yang dikeluarkan untuk pembelian barang, karena pembayaran pembelian diangsur dengan jangka waktu tertentu tiga sampai lima tahun. Namun disisi lain banyak kasusmasalah yang timbul seiring dengan menjamurnya keberadaan lembaga pembiayaan ini yang utama adalah masih lemahnya pengawasan terhadap proses pelaksanaan lembaga pembiayaan khususnya dalam pelanggaran perjanjian baku Universitas Sumatera Utara pada Perjanjian Pembiayaan Konsumen, seperti yang tercantum dalam Undang- Undang No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen Berdasarkan latar belakang di atas tersebut penulis mengangkat judul skripsi Perlindungan Hukum Terhadap Kredit Mobil Yang Dialihkan Kepihak Ketiga PT. Oto Multiartha.

B. Permasalahan