Analisis Kinerja Aparatur Kecamatan Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Kepada Masyarakat (Studi pada Kecamatan Babalan Kabupaten Langkat)

Analisis Kinerja Aparatur Kecamatan Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Kepada

Masyarakat (Studi pada Kecamatan Babalan Kabupaten Langkat)

Faizal Rizal Matondang Isnaini Pemerintah Kabupaten Langkat dan Universitas Medan Area

Email:isnaini125@yahoo.com Abstrak

Fungsi utama pemerintah daerah menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah yang diperbaharui dengan Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah yakni sebagai pelayan masyarakat. Berdasarkan peradigma tersebut aparat pemerintah daerah khususnya aparat pemerintah kecamatan dituntut untuk dapat memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat. Pelayanan yang diberikan tanpa memandang status, pangkat, dan golongan dari suatu masyarakat. Pada saat yang sama masyarakat mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pelayanan tersebut dengan landasan yang bersifat umum dalam bentuk pedoman tata laksana pelayanan umum. Pada kesempatan ini, penulis terus mengamati peran aparatur kecamatan dalam pelayanan dan operasionalisasi organisasi kecamatan. Peran aparatur kecamatan sesuai dengan tugas dan fungsinya yang bertugas mengimplementasikan tugas dan fungsi lembaga kecamatan tersebut, sehingga mampu menghadirkan peran lembaga pemerintahan yang mewakili keberadaan pemerintah daerah kuhususnya kabupaten Langkat. Pada peneliotian ini, metode yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan induktif yang berusaha untuk memahami masalah berdasarkan fakta tentang kenyataan yang berada di lokasi penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah aparat Kantor Kecamatan Babalan mengingat kecamatan ini merupakan kecamatran yang paling banyak melayani masrakat. Hasil penelitian menunjukan Pelayanan yang diberikan oleh aparat Kantor Kecamatan Babalan pada umumnya berdasarkan hal tersebut di atas sudah sesuai oleh prosedur yang telah ditetapkan. Tetapi walaupun demikian masyarakat masih menginginkan adanya perbaikan kualitas dalam pelaksanaan pelayanan. Hal itu tampak pada hasil jawaban responden yang secara umum memberikan nilai 2,05 yang termasuk pada kategori cukup pada pemberian pelayanan yang diberikan aparat Kantor Kecamatan Babalan kepada masyarakat. Faktor yang mempengaruhi kinerja aparat kantor kecamatan adalah sebagai Kurangnya Pendidikan dan latihan aparat kantor kecamatan, Minimnya Jumlah Sarana yang tersedia, Kurangnya Pengawasan, Kurangnya Motivasi,

Kata-kata Kunci : Kinerja Aparatur Kecamatan, Pelayanan Masyarakat.

Abstract

The main function of the local government according to Law Number 22 Year 1999 on Regional Autonomy amended by Law No. 32 of 2004 on Regional Government that as a public servant. Based on the peradigma government officials, especially local government officials districts are required to provide optimal service to the community. The services provided regardless of status, rank, and class of a society. At the same time, people have the same right to obtain such services with the foundation of a general nature in the form of public service governance guidelines. On this occasion, the authors continue to examine the role of sub-district apparatus in service and operation of sub-district organizations. The role of districts apparatus in accordance with the duties and functions assigned to implement the tasks and functions of the township institutions, so as to bring the role of government institutions representing the local government where kuhususnya Langkat district. In this peneliotian, the method used is descriptive with inductive approach that seeks to understand the problems based on facts about the fact that on-site research. The population in this study is the District Office officials

Babalan considering this district is the most widely kecamatran serve masrakat. The results showed Services provided by the district office officials Babalan generally based on the above is in conformity to the established procedure. But even so people still want the quality improvements in service delivery. It looked at the results of respondents who generally value of 2.05 is included in the category enough on the provision of services provided apparatus Babalan district office to the public. Factors affecting the performance of the apparatus is the district office as lack of education and training sub- district office personnel, lack of Total Facilities are available, lack of supervision, lack of motivation, Key words: Performance of Administrative Districts, Community Service.

PENDAHULUAN

pelayanan yang baik kepada masyarakat. Hal ini dapat dilihat pada karakter birokrasi

Berlakunya Undang-Undang Nomor 22 perangkat kecamatan yang belum sesuai Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah yang harapan di wilayahnya. Sejalan dengan diperbaharui dengan Undang-Undang Nomor otonomi luas, nyata dan bertanggung jawab

32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah berlaku, maka terjadi perubahan terhadap sebagai mana di sebutkan dalam penjelasan sistem pemerintah nasional. Perubahan sistem Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 pemerintahan nasional tersebut terlihat pada tentang Otonomi Daerah yang diperbaharui asas pemerintahan. Dengan pemberlakuan dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun Undang-Undang tersebut maka terjadi suatu 2004 tentang Pemerintah Daerah merupakan perubahan asas yang semula bersifat perwujudan pertanggung jawaban sabagai sentralisasi menjadi asas yang bersifat konsekuensi pemberian hak dan kewenangan desentralisasi. Penyelenggaraan

otonomi

kepada daerah merupakan peningkatan daerah dilaksanakan dengan memberikan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang kewenangan yang luas, nyata dan bertanggung

semakin baik.

jawab dalam rangka peningkatan pelayanan Pembenahan dalam penyelenggaraan dan

kesejahteraan

masyarakat.

pemerintah yang berorientasi pada fungsi Pengembangan

kehidupan

demokrasi,

hendaknya di keadilan dan pemerataan serta pemeliharaan titikberatkan pada pemerintah kecamatan. hubungan yang serasi antara pusat dan

pelayanan

masyarakat,

merupakan pusat daerah. pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat. Fungsi utama pemerintah daerah

Karena

kecamatan

penyelenggaraan menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun pemerintahan kecamatan harus dilakukan, 1999 tentang Otonomi Daerah

terutama bagaimana menumbuhkan dan diperbaharui dengan Undang Undang Nomor

meningkatkan

kinerja

aparat kantor

32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah kecamatan sebagai abdi negara dan abdi yakni

masyarakat yang mau tidak mau harus Berdasarkan peradigma tersebut aparat berupaya meningkatkan kemampuan kerjanya pemerintah

semaksimal mungkin, karena pelaksanan pemerintah kecamatan dituntut untuk dapat tugas pelayanan oleh pemerintah kecamatan memberikan pelayanan optimal kepada sangat tergantung pada kinerja aparatnya. masyarakat. Sedangkan masyarakat hanya dapat menilai Penjelasan undang-undang tersebut kinerja kantor kecamatan dari kualitas selaras dengan tuntutan rakyat yang

pelayanan yang di terimanya.

menghendaki suatu

penyelenggaraan

Sehubungan dengan jumlah aparat pemerintah yang bersih dan berwibawa serta kantor kacamatan yang kurang memadai atau berwawasan pelayanan kepada masyarakat. tidak sebanding dengan volume/beban kerja Akan tetapi pada kenyataannya masih yang diterima, terutama dalam hal pelayanan terdapat kantor kecamatan yang kurang kepada masyarakat, maka perlu dilakukan memperhatikan

bagaimana

memberikan memberikan

pemerintah di kecamatan. Karena pada Kinerja merupakan terjemahan dari dasarnya

pelayanan yang performance,

menerima

pemerintah perbuatan, pelaksanaan pekerjaan, prestasi merupakan hak yang dimiliki setiap warga kerja, pelaksanaan pekerjaan berdaya guna .” masyarakat. Dengan pelayanan yang diterima performance is defined as the record of tersebut maka diharapkan masyarakat akan outcomes produced on a spesific job function or berpartisipasi aktif dalam mendukung tugas- activity during a spesific time period”. Arti tugas aparat pemerintah, sehingga terjadi kinerja

yang

diartikan

sebagai memuaskan

dari

aparat

catatan keseimbangan antara hak yang ditetapkan mengenai outcomes yang dihasilkan dari suatu oleh masyarakat dan kewajiban yang harus aktivitas tertentu, selama kurun waktu dijalankan sebagai warga negara.

didefinisikan

sebagai

tertentu” (Bemadian, jhon dan Joyje E.A Russel,

diberikan tanpa dikutip

Pelayanan yang

oleh Sedamaryanti,2001:4). memandang status, pangkat, dan golongan Sedangkan kinerja (performace) dalam arti dari suatu masyarakat. Pada saat yang sama yang sederhana adalah prestasi kerja (Sadu masyarakat mempunyai hak yang sama untuk Wasistiono,2002:45). Sementara itu menurut memperoleh pelayanan tersebut dengan Rue dan Byars (1981:375) mendefinisikan

landasan yang bersifat umum dalam bentuk kinerja sebagai tingkat pencapaian hasil atau pedoman tata laksana pelayanan umum.

”The degree of accomplishment” Hal ini Pada kesempatan ini, penulis terus menunjukan bahwa kinerja merupakan mengamati peran aparatur kecamatan dalam tingkat pencapaian tujuan organisasi.

pelayanan dan operasionalisasi organisasi Kinerja aparat kantor kecamatan yang kecamatan. Peran aparatur kecamatan sesuai cukup tinggi diharapkan dapat mewujudkan dengan tugas dan fungsinya yang bertugas suatu efektifitas dalam penyelenggaraan mengimplementasikan tugas dan fungsi pemerintah kecamatan sebagai bentuk lembaga kecamatan tersebut, sehingga kesiapan aparat kantor kecamatan dalam mampu

lembaga menghadapi perubahan perubahan yang pemerintahan yang mewakili keberadaan terjadi dalam masyarakat.

menghadirkan peran

pemerintah daerah kuhususnya kabupaten Pelayanan

dalam

Kamus Bahasa Langkat.

Indonesia (1996:571) berasal dari kata layan Lokasi penelitian, penulis memilih yang berarti membantu (mengurus) apa-apa kecamatan Babalan kabupaten Langkat. Selain yang diperlukan seseorang. Sedangkan kata sebagai salah satu kecamatan utama dengan pelayanan mempunyai arti perihal atau tipe A, kecamatan Babalan ini dikenal sebagai melayani.

kecamatan yang memiliki karakteristik unik Menurut Moenir (1998:17) ”Pelayanan dimana masyarakat umumnya hidup di sektor adalah proses pemenuhan kebutuhan melalui pertanian, nelayan dan pedagang karena aktivitas orang lain yang langsung” Kemudian letaknya berdekatan dengan daerah perkotaan menurut Eko Supriyanto dan Sri Sugiyanti dan tepi laut yaitu Pangkalan Susu, Langkat.

(2001:9) pelayanan adalah upaya untuk

kecamatan membantu menyiapkan, atau mengurus Babalan tersebut,

Berdasarkan

karakter

diasumsikan bahwa keperluan orang lain. Belum jelas apabila dinamika operasional kecamatan akan sangat belum ada yang memuat tentang proses itu tinggi dan beragam sesuai dengan karakter sendiri, untuk menerangkan lebih lanjut kabupaten Langkat. Oleh sebab itu sebagai mengenai proses itu sendiri menurut Fred wadah pengabdian, penulis ingin melihat lebih Luthans (1973:188): ”Any action which is jauh tentang peran Camat dan Aparatur performed by management to achieve Kecamatan Babalan dalam penyelenggaraan organizational objective” Di sini pengertian pemerintahan sesuai dengan prinsip-prinsip

proses terbatas dalam kegiatan management good governance. dalam rangka pencapaian tujuan organisasi.

Sehubungan dengan hal di atas, Jadi pelayanan disini adalah rangkaian dirasakan perlunya mengadakan kajian organisasi manajemen.

mengenai kinerja Aparatur Kecamatan Babalan dalam penyelenggaraan pelayanan mengenai kinerja Aparatur Kecamatan Babalan dalam penyelenggaraan pelayanan

Melalui nama dari onder district, ditetapkan sebagai keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur wilayah administrative yang menjalankan asas Negara Nomor 81 Tahun 1993 tentang dekonsentrasi. Sedangkan district atau pedoman Tata Laksana Pelayanan Umum, kawedanan mengalami likuidasi ataupun pemerintah mengatur tata cara pelaksanaan akhirnya mengalami metamorfosa dalam hal tugas dan fungsi pelayanan di tingkat kedudukan dan wewenangnya dalam bentuk kecamatan. Khusus di Kecamatan Babalan lembaga Pembantu Bupati/Walikota. pemberian

rakyatnya.

Di tanah Pasundan dahulu dikenal memerlukan perhatian yang serius dan istilah “Cutak” yang tugas dan kewenangannya tanggung jawab moral yang tinggi. Hal itu hamper sama dengan Camat dewasa ini, yaitu merupakan tantangan tersendiri bagi aparatur membina dan mengawasi suatu wilayah yang pemerintah, khususnya

pelayanan

masyarakat

yang bertugas terdiri dari beberapa desa atau dusun. Selain dikantor

selalu itu dikenal pula istilah “Kemantren”, yaitu memperlihatkan kinerja yang optimal dalam suatu wilayah tertentu yang dibina secara memberikan pelayanan kepada masyarakat. intensif oleh seorang mantri polisi (Pagar Dengan realitas seperti itu, maka mereka Praja). Kemantren ini merupakan bagian dari harus berprilaku sebagai aparat yang bersih suatu Kecamatan, yang sekaligus merupakan dan berwibawa, menegakkan disiplin dan embrio bagi pembentukan kecamatan baru. penuh keihklasan dalam melayani masyarakat.

kecamatan

untuk

Studi tentang kecamatan di Indonesia Karena permasalahan penyelenggaraan telah dilakukan oleh para ahli baik dari dalam tugas umum pemerintahan oleh institusi maupun dari luar negeri, meskipun jumlahnya kecamatan yang sangat kompleks sehingga masih relative terbatas. Beberapa studi yang menuntut penanganan yang cermat, serius, menonjol misalnya oleh D.D. Fagg Tahun 1958 terfokus dan kontinu maka diperlukan upaya yang mengkaji Camat dengan kantornya. kreatif, inovatif yang efektif dan efisien oleh Selain itu terdapat studi lain yang dilakukan Camat dan segenap aparat kecamatan oleh Nico Schulte Nordholt yang mengkaji khususnya di kecamatan Babalan kabupaten organisasi pemerintah Kecamatan dengan Langkat, sehingga dalam penelitian ini menitikberatkan pada hubungan Camat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

dengan Lurah (Kepala Desa). Menurut Bagaimana kinerja kantor kecamatan Nordholt (1987:23-24), kajian

tentang dalam memberikan

kepada Kecamatan berarti mencakup tiga lingkungan masyarakat di kecamatan Babalan Kabupaten kerja yaitu : Langkat ?

pelayanan

a) Kecamatan dalam arti kantor Camat.

b) Kecamatan dalam arti wilayah, dalam arti

TINJAUAN PUSTAKA

seorang Camat sebagai kepalanya.

Memahami Kecamatan dan Organisasinya

“Pengetua Telah dijelaskan pada latar belakang

c) Camat

sebagai

b apak

wilayahnya”

terdahulu bahwa

Seperti roda kehidupan, kedudukan kecamatan telah lama ada dan berakar pada kecamatan juga mengalami pasang naik dan budaya bangsa Indonesia. Pada jaman pasang surut, seiring perubahan kebijakan penjajahan Belanda telah terbentuk organisasi politik pemerintahan yang berlaku sebagai pemerintah setingkat kecamatan yang disebut hukum positif. Pada uraian berikutnya,

keberadaan institusi

“Onder District”. Sesuai dengan namanya dikemukakan

organisasi Onder District merupakan bagian dari suatu kecamatan menurut UU Nomor 5 Tahun 1974, district (kawedanan). Kepala Onder District UU Nomor 22 Tahun 1999, serta UU Nomor 32 atau juga disebut Asisten Wedana mempunyai Tahun 2004. tugas dan fungsi membantu Kepala District (Sadu Wasistiono dkk,2009:5).

perkembangan

Kecamatan Menurut UU Nomor 32 Tahun Dalam perjalanan waktu serta seiring 2004 dan PP Nomor 19 Tahun 2008.

dengan perubahan di bidang politik dengan perubahan di bidang politik

Perubahan

mendasar

Selain itu, Camat juga melaksanakan menjadi perangkat daerah kabupaten/kota, tugas umum pemerintahan yang merupakan dan camat menjadi pelaksana sebagian urusan kewenangan atributif sebagaimana diatur pemerintahan yang menjadi wewenang dalam pasal 126 ayat (3) yaitu sebagai Bupati/Walikota. Dalam Pasal 120 ayat (2) UU berikut:

kegiatan “Perangkat daerah kabupaten/kota terdiri

Nomor 32 Tahun 2004 dinyatakan bahwa, a. Mengkoordinasikan

pemberdayaan masyarakat.

atas sekretariat daerah, sekretariat DPRD, b. Mengoordinasikan upaya penyelenggaraan dinas daerah, lembaga teknis daerah,

ketentraman dan ketertiban umum;

penerapan dan menunjukkan adanya dua perubahan penting

Kecamatan , dan Kelurahan”. Pasal tersebut c. Mengoordinasikan

perundang- yaitu :

1. Kecamatan bukan

wilayah d. Mengoordinasikan pemeliharaan sarana administrasi

dan fasilitas pelayanan umum;

dipersepsikan

penyelenggaraan kekuasaan camat. Dengan paradigm baru,

merupakan

wilayah e. Mengoordinasikan

tingkat Kecamatan merupakan suatu wilayah

kerja atau areal tempat Camat bekerja.

f. Membina penyelenggaraan pemerintahan

2. Camat adalah

perangkat

Daerah

desa dan/atau kelurahan.

Kabupaten dan Daerah Kota dan bukan g. Melaksanakan pelayanan masyarakat yang lagi

menjadi ruang lingkup tugasnya dan/atau pemerintahan, dengan demikian camat

dilaksanakan bukan lagi penguasa tunggal yang

pemerintahan desa atau kelurahan. berfungsi

Tugas umum pemerintahan yang pemerintahan,

sebagai

administrator

dan dimaksud dalam pasal 126 ayat (3) UU Nomor kemasyarakatan, akan tetapi merupakan

pembangunan

32 Tahun 2004 berbeda maknanya dengan pelaksana sebagian wewenang yang urusan pemerintahan umum sebagaimana dilimpahkan oleh Bupati/Walikota.

dimaksud dalam UU Nomor 5 Tahun 1974. Perubahan kedudukan kecamatan dan Menuurut Pasal 1 huruf (j) UU Nomor 5 Tahun kedudukan camat, membawa dampak pada 1974, yang dimaksud dengan urusan kewenangan yang harus dijalankan oleh pemerintahan umum adalah : “urusan camat. Namun demikian ada karakter yang pemerintahan yang meliputi bidang-bidang berbeda antara status perangkat daerah yang ketentraman

politik, ada pada kecamatan dengan instansi/lembaga koordinasi,

dan

ketertiban,

urusan teknis daerah. Bila ditelaah lebih lanjut, pemerintahan lainnya yang tidak termasuk kewenangan camat justru lebih bersifat umum dalam tugas sesuatu instansi dan tidak dan menyangkut berbagai aspek dalam termasuk urusan rumah tangga daerah”. pemerintahan dan pembangunan serta Urusan

pengawasan

dan

umum ini kemasyarakatan. Hal ini berbeda dengan diselenggarakan oleh setiap kepala wilayah instansi/lembaga dinas daerah ataupun pada

pemerintahan

tingkatan –sebagai wakil lembaga teknis daerah yang bersifat spesifik.

setiap

pemerintah pusat di daerah dalam rangka Sebagai perangkat daerah, Camat melaksanakan asas dekonsentrasi. memiliki kewenangan delegatif seperti yang

Tugas umum pemerintahan yang dinyatakan dalam Pasal 126 ayat (2) bahwa : diselenggarakan

Camat tidak “Kecamatan dipimpin oleh Camat yang dalam dimaksudkan sebagai pengganti urusan pelaksanaan

oleh

tugasnya memperoleh pemerintahan umum, karena Camat bukan pelimpahan sebagian wewenang Bupati atau lagi sebagai kepala wilayah. Selain itu, intinya Walikota untuk menangani sebagian urusan juga berbeda. Tugas umum pemerintahan

otonimi daerah”. Ini berarti bahwa sebagai kewenangan atributif mencakup tiga kewenangan yang dijalankan oleh Camat jenis

kewenangan

yakni

kewenangan kewenangan

serta pembinaan serta kewenangan melaksanakan memberikan penguatan untuk melakukan pelayanan kepada masyarakat. Kewenangan banyak peran

otonomi

penyelenggaraan koordinasi dan pembinaan merupakan bentuk otonomi daerah melalui pelimpahan urusan pelayanan secara tidak langsung (indirect pemerintahan yang menjadi kewenangan services), karena yang dilayani adalah entitas kabupaten/kota. pemerintahan lainnya sebagai pengguna

dalam

Sebagai institusi publik, keberadaan (users), meskipun pengguna akhirnya (end kecamatan hendaknya dimanfaatkan secara users)

tetap masyarakat. Sedangkan optimal untuk melayani masyarakat. Jangan kewenangan pemberian pelayanan kepada sampai dana public yang dikeluarkan untuk masyarakat, pengguna (users) maupun membayar gaji PNS dan membiayai fasilitas pengguna akhirnya (end users) sama yakni kantor namun tidak member manfaat bagi masyarakat. Jenis pelayanan ini dapat rakyat sebagai pemilik kedaulatan. dikategorikan sebagai pelayanan secara

Keputusan Menteri Dalam Negeri langsung (direct services).

Nomor 158 Tahun 2004 tentang Pedoman Diberikannya kewenangan atributif Organisasi Kecamatan menyebutkan bahwa bersama-sama kewenangan delegatif kepada Camat mempunyai

tugas dan fungsi Camat menurut UU Nomor 32 Tahun 2004 melaksanakan kewenangan pemerintahan sebenarnya merupakan koreksi terhadap UU yang dilimpahkan Bupati/Walikota atau nomor 32 Tahun 2004 sebenarnya merupakan Walikotamadya/Bupati

Administrasi di koreksi terhadap UU Nomor 22 Tahun 1999. Provinsi DKI Jakarta, sesuai karakteristik Pada masa UU tersebut, Camat hanya memiliki wilayah, kebutuhan daerah dan tugas kewenangan delegatif dari Bupati/Walikota pemerintahan lainnya berdasarkan peraturan tanpa disertai kewenangan atributif. Dalam perundang-undangan. Urusan pemerintahan prakteknya selama UU tersebut berlaku, masih yang menjadi kewenangan camat meliputi 5 banyak

tidak (lima) bidang kewenangan pemerintahan mendelegasikan sebagian kewenangannya yaitu :

Bupati/Walikota

yang

kepada Camat, entah karena tidak tahu 1. Bidang Pemerintahan ataupun karena tidak mau tahu. Akibatnya 2. Bidang Pembangunan dan ekonomi banyak Camat yang tidak mengetahui secara 3. Bidang Pendidikan dan kesehatan

tepat mengenai

apa

yang

menjadi 4. Bidang Sosial dan kesejahteraan kewenangannya. Mereka umumnya hanya 5. Bidang Pertanahan

menjalankan kewenangan tradisional yang

pemerintahan sudah dijalankan secara turun temurun, tersebut di atas yang dapat menjadi isi padahal peraturan perundang-undangannya kewenangan dan menjadi tugas Camat, juga sudah berubah. Posisi camat menjadi serba terdapat penyelenggaraan tugas umum tidak menentu.

Disamping

urusan

pemerintahan sebagaimana diatur pada Pasal Pada sisi lain, bagi Bupati/Walikota 126 ayat (3) UU Nomor 32 Tahun 2004. yang

paham tentang penyelenggaraan Penjabaran lebih lanjut mengenai tugas dan pemerintahan, mereka akan melakukan wewenang Camat perlu ditetapkan dalam delegasi kewenangan yang luas kepada Camat Peraturan Pemerintah. sehingga fungsinya menjadi lebih besar dan

Menurut Pasal 15 ayat (2) PP Nomor 19 luas disbanding pada waktu Camat masih Tahun 2008 tentang Kecamatan disebutkan menjadi kepala wilayah. Pendelegasian bahwa : rambu-rambu kewenangan yang perlu sebagian

kewenangan Bupati/Walikota didelegasikan oleh Bupati/Walikota kepada kepada Camat sebenarnya menguntungkan Camat untuk menangani sebagian urusan Bupati/Walikota

bersangkutan, karena otonomi daerah, yaitu meliputi aspek :

mereka tidak terbebani oleh urusan-urusan 1. Perizinan; elementer berskala kecamatan yang dapat 2. Rekomendasi;

diselesaikan oleh Camat.

3. Koordinasi; Menyadari kedudukan kecamatan yang 4. Pembinaan; strategis tersebut, maka yang perlu dilakukan 5. Pengawasan;

adalah bagaimana

pemerintah

daerah 6. Fasilitasi; Kabupaten/Kota mendudukkan kecamatan 7. Penetapan;

8. Penyelenggaraan dan

b. Pelaksanaan dan pengawasan standar

9. Kewenangan lain yang dilimpahkan.

kinerja

c. Ukuran kinerja perorangan

Kinerja Aparat

Penyusunan kinerja perorangan sebagai Kinerja (prestasi kerja) adalah hasil pelaku dalam organisasi diperlukan suatu kerja secara kualitas dan kuantitas yang standar ukuran kerja terlebih dahulu.Standar dicapai oleh seorang pegawai dalam ukuran kinerja yang di buat harus sesuai melaksanakan tugasnya sesuai dengan dengan tujuan organisasi. Standar ukuran tanggung jawab yang diberikan kepadanya.Hal kinerja

harus ini sejalan dengan pandangan prabu (2001: diproyeksesikan ke dalam standar kinerja 67). Kemudian Amstrong (1991: 397) para

suatu

organisasi

unit-unit kerja mengartikan kinerja sebagai berikut:

Setelah seluruh standar kinerja tersebut mendapatkan hasil yang lebih baik dari ditentukan, selanjutnya digunakan untuk organisasi, kelompok dan perorangan lewat dibandingkan dengan kinerja sebenarnya pengertian dan pertimbangan yang terdiri dari (actual performance). Evaluasi atas kinerja pola rencana kerja untuk mewujudkan tujuan harus dilakukan secara terus menerus agar

secara objektif dan sesuai dengan standar” tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif Penjelasan dari definisi diatas bahwa dan efisien. kinerja merupakan suatu proses untuk

Indikator kinerja menurut Yousa pencapaian suatu hasil. Berbicara mengenai, dkk,(2002:47) adalah: ” Besaran atau variabel kinerja personil erat kaitannya dengan cara yang dapat digunakan untuk menentukan mengadakan penilaian terhadap pekerjaan tingkat pencapaian tujuan” Selanjutnya seseorang, sehingga perlu ditetapkan standar menurut Kevin dalam Dwiyanto, (1995:7) kinerja atau performance.

mengatakan bahwa : ” Ada 3 konsep yang bisa Hasil kerja yang dapat dicapai oleh di gunakan sebagai indikator kinerja

antara lain organisasi sesuai dengan wewenang dan resfonsivenes,responsibility dan accontability ”. tanggung jawab masing-masing dalam rangka Ketiga indikator ini, oleh penulis dijadikan mencapai tujuan organisasi bersangkutan sebagai

seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi

pemerintah

mengadakan secara legal, tidak melanggar hukum dan pengkajian

ukuran

dalam

kinerja aparat sesuai

tingkatan

dengan moral

maupun

etika pemerintah kecamatan Banda Sakti.

merupakan arti kinerja atau performance, hal Pengertian kinerja bukan hanya pada ini diungkapkan Prawirosentoso dalam tataran keluaran (output) melainkan termasuk Kebijakan Kinerja Karyawan, (1997: 186) pula pada tataran nilai guna (outcome) dan yang mengartikan kinerja dalam bahasa dampak (impact) hal ini sejalan dengan Inggris sebagai performance.

pandangan Wasistino, (2002:51). Dari defenisi Pengukuran harus diadakan dalam defenisi tersebut diatas dapat diketahui menentukan kinerja organisasi. Kinerja yang dengan jelas bahwa pengertian kinerja atau akan diukur adalah kinerja seluruh organisasi, performance merupakan hasil atau apa yang kemudian

yang keluar (output), guna (outcome) dan dampak mendukungnya dan selanjutnya kinerja orang (impact) dari sebuah pekerjaan baik secara yang berperan di dalamnya. Jadi pokok utama kuantitas maupun kualitasnya setelah melalui yang harus dinilai kinerjanya adalah unsur peroses. manusia. Manusia merupakan salah satu

unit-unit

organisasi

sumber daya yang sangat berperan di dalam Aparat Kecamatan

menentukan kinerja organisasi. Sehingga Aparat kecamatan adalah pegawai kinerja para pelaku organisasi harus dinilai.

negeri yang bertugas dilingkungan kecamatan Seorang pemimpin harus menentukan yang lingkup tugasnya berhubungan langsung dasar ukuran untuk menilai.Oleh sebab itu dengan masyarakat, dalam penelitian ini dapat maka seorang pemimpin harus menentukan diketahui sudah sejauh mana aparat standar ukurannya terlebih dahulu dengan kecamatan untuk melaksanakan pelayanan cara sebagai berikut:

terhadap masyarakat yang dalam hal ini

a. Menentukan sistem dan nilai standar. adalah sebagai konsumen atau pengguna jasa. Aparat pemerintah kecamatan terdiri dari

Camat dan Aparat kecamatan. Untuk masyarakat di berbagai bidang dimana hal ini menunjang

aparat membuktikan masih rendahnya kinerja yang kecamatan agar berjalan dengan baik dan di terima masyarakat. Hal ini kalau di teliti lancar, maka setiap aparat kecamatan harus lebih lanjut, masalah pelayanan masyarakat mempunyai tingkat kemampuan yang sesuai berkaitan

keberhasilan

tugas

kinerja tugas dan tanggung jawab yang di embankan. kepemimpinan serta dimana kita dihadapkan Aparat pemerintah adalah Abdi Negara dan pada kenyataan tentang semakin banyaknya Abdi Masyarakat yang harus memberikan institusi dan organisasi yang membutuhkan pelayanan dan pengayoman yang baik kepada pemimpin

langsung

dengan

memberikan masyarakat . Dalam Panca Prasetya Korpri pelayanan yang optimal kepada masyarakat.

yang

mampu

yang menyatakan bahwa, ”Kami Anggota Penulis disini menambahkan bahwa Korpri, senantiasa mengutamakan pelayanan pemerintah

birokrasi masyarakat, berdisiplin, serta memegang pemerintahan tak lain adalah untuk melayani teguh rahasia negara dan rahasia jabatan.

menjalankan

Pelayanan Peran aparat pemerintah sebagai salah merupakan suatu institusi tertentu untuk satu sumber daya dengan profesionalismenya memberikan bantuan dan kemudahan kepada tidak dapat di pungkiri lagi akan memberikan masyarakat dalam rangka mencapai suatu dampak yang besar terhadap pelayanan prima tujuan tertentu. kepada

Terdapat dua istilah yang perlu di pemerintah dalam mengisi kemerdekaan ketahui, karna adanya saling keterkaitan yaitu dapat terpenuhi, dalam arti memberikan melayani dan pelayanan. Pengertian melayani kepuasan kapada masyarakat seoptimal adalah: ”membantu atau menyiapkan serta mungkin.

mengurus apa yang diperlukan seseorang, Kecamatan merupakan suatu organisasi sedangkan pelayanan adalah usaha melayani pemerintahan yang menyelenggarakan asas kebutuhan orang lain” (Kamus Besar Bahasa Dekonsentrasi (wilayah administrasi) dan Indonesia,1995). Dari dua pengertian tersebut sekaligus merupakan pemerintahan yang dapat disimpulkan bahwa pelayanan adalah berada di bawah pemerintah kabupaten atau suatu usaha untuk membantu menyiapkan kota. Kecamatan berarti mencangkup tiga serta mengurus apa yang diperlukan orang lingkungan seperti di kemukakan oleh lain. Noodholt dalam Wasistiono (1991: 12) yaitu:

Pelayan dalam pelaksanaannya ada Kecamatan dalam arti kantor Camat, standar yang berkaitan dengan kualitas Kecamatan dalam arti Wilayah, dalam arti pelayanan yang diberikan kepada pelanggan. Camat sebagai kepalanya dan Camat sebagai Dalam pengertian secara umum standar itu Bapak Pengetua Di Wilayahnya.

adalah: ”merupakan suatu ukuran tertentu yang dipakai sebagai patokan”, (Kamus Besar

Pelayanan Masyarakat

Bahasa Indonesia,1995). Kalau dikaitkan Pemerintah yang demokratis lahir untuk dengan kualitas pelayanannya maka standar melayani warganya. Dan oleh karena itu tugas adalah ukuran kualitas yang di pakai sebagai pemerintah adalah mencari cara untuk patokan dalam memberikan pelayanan dan menyenangkan warganya (David Osbom, diharapkan

kebutuhan 1997:192). Pelayanan Umum seperti di pelanggan atau dapat memuaskan pelanggan kemukakan oleh R.E Lonsdale yang di kutip dalam hal ini adalah masyarakat. oleh Jatjat Wirijadinata:

sesuai

dengan

Beberapa institusi yang dapat di ” Something made availeble to the whole kelompokkan kedalam gugus

pemberi of the population, and it involves things which pelayanan yaitu pemerintah dan non people cannot normail provode themselves, but pemerintah. Jika pemerintah, maka organisasi collectively (merupakan segala sesuatu yang birokrasi pemerintah merupakan garis tidak mungkin di sediakan oleh masyarakat terdepan

dengan melainkan harus di lakukan secara kolektif).

yang

berhubungan

pemberian pelayanan. Dalam suasana yang Tinggi rendahnya mutu pelayanan di serba ingin keterbukaan ini, pemberian kecamatan sebagian besar bergantung pada pelayanan

adanya kinerja

dirasakan

perlu

aparat kecamatannya. Secara keterbukan, khususnya birokrasi pemerintah mendasar, sering terjadi keluhan tentang kecamatan mengingat sistem birokrasi rendahnya kinerja terhadap pelayanan kepada pemerintah dinilai banyak orang merupakan aparat kecamatannya. Secara keterbukan, khususnya birokrasi pemerintah mendasar, sering terjadi keluhan tentang kecamatan mengingat sistem birokrasi rendahnya kinerja terhadap pelayanan kepada pemerintah dinilai banyak orang merupakan

adalah suatu dapat bersikap netral. Pelayanan yang kewajiban

Pelayanan

prima

karena dilakukan oleh aparatur pemerintah kepada pemerintah adalah abdi masyarakat dan abdi masyarakat mempunyai dampak sangat luas, negara. Pelayanan umum untuk memberikan salah satunya penyelenggaraan dinamika pelayanan prima bukan merupakan suatu masyarakat

dari

pemerintah

maju sasaran atau kegiatan, melainkan suatu proses menyesuaikan dengan situasi dan tuntutan untuk mencapai sasaran tertentu yang telah zaman.

untuk

bergerak

ditetapkan dengan melakukan kegiatan Pelayanan umum yang diberikan harus kegiatan. Peran pelayanan dalam proses prima. Adapun pengertian pelayanan umum tersebut adalah bertindak sebagai kata lisator menurut Moenir (2002:26), Menyebutkan yang mempercepat proses sesuai dengan yang bahwa: Pelayanan umum adalah kegiatan yang diharuskan. Faktor-faktor penting yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok mempengaruhi pelayanan umum untuk orang dengan landasan faktor material melalui menciptakan pelayanan prima menurut sistem prosedur dan metode tertentu dalam Moenir (1992:26), antara lain: rangka

atau a. Faktor kesadaran para pejabat serta kepentingan orang lain sesuai haknya.

Dijelaskan pula oleh Plato tentang b. Faktor aturan yang menjadi landasan kerja pengertian pelayanan umum,yang dikutip oleh

pelayanan.

Tjahya Supriatna (1996:68) mengemukan c. Faktor organisasi yang merupakan alat dan bahwa pelayanan umum merupakan proses

sistem prosedur dan metode.

politik dan pemerintah yang mengandung d. Faktor pendapatan yang dapat memenuhi unsur trasformasi nilai budaya guna

kebutuhan hidup minimal.

menumbuhkan kecerdasan bermasyarakat, e. Faktor keterampilan. bernegara, dan berpemerintahan yang f. Faktor

pelayanan yang dilandasi; kearifan, kebijakan dari setiap

sarana

mempercepat pelaksanaan pekerjaan. masyarakat.

merupakan Birokrasi pemerintah mempunyai fungsi terjemahan dari Excellent Service yang secara penyelenggaraan Administrasi Negara seperti harfiah berarti pelayanan yang sangat baik dikatakan oleh Thoha (1990:52), sifat atau pelayanan yang terbaik.Hal hal yang pelayanannya mempunyai ciri sebagai berikut: perlu diperhatikan dalam pelayanan prima

Pelayanan

prima

1. Bersifat urgen dibandingkan dengan (Soetopo:1999) Adalah:

dengan tugas karena menyangkut kepentingan semua

organisasi lainnya, urgensi pelayanan ini a. Apabila

dikaitkan

pemerintah dalam memberikan pelayanan lapisan masyarakat.

kepada masyarakat maka pelayanan prima

2. Bersifat monopoli dan semi monopoli,yaitu adalah pelayanan yang terbaik dari pelayanan yang tidak bisa diberikan atau

pemerintah kepada masyarakat.

dilaksanakan oleh orang lain.

b. Pelayanan prima bisa ada manakala ada

standar pelayanan. berdasarkan peraturan sehingga bersifat c. Untuk instansi yang sudah mempunyai statis.

3. Dalam memberikan pelayanan relatif

standar pelayanan, maka pelayanan prima

menuhi dilandasi rasa pengabdian.

4. Tidak terkendali oleh harga pasar,

5. Usaha-usaha yang dilakukan oleh birokrasi d. Apabila pelayanan selama ini sudah pemerintahan terutama dalam negara

memenuhi standar maka pelayanan prima demokrasi.

berarti adanya terobosan baru yaitu Tugas

pelayanan yang melebihi standarnya. pemerintah kecamatan untuk memberikan e. Untuk instansi yang belum mempunyai

pelayanan kepada

standar pelayanan, maka pelayanan prima merupakan suatu tujuan akhir, karena hal itu

masyarakat

bukan

adalah pelayanan yang dianggap terbaik merupakan suatu proses kegiatan, sehingga

oleh instansi yang bersangkutan. Usaha pelayanan

selanjutnya adalah menyusun standar dilakukan secara rutin dan berkesinambungan

kepada

masyarakat

dapat

pelayanan.

adalah masyarakat. Dari kedua pendapat tersebut masyarakat.

Pelanggan

pemerintah

Departemen/Lembaga dapat disimpulkan bahwa dalam upaya Pemerintah

masyarakat, memberikan pelayanan kepada masyarakat. dituntut adanya suatu pemerintah yang Baik internal maupun Eksternal.Pelayanan bersifat modern yaitu pemerintah yang internal pemerintah adalah pelayanan suatu mampu memberikan pelayanan kepada instansi

Non

Departemen/Kota mewujudkan

kesejahteraan

instansi masyarakat dan membuka kesempatan bagi pemerintah lainya, sedangkan pelayanan seluruh masyarakat untuk berpatisipasi eksternal adalah pelayanan suatu instansi secara aktif dalam setiap kegiatan yang pemerintah kepada masyarakat.

pemerintah

kepada

dilaksanakan oleh pemerintah.

Banyak yang berpendapat bahwa Pelayanan adalah ”usaha melayani pelayanan

hanya kebutuhan orang lain” (Kamus Besar Bahasa dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang Indonesia,1995). Dapat dipahami bahwa memproduksi barang dan jasa. Pendapat pelayanan adalah kegiatan yang dilakukan tersebut kurang tepat karena pada ekonomis oleh seseorang atau sekelompok orang dengan dalam arti pengenaan biaya dalam pelayanan landasan faktor material melalui sistem, umum harus ditetapkan secara umum, prosedur dan metode tertentu dalam rangka ketentuan perundang undangan yang berlaku.

kepada

masyarakat

usaha memenuhi kebutuhan orang lain sesuai

a) Keadilan yang merata dalam arti dengan haknya, Moenir (2001:26). Selain itu cakupan/jangkauan

umum setiap kegiatan yang dilakukan pihak lain yang harus di usahakan seluas mungkin dengan ditujukan guna memenuhi kebutuhan orang reteribusi yang merata dan diperlakukan banyak, disebut pelayanan. secara adil.

pelayanan

Sementara itu pelayanan prima adalah

b) Ketetapan waktu, dalam arti pelaksanaan terjemahan dari Excellent service yang secara umum dapat di selesaikan dalam waktu harfiah berarti pelayanan yang sangat baik yang telah ditentukan.

atau pelayanan terbaik. Menurut E. Juhana Era globalisasi ini misi pemerintahan Wijaya (1999:34); tidak lagi tertumpu pada pengaturan

Pelayanan prima adalah pelayanan (regulating), Akan tetapi telah bergeser terbaik dari pemberi pelayanan kepada kepada pelayanan, dimana pemerintah tidak penerima`pelayanan atau pelanggan dan lagi mengatur dan menciptakan prosedur- apabila dikaitkan dengan tugas pemerintah prosedur akan tetapi lebih pada pemberian dalam memberikan

pelayanan kepada pelayanan yang baik. Penyelenggaraan masyarakat yang terbaik dari pemerintah pemerintah telah mengalami pergeseran dari kepada masyarakat. fungsi pemerintah yang tradisional menjadi

Berbagai ukuran pelayanan seperti fungsi negara modern, Ryaas Rasyid dikemukakan

mengandung kesamaan yaitu agar terwujud ”Tujuan utama dibentuknya suatu tatanan administrasi yang tertib sehingga pemerintah adalah untuk menjaga suatu masyarakat sebagai penerima pelayanan

sistem ketertiban

di dalam, dimana merasa puas.

masyarakat bisa menjalani kehidupannya Berkaitan dengan pelayanan umum secara wajar. Pemerintah modern, dengan maka segala bentuk pelayanan dapat kata lain, pada hakikatnya adalah pelayanan dilakukan dimana mana baik ditingkat pusat kepada masyarakat. Pemerintah tidaklah hingga di tingkat Desa/Kelurahan. Demikian diadakan untuk melayani dirinya sendiri, halnya dengan pelayanan yang dilakukan di tetapi

untuk melayani masyarakat, kecamatan. Dalam melayani masyarakat menciptakan kondisi yang memungkinkan pemerintah kecamatan mempunyai peranan setiap anggota masyarakat mengembangkan strategis, karena berhadapan langsung dengan kemampuan

dan

kreativitasnya

demi segenap anggota masyarakat.

kemajuan bersama.”

Pemerintah

menurut

pendapat Tinjauan Secara Normatif

Taliziduhu Ndraha (1990:41) tidak hanya Kinerja Aparat Pemerintah Kecamatan

bertugas memelihara

Menurut buku ”Pedoman Penyusunan menegakkan hukum tetapi lebih dari pada itu Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah”

ketertiban

dan

bertugas untuk mewujudkan kesejahteraan (LAN-RI : 1999) dalam Wasistiono (2002:57) bertugas untuk mewujudkan kesejahteraan (LAN-RI : 1999) dalam Wasistiono (2002:57)

daerah memiliki peran penting dalam otonomi

a. Masukan (inputs) daerah. Sumber daya aparatur yang

b. Keluaran (outputs)

profesional

merupakan

syarat yang

c. Hasil (outcomes)

d. Manfaat (benefits) penyelenggaraan pemerintah daerah agar

e. Dampak (impacts) terwujud birokrsi yang berpotensi terhadap Undang Undang No 22 Tahun 1999 pelayanan sebagaimana yang di harapkan oleh Tentang

yang rakyat sebagai pemilik kedaulatan. Hal yang diperbaharui dengan undang undang nomor sama

32 Tahun 2004 tentang pemerintah daerah Bagaimana juga berhasil atau tidaknya suatu pasal 1 telah ditegaskan bahwa ”Kecamatan kegiatan dilaksanakan dalam hal ini merupakan wilayah kerja camat sebagai pelaksanaan otonomi Daerah akan sangat

perangkat daerah kabupaten dan daerah tergantung pada manusia sebagai pelaksana kota”. Kecamatan dipimpin oleh kepala atau aparatur pemerintah itu sendiri ”. kecamatan. Dengan demikian camat bukan

aparatur lagi penguasa wilayah dan tidak secara kecamatan yang merupakan bagian integral otomatis mempunyai kewenangan untuk dari aparatur pemerintah daerah dituntut menjalankan urusan pemerintah umum yang memiliki kemampuan dan profesional dalam meliputi pengawasan, koordinasi, serta melaksanakan tugas tugas yang menyangkut kewenangan residu. Ini artinya kedudukan pemerintah

pelayanan camat dengan perangkat daerah lainya di masyarakat.Sedangkan aparatur kecamatan kecamatan seperti kepala cabang dinas dan itu sendiri kita ketahui adalah Pegawai Negri lain lain hanya bersifat koordinatif dan teknis Sipil merupakan unsur aparatur negara, abdi fungsional.

dan

negara dan abdi masyarakat yang tugasnya Kewenangan atributif yaitu kewenangan adalah

melaksanakan tugas yang melekat dan diberikan pada suatu pemerintahan dan pembangunan. instansi atau pejabat berdasarkan peraturan

untuk

Penjelasan mengenai pegawai negri sipil perundang-undangan, sebagaimana diatur terdapat dalam pasal 1 (a) Undang undang No dalam pasal 80 dan 81 Undang-Undang No 5

43 Tahun 1999 tentang Pokok pokok Tahun 1974 yang sudah dihapuskan sejalan Kepegawaian, dinyatakan bahwa: dengan diberlakukanya Undang Undang No 32

”Pegawai negeri adalah mereka yang Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.

telah memenuhi syarat syarat yang di Pendelegasian sebagian kewenangan tentukan dalam peraturan per Undang- Bupati/Walikota kepada camat dapat di Undangan, diangkat oleh pejabat pejabat yang gunakan dua pola, seragam dan kewenangan berwenang dan diserahi tugas dalam suatu tertentu.

Wasistiono (2002:28) jabatan negeri atau diserahi tugas negara mengemukakan dua pola pendelegasian lainya yang ditetapkan berdasarkan suatu sebagian

kewenangan Bupati/Walikota peraturan perundang undangan yang berlaku. kepada camat yaitu:

Pola I : Seragam untuk semua Pelayanan Masyarakat

Berdasarkan Keputusan Menpan No 81 kewenangan tertentu yang bersifat umum tahun 1993, bahwa pengertian pelayanan ditambah dengan kewenangan spesifik yang umum adalah: sesuai dengan karakteristik wilayah dan

kecamatan. Pola II : Seragam untuk

pelayanan yang penduduk.

”Segala

bentuk

dilaksanakan oleh instansi pemerintah di Kaho (1997:60) berpendapat tentang pusat dan di daerah lingkungan BUMN/BUMD faktor faktor yang sangat mempengaruhi dan dalam bentuk barang atau jasa, dalam rangka sangat menentukan penyelenggaraan otonomi upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat daerah antara lain: Sumber Daya Manusia dan maupun dalam rangka pelaksanaan peraturan Kemampuan aparatur serta partisipasi perundang undangan”. masyarakat, Keuangan yang stabil, peralatan

Pelayanan prima adalah pelayanan yang yang lengkap, organisasi dan manajemen yang telah sesuai, sama atau melebihi standarnya, baik. Dari beberapa faktor yang bisa atau bagi yang belum ada standarnya telah Pelayanan prima adalah pelayanan yang yang lengkap, organisasi dan manajemen yang telah sesuai, sama atau melebihi standarnya, baik. Dari beberapa faktor yang bisa atau bagi yang belum ada standarnya telah

ibadah, dan lain lain.

Administarasi Publik, 1998:23). Menurut

Keputusan

Menteri METODE PENELITIAN

Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor Penelitian ini merupakan penelitian deskriftif. 63/KEP/M.PAN/2003, bahwa terdapat 10 Populasi dan Sampel. Populasi dalam (sepuluh) kriteria pelayanan masyarakat yang penelitian ini adalah aparat Kantor Kecamatan baik, diantaranya adalah:

Babalan dan masyarakat yang ada di

1. Kesederhanaan yang meliputi prosedur Kecamatan Babalan yang berjumlah 64.764 pelayanan yang tidak berbelit belit dan jiwa. Sampel dalam penelitian ini adalah mudah dilaksanakan

2. Kejelasan, yang meliputi: permohonan pembuatan atau surat pengantar

a. Persyaratan teknis dan administratif pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP), publik

IMB, Akte Kelahiran surat tanah dan surat-

b. Unit kerja/pejabat yang berwenang surat lainnya pada saat penulis mengadakan dan bertanggung jawab

penelitian yang berurusan langsung dengan

c. Dalam memberikan pelayanan dan aparat kantor Kecamatan Babalan yang penyelesaian

keluhan/persoalan berjumlah 50 orang.Teknik Pengumpulan sengketa dalam pelayanan publik dan menggunakan data primer (wawancara, dan tatacara pembayaran

kuesioner) dan Data sekunder adalah data

d. Rincian biaya pelayanan publik dan yang diperoleh secara tidak langsung, yaitu tatacara pembayaran

dengan melakukan kutipan-kutipan dari

3. Kepastian, pelaksanaan pelayanan publik berbagai sumber yang relevan. Dalam harus dapat diselesaikan dalam kurun penelitian ini dilakukan teknik analisa data waktu yang telah ditetapkan

yaitu metode deskriptif dan kualitatif.

4. Akurasi, produk pelayanan Publik dapat di terima dengan benar, tepat dan sah

PEMBAHASAN

5. Keamanan, proses dan pelayanan publik Kinerja Aparat Pemerintah Kecamatan

memberi rasa aman dan kepastian hukum

Babalan dalam Pelayanan Masyarakat

6. Tanggung jawab, pimpinan penyelenggara Secara individu, manusia tidak dapat

publik atau pejabat yang di tunjuk memenuhi sendiri seluruh kebutuhannya. bertanggung jawab atas penyelenggaraan Mereka butuh bantuan orang lain dalam pelayanan

tersebut atau keluhan/persoalan dalam pelaksanaan pelayanan orang dan organisasi lain.

dan

penyelesaian pemenuhan

kebutuhan

pelayanan publik

Seseorang

atas

sekelompok orang

7. Kelengkapan sarana dan perasarana, memerlukan

pelayanan untuk tersedianya sarana dan prasarana kerja, menyiapkan serta mengurus sesuatu yang

jasa

peralatan kerja, dan pendukung lainya diperlukan

dibutuhkannya. Jasa yang memadai termasuk penyediaan pelayanan itu dibutuhkan karena manusia

dan

sarana teknologi, telekomunikasi dan terbatas kemampuan atau waktunya. informatika.

Fungsi utama pemerintah salah satunya

8. Kemudahan Akses,tempat dan lokasi serta adalah

pelayanan kepada pelayanan

memberikan

mudah masyarakat. Secara operasional, di kecamatan dijangkau oleh masyarakat dan dapat pelayanan tersebut dilakukan oleh aparat kantor memanfaatkan teknologi informatika

yang

memadai,

kecamatan. Sasaran dari manajemen pelayanan

9. Kedisiplinan, Kesopanan dan keramahan yang dilakukan oleh aparat kantor kecamatan pemberian pelayanan harus bersikap sebenarnya sangat sederhana, yaitu adanya disiplin, sopan dan santun, ramah serta kepuasan dari konsumen dalam hal ini adalah memberikan pelayanan dengan ikhlas

masyarakat.

Meskipun demikian, untuk

10. Kenyamanan

kesungguhan Lingkungan hidup harus tertib, teratur, dengan persyaratan yang sering kali tidak

mewujudkannya

diperlukan

disediakan ruang tunggu yang nyaman, mudah untuk dilakukan. bersih, rapi, lingkungan yang indah dan

Kinerja aparat kantor kecamatan sehat serta dilengkapi fasilitas pendukung khususnya di Kecamatan Babalan adalah

seberapa besar pemerintah kecamatan seberapa besar pemerintah kecamatan

Babalan telah optimal. Aparat kantor Kecamatan Babalan menyusun tata ruang kantor kecamatan harus

Kecamatan

bekerja secara maksimal dan sedemikian rupa dengan tujuan untuk bertanggung jawab penuh dalam mengemban mempermudah dalam memberikan pelayanan tugas

kepada kepada masyarakat. Namun demikian, masyarakat.

memberikan

pelayanan

masyarakat seringkali tidak tahu dibagian Prestasi kerja (kinerja) dalam pelayanan mana harus mengurus pelayanan yang merupakan hasil kerja secara kualitas dan diinginkan, sehingga harus menanyakan kepada aparat terlebih dahulu kepastian

No Jawaban

tempat yang menangani pelayanan yang

A Baik

diinginkan tersebut.

B Sedang