Penelitian Sebelumnya TINJAUAN PUSTAKA

12. Kipas pada variasi pendinginan kondensor. 13. Alat pengukur tekanan. 14. Katup on off fluida. 15. Bak penampung air hisap. 16. Untuk mengetahui ketinggian air pada tabung tekan. Diperlukan seperti tabung pemisah agar mengurangi cairan fluida kerja cair yang terbawa uap dengan skema sesuai gambar 3.2. Gambar 3.2 Skema pemisah uap Sistem kerja alat penelitian ini dimulai dari dipanaskannya pipa tembaga yang dirangkai secara paralel. Pemanasan fluida air yang dipanasi menggunakan kompor listrik mencapai kurang lebih temperatur 60°C. Setelah dilakukan pemanasan, fluida kerja dietil eter yang berada di dalam pipa tembaga akan menguap. Uap fluida kerja tersebut akan masuk ke tabung pemisah fluida kerja. Di tabung pemisah uap ini, fluida kerja akan dipisah dari yang masih berbentuk cair dengan yang sudah berbentuk uap. Fluida kerja yang masih berbentuk cair terdorong sampai tabung pemisah akan dipisah dan fluida kerja yang masih cair akan kembali ke pemanas. Fluida kerja yang berbentuk uap akan terus menuju ke kondensor dan selanjutnya uap masuk tabung tekan air yang akan memberi tekanan di tabung tekan air, air yang berada di tabung tekan air akan memberi tekanan menuju tabung tekan udara. Di dalam tabung tekan udara, air mengalami kenaikan dan menyebabkan kompresi. Pada saat udara terkompresi pompa benam bekerja, katup searah sisi tekan akan terbuka karena mendapat tekanan dan air terpompa sampai tangki air out put. Saat proses pendinginan menggunakan beberapa variasi, seperti: pendinginan menggunakan air keran, air hasil pemompaan, kipas dan udara alami. Suhu pemanasan dijaga agar tidak lebih dari +60°C. Pada proses pendinginan ini menyebabkan uap fluida kerja mengembun, ini mengakibatkan tekanan menurun dan air yang berada ditabung tekan udara menjadi turun. Pada saat penurunan air di tabung tekan udara, katup searah sisi hisap di pompa benam bekerja dan terjadi proses penghisapan air dari sumur.

3.2 Variabel yang Divariasikan

Variasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Variasi temperatur pemanas air dengan 2 tabung tekan udara pada ketinggian air 140 cm dengan ketinggian pipa buang 3,20 m, suhu temperatur pemanas air 60 C, 55 C, 50 C, lama bukaan katup fluida kerja dietil eter selama 15 detik, bukaan katup 0,75 putaran dengan saluran tabung tekan atas. 2. Temperatur suhu pemanas air 60 C dengan variasi bukaan katup tabung penampung dietil eter sebagai berikut : a. Menggunakan 2 tabung tekan udara pada ketinggian air 140 cm dengan ketinggian pipa buang 3,20 m lama bukaan katup fluida kerja dietil eter selama 15 detik, bukaan katup 1 putaran dengan saluran tabung tekan atas. b. Menggunakan 2 tabung tekan udara pada ketinggian air 140 cm dengan ketinggian pipa buang 3,20 m lama bukaan katup fluida kerja dietil eter selama 20 detik, bukaan katup 0,5 putaran dengan saluran tabung tekan atas. c. Menggunakan 2 tabung tekan udara pada ketinggian air 140 cm dengan ketinggian pipa buang 3,20 m lama bukaan katup fluida kerja dietil eter selama 15 detik, bukaan katup 0,5 putaran dengan saluran tabung tekan atas. d. Menggunakan 2 tabung tekan udara pada ketinggian air 140 cm dengan ketinggian pipa buang 3,20 m lama bukaan katup fluida kerja dietil eter selama 10 detik, bukaan katup 0,5 putaran dengan saluran tabung tekan atas. 3. Variasi pendinginan pada kondensor menggunakan air dari hasil pompa, air keran dengan udara alami, air dari hasil pompa, air keran dengan udara