akan diberi tahu bahwa angsuran kredit sudah dialihkan kepada pihak kedua dan proses angsurannya berjalan baik. Pihak kedua sebelum memiliki kesepakatan
dalam membayarkan sebagian uang muka dan angsuran kepada pihak pertama, harus meneliti tentang kelengkapan surat, administrasi yang telah dilakukan
sebelumnya oleh pihak pertama, juga tentang kondisi mobil tersebut. Pihak pertama juga harus membuat surat kuasa untuk melakukan
perpindahan beban angsuran kepada pihak kedua. Yang paling penting dalam surat perjanjian harus disertakan bahwa pihak pertama tidak akan ikut campur jika
terjadi masalah dalam angsuran setelah dilakukan oleh pihak kedua. Mekanisme pengalihan kredit mobil tersebut untuk menjaga agar pihak pertama tidak
disalahkan oleh pihak lembaga pada kesalahan yang dilakukan pihak kedua. Dalam pengalihan kredit mobil maka yang menjadi objeknya adalah sama
seperti objek dalam perjanjian kredit mobil yaitu mobil itu sendiri. Pihak yang mengalihkan debitur lama-penjual dengan penerima pengalihan debitur baru-
pembeli melakukan perjanjian mengenai atau pengalihan kredit atas mobil yang masih terikat pinjamankredit tersebut.
F. Faktor Pengalihan Kredit
Dari sisi debitur di pihak yang mengalihkan kredit penjual, Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya pengalihan hakoper kredit dalam Kredit
Mobil, antara lain : 1.
Pihak debitur lama 2.
Pihak KonsumenDebitur Baru
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang terjadi dari pihak debitur lama adalah: 1.
Kesulitan ekonomi, sehingga tidak dapat melanjutkan angsuran kredit, atau untuk menghindari risiko disita oleh pihak leasing dengan terjadinya kredit
macet sehingga akan mengalami kerugian yang besar. Apabila debitur tidak dapat melanjutkan angsuran kredit karena kesulitan ekonomi akan berakibat
debitur dikatakan melakukan wanprestasi dan juga akan berakibat terjadinya eksekusi jaminan. Oleh karenanya untuk menghindari terjadinya hal tersebut
di mana gagalnya debitur untuk melunasi utangnya sebagaimana ditentukan dalam perjanjian kredit sehingga akan mengakibatkan objek dari perjanjian
kredit tersebut disita oleh pihak bank atau terjadi eksekusi jaminan maka debitur mencari jalan keluar dengan cara menjual atau mengalihkan apa yang
menjadi obyek dalam perjanjian kredit tersebut dalam hal ini debitur mengalihkan kreditnya atau melakukan oper kredit mobil tersebut kepada
pihak lain. 2.
Resiko disita oleh pihak bank dengan terjadinya kredit macet, sehingga akan mengalami kerugian yang besar.
3. Mencari keuntungan.
4. Memanfaatkan fasilitas Kredit Mobil yang diberikan oleh kantor dimana
debitur bekerja. Pengalihan atau oper kredit dilakukan debitur juga untuk menyelamatkan
uang yang telah dibayarkan kepada pihak leasing dan menyelamatkan mobil yang menjadi agunan. Sehingga dalam rangka tersebut, debitur menjual kembali atau
mengalihkan kredit tersebut kepada pihak lain agar pihak lain sebagai penerima
Universitas Sumatera Utara
pengalihan kredit dapat melanjutkan sisa angsurancicilanpembayaran mobil dan membayar kepada debitur sesuai dengan perhitungan dengan uang yang telah
dibayarkan debitur kepada kreditur atau membayar penuh sehingga kredit pun dapat dilunasi.
Dari sisi pihak penerima pengalihan kredit debitur, membeli mobil yang masih dalam kondisi kredit di leasing dilakukan bisa karena factor untuk
mendapatkan keuntungan dengan suku bunga yang masih disubsidikanrendah dari pihak leasing, atau karena tidak cukup uang membeli secara tunai sementara
dia tidak mau berurusan dengan permohonan kredit mobil yang dirasa sangat ketat dan teliti persyaratannya, atau usia yang sudah tua sehingga bila mengajukan
kredit kepada leasing akan ditolak dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
53
BAB IV PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KREDIT MOBIL YANG
DIALIHKAN KEPIHAK KETIGA PT.OTO MULTIARTHA
D. Bentuk Perjanjian Kredit Pengalihan Mobil Kepada Pihak Ketiga