Agama Kesenian dan Kebudayaan Daerah

E. Kesejahteraan Sosial

Pembangunan bidang kesejahteraan sosial selama tahun 1996-2005 di Kota Bogor memperlihatkan kondisi yang belum menggembirakan terutama bagi masalah penyandang masalah sosial. Untuk menangani berbagai masalah sosial yang berkembang telah didukung oleh 136 orang pekerja sosial masyarakat untuk menata kemampuan penyandang masalah sosial.

F. Agama

Bentuk pembinaan terhadap kerukunan umat beragama di Kota Bogor adalah memberikan alternatif fasilitas dan aktifitas masyarakat sehari-hari dengan nuansa nilai-nilai kegamaan. Pemerintah peranannya tidak masuk ke dalam substansi agama, melainkan sebagai fasilitator, mediator dan stimulatator, serta memberikan rasa nyaman, aman, dan kemudahan setiap umat beragama dalam menjalankan ajaran agamanya. Sedangkan substansi agama sepenuhnya diserahkan kepada masyarakat itu sendiri. Jumlah tempat peribadatan meningkat hampir pada semua agama baik itu jumlah mesjid, gereja maupun pura dan vihara. Jumlah pemeluk agama islam sejumlah 92,17 , pemeluk agama protestan sejumlah 3,22 , agama khatolik sejumlah 3,09 , agama hindu 0,44 , dan agama budha sebesar 1,08 . Untuk mempermudah penyampaian pelayanan bimbingan keagaman kepada masyarakat didukung oleh sejumlah tokoh agama, seperti alim ulama, mubaligh, dan penyuluh agama. Pada tahun 2005 jumlah alim ulama sebanyak 641 orang, mubaligh sebanyak 221 orang, khotib sebanyak 1.096 orang, penyuluh agama islam sebanyak 150 orang, penyuluh agama kristen 2 orang, dan penyuluh agama khatolik sebanyak 1 orang. Selain itu peran partsipasi masyarakat untuk meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama terdapat 25 organisasi agama islam. Masyarakat yang menunaikan ibadah haji setiap tahun jumlahnya bervariasi antara 900 orang sampai dengan 1.500 orang. Melalui pembangunan kegamaan yang terpadu dengan pembangunan di bidang-bidang lainnya, diharapkan dapat mewujudkan masyarakat mandiri, berkualitas, sehat jasmani-rohani dan tercukupinya kebutuhan material-spritual.

G. Kesenian dan Kebudayaan Daerah

Selama kurun waktu 1996-2005 pembangunan kesenian kebudayaan yang dilakukan diarahkan untuk membina, mengembangkan dan melindungi kesenian dan kebudayaan daerah. Dalam melestarikan dan mengembangkan kesenian dan kebudayaan di Kota Bogor pada tahun 2005 terdapat 30 buah sanggar seni dengan jenis kesenian daerah terdiri dari seni karawitan, seni tari, teater, seni rupa dan padalangan. Sedangkan 2 buah kebudayaan yaitu kecapi jenaka dan pantun beton. Sementara itu, terdapat 8 buah benda cagar budaya peninggalan sejarah seperti prasasti batutulis, makam, mesjid keramat, situs dan perabot rumah tangga.

H. Peranan Perempuan