2
yang hanya mencari sayuran paku untuk di jual. Penghasilan dari ibu Aris perharinya tidaklah menentu hal ini dikarenakan keadaan cuaca yang tidak mendukung. Setiap harinya ibu Aris
hanya bisa mengumpulkan sayuran paku kurang lebih 60 ikat yang di hargai sebesar Rp 30.000,.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
Ekonomi keluarga bapak I Gede Made Sadia dapat dikatakan tidak stabil dan termasuk dalam ekonomi keluarga pra-sejahtera karena tidak memiliki penghasilan yang tetap setiap bulannya.
Penghasilan keluarga Pak Gede Made Sadia hanya berasal dari istrinya yang hanya sebagai pencari sayuran paku. Kehidupan keluarga bapak Gede Made Sadia sangat sederhana. Untuk
konsumsi makanan sehari-hari keluarga bapak Gede Made Sadia menghabiskan uang Rp 20.000.
1.2.1 Sumber Penghasilan
Penghasilan keluarga Pak Gede Made Sadia tidak menentu dan hanya bersumber pada hasil kerja sang istri yang hanya mencari sayur paku. Dimana setiap harinya sang istri mencari sayur
paku mulai dari pukul 08:00 – 14:00 WITA. Banyaknya sayuran yang dapat di kumpulkan
tergantung dari cuaca dan kondisi dari ibu Aris sendri dimana dengan usia yang sudah mencapai 64 tahun.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
Selama ini, penghasilan secukupnya yang didapatkan oleh sang istri digunakan untuk makan sehari-hari dan untuk kehidupan sosial karena kehidupan masyarakat di Bali tidak lepas dari
budaya menyama braya. Selain itu, pengeluaran yang tak terduga karena bapak Gede Made Sadia mengidap penyakit setrok sehingga pengeluaran keluarga Bapak Gede Made Sadia
bertambah untuk biaya kesehatan dan Rumah Sakit.
a. Kebutuhan Pokok Sehari-hari
Pengeluaran keluarga bapak Gede Made Sadia secara rutin dihabiskan untuk biaya makan dan biaya listrik. Biasanya untuk makan sehari-hari keluarga bapak Gede Made Sadia
mengonsumsi makanan sehari-hari yang di dapatkan dari bantuan pemerintah berupa Raskin. Sayur dan lauk seadanya sesuai dengan kemampuan. Untuk memasak bahan
makanan yang ada, ibu Aris masih menggunakan tungku Sehingga keluarga KK dampingan masih mencari kayu bakar ke tengah hutan. Biaya lain
yang dikeluarkan adalah untuk membeli kopi, teh dan gula.
3
b. Pengeluaran untuk Kesehatan
Biaya yang dikeluarkan untuk kesehatan keluarga bapak Gede Made Sadia biasanya tidak banyak. Namun, karena bapak Gede Made Sadia mengalami sakit dan perlu mendapatkan
perawatan namun keluarga bapak Gede Made Sadia dan Istrinya Ni wayan Aris mendapatkan bantuan dari seorang dokter yang merawat bapak Gede Made Sadia bersama
sang istri. Setiap melakukan pengobatan bapak Gede Made Sadia tidak di perijinkan untuk membayar biaya pengobatan jadi pengeluaran untuk kesehatan keluarga bapak Gede Made
Sadia tidak terlalu tinggi. Bapak Gede Made Sadia hanya mengeluarkan biaya untuk membayar sewa mobil untuk mengantar ke dokter.
c. Pengeluaran untuk Kehidupan Sosial dan lain-lain
Selain untuk makan sehari-hari dan biaya kesehatan, penghasilan keluarga Gede Made Sadia juga digunakan untuk kehidupan sosial karena kehidupan masyarakat di Bali tidak
lepas dari budaya menyama braya. Namun pengeluaran untuk hal ini hanya hadir sewaktu- waktu, tidak setiap hari. Pengeluaran ini muncul hanya ketika ada tetangga ataupun warga
sekitar rumah yang memiliki upacara adat. Untuk biaya listrik sendiri, biaya yang dikeluarkan tidak besar karena hanya sedikit barang elektronik yang digunakan. Kebutuhan
lain seperti air bersih untuk minum dan mandi juga tidak memerlukan biaya setiap bulannya karena biaya tersebut hanya dibayarkan sekali saja diawal ketika membuat aliran air yang
berasal dari sumber air.
4
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1 Permasalahan Keluarga