Accounts receivable presentation and disclosure are proper.

Universitas Kristen Maranatha 13 atau diragukan pembayarannya serta telah dilaksanakan pemutusan rampung.” Ada dua prosedur umum yang dapat digunakan untuk memcatat piutang tak tertagih menurut Warren, Reeve, Fess 2005:407 : 1. Metode penyisihan allowance method yaitu membuat akun beban piutang tak tertagih dimuka sebelum piutang tersebut dihapus. 2. Metode penghapusan langsung direct write-off method yaitu mengakui beban bahwa hanya pada saat piutang dianggap benar-benar tidak dapat ditagih lagi. Semakin lama peredaran piutang usaha, semakin kecil kemungkinan piutang tersebut akan tertagih. Jadi, kita dapat mendasarkan estimasi piutang tak tertagih pada seberapa lama piutang tersebut telah beredar. Dalam hal ini, menurut Kieso, Weygandt, Warfield 2002:392 dapat menggunakan proses yang dinamakan penentuan umur piutang usaha aging schedule dan menerapkan persentase yang berbeda berdasarkan pengalaman masa lalu pada berbagai kategori umum. Menurut teori Skedul umur piutang aging schedule adalah : “Skedul umur piutang Aging schedule adalah suatu laporan yang menunjukkan berapa lama piutang usaha tersebut beredar.” Brigham dan Houston, 2001:182 Skedul ini mengindikasikan akun mana yang memerlukan perhatian khusus dengan memperlihatkan umur piutang tersebut. Saldo piutang dikategorikan dalam jumlah yang belum jatuh tempo dan yang sudah jatuh tempo sampai dengan 30 hari, 60 hari, 90 hari, dan lebih dari 90 hari. Universitas Kristen Maranatha 14 Untuk itu perlu peran satuan internal audit untuk memeriksa tingkat piutang ragu-ragu dan meningkatkan kolektibilitas piutang, tentunya dengan prosedur pemeriksaan yang telah ditetapkan. Ada satu hal terakhir yang berkaitan dengan kewibawaan pemeriksaan, yaitu rekomendasi, rekomendasi yang baik adalah : “Rekomendasi yang diberikan oleh internal auditor haruslah layak, praktis, serta memperhatikan keseimbangan antara biaya yang dikeluarkan dan efektivitas yang diperoleh.” Amin Widjaja Tunggal, 2005:13 Ini harus diperhatikan karena internal auditor pada umumnya tidak merasa terdorong untuk menghabiskan lebih banyak waktu guna meneliti sejumlah alternatif penyelesaian bagi suatu persoalan, dan memilih cara pendekatan yang dianggap paling baik. Berdasarkan pemikiran bahwa internal auditing dalam menunjang tingkat kolektibilitas piutang, maka penulis mengajukan hipotesis penelitian sebagai berikut : “ Internal auditing yang dilaksanakan secara efektif akan berperan dalam menunjang tingkat kolektibilitas piutang usaha.” 1. 7. Metode Penelitian 1. 7. 1. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian yang menggunakan metode deskriptif analitis. Metode deskriptif menurut Sugiyono 2005:11 : Universitas Kristen Maranatha 15 “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih independen tanpa suatu perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel lain.”

1. 7. 2. Teknik pengumpulan data

1. Penelitian lapangan Field Research Yaitu memperoleh data dan informasi dengan cara meninjau secara langsung kepada perusahaan. Melalui : a. Wawancara dengan staf perusahaan yang berwenang dalam bidang yang berkaitan dengan masalah yang dibahas. b. Observasi, Yaitu pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti. c. Kuesioner, Yaitu teknik pengumpulan data melalui daftar pertanyaan yang diserahkan dan diisi oleh pihak-pihak yang berkepentingan 2. Studi kepustakaan Library Research Yaitu dengan membaca dan mempelajari literatur-literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data sekunder yang dapat digunakan sebagai teori dasar dan pedoman yang dapat dipertanggungjawabkan dalam pembahasan.

1. 7. 3. Jenis dan Sumber Data

1. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber data yaitu data piutang PT PLN PERSERO beberapa tahun ke belakang. 2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui studi kepustakaan. Universitas Kristen Maranatha 16

1. 7. 4. Operasionalisasi Variabel

1. X, variabel independen yaitu suatu variabel yang tidak tergantung pada variabel lain. Dalam hal ini variabel independen adalah peranan internal auditing. 2. Y, variabel dependen yaitu suatu variabel yang tergantung pada variabel lain yang keberadaannya terikat atau dipengaruhi variabel independen. Dalam hal ini variabel dependen adalah tingkat kolektibilitas piutang usaha.

1. 7. 5. Rancangan Pengujian Hipotesis

1. Penetapan Hipotesis H adalah hipotesis yang menyatakan bahwa tidak adanya hubungan antara variabel X dan variabel Y. Hipotesis ini diformulasikan untuk ditolak. Apabila H ditolak maka H A diterima, H A menyatakan bahwa ada hubungan antara variabel X dan variabel Y. 2. Pemilihan Tes Statistik Untuk menguji hubungan antara variabel X dan Y maka digunakan analisis korelasi Rank Spearman yang cocok untuk digunakan untuk melihat ada tidaknya korelasi pada data yang berupa urutan. Rumus : n n di r n i s − − = ∑ = 3 1 2 6 1