MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR PADA PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DI KELAS V SD NEGERI 106163 BANDAR KLIPPA T.A 2015/2016.

(1)

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR PADA PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

TEAMS ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DI KELAS V SD NEGERI 106163 BANDAR KLIPPA

T.A 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Prasekolah dan Sekolah Dasar

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

PERONIKA NAPITUPULU NIM. 1123311050

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

PERSEMBAHAN

Puji syukur ku Panjatkan padamu ya Tuhan atas besar karunia yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan juga kedua orang tuaku yang telah berusaha membesarkan dan mendidikku hingga akhir studiku.

Buat Papa dan Mama, inilah kado kecil yang dapat anakmu persembahkan untuk sedikit menghibur hatimu yang telah aku susahkan, aku tahu banyak yang telah kalian korbankan demi memenuhi kebutuhanku yang selalu tak pernah merasa lelah demi memenuhi kebutuhanku.

Saya hanya bisa mengucapkan banyak terima kasih kepada Papa dan Mama, hanya Tuhanlah yang membalas kemuliaan hati kalian. Abang, Kakak, dan Adikku yang juga telah banyak memberikan dukungan kepada saya, terimakasih atas kebaikan, perhatian dan kasih sayang yang kalian berikan kepada saya, dan ini adalah merupakan hari kebahagiaanku dan juga merupakan kebahagiaan kalian juga, dan biarlah kuasa Tuhan senantiasa bersama kita semua,

Amin…..

Kupersembahkan skripsi Ini buat : Papa : J.Napitupulu

Mama : N.Aritonang

Abang, kakak dan Adikku : John Frengki Napitupulu, Rismawaty Napitupu, Fernando Napitupulu, Dani Napitupulu.


(6)

RIWAYAT HIDUP

1. BIODATA PRIBADI

Nama : Peronika Napitupulu

Tempat, tanggal lahir : Parparean, 18 Maret 1994 Alamat : Jl. Rela No 76B Pancing, Medan Jenis Kelamin : Perempuan

Anak ke : 4 dari 5 bersaudara Agama : Kristen Protestan Nama Ayah : J. Napitupulu Nama Ibu : N.Aritonang Pekerjaan Orang Tua : Ayah : Wiraswasta

Ibu : Petani

Alamat Orang Tua : Jl. RSU Porsea, Parparean II, Kec. Porsea, Kab. Toba Samosir , Prov. Sumatera Utara

2. RIWAYAT PENDIDIKAN

a. Sekolah Dasar : SD Negeri 173635 Parparean II, Tahun 2000 – 2006 b. SMP : SMP Negeri 1 Porsea, Tahun 2006 – 2009

c. SMA : SMA Negeri 1 Siantar Narumonda 2009 – 2012 d. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Medan, S-1 PGSD, Tahun 2012 –


(7)

i

ABSTRAK

PERONIKA NAPITUPULU. 1123311050. “Meningkatkan Aktivitas Belajar Pada Pelajaran IPS Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Assisted Individualization (TAI) Di Kelas V SD Negeri 106163 Bandar Klippa T.A 2015/2016”Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya aktivitas belajar siswa pada pelajaran IPS materi Peristiwa Menjelang Kemerdekaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas belajar pada pelajaran IPS materi Peristiwa Menjelang Kemerdekaan dengan menggunakan model Pembelajaran Teams Assited Individualization (TAI)

Jenis Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari dua siklus dengan empat tahapan yaitu perencanaan,tindakan,observasi,dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VC SD Negeri 106163 Bandar Klippa yang berjumlah 23 orang sedangkan objek penelitian ini adalah aktivitas belajar siswa pada pelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe TAI. Teknik pengumpulan data adalah observasi terhadap aktivitas belajarsiswa dan observasi kegiatan mengajar guru.

Berdasarkan analisis data yang diperoleh pada siklus I dan siklus II didapati bahwa aktivitas belajar siswa pada siklus I pertemuan I tidak ada satupun siswa yang dikatakan aktif (0%). Pada siklus I pertemuan II siswa yang aktif meningkat yaitu 3 siswa dengan persentase 13,04% sedangkan siswa yang tidak aktif ada 20 siswa dengan persentase 86,96%. Pada siklus II pertemuan I siswa yang aktif adalah 7 siswa dengan persentase 30,43% sedangkan siswa yang tidak aktif ada 16 siswa dengan persentase 69,57% . Kemudian meningkat pada siklus II pertemuan II dengan siswa yang aktif adalah 18 siswa dengan persentase 78,26% dan siswa yang tidak aktif ada 5 siswa dengan persentase 21,74%.

Kesimpulan dari hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dapat meningkatkan aktivitas belajar IPS pada materi Peristiwa Menjelang Kemerdekaan siswa kelas V SD Negeri 106163 Bandar Klippa T.A 2015/2016.


(8)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih setia dan penyertaanNya yang selalu penulis rasakan dalam pengerjaan skripsi yang berjudl “Meningkatkan Aktivitas Belajar Pada Pelajaran IPS Melalui Model Pembelajaran Teams Assited Individualization (TAI) Di Kelas V SD Negeri 106163 Bandar Klippa T.A 2015/2016”, yang disusun untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada jurusan PGSD S-1 Universitas Negeri Medan.

Selama pengerjaan skripsi ini, penulis menyadari banyak mengalami kesulitan dan hambatan, karena keterbatasan kemampuan dan pengalaman penulis dalam menulis skripsi. Namun penulis bersyukur ada banyak bimbingan, saran, motivasi, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak hingga akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Untuk itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Bapak Dr. Nasrun, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Medan.

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S selaku PD I, Bapak Drs. Aman Simare-mare, M.S selaku PD II, Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku PD III.

4. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku ketua Jurusan Pendidikan Pra Sekolah dan Sekolah Dasar (PPSD) FIP UNIMED, Dr. Naeklan Simbolon , M.Pd selaku sekretaris jurusan.


(9)

iii

5. Bapak Drs. Akden Simanihuruk, M.Pd , selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberi pengarahan, bimbingan dan bantuan dalam menyelesaikan skripsi. 6. Bapak Prof. Dr. Yusnadi. MS, Bapak Drs. Daitin Tarigan, M.Pd, Ibu

Dra. Herawaty Bukit, M.Pd selaku dosen penguji yang banyak memberikan arahan.

7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan beserta Staf Administrasinya.

8. Ibu Kholilah, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri 106163 Bandar Klippa yang telah memberi izin penelitian kepada penulis.

9. Ibu Rosniar selaku guru kelas V SD Negeri 106163 Bandar Klippa yang telah memberi izin, bimbingan, pengarahan, dalam melakukan penelitian ini.

10.Teristimewa buat Ayah tercinta J. Napitupulu dan Ibunda tercinta Nursiani Aritonang yang telah berjerih lelah dalam membantu penulis demi keberhasilan dalam mencapai gelar Sarjana Pendidikan, dukungan, nasehat, dan doa yang selalu mengiring hidupku.

11.Kepada kakak, abang, dan adik penulis (John Frengki Napitupulu, Rismawaty Napitupulu, Fernando Napitupulu, dan Dani Napitupulu) yang telah memberikan semangat kepada penulis. Kepada abang Anthony Samuel Panjaitan S.H yang telah memberikan doa, semangat, perhatian dan motivasinya.

12.Rekan – rekan seperjuangan A-Ekstensi 2012 dan sahabat-sahabatku Be One (Esy Analisa Marbun, Nurmiati Manalu, Birna Mastiur Siahaan, dan Desi Silitonga) yang selalu ada disaat penulis sedang memerlukan dukungan, semangat, nasehat, dan arahan.


(10)

iv

13.Terimakasih buat adikku (Steffanie Meha) sekaligus teman sekamarku yang telah memberikan semangat dan selalu ada disaat penulis membutuhkan bantuannya, kepada Saudara satu kost Jl.Rela No 76B yang selalu memberi dukungan dan semangat (Ratna sari Sinambela, Endang Sinambela, Theresa Margaretha sirait, Birna Mastiur Siahaan, Onni Malau, Junita Gultom, Prima Nainggolan, Rosa Nainggolan, Deby Panjaitan ).

14.Kepada teman-teman seperjuangan PPL (Astriana Situmorang, Ramah Wati Lase, Hariati Manik, Lasria Hutabalian, Desi Panggabean, Lusiana Christina, Fitry Pasaribu, Damelia Napitupulu, Siti, M. Khadapi, Rio Napitupulu, Fyan Samosir, Andri Simbolon, dan Hendrik ) yang selalu kocak dan selalu memberi perhatian dan dukungan kepada penulis.

Semoga bantuan dan jasa baik yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna penyempurnaan skripsi ini dimasa mendatang.

Penulis sekali lagi mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, pengorbanan dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan memperkaya wawasan bagi para pembaca umumnya dan penulis pada khusunya.

Medan, 12 Maret 2016 Penulis

PERONIKA NAPITUPULU NIM. 1123311050


(11)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK……… i

KATA PENGANTAR ……… ii

DAFTAR ISI……… v

DAFTAR GAMBAR ……….. viii

DAFTAR TABEL ………... x

DAFTAR GRAFIK………. xi

DAFTAR LAMPIRAN……… xii

BAB 1 PENDAHULUAN ……….. 1

1.1Latar Belakang Masalah ………. 1

1.2 Identifikasi Masalah ……….. 6

1.3Batasan Masalah ………. 6

1.4Rumusan Masalah ……….. 7

1.5Tujuan Penelitian ……… 7

1.6Manfaat Penelitian ………. 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ……… 9

2.1Kerangka Teori ………. 9

2.1.1 Aktivitas Belajar ……….. 9

2.1.2 Model Pembelajaran Kooperatif ………. 13

2.1.3 Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI ………. 16

2.1.4 Kelebihan dan kekurangan model TAI……… 18


(12)

2.1.6 Materi Pokok “Peristiwa Menjelang Kemerdekaan”… 23

2.2 Kerangka Konseptual ……….. 35

2.3 Hipotesis Tindakan ……….. 37

BAB III METODE PENELITIAN ………... 39

3.1 Jenis Penelitian ………. 39

3.2 Subjek dan Objek Penelitian ………. 39

3.3 Defenisi Operasional Variabel Penelitian ………. 39

3.4 Desain Penelitian ………... 39

3.5 Prosedur Penelitian ……… 40

3.6 Teknik Pengumpulan Data ……… 45

3.7 Teknik Analisis Data ……… 46

3.8 Lokasi danWaktu Penelitian ………. 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian……….. 50

4.2 Hasil Penelitian ………. 51

4.2.1 Deskripsi Keadaan Awal……….. 51

4.2.2 Hasil Penelitian Siklus I………... 54

4.2.2.1 Siklus I Pertemuan I……….. 54

4.2.2.2 Hasil Penelitian Siklus I Pertemuan II….. 64

4.2.3 Hasil Penelitian Siklus II………. 73

4.2.3.1 Siklus II Pertemuan I……… 73

4.2.3.2Siklus II Pertemuan II……… 81


(13)

4.3.1 Aktivitas Guru Melaksanakan Pembelajaran…….. 90

4.3.2 Aktivitas Siswa ……….. 91

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……… 95

5.1 Kesimpulan………. 95

5.2 Saran ……… 96


(14)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK……… i

KATA PENGANTAR ……… ii

DAFTAR ISI……… v

DAFTAR GAMBAR ……….. viii

DAFTAR TABEL ………... x

DAFTAR GRAFIK………. xi

DAFTAR LAMPIRAN……… xii

BAB 1 PENDAHULUAN ……….. 1

1.1Latar Belakang Masalah ………. 1

1.2 Identifikasi Masalah ……….. 6

1.3Batasan Masalah ………. 6

1.4Rumusan Masalah ……….. 7

1.5Tujuan Penelitian ……… 7

1.6Manfaat Penelitian ………. 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ……… 9

2.1Kerangka Teori ………. 9

2.1.1 Aktivitas Belajar ……….. 9

2.1.2 Model Pembelajaran Kooperatif ………. 13

2.1.3 Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI ………. 16

2.1.4 Kelebihan dan kekurangan model TAI……… 18


(15)

2.1.6 Materi Pokok “Peristiwa Menjelang Kemerdekaan”… 23

2.2 Kerangka Konseptual ……….. 35

2.3 Hipotesis Tindakan ……….. 37

BAB III METODE PENELITIAN ………... 39

3.1 Jenis Penelitian ………. 39

3.2 Subjek dan Objek Penelitian ………. 39

3.3 Defenisi Operasional Variabel Penelitian ………. 39

3.4 Desain Penelitian ………... 39

3.5 Prosedur Penelitian ……… 40

3.6 Teknik Pengumpulan Data ……… 45

3.7 Teknik Analisis Data ……… 46

3.8 Lokasi danWaktu Penelitian ………. 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian……….. 50

4.2 Hasil Penelitian ………. 51

4.2.1 Deskripsi Keadaan Awal……….. 51

4.2.2 Hasil Penelitian Siklus I………... 54

4.2.2.1 Siklus I Pertemuan I……….. 54

4.2.2.2 Hasil Penelitian Siklus I Pertemuan II….. 64

4.2.3 Hasil Penelitian Siklus II………. 73

4.2.3.1 Siklus II Pertemuan I……… 73

4.2.3.2Siklus II Pertemuan II……… 81


(16)

4.3.1 Aktivitas Guru Melaksanakan Pembelajaran…….. 90

4.3.2 Aktivitas Siswa ……….. 91

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……… 95

5.1 Kesimpulan………. 95

5.2 Saran ……… 96


(17)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian……… 48 Tabel 4.1 Observasi Aktvitas Belajar Siswa di Prasiklus……… 51 Tabel 4.2 Aktivitas Belajar Siswa Pada Setiap Indikator di Kondisi Awal… 53 Tabel 4.3 Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan I…………. 59 Tabel 4.4 Aktivitas Belajar Siswa Pada Setiap Indikator di Siklus I

Pertemuan I……….. 61 Tabel 4.5 Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru di Siklus I

Pertemuan I ………. 62

Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan II….. 67 Tabel 4.7 Aktivitas Belajar Siswa Pada Setiap Indikator di Siklus I

Pertemuan II……… 69 Tabel 4.8 Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru di Siklus I Pertemuan II.. 70 Tabel 4.9 Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Pertemuan I………….. 77 Tabel 4.10 Aktivitas Belajar Siswa Pada Setiap Indikator di Siklus II

Pertemuan I ………. 79 Tabel 4.11 Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru di Siklus II …………. 80 Tabel 4.12 Tabel Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Pertemuan II.. 85 Tabel 4.13 Aktivitas Belajar Siswa Pada Setiap Indikator di Siklus II

Pertemuan II……… 87 Tabel 4.14 Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru di Siklus II

Pertemuan II……… 88 Tabel 4.15 Peningkatan Nilai Aktivitas Siswa ……… 92 Tabel 4.16 Rekapitulasi Peningkatan Aktivitas Siswa………. 94


(18)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Perbandingan Keaktifan Belajar Siswa ……….. 53 Grafik 4.2 Aktivitas Belajar Siswa Pada Kondisi Awal Untuk Setiap Indikator 54 Grafik 4.3 Perbandingan Keaktifan Belajar Siswa Pertemuan I Siklus I………. 61 Grafik 4.4 Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I Pertemuan I Untuk Setiap

Indikatornya ……….. 62 Grafik 4.6 Perbandingan Keaktifan Belajar Siswa Siklus I Pertemuan II……... 69 Grafik 4.7 Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I Pertemuan II Untuk Setiap

Indikator……… 70

Grafik 4.9 Perbandingan Kreatifitas Belajar Siswa Siklus II Pertemuan I……. 78 Grafik 4.10 Aktivitas Belajar siswa Pada Siklus II Pertemuan I Untuk Setiap

Indikator………. 79 Grafik 4.12 Perbandingan Keaktifan Belajar Siswa Siklus II Pertemuan II…… 86 Grafik 4.13 Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus II Pertemuan II Untuk Setiap

Indikator……….. 88 Grafik 4.16 Peningkatan Aktivitas Siswa ………. 94


(19)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan I Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan pembelajaran Siklus I Pertemuan II Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan I Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan II Lampiran 5 Daftar Nama Siswa Kelas VC SD Negeri 106163 Bandar Klippa

T.A 2015/2016.

Lampiran 6 Soal Kuis Siklus I,II Awal Pertemuan Lampiran 7 Kunci Jawaban Kuis

Lampiran 8 Soal Kuis Siklus I Pertemuan I dan Siklus II Pertemuan I di Akhir Pertemuan

Lampiran 9 Kunci Jawaban Kuis

Lampiran 10 Soal Kuis Siklus I Pertemuan II dan Siklus II Pertemuan II di Akhir Pertemuan

Lampiran 11 Kunci Jawaban Kuis

Lampiran 12 Lembar Kegiatan Siswa Siklus I Pertemuan I, Siklus II Pertemuan I Lampiran 13 Kunci Jawaban

Lampiran 14 Lembar Kegiatan Siswa Siklus I Pertemuan II, Siklus II Pertemuan II

Lampiran 15 Kunci Jawaban LKS Kelompok

Lampiran 16 Format Lembar Observasi Aktivitas Guru Lampiran 17 Format Lembar Observasi Aktivitas Siswa


(20)

Lampiran 18 Tabel Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa di Pra Siklus (Kondisi Awal)

Lampiran 19 Tabel Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa di Siklus I Pertemuan I

Lampiran 20 Tabel Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa di Siklus I Pertemuan II

Lampiran 21 Tabel Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa di Siklus II Pertemuan I

Lampiran 22 Tabel Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa di Siklus II Pertemuan II

Lampiran 23 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan I Lampiran 24 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan II Lampiran 25 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan I Lampiran 26 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan II


(21)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah

Sistem pendidikan di Indonesia ternyata telah mengalami banyak perubahan. Perubahan – perubahan itu terjadi karena telah dilakukan berbagai usaha pembaharuan dalam pendidikan. Akibat pengaruh itu pendidikan semakin mengalami kemajuan. Sejalan dengan kemajuan tersebut,maka dimasa ini pendidikan di sekolah – sekolah telah menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan itu terjadi karena terdorong adanya pembaharuan tersebut, sehingga didalam pengajaranpun guru selalu ingin menemukan metode dan peralatan baru yang dapat memberikan semangat belajar bagi semua siswa. Bahkan secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa pembaharuan dalam system pendidikan mencakup seluruh komponen yang ada. Pembangunan di bidang pendidikan barulah ada artinya apabila ada bangsa Indonesia yang sedang membangun.

Pada hakikatnya pembelajaran adalah usaha sadar dari seorang guru dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan untuk membelajarkan siswanya dan mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya. Tujuan pembelajaran merupakan sesuatu yang ingin dicapai setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar. Dari waktu ke waktu tujuan pembelajaran perlu disempurnakan sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman dan perkembangan siswa. Oleh karena itu, guru sebagai pengelola pembelajaran diharapkan dapat menciptakan pembelajaran yang berkualitas.

Pembelajaran yang berkualitas adalah pembelajaran yang melibatkan seluruh komponen utama proses belajar mengajar, yaitu guru, siswa dan interaksi


(22)

2

antara keduanya, serta ditunjang oleh berbagai unsur-unsur pembelajaran, meliputi tujuan pembelajaran, pemilihan , materi pelajaran, sarana prasarana yang menunjang situasi atau kondisi belajar yang kondusif, lingkungan belajar yang mendukung kegiatan belajar mengajar (KBM), serta evaluasi yang sesuai dengan kurikulum.

Guru mengembangkan tugas yang berat untuk tercapainya tujuan pendidikan nasional yaitu meningkatkan kualitas manusia Indonesia, manusia seutuhnya beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh bertanggung jawab, mandiri, cerdas dan terampil serta sehat jasmani dan rohani, juga harus mampu menumbuhkan dan memperdalam rasa cinta terhadap tanah air, mempertebal semangat kebangsaan dan rasa kesetia kawanan sosial. Sejalan dengan itu pendidikan nasional akan mampu mewujudkan manusia-manusia pembangunan dan membangun dirinya sendiri serta bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. Dekdikbud (1999).

Berhasilnya tujuan pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor diantaranya adalah faktor guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar, karena guru secara langsung dapat mempengaruhi, membina dan meningkatkan kecerdasan serta keterampilan siswa.Untuk mengatasi permasalahan diatas dan guna mencapai tujuan pendidikan secara maksimal,peran guru sangat penting dan diharapkan guru memiliki cara/model mengajar yang baik dan mampu memilih model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan konsep-konsep mata pelajaran yang akan disampaikan.


(23)

3

Untuk itu diperlukan suatu usaha dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan pengajaran salah satunya adalah dengan memilih strategi atau cara dalam menyampaikan materi pelajaran agar diperoleh peningkatan prestasi belajar siswa khususnya pada pelajaran IPS menurut kurikulum berbasis kompetensi yang disempurnakan dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) Tahun 2006 bahwa setiap individu mempunyai potensi yang harus dikembalikan .Maka proses pembelajaran yang cocok adalah menggali potensi anak untuk selalu kreatif dan berkembang.

Pelajaran IPS dianggap sebagai pelajaran yang membosankan, sehingga jangan disalahkan apabila disetiap jam pelajaran IPS siswa cenderung merasa enggan dan malas. Untuk mengantisipasi hal tersebut perlu ada solusi dalam penyampaian mata pelajaran IPS dengan menggunakan berbagai cara yang menarik yang ada kaitannya dengan kehidupan sehari-hari.Usaha-usaha untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi ilmu pengetahuan sosial harus merubah strategi belajar mengajar di sekolah guna menyesuaikan dengan apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh peserta didik.

Seperti halnya guru sering menggunakan metode/strategi pembelajaran ceramah. Metode pembelajaran ini tidak dapat membangkitkan aktivitas siswa dalam belajar. Hal ini tampak dari siswa yang cenderung ribut atau siswa yang tidak mau tau tentang pelajaran yang diajarkan oleh guru dan bahkan ada juga siswa yang cenderung hanya mendengar penjelasan yang diberikan oleh guru. Siswa tidak mau bertanya apalagi mengeluarkan/mengemukakan pendapatnya tentang materiyang diberikan. Begitu juga dengan diskusi yang biasa dilakukan oleh guru masih terlihat hanya sebagian siswa saja yang aktif , sebagian masih


(24)

4

kurang mampu untuk mengemukakan pendapatnya. Di dalam pelaksanaan diskusi terlihat tanggung jawab antar anggota kelompok juga masih rendah , serta masih ada anggota dalam kelompok yang masih terlihat egois karena tidak mau menerima pendapat teman.

Melihat kenyataan yang peneliti temui pada sikap siswa dalam proses pembelajaran di atas, peneliti berpendapat bahwa aktivitas siswa di SDN106163 Bandar Klippa dalam pembelajaran IPS sangat kurang. Dengan nilai KKM untuk pelajaran IPS adalah 70 sementara siswa yang mencapai nilai KKM yaitu hanya sekitar 15 % dari 23 siswa kelas V atau dengan kata lain 20 siswa tidak mencapai KKM yang ditetapkan oleh sekolah. Hal ini dapat disebabkan karena pembelajaran bersifat teacher center dimana guru lebih aktif sebagai pemberi informasi pembelajaran saja dan sisiwa hanya duduk, diam dan mendengar apa yang disampaikan oleh guru tanpa harus mengutarakan pendapat.

Berdasarkan pengamatan atau observasi pendahuluan yang peneliti lakukan di kelas V SDN 106163 Bandar klippa dalam melaksanakan diskusi di kelas, dimana hanya 3 siswa dari 23 siswa atau sekitar 13,04 % yang berkeinginan mengemukakan pendapat, mengajukan pertanyaan, mengajukan saran, dll, dengan kata lain dapat dikatakan sangat jarang. Oleh karena itu, aktivitas siswa dalam kegiatan belajar menjadi rendah yang berakibat pada hasil belajar yang diperolehpun menjadi rendah, dimana dapat dilihat dari nilai rata-rata ujian tengah semester kelas V tahun pelajaran 2015/2016 .

Rendahnya hasil belajar siswa disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain rendahnya bentuk perhatian siswa dalam mengikuti pelajaran IPS. Guru sering memberikan pelajaran dengan dalam bentuk ceramah dan Tanya jawab, sehingga


(25)

5

siswa tidak terangsang untuk mengembangkan kemampuan berfikir kreatif. Sehingga peneliti menarwarkan model TAI untuk memecahkan berbagai problema tersebut.

Dalam model pembelajaran TAI siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok kecil (4 sampai 5 siswa) yang heterogen untuk menyelesaikan tugas kelompok yang sudah disiapkan oleh guru, selanjutnya diikuti dengan pemberian bantuan secara individu bagi siswa yang memerlukannya. Keheterogenan kelompok mencakup jenis kelamin, ras, agama (kalau mungkin), tingkat kemampuan (tinggi, sedang, rendah), dan sebagainya. Membuat model ini dengan beberapa alasan. Pertama, model ini mengkombinasikan keunggulan kooperatif dan program pengajaran individual. Kedua, model ini memberikan tekanan pada efek sosial dari belajar kooperatif. Ketiga, TAI disusun untuk memecahkan masalah dalam program pengajaran, misalnya dalam hal kesulitan belajar siswa secara individual. Model pembelajaran kooperatif Tipe Team Assisted Individualization” juga dapat meningkatkan aktivitas, dan sikap siswa selama bekerja selama dalam kelompok.

Aktivitas belajar merupakan segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi (guru dan siswa) dalam rangka mencapai tujuan belajar. Aktivitas belajar siswa dapat diamati melalui kegiatan audio/visual,kegiatan menggambar, lisan, tulisan dan lainnya. Dengan konsep di atas maka peneliti ingin menerapkan Model pembelajaran dengan judul: ”Meningkatkan Aktivitas Belajar Pada Pelajaran IPS Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Di Kelas V SD Negeri 106163 Bandar Klippa T.A 2015/2016”


(26)

6

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Siswa jarang mengajukan pertanyaan apalagi mengemukakan saran dalam pembelajaran di SDN 106163 Bandar Klippa.

2. Pembelajaran masih bersifat teacher center dimana guru aktif sebagai pemberi informasi pembelajaran saja dan siswa hanya duduk, diam dan mendengar apa yang disampaikan oleh guru.

3. Tanggung jawab siswa dalam mengerjakan tugas diskusi kelompok masih rendah dalam pembelajaran IPS di SDN 106163 Bandar Klippa. 4. Hasil belajar siswa dalam Pembelajaran IPS masih rendah di SDN

106163 Bandar klippa.

5. Aktivitas siswa yang cenderung acuh tak acuh pada saat proses belajar mengajar, dimana siswa bersikap pasif, malas bertanya, tidak fokus pada saat materi disampaikan guru.

6. Guru masih menggunakan model pembelajaran konvensional sehingga siswa bersifat pasif dalam menerima pembelajaran.

1.3. Batasan Masalah

Mengingat kompleksnya permasalahan yang ada dalam penelitian ini dan keterbatasan kemampuan peneliti maka peneliti membatasi masalah ini pada hal yang berhubungan dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dapat meningkatkan Aktivitas Belajar Pada Pelajaran IPS Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Di Kelas V SD Negeri


(27)

7

106163 Bandar Klippa T.A 2015/2016 pada Materi pokok Peristiwa menjelang kemerdekaan.

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:” Apakah dengan model TAI (Team Assisted Individualization) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pelajaran IPS pada Materi pokok peristiwa menjelang kemerdekaan di Kelas V SDN 106163 Bandar Klippa T.A 2015/2016?”

1.5Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah model TAI dapat meningkatkan aktivitas belajar Siswa Pada Pelajaran IPS Kelas V SDN 106163 Bandar Klippa T.A.2015/2016.

1.6Manfaat Penelitian

Dengan dilaksanakannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi guru: Sebagai bahan masukan bagi guru dalam menerapkan model pembelajaran yang bervariasi yaitu dengan menggunakan model pembelajaran TAI (Team Assisted Individualization) sehingga diharapkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPS meningkat. 2. Bagi Siswa : Bermanfaat untuk mengetahui cara belajar yang baik


(28)

8

3. Bagi Sekolah: Sebagai bahan masukan bagi kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolahnya dengan menggunakan model pembelajaran TAI (Team Assisted Individualization) khususnya pada mata pelajaran IPS.

4. Bagi Calon Peneliti: Bermanfaat sebagai acuan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar pada masa mendatang serta meningkatkan pemahaman tentang model pembelajaran TAI dalam pembelajaran IPS. 5. Bagi peneliti selanjutnya: sebagai bahan pertimbangan dalam memilih


(29)

(30)

95

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran Teams Assisted Individualization (TAI) pada materi pokok Peristiwa Menjelang Kemerdekaan dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Penerapan model pembelajaran Teams Assisted Individualization dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa yang dapat dilihat dari hasil observasi aktivitas belajar siswa meningkat secara signifikan.

2. Dari hasil observasi aktivitas belajar siswa memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa diantaranya :

a. Pada siklus I pertemuan I diperoleh data bahwa 0% siswa yang tergolong aktif dan 100% dikategorikan tidak aktif.

b. Pada siklus I pertemuan II, diperoleh data bahwa 13,04% siswa yang tergolong aktif dan 86,96% dikategorikan tidak aktif.

c. Pada siklus II pertemuan I, diperoleh data bahwa 30,43% siswa yang tergolong aktif dan 69,57% dikategorikan tidak aktif.

d. Pada siklus II pertemuan II, diperoleh data bahwa 78,26% siswa yang tergolong aktif dan 21,74% dikategorikan tidak aktif.

3. Dari hasil observasi kegiatan mengajar peneliti yang dilakukan oleh guru kelas pada siklus I Pertemuan I diperoleh hasil observasi 61,54 (tergolong cukup), pada siklus I Pertemuan II diperoleh hasil observasi 71,15 (tergolong


(31)

96

cukup), pada siklus II Pertemuan I diperoleh hasil observasi 88,46 (Tinggi), pada siklus II Pertemuan II diperoleh hasil observasi 94,23 (Sangat Tinggi). 4. Pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Teams Assisted

Individualization pada materi pokok Peristiwa Menjelang Kemerdekaan dapat mengurangi kejenuhan dan kemalasan siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS.

5.2 Saran

1. Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pelajaran IPS, hendaknya diterapkan model pembelajaran Teams Assisted Individualization agar memudahkan siswa memahami setiap materi pelajaran yang diajarkan oleh guru, karena dengan model pembelajaran ini melibatkan siswa lain untuk bekerja sama dalam belajar melalui diskusi berpasangan.

2. Bagi guru dalam menerapkan model pembelajaran Teams Assisted Individualization pada materi Peristiwa Menjelang Kemerdekaan mengutamakan aktivitas siswa agar siswa lebih pembelajaran yang dialami oleh siswa bermakna dan dapat diterapkan dalam kehidupannya sehari-hari. 3. Pembelajaran IPS seharusnya tidak monoton dan dikembangkan agar

pembelajaran menjadi pembelajaran bervariasi yang berdampak pada aktivitas siswa.

4. Bagi peneliti lain yang melakukan penelitian, sebaiknya melakukan penelitian dengan penggunaan model yang tepat sesuai dengan materi yang akan diajarkan.


(32)

97

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta: Jakarta

Aqib, Zainal dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya

Depdiknas. 2006. Kurikulum Pendidikan Dasar. Jakarta : Depdiknas

Depdiknas .2006. Kurikulum Tingkmat Satuan Pendidikan. Jakarta

Dewi, R. 2010. Profesionalisasi Guru melalui Penelitian Tindakan Kelas. Medan: Pasca Sarjana Unimed

Gunawan, Rudy. 2011, Pendidikan IPS, Filosofi, Konsep dan Aplikasi. Penerbit Alfabeta: Bandung

Hamalik , Oemar.2010, Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara : Bandung

Isjoni. 2009. Pembelajaran Kooperatif. Pustaka Pelajar: Yogyakarta

Ischak, dkk. 2007. Pendidikan IPS SD. Universitas Terbuka : Jakarta

Lie, Anita . 2010.Cooperative Learning. Gramedia Widiasaraa Indonesia: Jakarta

Mulyono, A.M. 2001. Aktivitas Belajar. http://id.shvoong.com/socialsciences/ 1961162-aktifitas-belajar/. Diakses 09 Januari 2016.

Mithaful Huda. 2011. Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur dan Model Penerapan Yogyakarta : Pustaka Belajar.

Sanjaya, Wina. 2012. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar proses Pendidikan Jakarta : Preanata Media Group


(33)

98

Sardiman.2010. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Shoimin, Aris.2014.68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta:AR-RUZZ MEDIA

Slameto . 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya.Rhineka Cipta : Jakarta

Slavin,Robert. E. 1995 . Cooperative Learning: Theory,Research and Practice (diterjemahkan oleh Narulita Yusron). Penerbit Nusa Media : Bandung

Sukma, Diani, (2012). Meningkatkan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Operasi Hitung Bilangan Bulat Melalui Penerapan Model Pembelajara Kooperatif Tipe TAI Pada Siswa Kelas V SDN 8 Dauh Puri Tahun Pelajaran 2012/2013, Skripsi FMIPA, Universitas Mahasaraswati Denpasar


(1)

3. Bagi Sekolah: Sebagai bahan masukan bagi kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolahnya dengan menggunakan model pembelajaran TAI (Team Assisted Individualization) khususnya pada mata pelajaran IPS.

4. Bagi Calon Peneliti: Bermanfaat sebagai acuan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar pada masa mendatang serta meningkatkan pemahaman tentang model pembelajaran TAI dalam pembelajaran IPS. 5. Bagi peneliti selanjutnya: sebagai bahan pertimbangan dalam memilih


(2)

(3)

95

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran Teams Assisted Individualization (TAI) pada materi pokok Peristiwa Menjelang Kemerdekaan dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Penerapan model pembelajaran Teams Assisted Individualization dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa yang dapat dilihat dari hasil observasi aktivitas belajar siswa meningkat secara signifikan.

2. Dari hasil observasi aktivitas belajar siswa memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa diantaranya :

a. Pada siklus I pertemuan I diperoleh data bahwa 0% siswa yang tergolong aktif dan 100% dikategorikan tidak aktif.

b. Pada siklus I pertemuan II, diperoleh data bahwa 13,04% siswa yang tergolong aktif dan 86,96% dikategorikan tidak aktif.

c. Pada siklus II pertemuan I, diperoleh data bahwa 30,43% siswa yang tergolong aktif dan 69,57% dikategorikan tidak aktif.

d. Pada siklus II pertemuan II, diperoleh data bahwa 78,26% siswa yang tergolong aktif dan 21,74% dikategorikan tidak aktif.

3. Dari hasil observasi kegiatan mengajar peneliti yang dilakukan oleh guru kelas pada siklus I Pertemuan I diperoleh hasil observasi 61,54 (tergolong cukup), pada siklus I Pertemuan II diperoleh hasil observasi 71,15 (tergolong


(4)

cukup), pada siklus II Pertemuan I diperoleh hasil observasi 88,46 (Tinggi), pada siklus II Pertemuan II diperoleh hasil observasi 94,23 (Sangat Tinggi). 4. Pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Teams Assisted

Individualization pada materi pokok Peristiwa Menjelang Kemerdekaan dapat mengurangi kejenuhan dan kemalasan siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS.

5.2 Saran

1. Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pelajaran IPS, hendaknya diterapkan model pembelajaran Teams Assisted Individualization agar memudahkan siswa memahami setiap materi pelajaran yang diajarkan oleh guru, karena dengan model pembelajaran ini melibatkan siswa lain untuk bekerja sama dalam belajar melalui diskusi berpasangan.

2. Bagi guru dalam menerapkan model pembelajaran Teams Assisted Individualization pada materi Peristiwa Menjelang Kemerdekaan mengutamakan aktivitas siswa agar siswa lebih pembelajaran yang dialami oleh siswa bermakna dan dapat diterapkan dalam kehidupannya sehari-hari. 3. Pembelajaran IPS seharusnya tidak monoton dan dikembangkan agar

pembelajaran menjadi pembelajaran bervariasi yang berdampak pada aktivitas siswa.

4. Bagi peneliti lain yang melakukan penelitian, sebaiknya melakukan penelitian dengan penggunaan model yang tepat sesuai dengan materi yang akan diajarkan.


(5)

97

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta: Jakarta

Aqib, Zainal dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya

Depdiknas. 2006. Kurikulum Pendidikan Dasar. Jakarta : Depdiknas

Depdiknas .2006. Kurikulum Tingkmat Satuan Pendidikan. Jakarta

Dewi, R. 2010. Profesionalisasi Guru melalui Penelitian Tindakan Kelas. Medan: Pasca Sarjana Unimed

Gunawan, Rudy. 2011, Pendidikan IPS, Filosofi, Konsep dan Aplikasi. Penerbit Alfabeta: Bandung

Hamalik , Oemar.2010, Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara : Bandung

Isjoni. 2009. Pembelajaran Kooperatif. Pustaka Pelajar: Yogyakarta

Ischak, dkk. 2007. Pendidikan IPS SD. Universitas Terbuka : Jakarta

Lie, Anita . 2010.Cooperative Learning. Gramedia Widiasaraa Indonesia: Jakarta

Mulyono, A.M. 2001. Aktivitas Belajar. http://id.shvoong.com/socialsciences/ 1961162-aktifitas-belajar/. Diakses 09 Januari 2016.

Mithaful Huda. 2011. Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur dan Model Penerapan Yogyakarta : Pustaka Belajar.

Sanjaya, Wina. 2012. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar proses


(6)

Sardiman.2010. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Shoimin, Aris.2014.68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta:AR-RUZZ MEDIA

Slameto . 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya.Rhineka Cipta : Jakarta

Slavin,Robert. E. 1995 . Cooperative Learning: Theory,Research and Practice (diterjemahkan oleh Narulita Yusron). Penerbit Nusa Media : Bandung

Sukma, Diani, (2012). Meningkatkan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Operasi Hitung Bilangan Bulat Melalui Penerapan Model Pembelajara Kooperatif Tipe TAI Pada Siswa Kelas V SDN 8 Dauh Puri Tahun Pelajaran 2012/2013, Skripsi FMIPA, Universitas Mahasaraswati Denpasar


Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 UNGGUL DARUL IMARAH PADA MATERI LAJU REAKSI

0 2 1

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS VA SDN 10 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 21 57

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS VA SDN 10 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 14 55

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) SISWA KELAS V SD NEGERI 3 TEMPEL REJO KEDONDONG KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2012/ 2013

0 14 49

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS VII.4 SEMESTER GENAP PADA SMP NEGERI 1 GADINGREJO KAB. PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/

0 7 67

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

0 6 88

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) MELALUI MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPS KELAS IVA SD NEGERI 4 METRO UTARA

0 3 84

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 10 85

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH

0 0 6

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP N 3 UJUNG BATU

0 0 6