PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN UKUR TANAH KELAS X SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN.

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK

MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA DAN HASIL BELAJAR

SISWA PADA MATA PELAJARAN UKUR TANAH

KELAS X SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM

PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK

GAMBAR BANGUNAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

WINDA WINKY SAHAYATI MANALU

NIM. 5123111049

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016


(2)

(3)

(4)

(5)

i

ABSTRAK

Winda Winky Sahayati Manalu. NIM 5123111049. Penerapan Model Pembelajaran Tutor Sebaya Untuk Meningkatkan Aktivitas Siswa dan Hasil Belajar Ukur Tanah Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar

Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam. Skripsi, Fakultas Teknik

Universitas Negeri Medan. 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajar pada mata pelajaran Ukur Tanah Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam dengan menerapkan Model Pembelajaran Tutor Sebaya. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2015/2016 dengan jumlah siswa 35 orang. Model ini bersifat deskriptid yang bertujuan untuk mengetahui rata-rata hasil belajar dan aktivitas siswa pada saat penelitian dilaksanakan.

Dari hasil observasi memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas siswa dari 74% pada siklus I meningkat menjadi 83% pada siklus II, dan Hasil dari penelitian ini, dengan menggunakan model pembelajaran Tutor Sebaya diperoleh peningkatan hasil belajar siswa yaitu dari 26 siswa (74%) yang lulus dengan memperoleh nilai pada siklus I menjadi 33 siswa (94%) yang lulus pada siklus II. Sedangkan berdasarkan pengamatan aktivitas siswa dengan menggunakan model pembelajaran Tutor Sebaya dapat menuntun siswa lebih aktif dalam belajar yang menyenangkan karena siswa aktif dan belajar untuk menemukan sendiri makna dari pembelajarannya.

Sebagai persentase kompetensi klasikal setelah dilakukan penerapan model pembelajaran Tutor Sebaya pada siklus I perolehan nilai hasil belajar dan aktivitas siswa dengan nilai sebanyak 24 siswa (69%), sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 33 siswa (94%) memperoleh nilai pada hasil belajar dan observasi aktivitas siswa. Maka peningkatan hasil belajar dan aktivitas siswa yang dicapai adalah 94%.

Dari data-data hasil penelitian yang telah diuraikan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran ukur tanah dengan materi pokok peta situasi menggunakan theodolite pada mata pelajaran ukur tanah melalui Penerapan Model Pembelajaran Tutor Sebaya Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Lubuk Pakam membuktikan peningkatan hasil belajar siswa yang signifikan.

Kata Kunci : Model Pembelajaran Tutor Sebaya, Aktivitas siswa, dan Hasil

Belajar


(6)

ii

ABSTRACT

Winda Winky Sahayati Manalu. Registration number.5123111049. Peer Tutor Application of Learning Model To Improve Student Activities and Learning Outcomes Measure Land On Class X Architecture Engineering Expertise Program SMK Negeri 1 Lubuk pakam. skripsi, Faculty of Engineering - University of Medan. 2016.

This research aims to increase student activity and learning outcomes in subjects Land Surveyor Class X Architecture Engineering Expertise Program SMK Negeri 1 Lubuk pakam by implementing the Peer Tutor Learning Model. This research is a classroom action research conducted in the second semester of the academic year 2015/2016 the number of students 35 people. This model is deskriptid which aims to determine the average learning outcomes and student activities at the time of the research conducted.

From the observation showed that an increase in student activity from 74% in the first cycle increased to 83% in the second cycle, and the results of this study, by using model Peer Tutor obtained improving student learning outcomes, namely of 26 students (74%) is passed to obtain the value of the first cycle to 33 students (94%) who passed on the second cycle. Meanwhile, based on observation of student activity by using model Peer Tutor can guide students more actively in the learning fun for the students active and learn to find their own meaning of the learning.

As a percentage of competence klasikal after the implementation of learning model Peer Tutor in the first cycle of acquisition value of learning outcomes and student activity with grades of 24 students (69%), while in the second cycle increased to 33 students (94%) scored on learning outcomes and observations student activity. Then the learning outcome and student activity achieved was 94%.

From the data of the research that has been described that results for students on the subjects of land surveyor with the subject matter of the state of using theodolite on the subjects of land measuring through Application of Learning Model Peer Tutor In Class X SMK Negeri 1 lubuk pakam proven to increase student learning outcomes significant.

Keywords: Learning Model Peer tutoring, student activities, and Learning Outcomes


(7)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan kasihnya dan yang telah memberikan banyak kesempatan sehingga dapat menyelesaikan Skripsi ini yang berjudul :

“Penerapan Model Pembelajaran Tutor Sebaya Untuk Meningkatkan

Aktivitas Siswa Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ukur Tanah Kelas X SMK Negeri I Lubuk Pakam Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Fakultas Teknik.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik isi maupun tutur bahasanya. Oleh sebab itu, melalui kesempatan ini penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi kesempurnaan Skripsi ini.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak berupa materi, dukungan dan informasi. Dalam kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1. Drs. Nono Sebayang ST., M.Pd, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik

Bangunan dan Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan waktu, nasehat, bimbingan serta masukan dan saran yang sangat berharga dalam penyusunan Skripsi ini.

2. Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan

3. Drs. Asri Lubis, ST, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan.

4. Dr. Zulkifli Matondang, M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan.

5. Drs. Jintar Tampubolon,M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik (PA) dan juga juga sebagai narasumber yang telah banyak memberikan nasehat skripsi ini.


(8)

iv

6. Drs. Kristian, ST., M.Pd selaku sebagai narasumber yang telah banyak memberikan saran dan nasehat yang telah banyak memberikan nasehat skripsi ini

7. Drs. Edim Sinuraya, ST., M.Pd selaku sebagai narasumber yang telah banyak memberikan saran dan nasehat yang telah banyak memberikan nasehat skripsi ini

8. Bapak/Ibu Dosen serta Asisten Dosen di lingkungan Universitas Negeri Medan, khususnya di Fakultas Teknik.

9. Pihak SMK Negeri 1 Lubuk Pakam khususnya Bapak Sekolah Drs. Kiniken, M.Pd, selaku kepala sekolah di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian disekolah yang beliau pimpin.

10. Teristimewa kepada keluarga tercinta dan kedua orang tua terbaik, Albon Manalu dan Rumli Br Samosir yang telah membesarkan, membina, mendidik, memberikan doa, dukungan dan semangat kepada penulis sampai saat ini.

11. Senior-senior PTB yang telah memberikan bantuan, masukan dan saran. 12. Rekan-rekan Pendidikan Teknik Bangunan angkatan 2012 yang telah

memberikan dukungan baik berupa moral maupun materi sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Terima kasih telah menjadi teman-teman yang menyenangkan dan perhatian.

Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis memohon maaf atas keterbatasan yang ada. Semoga hasil ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuju kemungkinan keberhasilan di dalam dunia pendidikan. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat.

Medan, 11 Juli 2016 Penulis,

Winda Winky S. Manalu NIM. 5123111049


(9)

v DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 9

C. Pembatasan Masalah ... 9

D. Rumusan Masalah ... 10

E. Tujuan Penelitian ... 10

F. Manfaat Penelitian ... 11

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kerangka Teoretis ... 12

1. Hakikat Aktivitas Belajar ... 12

2. Hakikat Hasil Belajar Ukur Tanah ... 16

3. Hakikat Model Pembelajaran Tutor Sebaya ... 19

4. Penelitian yang Relevan ... 26

B. Kerangka Konseptual ... 29


(10)

vi BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 32

B. Subjek dan Objek Penelitian ... 32

C. Partisipan Penelitian ... 33

D. Definisi Operasional ... 33

E. Rancangan Penelitian ... 35

F. Prosedur Penelitian... 37

G. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 46

1. Tes ... 46

2. Observasi ... 50

H. Teknik Analisis Data ... 52

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Hasil Penelitian ... 55

1. Penilaian Hasil Belajar ... 55

2. Hasil Observasi Aktivitas Siswa ... 57

B. Pembahasan Penelitian ... 60

1. Pelaksanaan siklus I ... 60

2. Pelaksanaan siklus II ... 64

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A.Kesimpulan ... 69

B. Implikasi ... 70

C.Saran ... 71

DAFTAR PUSTAKA ... 72 LAMPIRAN


(11)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Hasil Nilai Ujian Harian Ukur Tanah Tahun Tahun Ajaran

2015/2016 Semester Ganjil ... 3

Tabel 2. Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 39

Tabel 3. Kriteria Penilaian Tes Praktek ... 48

Tabel 4. Lembar Penilaian Tes Praktek ... 49

Tabel 5. Format Observasi Aktivitas Siswa Saat KBM ... 50

Tabel 6. Tabel Analisis Data Penilaian Hasil Belajar ... 54

Tabel 7. Hasil Perolehan Nilai Hasil Belajar Siswa ... 56

Tabel 8. Hasil Observasi Peserta Didik ... 58


(12)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 36 Gambar 2. Diagram Hasil Penilaian Belajar Siklus I dan II ... 57 Gambar 3. Historgram Observasi Aktivitas ... 58


(13)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

1. Silabus ... 76

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 79

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 87

4. Naskah Pembelajaran Siklus I ... 95

5. Naskah Pembelajaran Siklus II ... 100

6. Petunjuk Pelaksanaan Kerja (Job Sheet) Siklus I ... 109

7. Petunjuk Pelaksanaan Kerja (Job Sheet) Siklus II ... 112

8. Nama Respoden ... 115

9. Lembar Penilaian Observasi Aktivitas Praktek Siswa Siklus I ... 116

10.Lembar Penilaian Hasil Belajar Praktek Siswa Siklus I ... 119

11.Rekapitulasi hasil belajar dan observasi aktivitas praktek ukur tanah siswa siklus I ... 121

12.Lembar Penilaian Observasi Aktivitas Praktek Siswa Siklus II ... 123

13.Lembar Penilaian Hasil Belajar Praktek Siswa Siklus II ... 125

14.Rekapitulasi hasil belajar dan observasi aktivitas praktek ukur tanah siswa siklus II ... 127


(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi siswa, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya. Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional sebagaimana dimuat dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas menyatakan bahwa:

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan menjadi warga Negara yang

demokratis serta bertanggung jawab”

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai salah satu lembaga pendidikan menengah atas, memiliki tujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya. Dilihat dari pernyataan tersebut, maka sekolah menengah kejuruan (SMK) dituntut menghasilkan tenaga yang terampil dan bermutu serta cukup menguasai bidang yang digelutinya sehingga tantangan yang dihadapi peserta didik nantinya dapat teratasi. Salah satu SMK yang terus berusaha menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja dan dunia industri adalah SMK Negeri 1 Lubuk Pakam.


(15)

2

Ukur tanah merupakan dasar dalam melaksanakan pekerjaan ukur mengukur tanah yang mempunyai ruang lingkup yang sangat luas. Dalam bidang teknik sipil, ukur tanah meliputi pekerjaan-pekerjaan untuk semua proyek pembangunan, seperti pembuatan gedung, pembuatan jembatan, pembuatan saluran irigasi, serta pembuatan jalan raya maupun jalan kereta api.

Satu diantara mata pelajaran komponen produktif yang diterima siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan yaitu mata pelajaran ukur tanah. Siswa SMK Negeri 1 Lubuk Pakam kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan diharapkan mampu menguasai mata pelajaran ukur tanah . Namun pada kenyataan hasil belajar siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam masih kurang memuaskan. Hal ini dilihat dari tabel Hasil Nilai Ujian Harian Ukur tanah Tahun Ajaran 2015/2016 Semester Ganjil yang diperoleh berdasarkan hasil observasi awal di sekolah SMK Negeri 1 Lubuk Pakam pada tanggal 24 Nopember 2015 dan observasi ulang di tanggal 23 april 2016, setelah seminar dilaksankan.


(16)

3

Tabel 1. Hasil Nilai Ujian Harian Ukur tanah Tahun Ajaran 2015/2016 Semester Ganjil Tahun Ajaran Nilai Skala nilai s.d 100

Huruf Predikat

Jumlah Siswa Persentase (%) Kategori 2015 /2016

1,00 – 1,17 25 – 29 D

Kurang

- - Tidak

Kompeten 1,18 – 1,50 29,5 – 37,5 D+ - -

1,51 – 1,84 38 – 46 C-

Cukup

- -

Tidak Kompeten

1,85 – 2,17 46,5 – 54 C - -

2,18 – 2,50 54,5 – 62,5 C+ - -

2,51 – 2,99 63 – 74,5 B-

Baik

9 25% Tidak

Kompeten

3,00 – 3,17 75 – 79 B

17

47,22%

Cukup Kompeten 3,18 – 3,50 79,5 – 87,5 B+ 6 16,67% Kompeten 3,51 – 3,84 88 – 96 A- Sangat

Baik

4 11,11% Sangat Kompeten 3,85 – 4,00 96,5 – 100 A -

Jumlah 36 100%

Sumber : SMK Negeri 1 Lubuk Pakam

Berdasarkan Nilai di atas, ternyata terdapat 25% siswa dalam kategori tidak kompoten, 47,22% cukup kompoten, 6% kompoten dan hanya 11,11 % yang memperoleh nilai sangat kompoten. Kriteria Ketuntasan Munimum (KKM) yang ditetapkan sekolah adalah 75, maka dapat dilihat bahwa 47,22% berada dalam kategori cukup kompeten. Jadi, hasil belajar ukur tanah pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Pelajaran 2015/2016 belum sesuai harapan.


(17)

4

Berdasarkan pengamatan, dan hasil observasi yang peneliti lakukan ialah Wawancara kepada guru mata pelajaran dan meminta dokumen - dokumen seperti Nilai ujian harian, absensi siswa, melihat kondisi kelas saat proses pembelajaran, dan bertanya kepada siswa tentang metode mengajar guru yang dirasakan oleh siswa. Informasi lain yang peneliti peroleh dari observasi melihat keadaan kelas saat proses belajar mengajar adalah aktivitas belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran masih kurang, terlihat dari sedikitnya siswa yang merespon pembelajaran, sebagian dari mereka kurang aktif.

Saat proses pembelajaran guru mata pelajaran cenderung menggunakan pendekatan ekspositori atau ceramah biasanya bersifat komunikasi satu arah. Pada ekspositori pengajar lebih besar peranannya, biasanya guru berdiri didepan kelas dan menerangkan dengan metode ceramah, siswa diharapkan bisa memproses informasi dari ceramah pengajar didepan kelas. Padahal metode ini membuat guru mendominasi kegiatan belajar mengajar dalam kelas sehingga siswa menjadi kurang aktif. Guru dijadikan satu satunya sumber informasi sehingga kegiatan pembelajaran berlangsung satu arah. Oleh karena itu timbul kemalasan dan kejenuhan dalam diri siswa, sehingga aktivitas belajar dikelas kurang mengasikkan dan minat belajar dalam diri mereka juga kurang. Sehingga perlunya inovasi baru dalam proses belajar mengajar agar aktivitas belajar dikelas menjadi mengasikkan dan minat belajar siswa menjadi tinggi.

Banyak siswa tidak suka dengan mata pelajaran ukur tanah . Berbagai alasan siswa diantaranya siswa menganggap ukur tanah tidak bermanfaat dan kurang menyenangkan bagi siswa. Ini dikuatkan dengan hasil wawancara dengan


(18)

5

siswa, dimana siswa mengatakan bahwa guru itu cenderung mendomnasi mengajar dalam kelas sehingga perlu inovasi baru dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa. Selain proses pembelajaran ukur tanah yang kurang menyenangkan, kemampuan siswa dalam memahami, mengerti dan menganalisis suatu materi sangat berbeda-beda sehingga menyebabkan hasil belajar ukur tanah siswa kurang memenuhi standar KKM yaitu 75, penentuan KKM ini diterapkan dari sekolah. Bahkan ada siswa yang membutuhkan bantuan oranglain dalam proses pembelajaran untuk memahami suatu materi. Anak tersebut masuk dalam kategori anak berkesulitan belajar.

Penggunaan media pembelajaran juga masih minimum, guru hanya menulis materi pelajaran dipapan tulis. Padahal hasil penelitian, diyakini bahwa suatu materi pembelajaran harus di desain sedemikian rupa agar dapat memperjalas dan mempercepat proses penyampaian materi sehingga waktu dalam proses belajar mengajar dapat seoptimal munggkin digunakan. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan aktivitas belajar di kelas dan hasil belajar siswa

Kurangnya aktivitas dan hasil belajar yang belum optimal disebabkan oleh beberapa faktor. Ada dua faktor yang mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar siswa yaitu faktor internal dan eksternal. 1) Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri siswa itu sendiri, terbagi menjadi tiga yaitu faktor jasmani (mencakup faktor kesehatan dan cacat tubuh), faktor psikologis (mencakup inteligensi, perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan dan kesiapan) dan faktor kelelahan. 2) faktor eksternal adalah faktor yang diluar diri siswa, terbagi menjadi tiga, yaitu faktor keluarga (mencakup cara orang tua mendidik, relasi anggota keluarga,


(19)

6

sussana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orangtua dan latar belakang kebudayaan) faktor sekolah (mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pengajaran diatas ukuran, keadaan gedung, metode mengajar dan tugas rumah) faktor masyarakat (mencakup kegiatan siswa dalam masyarakat, tempat bergaul dan kehidupan masyarakat.

Alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ukur tanah adalah dengan mengubah model pembelajaran saat pembelajaran ukur tanah berlangsung. Salah satu model pembelajaran yang bisa digunakan adalah dengan menerapkan model Tutor Sebaya. Tutor Sebaya merupakan salah satu model pembelajaran untuk membantu memenuhi kebutuhan siswa dengan pendekatan kooperatif, dimana terdapat saling menghargai dan mengerti, dibina diantara siswa yang bekerja sama sehingga anak berkesulitan belajar dapat mengikuti pembelajaran dengan hasil belajar sesuai harapan.

Model pembelajaran Tutor Sebaya yaitu pembelajaran yang dilakukan oleh teman-temannya yang mempunyai usia hampir sebaya. Kelebihan penggunaan model pembelajaran Tutor Sebaya antara lain adalah: 1) dapat melatih siswa atau dapat meningkatkan kemampuan untuk mengeluarkan pendapat dan berko-munikasi. Maksudnya pada keterampilan ini dasarnya berkenaan dengan kemampuan siswa menangkap pengertian atau makna dari apa yang didengar, dibaca, dan dilihat atau dilakukan kemudian menjelaskan penelitian atau makna hasil tangkapan dan hasil pengolahan pikiran dengan bahasa atau kata-kata sendiri


(20)

7

sehingga dipahami oleh orang lain, 2) dapat melatih kemampuan siswa untuk berinisiatif dan kreativitas dalam kemampuan siswa mempunyai kesediaan atau kesiapan kemampuan dan keberanian untuk melakukan suatu hal baru atau hal lain dalam menangani suatu masalah, 3) untuk melatih kemampuan siswa untuk bekerja sama, maksudnya mempunyai semangat atau spirit dan kesediaan untuk berbuat bersama orang lain secara kompak dalam menangani suatu kegiatan yang secara sadar dirancang bersama guru untuk mendapatkan manfaat yang sebesar-besarnya, tetapi dalam proses pembelajaran guru juga mengawasi dan membantu Tutor Sebaya dalam pembelajaran di kelas.

Penulis memilih model pembelajaran Tutor Sebaya yaitu karena siswa dengan tingkat kepandaian yang tinggi dapat membantu siswa yang kurang pandai dengan mengajarkan materi atau melaksanakan bimbingan dalam menyelesaikan soal-soal atau permasalahan. Tutor Sebaya dapat mengembangkan nilai-nilai kemanusiaan, siswa menjadi lebih percaya diri, saling membantu antar teman, menghargai pendapat orang lain dan mau menerima kekurangan diri sendiri sebagai sesuatu yang dapat dipenuhi dengan masukan dan bantuan orang lain. Siswa juga tidak akan segan untuk bertanya kepada tutor atau teman sebaya dibanding guru.

Pembelajaran ini mempunyai kelebihan ganda yaitu siswa yang mendapat bantuan lebih efektif dalam menerima materi sedangkan bagi tutor merupakan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan diri. Peran guru disini adalah mengawasi kelancaran pelaksanaan metode ini dengan memberikan pengarahan dan sebagainya. Para ahli berpendapat bahwa “Tutor adalah siswa yang sebaya


(21)

8

yang ditunjuk atau ditugaskan membantu temannya yang mengalami kesulitan belajar, karena hubungan antara teman sebaya umumnya lebih dekat dibandingkan hubungan guru-siswa

Dengan demikian, Penerapan Model Pembelajaran Tutor Sebaya diharapkan mampu membawa siswa mencapai aktivitas yang baik dengan ketercapaian target minimal mendapat nilai 85 mencapai 80% dari keseluruhan siswa dan Hasil belajar yang baik dengan ketercapaian Target minimal mendapat Nilai 80 mencapai 80% dari keseluruhan siswa diukur berdasarkan indikator ketuntasan

belajar dengan rata rata komulatif kelas ≥ 80% Khusus mata pelajaran ukur tanah

pada materi pokok Peta situasi menggunakan theodolite sehingga dapat menerapkannya dalam dunia kerja.

Dengan demikian, Tutor Sebaya sebagai model pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar ukur tanah anak berkesulitan belajar. Dari penjelasan diatas, maka penulis mengangkat penelitian yang berjudul “ Penerapan Model Pembelajaran Tutor Sebaya Untuk Meningkatkan Aktivitas Siswa Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ukur tanah Kelas X SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan.


(22)

9

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasikan beberapa masalah antara lain:

1. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran ukur tanah kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam belum memenuhi standar KKM yaitu 75.

2. Aktivitas belajar siswa terlihat kurang Aktif.

3. Pendekatan yang dilakukan oleh guru cenderung pendekatan ekspositori dimana proses belajar mengajar dikelas lebih didominasi oleh guru sehingga kegiatan pembelajaran berlangsung satu arah

4. Minat belajar siswa masih kurang khususnya pada mata pelajaran ukur tanah 5. Kemampuan siswa dalam memahami, mengerti dan menganalisis suatu

materi sangat berbeda-beda.

6. Penggunaan media pembelajaran masih terbatas seperti papan tulis dan buku pegangan.

C. Pembatasan Masalah

Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam pada mata pelajaran ukur tanah dengan pokok materi Peta situasi menggunakan theodolite dengan menggunakan model pembelajaran Tutor Sebaya


(23)

10

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut.

1. Apakah dengan menerapkan Model Pembelajaran Tutor Sebaya dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran ukur tanah pada materi pokok Peta situasi menggunakan theodolite di kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam?

2. Apakah dengan menerapkan Model Pembelajaran Tutor Sebaya dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ukur tanah pada materi pokok Peta situasi menggunakan theodolite di kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam?

E. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan utama penelitian tindakan kelas ini adalah:

1. Untuk mengetahui Peningkatan aktivitas belajar siswa pada mata Pelajaran ukur tanah pada materi pokok Peta situasi menggunakan theodolite di kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam dengan menerapkan model pembelajaran Tutor Sebaya

2. Untuk mengetahui Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ukur tanah pada materi pokok Peta situasi menggunakan theodolite di kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam dengan menerapkan model pembelajaran Tutor Sebaya


(24)

11

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat terhadap berbagai pihak antara lain:

1. Sebagai bahan masukan bagi para tenaga pengajar SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan untuk meningkatkan hasil belajar ukur tanah pada siswa kelas X.

2. Sebagai bahan masukan bagi siswa Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan dalam upaya memperoleh hasil belajar yang optimal dalam mata pelajaran ukur tanah.

3. Sebagai bahan masukan bagi lembaga dalam upaya meningkatkan lulusan di SMK pada umumnya dalam Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan khususnya.

4. Sebagai bahan masukan kepada calon guru (mahasiswa) untuk dapat nantinya lebih mengupayakan kualitas belajar siswa pada mata pelajaran ukur tanah.


(25)

69 BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas (PTK) dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Penerapan model pembelajaran Tutor Sebaya meningkatkan Aktivitas siswa pada mata pelajaran Pelajaran Ukur tanah Kelas X SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan. Hal ini dapat diketahui dengan nilai hasil penelitian Aktivitas siswa yang mengalami peningkatan, yaitu pada siklus I dengan nilai rata-rata komulatif kelas 74 dengan persentase kelulusan 71%, yaitu dengan jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat aktif adalah 2 orang (6%), kriteria nilai aktif 14 orang (40%), kriteria cukup aktif 9 orang (26%), dan kriteria nilai kurang aktif 10 orang (29%), meningkat pada siklus II Aktivitas siswa menjadi 82 dengan persentase kelulusan 97%, dengan jumlah siswa yang memiliki kriteria nilai sangat aktif adalah 9 siswa (26%), kriteria nilai aktif 22 siswa (63%), kriteria cukup aktif 3 siswa (9%), dan kriteria nilai tidak aktif 1 siswa (3%)

2. Penerapan model pembelajaran Tutor Sebaya meningkatkan Hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pelajaran Ukur tanah Kelas X SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan, hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa pada siklus I nilai rata-rata komulatif kelas 74 dengan persentase kelulusan 74% dengan memperoleh nilai ≥ 75, kemudian meningkat pada siklus II dengan nilai rata-rata komulatif kelas 85 dengan persentase kelulusan 94% dengan memperoleh nilai ≥ 75.


(26)

70

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, terdapat hubungan positif antara model pembelajaran Tutor Sebaya dapat meningkatkan Aktivitas siswa pada mata pelajaran Pelajaran Ukur tanah Kelas X SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan. Hasil kesimpulan menyatakan bahwa penerapan model pembelajaran Tutor Sebaya memperoleh hasil praktek ukur tanah yang lebih bagus jika dibandingkan dengan hasil belajar ukur tanah sebelumnya. Dengan diterimanya hipotesis ini maka model pembelajaran Tutor Sebaya dapat dijadikan sebagai salah satu model pembelajaran yang digunakan guru khususnya mata pelajaran ukur tanah dalam melaksanakan proses pembelajaran.

Penggunaan model pembelajaran Tutor Sebaya sangat tepat dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran Tutor Sebaya mengajak dan membawa siswa akan lebih aktif, bersemangat dalam menggali kemampuan individu, menumbuhkan rasa kepercayaan diri dengan kemampuan yang dimiliki, bertanya, berdiskusi, menganalisis dan mampu menyelesaikan tugas tepat waktu dalam mengikuti proses pembelajaran karena Model pembelajaran Tutor Sebaya ini berpusat pada siswa (student centered).

Dalam proses belajar mengajar menggunakan model pembelajaran Tutor Sebaya siswa dilatih untuk mampu menggantikan bentuk persaingan dengan saling kerja sama, melibatkan siswa untuk lebih aktif dalam proses belajar mereka dapat berdiskusi, menyampaikan gagasan dan konsep. Mereka memiliki rasa peduli, tanggung jawab terhadap teman lain dalam proses belajarnya. Indikator Aktivitas yang dicapai adalah seluruh kegiatan yang berkaitan dengan Memperhatikan


(27)

71

Pelajaran, mengajukan pertanyaan, member jawaban, Antusias dalam melakukan percobaan, dan keaktifan dalam diskusi kelompok.

Penerapan model pembelajaran Tutor Sebaya menjadi salah satu bukti bahwa pembelajaran juga menuntut keaktifan siswa dan guru untuk mengembangkan potensi yang ada dalam diri siswa sehingga hasil belajar yang didapat akan lebih optimal dan siswa akan lebih bersemangat dalam belajar.

C. Saran

Setelah melihat hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka peneliti memberikan saran sebagai berikut :

1. Bagi kepala sekolah agar memantau guru yang mengajar dengan berbagai cara seperti melihat model pembelajaran yang digunakan guru untuk menyampaikan pembelajaran, mewawancarai beberapa siswa mengenai pembelajaran dikelas dan sesekali melihat secara langsung pembelajaran yang dilaksankan..

2. Bagi Guru agar menggunakan model pembelajran Tutor Sebaya sebagai suatu alternatif dalam mata pelajaran Ukur tanah untuk meningkatkan Aktivitas dan hasil belajar siswa. Guru diharapkan mampu menjadi fasilitator yang terus-menerus membimbing siswa dalam membangun sendiri pengetahuan dalam menyelesaikan permasalahan materi pembelajaran.

3. Untuk peneliti lanjutan dapat menambahkan pengaruh jenis kelamin siswa dalam hasil penilaian yang diperoleh siswa.


(28)

72

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. (2003). Pendidikan bagi anak berkesulitan belajar . Jakarta: Rineka Cipta.

Afifah. (2012). “Keefektifan penggunaan Model Pembelajaran Model

Pembelajaran Tutor Sebaya dalam Meningkatkan Minat Belajar Dalam Pembelajaran PKM Kelas XI Mesin Si SMK Piri Sleman”. Skripsi

Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Rev.ed). Jakarta: Bumi Aksara.

Budiono, Mart (1999). Ilmu Ukur Tanah. Bandung: Direktorat pembinaan sekolah menengah kejuruan, direktorat jenderal pendidikan dasar dan menegah, Departemen pendidikan dan kebudayaan.

Dimiyati dan Mudjono. (2006). Belajar dan Pembelajaran.Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, S.B. (2005). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

. (2013). Strategi Belajar Mengajar (Rev.ed). Jakarta: Rineka Cipta Hamalik, Oemar. (2009). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Ningrum. (2011). Penerapan Model Pembelajaran Tutor Sebaya Pada Mata

Pelajaran Sosiologi. Komunitas 3 (1) (2011) : 103-120

Nuridho, Siti. (2013). “Optimalisasi Penerapan Model Pembelajaran Tutor Sebaya Untuk Meningkatkan hasil belajar dalam membaca puisi pada siswa kelas V SDN 166492 Kota Tebing tinggi Tahun Ajaran 2012/2013” Skripsi

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. Medan

Pakpahan, Maruli (1999). Ilmu Ukur Tanah . Bandung: Direktorat pembinaan sekolah menengah kejuruan, direktorat jenderal pendidikan dasar dan menegah, Departemen pendidikan dan kebudayaan.


(29)

73

Sanjaya, Wina. (2014). Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sardiman, A.M. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Silalahi, rico. (2015). “Pengaruh metode pembelajaran tutor sebaya menggunakan

media powerpoint terhadap aktivitas dan hasil belajar dasar-dasar ilmu

pengetahuan Hasil Pertanian siswa kelas VII SMP Negeri 2 Galang”.

Skripso Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. Medan.

Sirait, Benny. (2011). “penerapan model pembelajaran Tutor Sebaya untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar membaca dan mengidentifikasi komponen Elektronika siswa kelas X Teknik Audio Vidio SMK Swasta Bandung Kab. Deli Serdang Tahun Ajaran 2010/2011”. Skripsi Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. Medan

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Sudjana, Nana. (2004). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya


(1)

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat terhadap berbagai pihak antara lain:

1. Sebagai bahan masukan bagi para tenaga pengajar SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan untuk meningkatkan hasil belajar ukur tanah pada siswa kelas X.

2. Sebagai bahan masukan bagi siswa Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan dalam upaya memperoleh hasil belajar yang optimal dalam mata pelajaran ukur tanah.

3. Sebagai bahan masukan bagi lembaga dalam upaya meningkatkan lulusan di SMK pada umumnya dalam Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan khususnya.

4. Sebagai bahan masukan kepada calon guru (mahasiswa) untuk dapat nantinya lebih mengupayakan kualitas belajar siswa pada mata pelajaran ukur tanah.


(2)

69 BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas (PTK) dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Penerapan model pembelajaran Tutor Sebaya meningkatkan Aktivitas siswa pada mata pelajaran Pelajaran Ukur tanah Kelas X SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan. Hal ini dapat diketahui dengan nilai hasil penelitian Aktivitas siswa yang mengalami peningkatan, yaitu pada siklus I dengan nilai rata-rata komulatif kelas 74 dengan persentase kelulusan 71%, yaitu dengan jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat aktif adalah 2 orang (6%), kriteria nilai aktif 14 orang (40%), kriteria cukup aktif 9 orang (26%), dan kriteria nilai kurang aktif 10 orang (29%), meningkat pada siklus II Aktivitas siswa menjadi 82 dengan persentase kelulusan 97%, dengan jumlah siswa yang memiliki kriteria nilai sangat aktif adalah 9 siswa (26%), kriteria nilai aktif 22 siswa (63%), kriteria cukup aktif 3 siswa (9%), dan kriteria nilai tidak aktif 1 siswa (3%)

2. Penerapan model pembelajaran Tutor Sebaya meningkatkan Hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pelajaran Ukur tanah Kelas X SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan, hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa pada siklus I nilai rata-rata komulatif kelas 74 dengan persentase kelulusan 74% dengan memperoleh nilai ≥ 75, kemudian meningkat pada siklus II dengan nilai rata-rata komulatif kelas 85 dengan persentase kelulusan 94% dengan memperoleh nilai ≥ 75.


(3)

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, terdapat hubungan positif antara model pembelajaran Tutor Sebaya dapat meningkatkan Aktivitas siswa pada mata pelajaran Pelajaran Ukur tanah Kelas X SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan. Hasil kesimpulan menyatakan bahwa penerapan model pembelajaran Tutor Sebaya memperoleh hasil praktek ukur tanah yang lebih bagus jika dibandingkan dengan hasil belajar ukur tanah sebelumnya. Dengan diterimanya hipotesis ini maka model pembelajaran Tutor Sebaya dapat dijadikan sebagai salah satu model pembelajaran yang digunakan guru khususnya mata pelajaran ukur tanah dalam melaksanakan proses pembelajaran.

Penggunaan model pembelajaran Tutor Sebaya sangat tepat dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran Tutor Sebaya mengajak dan membawa siswa akan lebih aktif, bersemangat dalam menggali kemampuan individu, menumbuhkan rasa kepercayaan diri dengan kemampuan yang dimiliki, bertanya, berdiskusi, menganalisis dan mampu menyelesaikan tugas tepat waktu dalam mengikuti proses pembelajaran karena Model pembelajaran Tutor Sebaya ini berpusat pada siswa (student centered).

Dalam proses belajar mengajar menggunakan model pembelajaran Tutor Sebaya siswa dilatih untuk mampu menggantikan bentuk persaingan dengan saling kerja sama, melibatkan siswa untuk lebih aktif dalam proses belajar mereka dapat berdiskusi, menyampaikan gagasan dan konsep. Mereka memiliki rasa peduli, tanggung jawab terhadap teman lain dalam proses belajarnya. Indikator Aktivitas yang dicapai adalah seluruh kegiatan yang berkaitan dengan Memperhatikan


(4)

71

Pelajaran, mengajukan pertanyaan, member jawaban, Antusias dalam melakukan percobaan, dan keaktifan dalam diskusi kelompok.

Penerapan model pembelajaran Tutor Sebaya menjadi salah satu bukti bahwa pembelajaran juga menuntut keaktifan siswa dan guru untuk mengembangkan potensi yang ada dalam diri siswa sehingga hasil belajar yang didapat akan lebih optimal dan siswa akan lebih bersemangat dalam belajar.

C. Saran

Setelah melihat hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka peneliti memberikan saran sebagai berikut :

1. Bagi kepala sekolah agar memantau guru yang mengajar dengan berbagai cara seperti melihat model pembelajaran yang digunakan guru untuk menyampaikan pembelajaran, mewawancarai beberapa siswa mengenai pembelajaran dikelas dan sesekali melihat secara langsung pembelajaran yang dilaksankan..

2. Bagi Guru agar menggunakan model pembelajran Tutor Sebaya sebagai suatu alternatif dalam mata pelajaran Ukur tanah untuk meningkatkan Aktivitas dan hasil belajar siswa. Guru diharapkan mampu menjadi fasilitator yang terus-menerus membimbing siswa dalam membangun sendiri pengetahuan dalam menyelesaikan permasalahan materi pembelajaran.

3. Untuk peneliti lanjutan dapat menambahkan pengaruh jenis kelamin siswa dalam hasil penilaian yang diperoleh siswa.


(5)

72

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. (2003). Pendidikan bagi anak berkesulitan belajar . Jakarta: Rineka Cipta.

Afifah. (2012). “Keefektifan penggunaan Model Pembelajaran Model

Pembelajaran Tutor Sebaya dalam Meningkatkan Minat Belajar Dalam Pembelajaran PKM Kelas XI Mesin Si SMK Piri Sleman”. Skripsi Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Rev.ed). Jakarta: Bumi Aksara.

Budiono, Mart (1999). Ilmu Ukur Tanah. Bandung: Direktorat pembinaan sekolah menengah kejuruan, direktorat jenderal pendidikan dasar dan menegah, Departemen pendidikan dan kebudayaan.

Dimiyati dan Mudjono. (2006). Belajar dan Pembelajaran.Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, S.B. (2005). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

. (2013). Strategi Belajar Mengajar (Rev.ed). Jakarta: Rineka Cipta Hamalik, Oemar. (2009). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Ningrum. (2011). Penerapan Model Pembelajaran Tutor Sebaya Pada Mata

Pelajaran Sosiologi. Komunitas 3 (1) (2011) : 103-120

Nuridho, Siti. (2013). “Optimalisasi Penerapan Model Pembelajaran Tutor Sebaya Untuk Meningkatkan hasil belajar dalam membaca puisi pada siswa kelas V SDN 166492 Kota Tebing tinggi Tahun Ajaran 2012/2013” Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. Medan

Pakpahan, Maruli (1999). Ilmu Ukur Tanah . Bandung: Direktorat pembinaan sekolah menengah kejuruan, direktorat jenderal pendidikan dasar dan menegah, Departemen pendidikan dan kebudayaan.


(6)

73

Sanjaya, Wina. (2014). Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sardiman, A.M. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Silalahi, rico. (2015). “Pengaruh metode pembelajaran tutor sebaya menggunakan media powerpoint terhadap aktivitas dan hasil belajar dasar-dasar ilmu pengetahuan Hasil Pertanian siswa kelas VII SMP Negeri 2 Galang”. Skripso Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. Medan.

Sirait, Benny. (2011). “penerapan model pembelajaran Tutor Sebaya untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar membaca dan mengidentifikasi komponen Elektronika siswa kelas X Teknik Audio Vidio SMK Swasta Bandung Kab. Deli Serdang Tahun Ajaran 2010/2011”. Skripsi Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. Medan

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Sudjana, Nana. (2004). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya


Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN BAHAN AJAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BANGUNAN PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

0 2 26

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN KONSTRUKSI BANGUNAN PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

0 3 28

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXPLICIT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM TAHUN AJARAN 2016/20

0 1 32

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BANGUNAN PADA SISWA KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

0 2 23

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU UKUR TANAH SISWA KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

2 7 32

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN UKUR TANAH KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 MEDAN.

0 2 32

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

0 2 30

HUBUNGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GAMBAR KONSTRUKSI BANGUNAN DENGAN MINAT BERWIRAUSAHASISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

0 3 29

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PROBING PROMPTING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEKANIKA TEKNIK SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

0 2 30

PENERAPAN PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU BANGUNAN PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMK NEGERI 1 STABAT.

0 3 30