Variabel yang diukur Langkah Penelitian

Baris Awal : Kondisi setelah proses pendinginan selesai dan posisi fluida kerja dietil eter belum masuk ke pemanas. Dapat disebut awal dari proses tekan maupun akhir dari proses hisap. Akhir : Kondisi ketika pemompaan selesai. Dilihat dari ketinggian air yang berada pada tabung udara tekan menurun. Proses ini dapat dikatakan akhir dari siklus tekan. Kolom Termokopel A : Temperatur air di bagian bak. : Temperatur di bagian bak penampung air pemanas. : Temperatur pada bagian pipa yang masuk ke dalam kondensor. : Temperatur pada bagian saluran pipa keluar di evaporator. Termokopel B : Temperatur output air pendingin. : Temperatur pada bagian output kondensor. : Temperatur pada bagian input kondensor : Temperatur pada bagian input air pendingin : Tekanan udara di pipa pemanas yang terbaca manometer. : Tekanan udara tabung tekan air yang terbaca manometer. : Tekanan tabung tekan udara yang terbaca manometer. Level Dietil Eter : Ketinggian fluida kerja dietil eter pada tabung air penekan. Level air : Ketinggian air pada tabung penekan. Level bak penampung bawah : Ketinggian air pada bak penampung air hisap. Level Bak Atas : Ketinggian air pada tangki air output. Lama pemompaan : Waktu untuk keluarnya air pada tangki air output Lama Pendinginan kondensor `: Waktu untuk menurunkan suhu yang berada pada kondensor. Lama kembali dietil eter : Waktu untuk kembalinya cairan fluida kerja dietil eter ke posisi awal Lama Penghisapan : Waktu penghisapan pada bak air hisap yang mengalir menuju pipa benam. Tabel 4.1 Data penelitian dengan variasi temperatur pada evaporator dengan temperatur 60 C, 55 C, dan 50 C, bukaan katup fluida dietil eter 0,75, selama 15 detik. Tabel 4.2 Data penelitian dengan variasi lama bukaan katup fliuda dietil eter dengan 15 detik dengan 1 putaran katup, 15 detik dengan 0,5 putaran katup, 20 detik dengan 0,5 putaran katup, 10 detik dengan 0,5 putaran katup, 60 temperatur evaporator. VARIASI LEVEL DIETIL LEVEL AIR LEVEL BAK cm LEVEL BAK LAMA LAMA PENDINGINAN LAMA KEMBALI LAMA TEMPERATUR P1 P2 P3 T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4 ETTER cm cm TAMPUNGAN BAWAH ATAS cm PEMOMPAAN menit KONDENSOR mnt DIETIL ETTER mnt PENGHISAPANmenit awal 0,08 0,01 0 60 52 28 35 26 25 29 24 97,7 139,5 175 190 akhir 0,68 0,52 0,42 62 53 41 44 27 37 37 25 81 225 170,3 209,5 1,32 23,5 23,5 19 awal 55 41 25 30 22 24 27 25 97,5 137 175 190 akhir 0,61 0,58 0,42 54 45 42 42 27 37 35 25 80,2 227 169,6 209,6 2,1 27 27 20 awal 0,09 0,03 0,03 50 43 32 35 25 26 32 25 96,8 146 175 190 akhir 0,59 0,52 0,43 51 45 40 37 26 35 35 25 79,8 233,5 169,6 212 2,9 27 27 20 Kondisi TEKANAN THERMOKOPEL A c THERMOKOPEL B c 60 C 55 C 50 C VARIASI BUKAAN LEVEL DIETIL LEVEL AIR LEVEL BAK cm LEVEL BAK LAMA LAMA PENDINGINAN LAMA KEMBALI LAMA Lama bukaan katup s KATUP P1 P2 P3 T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4 ETTER cm cm TAMPUNGAN BAWAH ATAS cm PEMOMPAAN menit KONDENSOR mnt DIETIL ETTER mnt PENGHISAPANmenit awal 0,01 60 54 25 34 22 24 27 25 98,1 130,5 175 190 akhir 0,63 0,59 0,42 60 56 41 45 24 35 34 24 80,6 126,5 170,8 210,5 1,37 29 29 26 awal 0,09 0,05 0,02 60 52 30 34 25 24 30 25 97,5 143,3 175 190 akhir 0,63 0,59 0,42 59 51 40 43 26 37 35 24 81,6 226 170,8 209 1,38 50 50 42 awal 0,09 0,05 0,02 60 49 30 34 26 25 30 25 97,3 144 175 190 akhir 0,6 0,57 0,42 59 49 41 42 27 37 34 25 83 217 171,5 205 1,28 41 41 33 awal 0,09 0,05 0,02 60 53 32 34 26 24 30 24 97,2 145 175 190 akhir 0,59 0,55 0,42 60 53 38 43 26 32 34 25 84,3 210,5 172,3 202 1,17 39 39 30 THERMOKOPEL B c 1 15 0,5 0,5 TEKANAN 10 Kondisi 20 0,5 15 THERMOKOPEL A c 33 Tabel 4.3 Data penelitian dengan variasi pendinginan pada kondensor seperti air dari hasil pemompaan, air keran dengan udara alami, air dari hasil pemompaan, air keran dengan udara kipas, pendinginan dengan udara kipas, dan pendinginan dengan udara alami, bukaan katup fluida 0,75 putaran selama 15 detik. 34 VARIASI LEVEL DIETIL LEVEL AIR LEVEL BAK cm LEVEL BAK LAMA LAMA PENDINGINAN LAMA KEMBALI LAMA Pendinginan Kondensor P1 P2 P3 T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4 ETTER cm cm TAMPUNGAN BAWAH ATAS cm PEMOMPAAN menit KONDENSOR mnt DIETIL ETTER mnt PENGHISAPANmenit awal 0,07 0,02 0,02 60 49 32 34 22 22 33 24 97,9 138,7 175 190 akhir 0,62 0,6 0,45 60 48 41 43 25 37 34 25 81,2 227,5 170,4 211,5 1,36 45 45 24 awal 0,1 0,05 0,03 60 38 33 34 24 26 29 25 97,6 142 175 190 akhir 0,61 0,58 0,43 59 34 41 43 25 36 35 25 81,5 228,8 170,5 211,4 1,5 29 29 20 awal 0,1 0,05 0,02 60 28 33 36 27 26 32 25 97,3 147,5 175 190 akhir 0,63 0,38 0,42 59 29 42 43 27 40 38 27 86 227 171 208,5 1,38 94 94 59 awal 0,1 0,05 0,03 60 39 30 35 26 25 30 25 97,8 143 175 190 akhir 0,63 0,58 0,43 60 27 43 44 27 41 40 26 81,8 226 170,4 209,3 1,39 100 100 51 Kondisi TEKANAN THERMOKOPEL A c THERMOKOPEL B c Udara Kipas Air Pompa, air keran Udara Kipas Air Pompa, air keran Udara alami Udara Alami