PARTISIPASI APARATUR PEMERINTAH DALAM MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE DI KELURAHAN BERANDAN TIMUR KECAMATAN BABALAN KABUPATEN LANGKAT.

(1)

PARTISIPASI APARATUR PEMERINTAH

DALAM MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE

DI KELURAHAN BERANDAN TIMUR KECAMATAN

BABALAN KABUPATEN LANGKAT

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh : Siti Mariam NIM. 3122111008

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

Siti Mariam. NIM 3122111008. “Partisipasi Aparatur Pemerintah Dalam Mewujudkan Good Governance Di Kelurahan Berandan Timur Kecamatan Babalan Kabupaten Langkat”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui partisipasi aparatur pemerintah dalam mewujudkan good governance di Kelurahan Berandan Timur, Kecamatan Babalan, Kabupaten Langkat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif, sehingga dalam penelitian ini tidak dikenal adanya sampel, melainkan informan. Informan dalam penelitian ini adalah kepala kelurahan beserta staff-staffnya sejumlah 7orang yang berada dikelurahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi aparatur pemerintah dalam upaya mewujudkan good governance terdapat faktor penghambat dan faktor pendukung. Adapun yang menjadi faktor penghambat dalam mewujudkan good governance diantaranya adalah masih rendahnya tingkat kepedulian masyarat dan minimnya jumlah SDM yang berkompeten serta kurangnya sosialisasi mengenai pentingnya tata pemerintahan yang baik demi tercapainya cita-cita bersama. Terdapat faktor pendukung yang secara signifikan terlihat, adanya upaya-upaya yang dilakukan oleh generasi muda dalam menghasilkan karya serta prestasi-prestasi yang mampu mengharumkan nama Kecamatan Babalan terkhusus Kelurahan Berandan Timur. Upaya pemerintah Kelurahan Berandan Timur dalam mewujudkan Good Governance yaitu dengan menerapkan prinsip Profesionalitas, Akuntabilitas, Transparansi, Pelayanan Prima, Demokrasi dan Partisipatif, Efesiensi dan Efektifitas dan Supremasi Hukum. Syarat mutlak terciptanya good governance juga dengan keefektifan pemerintah serta masyarakat dalam melaksanakan prinsip-prinsip good governance. Secara keseluruhan implementasi prinsip good governance di Kelurahan Berandan Timur sudah berjalan cukup baik. Namun tetap masih membutuhkan pembenahan terkhusus pada prinsip keefektifan dan keefesiensian serta penegakan aturan hukum (supremasi hukum).


(5)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT berkat Rahmat, Hidayah, dan Karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Penyelesaian skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.Skripsi ini diberi judul

“Partisipasi Aparatur Pemerintah Dalam Mewujudkan Good Governance Di

Kelurahan Berandan Timur Kecamatan Babalan Kabupaten Langkat”.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada keluarga besar teristimewa kepada Ayah tercinta Edi Chandra dan Ibu tersayang Lisma Linda, kedua orang tua yang sangat hebat, yang terus memberikan motivasi dan semangat yang luar biasa dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak Prayetno, S.IP., M.Si yang telah membimbing, memotivasi dan memberikan arahannya sehingga penulis termotivasi untuk menyusun skripsi ini dengan baik dan rapi. Pada kesempatan ini, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd. Dekan Fakultas Ilmu Sosial, Universitas

Negeri Medan.

3. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si. Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan.


(6)

ii

4. Ibu Dra. Flores Tanjung, M.Si. Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Drs. Waston Malau, M.Sp. Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan.

6. Ibu Dr. Reh Bungana P.A, S.H, M.Hum. Ketua Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan. 7. Bapak Arief Wahyudi, S.H, M.H. Sekretaris Jurusan Pendidikan Pancasila

dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan. 8. Bapak Drs. Liber Siagian, M.Si Dosen Pembimbing Akademik sekaligus

dosen pembanding utama yang telah membagi waktunya untuk membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Seluruh Bapak/ibu dosen beserta staff yang berada di Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan.

10. Bapak Joni selaku staff Tata Usaha yang sangat banyak membantu mahasiswa di Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

11. Bapak Lurah Berandan Timur, Kecamatan Babalan, Kabupaten Langkat Muhammad Iqbal Ramadhan S.E dan seluruh staff pegawai di Kantor Kelurahan Berandan Timur yang telah banyak memberikan data untuk penyusunan skripsi ini.


(7)

iii

12. Kepada Saudara kandung Almh. Wulandari, Siti Hardiyanti, Syalwa Zahra dan Nayra Aprila Chandra yang selama ini membantu melalui doa dan semangatnya.

13. Kepada Para sahabat yang begitu luar biasa, yang kami beri nama ZAPUSHI, yang terdiri dari Zaka, Hadi, Rika, Nana, Uci,Toivah dan penulis sendiri Siti. 7 sosok inilah yang begitu banyak memberikan warna serta kenangan, sahabat suka duka semasa perkuliahan, yang saling mengingatkan, memotivasi dan membantu selama perkuliahan dari awal hingga akhir.

14. Kepada Yang tersayang My Fox Dhanie Hariadi yang banyak memberikan waktu, tenaga serta dukungan moril terhadap penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

15. Kepada Abang angkatku Mifa Al-Fahmi dan Yudha Perdana, dan kakakku Sarra Rahmadani serta adik angkatku Harry Handoko yang telah banyak memberikan semangat serta motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

16. Kepada teman seperjuangan dari SMA yang juga satu kos Nora dan Mia yang selalu mendampingi penulis diluar perkuliahan.

17. Kepada seluruh teman-teman seperjuangan Kelas Reguler A 2012 Rifki, Nisa, Eki, Grace, Maria, Oksari, Riza selaku komting dan lainnya, yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu. Yang selama perkuliahan saling memberikan informasi satu sama lain. Sukses untuk kita semua.

18. Terakhir penulis mengucapkan terimakasih kepada teman-teman PPLT SMK Negeri 1 Tanjung Pura 2015 Terkhusus untuk Iqbal Pramana, dan Inggri


(8)

iv

Adriyati yang telah banyak memberikan dorongan, semangat, dan masukan yang sangat bermanfaat dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.Untuk itu melalui kata pengantar ini, penulis sangat berharap dan terbuka menerima kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi penyempurnaan skripsi ini.Semoga skripsi ini dapat diterima dan dilanjutkan sebagai dasar penelitian selanjutnya dan bermanfaat bagi kita semua.Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.

Medan, Agustus 2016 Penulis,

Siti Mariam NIM. 3122111008


(9)

v DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Batasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN TEORI ... 9

A. Kerangka Teori ... 9

1. Partisipasi ... 9

2. Aparatur Pemerintah ... 11

3. Good Governance ... 15

B. Kerangka Berpikir ... 31

BAB III METODE PENELITIAN ... 33

A. Lokasi Penelitian ... 33

B. Waktu Penelitian ... 33

C. Bentuk Penelitian ... 33

D. Sumber Data Penelitian ... 34

E. Teknik Pengumpulan Data ... 34

a. Observasi ... 34

b. Wawancara ... 35

c. Dokumentasi ... 35

F. Teknik Pemilihan Informan ... 36


(10)

vi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 38

A. Hasil Penelitian ... 38

1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 39

2. Faktor Penghambat dan Pendukung Good Governance ... 44

3. Upaya Pemerintahan Mewujudkan Good Governance... 47

B. Pembahasan dan Hasil Penelitian ... 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 65

A. Kesimpulan ... 65

B. Saran ... 67


(11)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : 3 Pilar Good Governance ... 16 Gambar 2 : Kerangka Berfikir... 33


(12)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 :Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ... 37

Tabel 2 : Batas Wilayah Berandan Timur ... 42

Tabel 3 : Jumlah Penduduk Kelurahan Berandan Timur ... 43

Tabel 4 : Populasi Kelurahan Berandan Timur Menurut Lingkungan ... 43

Tabel 5 : Komposisi Penduduk Berdasarkan Kewarganegaraan ... 44


(13)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 :Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ... 37

Tabel 2 : Batas Wilayah Berandan Timur ... 42

Tabel 3 : Jumlah Penduduk Kelurahan Berandan Timur ... 43

Tabel 4 : Populasi Kelurahan Berandan Timur Menurut Lingkungan ... 43

Tabel 5 : Komposisi Penduduk Berdasarkan Kewarganegaraan ... 44


(14)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Perbedaan Antara Desa dan Kelurahan

Lampiran II : Gambar Struktur Organisasi Kelurahan Berandan Timur Lampiran III : Lembar Observasi

Lampiran IV : InstrumenWawancara

Lampiran V : Dokumentasi Hasil Penelitian Lampiran VI : Nota Tugas

Lampiran VII : Surat Penelitian dari Jurusan

Lampiran VIII : Surat Ijin Mengadakan Penelitian dari Fakultas Lampiran IX : Surat Penelitian dari Tempat Penelitian

Lampiran X : Surat Keterangan Perpustakaan Jurusan PPKn Lampiran XI : Surat Keterangan Perpustakaan UNIMED Lampiran XII : Kartu Bimbingan Skripsi Jurusan PPKn

Lampiran XIII : Daftar Peserta Seminar Proposal Penelitian Mahasiswa Jurusan PPKn

Lampiran XIV : Pernyataan Keaslian Tulisan Lampiran XV : Riwayat Hidup Penulis


(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan lahirnya Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, maka setiap daerah terutama daerah-daerah yang memiliki potensi untuk berkembang dituntut agar dapat meningkatkan kegiatan-kegiatan pemerintahan dan pembangunan didaerahnya. Terjadi perubahan paradigma organisasi dalam berbagai aspek, dari segi manajemen perubahan, maupun organisasi yang bersifat sentralisasi dan desentralisasi, gaya kerja organisasi yang kaku berubah menjadi lebih fleksibel, kekuatan organisasi yang sebelumnya dilihat dari tolak ukur stabilitas organisasi kini bergeser pada kemampuan organisasi untuk mengadaptasi perubahan.

Abdullah (2005 : 4) mempertegas bahwa pada dasarnya ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2004, sama dengan yang diatur di dalam UU No. 22 Tahun 1999. Hanya saja UU No. 32 tahun 2004 lebih memperjelas dan mempertegas hal-hal yang di atur dalam UU No. 22 Tahun 1999, guna menutupi kelemahan-kelemahan yang diatur dalam UU No. 22 Tahun 1999. Hal ini menjelaskan terutama mengenai hubungan antara pemerintah pusat dan daerah, antara provinsi dengan kabupaten/ kota. Hubungan ini berkaitan dengan masalah kesatuan administrasi dan kesatuan wilayah.

Beranjak dari Undang-Undang yang mengatur tentang ketentuan Pemerintahan daerah, Pentingnya penerapan good governance di berbagai Negara sudah mulai meluas yaitu dimulai pada tahun 1980 hingga 1990-an, sebagai wacana penting yang muncul dalam berbagai pembahasan, diskusi, penelitian dan


(16)

2

seminar, baik di lingkungan pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat termasuk lingkungan akademisi.

Sejak terjadinya krisis moneter dan krisis kepercayaan yang mengakibatkan perubahan yang sangat dramatis pada tahun 1998 negara Indonesia telah memulai dengan berbagai inisiatif yang di rancang untuk mempromosikan good governance, akuntabilitas dan partisipasi yang lebih luas. Dengan kata lain Indonesia ingin membenahi dirinya dengan pencanangan good governance di lingkungan pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat.

Citra pemerintahan yang dipandang buruk ditandai dengan saratnya tindakan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) telah melahirkan sebuah fase sejarah politik bangsa Indonesia dengan semangat reformasi. Salah satu isu reformasi yang diwacanakan adalah good governance. Istilah good governance secara berangsur menjadi populer baik dikalangan pemerintahan, swasta, maupun masyarakat, di Indonesia good governance secara umum di terjemahkan ke dalam pemerintahan yang baik. Meskipun ada beberapa kalangan yang konsisten menggunakan istilah aslinya karena memandang luasnya dimensi governance yang tidak bisa direduksi hanya menjadi pemerintah semata.

Azra (2003 : 180) Istilah good governance ini pertama kali dipopulerkan oleh lembaga dana internasional seperti World Bank, UNDP dan IMF dalam kepada negara-negara sasaran bantuan. Pada dasarnya badan-badan Internasional ini berpandangan bahwa setiap bantuan Internasional untuk

pembangunan

di negara-negara dunia, terutama Negara berkembang, sulit berhasil tanpa adanya good governance di Negara sasaran tersebut. Karena itu good governance kemudian menjadi isu sentral dalam hubungan lembaga-lembaga multilateral tersebut dengan negara sasaran.

Konsep Good Governancebelakangan ini gencar dikampanyekan sebagai solusi untuk keluar dari krisis.Dibalik kampanye tersebut terbesit adanya suatu


(17)

3

keharusan untuk mengubah perspektif.Kalau di masa lalu penyelengaraan pemerintahan selalu dilihat dari perspektif pemerintah, sementara sekarang persoalan dilihat dari kecaman masyarakat.Apa yang dianggap penting oleh masyarakat ternyata tidak terlihat penting oleh pemerintah, begitu juga sebaliknya. Akhirnya, terdapat kesenjangan antara yang memerintah dengan yang diperintah (masyarakat/rakyat).

Urgensi pelembagaan Good Governanceuntuk ikut mensukseskan agenda pembaharuan pemerintahan berkorelasi dengan adanya desakan dari sana sini bagi pembaharuan pemerintahan.

Hikmawati (2013 : Vol 1 : 75) menjelaskan bahwa sebagai payung agenda, Good Governanceini dijabarkan ke dalam sejumlah jargon, seperti : (1) partisipasi, (2) transparansi (3) penegakan hukum, (4) responsivitas, (5) akuntabilitas dan sebagainya. Pemerintahan yang baik terjadi manakala terdapat korespondensi yang tinggi antara yang dikehendaki masyarakat dengan yang dilakukan oleh pemerintahnya.

Melalui pengembangan partisipasi, masyarakat harusnya lebih memanfaatkan peluang yang seluas-luasnya untuk ikut menentukan jalannya pemerintahan. Di sisi lain, pengambilan kebijakan publik dituntut untuk resposif terhadap tuntutan-tuntutan masyarakat. Keputusan-keputusan yang diambil, dalam rangka pengembangan governance dituntut untuk bisa dipertanggungjawabkan kepada publik.Supaya interaksi negara dan masyarakat berjalan tertib dan optimal, karena penegakan hukum adalah keperluan yang mutlak.

Wacana good governance mendapatkan relevansinya di Indonesia, paling tidak dengan tiga sebab utama : Pertama, krisis ekonomi dan politik yang masih terus-menerus dan belum ada tanda-tanda akan segera berakhir. Kedua, masih banyaknya korupsi dan berbagai bentuk penyimpangan dalam penyelenggaraan


(18)

4

Negara. Ketiga, kebijakan otonomi daerah yang merupakan harapan besar bagi proses demokratisasi dan sekaligus kekhwatiran akan kegagalan program tersebut. Alasan lain adalah masih belum optimalnya layanan birokrasi pemerintahan dan sektor swasta dalam memenuhi kebutuhan dan kepentingan publik.

Pemerintahan yang baik (good governance) sebagai bagian dari agenda reformasi dengan tujuan agar terciptanya pemerintahan yang baik dan bersih (good clean governance), meliputi profesionalitas, akuntabilitas, transparansi, pelayanan prima, demokrasi dan partisipasi, efesiensi dan efektivitas, supremasi hukum, dan bervisi strategis. Thoha (2014 : 220) menggambarkan ciri tata kepemerintahan yang baik (good governance) didukung oleh tiga domain yakni pemerintah (the state), sektor privat (business), dan masyarakat sipil (civil society).

Untuk mewujudkan masyarakat madani (civil society) diperlukan tata kelola pemerintahan yang baik, baik itu di pusat maupun daerah, agar dapat bekerja sama dengan baik demi terselenggaranya tujuan yang di inginkan masyarakat, dan hal ini merupakan tugas seluruh elemen pemerintahan, terutama pada unit terkecil, yaitu pemerintah di tingkat kelurahan/desa. Hidayat (2015 : Vol 1: 31) tugas utama dari setiap instansi pemerintahan adalah memberikan pelayanan atau menyelenggarakan pelayanan publik (public service) agar terwujud kesejahteraan bagi rakyat (public welfare).

Agenda reformasi yang mensyaratkan pentingnya jaminan hak-hak pokok masyarakat seperti jaminan hak sosial dan ekonomi tidak bisa


(19)

5

diberlakukansebagai produk dari good governance semata, tetapi harus menjadi bagian dari proses pengembangan kepemerintahan yang baik.

Porsi aparatur pemerintah dalam upaya terciptanya tata pemerintahan yang baik (good governance) terbilang sangat besar, karena pada dasarnya ketika tata kepemerintahan berjalan baik maka idealnya perwujudan akan segala kepentingan masyarakat pun akan terpenuhi, maka argumen yang menyatakan bahwa penjaminan hak-hak politikindividu dan proses demokratisasi akan mendukung pengembangan pemerintahan yang baik tidaklah salah. Karena didalam tata pemerintahan yang baik maka akan lahir cita-cita bangsa Indonesia untuk memasyarakatkan diri menuju masyarakat madani (civil society).

Namun kenyataan yang terjadi berbanding terbalik dengan ekspektasi masyarakat, hal tersebut bisa dilihat dari pola hubungan yang terjalin antar pemerintah dikelurahan yang belum bekerjasama dengan baik, sehingga menyebabkan kurang optimalnya pelayanan yang dilakukan seperti pembuatan KTP, Kartu Keluarga, Pembagian Raskin, penyaluran bantuan biaya pendidikan, pengurusan surat-surat keterangan serta kepentingan lainnya. Dalam hal ini sangat diperlukan koordinasi dan kerjasama yang baik dari aparatur pemerintah di kelurahan, sebab dengan komunikasi yang terjalin baik maka dalam proses pelayanan yang dilakukan kepada masyarakat akan menjadi optimal dan sesuai dengan prinsip-prinsip good governanceguna terwujudnya tata pemerintahan yang baik.

Melihat permasalahan di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan kajian lebih lanjut mengenai partisipasi aparatur pemerintah dalam mewujudkan


(20)

6

good governance di kelurahan. Hal ini dikarenakan melihat entitas pola hubungan antar sesama petugas dikelurahan terbilang kurang efektif dan masih mengalami banyak ketimpangan dalam memberikan pelayanan publik kepada masyarakat.

B. Identifikasi Masalah

Sugiyono (2010 : 385) Dalam bagian identifikasi masalah yang ada pada obyek yang diteliti. Semua masalah dalam obyek, baik yang akan diteliti maupun yang tidak akan diteliti sedapat mungkin dikemukakan.

Dalam suatu penelitian perlu diidentifikasi masalah yang akan diteliti, agar menjadi terarah dan jelas tujuannya sehingga tidak terjadi kesimpangsiuran dan kekaburan di dalam membahas dan meneliti masalah yang ada. Jika identifikasi masalah sudah jelas, tentu dapat dilakukan penelitian lebih mendalam.

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Kurangnya entitas pola hubungan antar sesama petugas dikelurahan. 2. Kurangnya komunikasi dan koordinasi antar sesama perangkat

aparatur pemerintah di kelurahan.

3. Tingginya jumlah penduduk di kelurahan sehingga pelayanan publik oleh aparatur pemerintah menjadi kurang optimal.

4. Perlunya partisipasi aparatur pemerintah dalam mewujudkan good governance di kelurahan Berandan Timur.


(21)

7

C. Pembatasan Masalah

Menurut Setiawan (2014 : 20) pembatasan masalah berisi batasan masalah sehingga dari beberapa masalah yang diidentifikasi hanya sebagian saja yang diteliti.

Setelah dikemukakan latar belakang dan ruang lingkup masalah dalam penelitian ini, agar terlihat fokus pada masalah yang akan diteliti serta untuk mengarahkan pandangan pembahasan, penulis merasa perlu untuk membuat pembatasan masalah. Hal ini berguna agar penelitian ini jelas dan terarah. Dengan demikian adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah: “Partisipasi Aparatur Pemerintah dalam Mewujudkan Good Governance di Kelurahan Berandan Timur Kecamatan Babalan Kabupaten Langkat”.

D. Perumusan Masalah

Hasan (2002 : 150) memberikan defenisi bahwa rumusan masalah memuat intisari dari latar belakang masalah yang diambil dari batasan masalah biasanya rumusan masalah dituliskan dalam bentuk kalimat pertanyaan.

Berdasarkan pernyataan berikut maka peneliti merumuskan masalah yang akan diteliti yaitu: Bagaimana Partisipasi Aparatur Pemerintah dalam Mewujudkan Good Governance di Kelurahan Berandan Timur Kecamatan Babalan Kabupaten Langkat.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah apa yang secara langsung dan spesifik akan dicapai dan dengan memeperhatikan latar belakang masalah, maka penelitian ini bertujuan: Untuk mengetahui partisipasi aparatur pemerintah dalam mewujudkan


(22)

8

Good Governance di Kelurahan Berandan Timur Kecamatan Babalan Kabupaten Langkat.

F. Manfaat Penelitian

Setelah selesai penelitian ini, diharapkan memberikan manfaat yang baik bagi penulis maupun pihak lain yang berkepentingan dalam penelitian ini. Oleh karena itu manfaat penelitian ini dilakukan adalah:

1. Bagi pemerintah, sebagai bahan masukan bagi pemerintah dalam mewujudkan tata pemerintahan yang baik (good governance) ditingkat kelurahan.

2. Bagi masyarakat, sebagai bahan masukan bagi masyarakat sekitar dalam upaya mewujudkan tata pemerintahan yang baik (good governance) 3. Bagi Penulis, sebagai penambah wawasan dan pengetahuan tentang arti

dan pentingnya mewujudkan good governance pada unit terkecil pemerintahan yaitu di tingkat kelurahan.

4. Bagi Pihak Kelurahan, menjadi bahan masukan bagi kepala lurah dan staff-staffnya dalam menjalankan pemerintahan di tingkat kelurahan, agar kelak dapat meningkatkan kualitas kinerja yang lebih baik sehingga terwujudnya suatu pemerintahan yang diharapkan masyarakat yang sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia.


(23)

65 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian yang telah penulis kemukakan pada bab-bab terdahulu maka pada bab ini penulis mencoba mengambil kesimpulan sebagai langkah akhir dalam penulisan hasil penelitian.

Partisipasi aparatur pemerintah dalam mewujudkan good governance sangat berpengaruh besar dalam penerapannya, terutama oleh Lurah selaku pimpinan yang menjadi penanggung jawab utuh dalam proses kepemerintahan di Kelurahan Berandan Timur. Berhasil tidaknya tercipta tata pemerintahan yang baik di pengaruhi oleh beberapa aspek yaitu partisipasi langsung aparatur kelurahan, seperti bagaimana cara lurah memimpin, menjalin komunikasi dan kerjasama yang terjalin antar aparatur kelurahan, serta bagaimana upaya nyata yang dilakukan oleh aparatur Kelurahan Berandan Timur dalam mewujudkan good governance. Adapun bentuk partisipasi aparatur pemerintah dalam mewujudkan good governance di Kelurahan Berandan Timur terbilang cukup baik. Hal ini tergambar dari penerapan Prinsip-prinsip Good Governance yang diupayakan Lurah beserta staff kelurahan Berandan Timur sebagai Berikut:

a) Profesionalitas

Bentuk keprofesionalitasan yang dijunjung selama ini yaitu mengedepankan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi serta menempatkan sesuatu sesuai pada tempat dan posisinya.


(24)

66

b) Akuntabilitas

Sistem akuntabilitas yang diterapkan kelurahan sudah berjalan sesuai dengan keputusan-keputusan yang diambil.

c) Transparansi

Sistem transparansi yang diterapkan kelurahan adalah dengan memberikan tangung jawab serta amanah terhadap setiap kepala lingkungan dan membuat team pengontrol agar tidak terjadi penyalahgunaan wewenang oleh setiap kepala lingkungan.

d) Pelayanan Prima

Prinsip pelayanan prima sudah diterapkan di kelurahan, hal ini terbukti dengan tingkat kepuasan masyarakat saat diberikan pelayanan.

e) Demokrasi dan Partisipatif

Penerapan prinsip demokrasi yang diterapkan adalah dengan selalu mengutamakan musyawarah dalam segala hal dan sistem partisipasi yang diterapkan adalah sistem partisipasi terbuka yang tidak membatasi kepada siapapun untuk memberikan segala kritik, masukan, serta saran yang bersifat membangun.

f) Efesiensi dan Efektivitas

Prinsip efesien dan efektivitas perlu di tingkatkan kembali sebab hasil penelitian menujukkan kedua prinsip ini belum terlaksana secara optimal g) Supremasi Hukum

Penerapan prinsip supremasi hukum membutuhkan reward dan punishman yang jelas dan tegas sebagai bentuk penegakan hukum yang sebenarnya.


(25)

67

B. Saran

1. Lurah merupakan orang yang sangat berpengaruh dalam terciptanya good governance di kelurahan, lurah selaku pemegang kekuasaan tertinggi dikelurahan diharapkan mampu memberikan sinergi kepada staff-staff dikelurahan dan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama mewujudkan tata pemerintahan yang baik (good governance) di Kelurahan Berandan Timur.

2. Lurah dan seluruh jajarannya harus mampu menjadi fasilitator dalam segala hal, agar faktor-faktor penghambat dalam mewujudkan good governance dapat diminimalisir sehingga lebih mudah untuk mewujudkan cita-cita bersama yaitu terciptanya sistem good governance.

3. Perlunya perbaikan dalam penerapan prinsip good governance, terutama dalam penerapan prinsip Efesiensi, Efektivitas serta Supremasi Hukum yang masih belum berjalan secara baik dikelurahan Berandan Timur. Namun bukan berarti prinsip partisipasi, transparansi, demokrasi, akuntabilitas, serta profesionalitas dianggap tidak penting untuk dibenahi, semuanya harus secara seimbang di perbaiki dan ditingkatkan lagi dalam penerapannya, karna kunci dari terciptanya good governance ini adalah bagaimana implementasi prinsip-prinsip good governance itu sendiri


(26)

69

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Abdullah, Rozali. 2005. Pelaksanaan Otonomi Luas Dengan Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Aminah, Siti. 2014. Kuasa Negara Pada Ranah Politik Lokal. Jakarta : Kencana Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta : Rineka Cipta.

Azra, Azyumardi. 2003. Pendidikan Kewargaan (Civic Education) : Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani. Jakarta : Kencana

Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif : Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta : Kencana

Dwiyanto, Agus. 2002. Reformasi Birokrasi Publik di Indonesia. Yogyakarta : Pusat Studi Kependudukan dan kebijakan UGM

Fatahullah, Jurdi. 2014. Studi Ilmu Politik. Yogyakarta : Graha Ilmu

Hasan, M. Iqbal. 2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Yogyakarta : Ghalia Indonesia

Ismawati, Esti. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra. Yogyakarta : Ombak

Nihin. 2000. Tantangan Era Baru Berbagai Keadaan dan Penyikapannya. Jakarta : Mardi Mulyo

Rahman, Arifin. 1998. Sistem Politik Indonesia. Surabaya : SIC

Setiawan Deni. 2014. Metodologi Penelitian. Medan : Laboratorium PPKn FIS Unimed

Sinaga, Rudi Salam. 2013. Pengantar Ilmu Politik. Yogyakarta : Graha Ilmu Srijanti, dkk. 2007. Etika Berwarga Negara : Pendidikan Kewarganegaraan Untuk

Perguruan Tinggi. Jakarta: Salemba Empat

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta


(27)

70

Sudaryono, dkk. 2013. Pengembangan Instrumen Penelitian Pendidikan. Yogyakarta : Graha Ilmu

Thoha, Miftah. 2014. Birokrasi Politik Pemilihan Umum di Indonesia. Jakarta : Kencana

Sumber Dokumen Resmi :

Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 Undang-Undang No.32 Tahun 2004

Daftar Isian Profil Desa Tahun 2015 Pemerintahan Kabupaten Langkat Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Kelurahan (BPMDK)

Sumber Jurnal :

Darmawi, Edi. 2014. Analisis Kinerja Aparatur Pemerintah Dalam Perspektif Good Governance (Studi Deskriptif Mengenai Kinerja Aparatur Kelurahan Ditinjau Dari Dimensi Akuntabilitas, Responsibilitas Dan Responsivitas Di Kelurahan Napal Kecamatan Seluma Kota Kabupaten Seluma).Dalam Jurnal Penelitian Sosial dan Politik.Vol 3. No 2. Hal 1-8

Hendayadi, Agus. 2011. Pemberdayaan Aparatur Daerah (Telaah Teoritis Terhadap Kinerja Aparatur Daerah). Dalam Jurnal Ilm Politik dan Pemerintahan.Vol 1. No 1. Hal 61-67

Hikmawati. 2013. Partisipasi Masyarakat dalam Perumusan Kebijakan Publik. Dalam Jurnal Politik. Vol 1. No 1. Hal 72-81

Hidayat, Rahmat, dkk. 2015. Penerapan Dimensi Sound Governance Dalam Pelayanan Publik Di Kantor Samsat Kabupaten Gowa. Dalam Jurnal Adminstrasi Publik . Vol 1. No 1. Hal 30-40

Nubatonis, Sundil E, dkk. 2014. Implementasi Prinsip-Prinsip Good Governance Dalam Meningkatkan Kinerja Organisasi Pelayanan Publik.Dalam Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.Vol 3. No 1. Hal 16-20

Ferlinda, Ekki Dwi, dkk.____.Implementasi Good Corporate Governance Dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan (Studi Pada PT. Telkom Banyuwangi). Dalam Jurnal Administrasi Publik. Vol 1. No 4. Hal 22-30


(28)

71

Pratikno. 2005. Good Governance dan Governability. Dalam Jurnal Ilmu Sosialdan Ilmu Politik. Vol 8. No 3. Hal 231-248

Suhariyanto, Didik. 2006. Pertanggungjawaban Aparatur Pemerintah Daerah Terhadap Kinerja Dan Pelayanan Publik Di Kabupaten Banyuwangi. Dalam Jurnal Ilmiah Progressif. Vol 3. No 7. Hal 66-75

Yenny. 2013. Prinsip-Prinsip Good Governance Studi Tentang Penerapan Prinsip – Prinsip Good Governance Dalam Pelaksanaan Pelayanan Publik Di Kantor CamatSamarinda Utara Kota Samarinda. Dalam Jurnal Administrasi Negara. Vol 1. No 2. Hal 196-209

Yuliartini, Made Ari dan Utari, Agung Sri. 2008. Partisipasi Masyarakat Dalam Pembentukan Peraturan Daerah. Dalam Jurnal Ilmu Politik. Vol 33. No 1. Hal 1-5

Sumber Informan :

Wawancara kepada Lurah, Bapak Muhammad Iqbal Ramadhan, Kamis, 05-05-2016 13.45 WIB

Wawancara kepada Sekretaris Lurah, Ibu Nabilah Lubis, Senin, 09-05-2016 pukul 10.20 WIB

Wawancara kepada Kasi Pemerintahan Umum, Ibu Sandi Iriani Harahap, Senin, 09-05-2016 pukul 11.00 WIB

Wawancara kepada Kasi Pembangunan dan Kesejahteraan, Bapak Muhammad Irfan, Kamis, 05-05-2016 14.00 WIB

Wawancara kepada Staff Pembantu Kelurahan, Bapak Muhammad Ridwan, Kamis, 05-05-2016 14.45 WIB

Wawancara kepada Staff Pembantu Kelurahan, Bapak Sahbandi, Senin, 09-05-2016 pukul 11.20 WIB


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian yang telah penulis kemukakan pada bab-bab terdahulu maka pada bab ini penulis mencoba mengambil kesimpulan sebagai langkah akhir dalam penulisan hasil penelitian.

Partisipasi aparatur pemerintah dalam mewujudkan good governance sangat berpengaruh besar dalam penerapannya, terutama oleh Lurah selaku pimpinan yang menjadi penanggung jawab utuh dalam proses kepemerintahan di Kelurahan Berandan Timur. Berhasil tidaknya tercipta tata pemerintahan yang baik di pengaruhi oleh beberapa aspek yaitu partisipasi langsung aparatur kelurahan, seperti bagaimana cara lurah memimpin, menjalin komunikasi dan kerjasama yang terjalin antar aparatur kelurahan, serta bagaimana upaya nyata yang dilakukan oleh aparatur Kelurahan Berandan Timur dalam mewujudkan good governance. Adapun bentuk partisipasi aparatur pemerintah dalam mewujudkan good governance di Kelurahan Berandan Timur terbilang cukup baik. Hal ini tergambar dari penerapan Prinsip-prinsip Good Governance yang diupayakan Lurah beserta staff kelurahan Berandan Timur sebagai Berikut:

a) Profesionalitas

Bentuk keprofesionalitasan yang dijunjung selama ini yaitu

mengedepankan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi serta menempatkan sesuatu sesuai pada tempat dan posisinya.


(2)

b) Akuntabilitas

Sistem akuntabilitas yang diterapkan kelurahan sudah berjalan sesuai dengan keputusan-keputusan yang diambil.

c) Transparansi

Sistem transparansi yang diterapkan kelurahan adalah dengan memberikan tangung jawab serta amanah terhadap setiap kepala lingkungan dan membuat team pengontrol agar tidak terjadi penyalahgunaan wewenang oleh setiap kepala lingkungan.

d) Pelayanan Prima

Prinsip pelayanan prima sudah diterapkan di kelurahan, hal ini terbukti dengan tingkat kepuasan masyarakat saat diberikan pelayanan.

e) Demokrasi dan Partisipatif

Penerapan prinsip demokrasi yang diterapkan adalah dengan selalu mengutamakan musyawarah dalam segala hal dan sistem partisipasi yang diterapkan adalah sistem partisipasi terbuka yang tidak membatasi kepada siapapun untuk memberikan segala kritik, masukan, serta saran yang bersifat membangun.

f) Efesiensi dan Efektivitas

Prinsip efesien dan efektivitas perlu di tingkatkan kembali sebab hasil penelitian menujukkan kedua prinsip ini belum terlaksana secara optimal

g) Supremasi Hukum

Penerapan prinsip supremasi hukum membutuhkan reward dan punishman yang jelas dan tegas sebagai bentuk penegakan hukum yang sebenarnya.


(3)

B. Saran

1. Lurah merupakan orang yang sangat berpengaruh dalam terciptanya good governance di kelurahan, lurah selaku pemegang kekuasaan tertinggi dikelurahan diharapkan mampu memberikan sinergi kepada staff-staff dikelurahan dan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama mewujudkan tata pemerintahan yang baik (good governance) di Kelurahan Berandan Timur.

2. Lurah dan seluruh jajarannya harus mampu menjadi fasilitator dalam segala hal, agar faktor-faktor penghambat dalam mewujudkan good governance dapat diminimalisir sehingga lebih mudah untuk mewujudkan cita-cita bersama yaitu terciptanya sistem good governance.

3. Perlunya perbaikan dalam penerapan prinsip good governance, terutama dalam penerapan prinsip Efesiensi, Efektivitas serta Supremasi Hukum yang masih belum berjalan secara baik dikelurahan Berandan Timur. Namun bukan berarti prinsip partisipasi, transparansi, demokrasi, akuntabilitas, serta profesionalitas dianggap tidak penting untuk dibenahi, semuanya harus secara seimbang di perbaiki dan ditingkatkan lagi dalam penerapannya, karna kunci dari terciptanya good governance ini adalah bagaimana implementasi prinsip-prinsip good governance itu sendiri


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Abdullah, Rozali. 2005. Pelaksanaan Otonomi Luas Dengan Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Aminah, Siti. 2014. Kuasa Negara Pada Ranah Politik Lokal. Jakarta : Kencana Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta : Rineka Cipta.

Azra, Azyumardi. 2003. Pendidikan Kewargaan (Civic Education) : Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani. Jakarta : Kencana

Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif : Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta : Kencana

Dwiyanto, Agus. 2002. Reformasi Birokrasi Publik di Indonesia. Yogyakarta : Pusat Studi Kependudukan dan kebijakan UGM

Fatahullah, Jurdi. 2014. Studi Ilmu Politik. Yogyakarta : Graha Ilmu

Hasan, M. Iqbal. 2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Yogyakarta : Ghalia Indonesia

Ismawati, Esti. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra. Yogyakarta : Ombak

Nihin. 2000. Tantangan Era Baru Berbagai Keadaan dan Penyikapannya. Jakarta : Mardi Mulyo

Rahman, Arifin. 1998. Sistem Politik Indonesia. Surabaya : SIC

Setiawan Deni. 2014. Metodologi Penelitian. Medan : Laboratorium PPKn FIS Unimed

Sinaga, Rudi Salam. 2013. Pengantar Ilmu Politik. Yogyakarta : Graha Ilmu Srijanti, dkk. 2007. Etika Berwarga Negara : Pendidikan Kewarganegaraan Untuk

Perguruan Tinggi. Jakarta: Salemba Empat

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta


(5)

Sudaryono, dkk. 2013. Pengembangan Instrumen Penelitian Pendidikan. Yogyakarta : Graha Ilmu

Thoha, Miftah. 2014. Birokrasi Politik Pemilihan Umum di Indonesia. Jakarta : Kencana

Sumber Dokumen Resmi :

Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 Undang-Undang No.32 Tahun 2004

Daftar Isian Profil Desa Tahun 2015 Pemerintahan Kabupaten Langkat Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Kelurahan (BPMDK)

Sumber Jurnal :

Darmawi, Edi. 2014. Analisis Kinerja Aparatur Pemerintah Dalam Perspektif Good Governance (Studi Deskriptif Mengenai Kinerja Aparatur Kelurahan Ditinjau Dari Dimensi Akuntabilitas, Responsibilitas Dan Responsivitas Di Kelurahan Napal Kecamatan Seluma Kota Kabupaten Seluma).Dalam Jurnal Penelitian Sosial dan Politik.Vol 3. No 2. Hal 1-8

Hendayadi, Agus. 2011. Pemberdayaan Aparatur Daerah (Telaah Teoritis Terhadap Kinerja Aparatur Daerah). Dalam Jurnal Ilm Politik dan Pemerintahan.Vol 1. No 1. Hal 61-67

Hikmawati. 2013. Partisipasi Masyarakat dalam Perumusan Kebijakan Publik. Dalam Jurnal Politik. Vol 1. No 1. Hal 72-81

Hidayat, Rahmat, dkk. 2015. Penerapan Dimensi Sound Governance Dalam Pelayanan Publik Di Kantor Samsat Kabupaten Gowa. Dalam Jurnal Adminstrasi Publik . Vol 1. No 1. Hal 30-40

Nubatonis, Sundil E, dkk. 2014. Implementasi Prinsip-Prinsip Good Governance Dalam Meningkatkan Kinerja Organisasi Pelayanan Publik.Dalam Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.Vol 3. No 1. Hal 16-20

Ferlinda, Ekki Dwi, dkk.____.Implementasi Good Corporate Governance Dalam

Meningkatkan Kualitas Pelayanan (Studi Pada PT. Telkom


(6)

Pratikno. 2005. Good Governance dan Governability. Dalam Jurnal Ilmu Sosialdan Ilmu Politik. Vol 8. No 3. Hal 231-248

Suhariyanto, Didik. 2006. Pertanggungjawaban Aparatur Pemerintah Daerah Terhadap Kinerja Dan Pelayanan Publik Di Kabupaten Banyuwangi. Dalam Jurnal Ilmiah Progressif. Vol 3. No 7. Hal 66-75

Yenny. 2013. Prinsip-Prinsip Good Governance Studi Tentang Penerapan Prinsip – Prinsip Good Governance Dalam Pelaksanaan Pelayanan Publik Di Kantor CamatSamarinda Utara Kota Samarinda. Dalam Jurnal Administrasi Negara. Vol 1. No 2. Hal 196-209

Yuliartini, Made Ari dan Utari, Agung Sri. 2008. Partisipasi Masyarakat Dalam Pembentukan Peraturan Daerah. Dalam Jurnal Ilmu Politik. Vol 33. No 1. Hal 1-5

Sumber Informan :

Wawancara kepada Lurah, Bapak Muhammad Iqbal Ramadhan, Kamis, 05-05-2016 13.45 WIB

Wawancara kepada Sekretaris Lurah, Ibu Nabilah Lubis, Senin, 09-05-2016 pukul 10.20 WIB

Wawancara kepada Kasi Pemerintahan Umum, Ibu Sandi Iriani Harahap, Senin, 09-05-2016 pukul 11.00 WIB

Wawancara kepada Kasi Pembangunan dan Kesejahteraan, Bapak Muhammad Irfan, Kamis, 05-05-2016 14.00 WIB

Wawancara kepada Staff Pembantu Kelurahan, Bapak Muhammad Ridwan, Kamis, 05-05-2016 14.45 WIB

Wawancara kepada Staff Pembantu Kelurahan, Bapak Sahbandi, Senin, 09-05-2016 pukul 11.20 WIB


Dokumen yang terkait

Peran Pemerintah Daerah Kabupaten Langkat Dalam Pelaksanaan Penataan Ruang Menurut Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007

11 163 108

Peranan Pemerintah Desa Untuk Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan (Studi Kasus di Desa Pulau Kumpai Kecamatan Pangean Kabupaten Kuantan Singingi)

34 202 85

Kinerja Pemerintah Kelurahan Dalam Program Pemberdayaan Kelurahan (Studi Pada Kelurahan Polonia Kecamatan Medan Polonia)

6 67 121

Strategi Penguatan Peran Badan Pengawas Dalam Mewujudkan Good Governance Di Lingkungan Pemerintah Provinsi Riau

0 6 186

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN APBDES UNTUK MEWUJUDKAN PEMERINTAHAN YANG GOOD GOVERNANCE Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan APBDes Untuk Mewujudkan Pemerintahan Yang Good Governance (Studi Kasus Di Desa Banyuurip Kecamatan Klego Kabupaten

0 2 15

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN APBDES UNTUK MEWUJUDKAN PEMERINTAHAN YANG GOOD GOVERNANCE Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan APBDes Untuk Mewujudkan Pemerintahan Yang Good Governance (Studi Kasus Di Desa Banyuurip Kecamatan Klego Kabu

0 6 20

SOLIDARITAS ETNIS JAWA PERANTAUAN DI KELURAHAN BERANDAN BARAT KECAMATAN BABALAN KABUPATEN LANGKAT�.

2 7 22

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA APARATUR PEMERINTAH KELURAHAN DALAM PELAYANAN PEMBUATAN KARTU KELUARGA DI KELURAHAN STABAT BARU KECAMATAN STABAT KABUPATEN LANGKAT.

0 1 23

ANALISIS SWASEMBADA DAN KEBUTUHAN BERAS DI KECAMATAN BABALAN KABUPATEN LANGKAT.

0 1 31

Analisis Kinerja Aparatur Kecamatan Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Kepada Masyarakat (Studi pada Kecamatan Babalan Kabupaten Langkat)

0 0 26