Variabel yang Divariasikan TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 3.5 Skema keadaan debit fluida kerja dengan bukaan 0,75 putaran. Gambar 3.6 Skema keadaan debit fluida kerja dengan bukaan 1 putaran. Pada variasi pemanas dan kondensor terisi fluida kerja, katup tabung penampung dibuka saat fluida kerja di pemanas sudah habis. Pada variasi pemanas hanya terisi udara dan kondensor terisi fluida kerja, katup tabung Tabung penampung fluida kerja Tabung penampung fluida kerja Katup Dengan Bukaan 1 Putaran Katup dengan bukaan 0,75 putaran penampung dibuka saat pipa tembaga di pemanas sudah mencapai suhu 60°C. Ilustrasi variasi terlihat pada gambar dibawah Gambar 3.7 dan Gambar 3.8. Gambar 3.7 Keadaan evaporator dan kondensor saat katup fluida kerja dietil eter belum dibuka. Gambar 3.8 Keadaan kondensor dan pemanas terisi fluida kerja dietil eter. Variasi 2 tabung tekan udara dengan cara membuka semua katup pada tabung tekan udara. Untuk variasi 1 tabung tekan udara caranya dengan menutup 2 sisi katup pada salah satu tabung tekan udara, seperti pada gambar di 3.9 dan 3.10. Gambar 3.9 Variasi menggunakan 1 tabung tekan udara. Gambar 3.10 Variasi menggunakan 2 tabung tekan udara. Untuk variasi pendinginan menggunakan udara alami, kipas, dan air hasil pemompaan dijelaskan pada gambar sebagai berikut : Gambar 3.11 Pendinginan kondensor menggunakan udara kipas. Gambar 3.12 Pendinginan kondensor menggunakan udara alami. Gambar 3.13 Pendinginan kondensor menggunakan air hasil pemompaan. Untuk pengaturan tinggi air pada tabung penekan ditunjukan pada gambar 3.14 dan 3.15. Gambar 3.14 Ketinggian air 140 cm pada tabung penekan. Gambar 3.15 Ketinggian air 170 cm pada tabung penekan. Untuk ketinggian pipa buang head pump ditunjukan pada gambar 3.16. Gambar 3.16 Ketinggian pipa buang head pump 320 cm.

3.3 Variabel yang diukur

Parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah : 1. Tekanan pada bagian pemanas 2. Tekanan pada bagian tabung air tekan 3. Tekanan pada bagian tabung udara tekan 4. Temperatur bagian bak air pemanas 5. Temperatur bagian tengah air pemanas 6. Temperatur bagian pipa pemanas yang mengalir ke tabung pemisah 7. Temperatur bagian pipa pemanas yang mengalir dari tabung penampung ke pemanas 8. Kenaikan air pada tabung udara tekan h 9. Volume pemompaan v 10. Waktu pendinginan 11. Waktu pemompaan 12. Waktu pemanasan 13. Pada penelitian ini, temperatur dapat diukur dengan menggunakan termologer, untuk mengetahui volume menggunakan bak penampung air, sedangkan waktu menggunakan stopwatch. Foto alat ukur thermologger dan manometer ditunjukan pada bagian lampiran Gambar L.9 dan Gambar L.10. Gambar 3.17 Posisi thermologger dan manometer

3.4 Langkah Penelitian

Berikut ini adalah langkah - langkah yang dilakukan untuk pengambilan data penelitian: 1. Persiapan alat-alat dan pembuatan alat. 2. Pengambilan data dimulai dengan pencatatan data, pencatatan data dilakukan sebelum dan sesudah pengambilan data. 3. Pada variasi temperatur pemanas air, temperatur air diatur + 60 C dengan bukaan katup fluida kerja selama 15 detik, bukaan katup 0,75 putaran dengan saluran tabung tekan atas. Mula-mula dilakukan variasi pengisian fluida kerja hingga penuh di pemanas dan menggunakan 2 tabung tekan. 4. Data yang dicatat adalah tekanan pada bagian pemanas , tekanan pada bagian tabung air tekan , tekanan pada bagian tabung udara tekan , kenaikan air pada tabung udara tekan h, temperatur bagian dasar pada pemanas , temperatur bagian tengah pada pemanas temperatur bagian pipa pemanas yang mengalir ke tabung pemisah , temperatur bagian pipa pemanas yang mengalir dari tabung penampung ke pemanas , volume pemompaan v, waktu pemompaan , waktu pemanasan dan waktu pendinginan . Pencatatan data dilakukan saat akan melakukan pengambilan data. 5. Langkah 2 diulangi dengan menggunakan variasi temperatur pemanas air, temperatur air diatur + 55 C, dengan lama bukaan katup fluida kerja selama 15 detik, bukaan katup 0,75 putaran dengan saluran tabung tekan atas. 6. Langkah 2 diulangi dengan menggunakan variasi temperatur pemanas air, temperatur air diatur + 50 C, dengan lama bukaan katup fluida kerja selama 15 detik, bukaan katup 0,75 putaran dengan saluran tabung tekan atas. 7. Data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan Persamaan 1 sampai Persamaan 9. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Berikut data hasil penelitian yang didapat dengan berbagai variasi seperti variasi temperatur 50 C, 55 C, dan 60 C pada pemanas air dengan 15 detik lama bukaan katup, ¾ putaran bukaan katup, head pemompaan 3,2 m dan menggunakan 2 tabung penekan. Variasi 20 detik, 15 detik, 10 detik lama bukaan katup dengan 60 C temperatur pada pemanas air, ½ bukaan katup, head pemompaan 3,2 m dan menggunakan 2 tabung penekan. Variasi pendinginan pada kondensor seperti menggunakan air hasil pemompaan dengan udara alami, air hasil pemompaan dengan udara kipas, pendinginan dengan udara kipas dan pendinginan udara kipas, dengan lama bukaan katup fluida kerja 15 detik, ¾ putaran bukaan katup, head pemompaan 3,2 m. Variasi 2 tabung penekan dengan ½ bukaan katup fluida kerja, 60 C temperatur pemanas fluida kerja, 10 detik dan 20 detik lama bukaan katup, 170 cm dan 140 cm ketinggian air pada tabung penekan dan 3,2 m head pemompaan. Variasi 1 tabung penekan dengan ½ bukaan katup fluida kerja, 60 C temperatur pemanas fluida kerja, 10 detik dan 20 detik lama bukaan katup, 170 cm dan 140 cm ketinggian air pada tabung penekan dan 3,2 m head pemompaan. Penjelasan penamaan kolom serta baris dijelaskan sebagai berikut: Baris Awal : Kondisi setelah proses pendinginan selesai dan posisi fluida kerja dietil eter belum masuk ke pemanas. Dapat disebut awal dari proses tekan maupun akhir dari proses hisap. Akhir : Kondisi ketika pemompaan selesai. Dilihat dari ketinggian air yang berada pada tabung udara tekan menurun. Proses ini dapat dikatakan akhir dari siklus tekan. Kolom Termokopel A : Temperatur air di bagian bak. : Temperatur di bagian bak penampung air pemanas. : Temperatur pada bagian pipa yang masuk ke dalam kondensor. : Temperatur pada bagian saluran pipa keluar di evaporator. Termokopel B : Temperatur output air pendingin. : Temperatur pada bagian output kondensor. : Temperatur pada bagian input kondensor