PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI DAN DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA TOPIK BIOTEKNOLOGI DI MAN 1 PADANGSIDIMPUAN.

(1)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI DAN

DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR

KRITIS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA

PADA TOPIK BIOTEKNOLOGI DI MAN I

PADANGSIDIMPUAN

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:

ANNI ERLINA BATUBARA NIM : 8126174003

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2014


(2)

(3)

(4)

(5)

ii

ABSTRAK

Anni Erlina Batubara, NIM. 8126174003. Pengaruh Strategi Pembelajaran Inkuiri dan Discovery terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Biologi Siswa pada Topik Bioteknologi di MAN I Padangsidimpuan. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan (UNIMED). Medan. 2014.

Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh: (1) strategi pembelajaran inkuiri terhadap kemampuan berpikir kritis siswa; (2) strategi pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar siswa; (3) strategi pembelajaran discovery terhadap kemampuan berpikir kritis siswa; (4) strategi pembelajaran discovery terhadap hasil belajar siswa; dan (5) hubungan kemampuan berpikir kritis dengan hasil belajar siswa. Penelitian ini dilakukan di MAN I Padangsidimpuan, pada kelas XII semester genap tahun pelajaran 2013/2014 pada materi Bioteknologi. Populasi penelitian ini seluruhnya berjumlah 120 orang yang terdiri dari 4 kelas paralel. Sampel yang diambil berjumlah 90 siswa yang terdiri dari 3 kelas eksprimen. Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan metode cluster random sampling. Instrumen penelitian berupa tes hasil belajar, dan kemampuan berpikir kritis siswa. Metode penelitian ini bersifat kuasi eksperimen dengan teknik analisis Anakova (Analisis Kovarians) pada taraf signifikan α = 0,05. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa: (1) terdapat pengaruh strategi pembelajaran inkuiri terhadap kemampuan berpikir kritis siswa (F-hitung = 4,621; Sig. = 0,036); (2) terdapat pengaruh strategi pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar siswa (F-hitung = 2,860; Sig. = 0,018); (3) terdapat pengaruh strategi pembelajaran discovery terhadap kemampuan berpikir kritis siswa (F-hitung = 48,709; Sig. = 0,000); (4) terdapat pengaruh strategi pembelajaran discovery siswa (F-hitung = 4,034; Sig. = 0,049); dan (5) terdapat hubungan kemampuan berpikir kritis dengan hasil belajar siswa menggunakan strategi pembelajaran inkuiri, discovery dan konvensional (F-hitung = 50,956; Sig. = 0,000). Hasil penelitan ini mengimplikasikan bahwa dengan strategi pembelajaran inkuiri, maupun discovery hasil belajar siswa dalam mempelajari materi Bioteknologi dapat meningkat, begitu juga siswa dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritisnya.

Kata Kunci: Discovery, Hasil Belajar, Inkuiri, Kemampuan Berpikir Kritis, Strategi Pembelajaran


(6)

iii

ABSTRACT

Anni Erlina Batubara, NIM. 8126174003. The Effect of Inquiry and Discovery Learning Strategy on Critical Thinking and Student Learning Outcomes in Biology Topics in Biotechnology MAN I Padangsidimpuan. Thesis. Postgraduate Program, State University of Medan (UNIMED). 2014.

This research aims to determine the effect of: (1) inquiry learning strategies on students' critical thinking skills; (2) inquiry learning strategies on student learning outcomes; (3) discovery learning strategies to students' critical thinking skills; (4) discovery learning strategies on learning outcomes of students; and (5) the relationship of critical thinking skills with students' learning outcomes. This research was conducted at MAN I Padangsidimpuan, in class XII semester of the school year 2013/2014 on materials Biotechnology. The study population of this entire , amounting to 120 people consisting of 4 parallel classes. Samples were taken totaling 90 students consisting of 3 class experiment. Sampling study was conducted using cluster random sampling. The research instrument is achievement test, and the critical thinking skills of students. This research method is a quasi experiment with techniques Anacova analysis (Analysis of Covariance) at significance level α = 0.05. The results of this study showed that: (1) there are significant inquiry learning strategies on students' critical thinking skills (Fcount =

4.621 ; Sig. = 0.036), (2) there are significant inquiry learning strategies on learning outcomes of students (Fcount = 2,860 ; Sig. = 0.018), (3) there are

significant discovery learning strategies on students' critical thinking skills (Fcount

= 48.709 ; Sig. = 0.000), (4) there are significant discovery learning strategies students (Fcount = 4.034 ; Sig. = 0.049), and (5) there is a relationship with the

critical thinking skills strategies student learning outcomes using inquiry learning, discovery and conventional (Fcount = 50.956 ; Sig. = 0.000). The result of this

research implies that the strategy of inquiry learning, discovery and learning outcomes of students in learning the material in Biotechnology be increased, so did the students can improve their critical thinking skills.

Keywords : Discovery, Learning Outcomes, Inquiry, Critical Thinking Skills, Learning Strategies.


(7)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis ucapkan kepada Allah SWT karena berkat Rahmat dan Hidayah-Nya Penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul “Pengaruh Strategi Pembelajaran Inkuiri dan Discovery Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Biologi Siswa pada Topik Bioteknologi di MAN I Padangsidimpuan” disusun untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar Magister Pendidikan Biologi Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa penulisan Tesis ini tidak akan dapat terselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Tesis ini. Penulis mengucapkan terima kasih pada:

1. Rektor Universitas Negerri Medan, Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M,Si.

2. Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd.

3. Dosen Pembimbing I, Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd., dan Dosen Pembimbing II, Bapak Dr. Rachmat Mulyana, M.Si. yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan, motivasi serta dukungan pada penulis sejak awal sampai dengan selesai penulisan tesis ini.

4. Bapak Dr. Machmud, M.Sc., Bapak Dr. R. Mursid, M.Pd dan Ibu Dr. Fauziah Harahap, M.Si selaku narasumber yang telah banyak memberikan saran dan masukan dalam penyempurnaan tesis ini.


(8)

v

5. Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si dan Bapak Dr. Syahmi Edi, M.Si selaku validator soal kognitif serta Bapak Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd dan Ibu Dr. Retno Dewi Suyanti, M.Si sebagai validator angket Kemampuan Berpikir Kritis, yang telah memberikan ilmu kepada penulis.

6. Ayahanda Aslim Batubara dan Ibunda Hj. Samsinar Siregar, atas segala do’a dan kasih sayang yang tiada tara, semoga selalu dalam lindungan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan studi.

7. Secara khusus dan teristimewa kepada suami tercinta Ridwan Antoni yang dengan sabar dan setia memberikan semangat pada penulis dalam menempuh studi hingga selesai.

8. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada anak-anak tercinta Desy Andarini, Liza Annisa, Rahmat Azhari dan Amrul Ahyar.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan tesis ini namun penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi sempurnanya tesis ini. Kiranya isi tesis ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan dan penelitian selanjutnya. Amin.

Medan, 02 April 2014 Penulis

Anni Erlina Batubara NIM. 8126174003


(9)

iv DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 7

1.3. Batasan Masalah ... 8

1.4. Rumusan Masalah ... 8

1.5. Tujuan Penelitian ... 9

1.6. Manfaat Penelitian ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 11

2.1. Tinjauan Pustaka ... 11

2.1.1. Hakekat Belajar dan Hasil Belajar Biologi ... 11

2.1.2. Hakekat Strategi Pembelajaran ... 14

2.1.2.1. Strategi Pembelajaran Inkuiri ... 16

2.1.2.2. Strategi Pembelajaran Discovery ... 22

2.1.3. Kemampuan Berpikir Kritis ... 28

2.1.4. Materi Bioteknologi ... 33

2.1.5. Penelitian yang Relevan ... 37

2.2. Kerangka Berpikir ... 39

2.3. Hipotesis Penelitian ... 45

BAB III METODE PENELITIAN ... 47

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ... 47

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian ... 47

3.3. Jenis dan Desain Penelitian ... 47

3.4. Variabel Penelitian ... 48

3.5. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 49

3.6. Teknik Pengumpulan Data ... 52

3.7. Uji Coba Instrumen ... 54


(10)

v

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 60

4.1. Hasil Penelitian ... 60

4.1.1. Deskripsi Pretes Siswa ... 60

4.1.2. Deskripsi Hasil Belajar Siswa ... 61

4.1.3. Deskripsi Kemampuan Berpikir Kritis ... 62

4.1.4. Normalitas Data ... 63

4.1.5. Homogenitas Data... 64

4.2. PengujianHipotesis ... 64

4.2.1. Pengaruh Strategi Pembelajaran Inkuiri terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Mempelajari Materi Bioteknologi pada Kelas XII di MAN I Padangsidimpuan ... 64

4.2.2. Pengaruh Strategi Pembelajaran Inkuiri terhadap Hasil Belajar Siswa dalam Mempelajari Materi Bioteknologi pada Kelas XII di MAN I Padangsidimpuan ... 65

4.2.3. Pengaruh Strategi Pembelajaran Discovery terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dalam Mempelajari Materi Bioteknologi pada Kelas XII di MAN I Padangsidimpuan ... 65

4.2.4. Pengaruh Strategi Pembelajaran Discovery terhadap Hasil Belajar Siswa dalam Mempelajari Materi Bioteknologi pada Kelas XII di MAN I Padangsidimpuan ... 65

4.2.5. Hubungan Kemampuan Berpikir Kritis dengan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Strategi Pembelajaran Inkuiri, Discovery dan Konvensional pada Materi Bioteknologi di MAN I Padangsidimpuan ... 66

4.2.6. Uji Lanjut (Post Hoc) ... 66

4.3. Pembahasan ... 68

4.4. Keterbatasan Penelitian ... 82

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ... 83

5.1.Simpulan ... 83

5.2. Implikasi ... 84

5.3. Saran ... 87


(11)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1. Rata-rata Nilai Ujian Biologi Siswa Tahun

Pelajaran 2010 sampai dengan 2013 ... 2

Tabel 2.1. Sintaks Pembelajarann Inkuiri ... 20

Tabel 2.2. Unsur-unsur Kemampuan Berpikir Kritis ... 29

Tabel 3.1. Desain Eksperimen ... 48

Tabel 3.2. Kisi-kisi Tes Kemampuan Berpikir Kritis ... 53

Tabel 3.3. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar pada Pokok Bahasan Bioteknologi 54 Tabel 4.1. Deskripsi Pretes Siswa ... 60

Tabel 4.2. Deskripsi Hasil Belajar Siswa ... 61

Tabel 4.3. Deskripsi Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ... 62

Tabel 4.4. Normalitas Data ... 63


(12)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Bagan Sintaks Strategi Pembelajarann Discovery

Terpimpin pada Mata Pelajaran Biologi ... 27 Gambar 3.1. Prosedur Perlakuan Penelitian ... 51 Gambar 4.1. Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang

Diajarkan dengan Pembelajaran Inkuiri,

Discovery, dan Konvensional ... 67 Gambar 4.2. Perbedaan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa yang

Diajarkan dengan Pembelajaran Inkuiri,


(13)

iv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus ... 92

Lampiran 2. RPP Strategi Pembelajaran Inkuiri ... 98

Lampiran 3. RPP Strategi Pembelajaran Discovery ...122

Lampiran 4. RPP Pembelajaran Konvensional ...137

Lampiran 5. Tes Hasil Belajar Siswa ...141

Lampiran 6. Kemampuan Berpikir Kritis ...149

Lampiran 7. Validitas dan Reliabilitas ...155

Lampiran 8. Analisis Varians Butir Soal ...156

Lampiran 9. Daya Beda Soal...157

Lampiran 10. Tingkat Kesukaran Soal ...158

Lampiran 11. Data Hasil Penelitian ...159

Lampiran 12. Deskripsi Data Penelitian ...162

Lampiran 13. Uji Normalitas Data ...163

Lampiran 14. Uji Homogenitas Data ...165

Lampiran 15. Uji Hipotesis Penelitian ...167


(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini, masih jauh dari yang diharapkan. Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, antara lain melalui berbagai pelatihan dan peningkatan kualifikasi guru, penyempurnaan kurikulum, pengadaan buku, alat pelajaran, dan perbaikan sarana prasarana pendidikan lainnya, serta peningkatan mutu manajemen sekolah. Namun, berbagai indikator mutu pendidikan tersebut belum mampu menunjukkan peningkatan yang memadai Nurhadi(dalam Angraini, 2013).

Pada dasarnya pendidikan menuntut keaktifan dari peserta didik, khususnya pembelajaran sains yang berhubungan dengan pengalaman dan kehidupan sehari-hari yang pernah dialami peserta didik. Akan tetapi pada kenyataannya pembelajaran sains, khususnya mata pelajaran Biologi, masih didominasi oleh penggunaan metode ceramah. Peserta didik hanya mendengarkan penjelasan guru dan mencatat hal-hal yang dianggap penting. Proses pembelajaran siswa dilaksanakan secara pasif (Nuryani, 2005).

Keberhasilan suatu proses pembelajaran sangat dipengaruhi oleh ketepatan strategi pembelajaran yang digunakan. Strategi pembelajaran merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan oleh guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Dalam strategi pembelajaran diatur suatu perangkat materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk keberhasilan belajar siswa. Oleh karena itu, maka pemilihan strategi pembelajaran yang tepat harus dilakukan oleh guru untuk


(15)

mencapai tujuan pembelajaran tersebut. Apa yang harus dicapai dalam pembelajaran akan menentukan bagaimana cara mencapainya (Sanjaya, 2006).

Mengajar bukanlah sekedar kegiatan memindahkan pengetahuan yang dimiliki guru ke pikiran siswa, tetapi merupakan kegiatan pemberdayaan siswa untuk membangun sendiri pengetahuannya. Menurut Herawan (dalam Ilmi,2012) dalam proses pembelajaran biologi, siswa tidak hanya mendengar, mencatat, dan menghafal informasi yang disampaikan guru, melainkan adanya kesempatan untuk memanipulasi dan memproses informasi. Mengajar adalah mengajak siswa berpikir, sehingga melalui kemampuan berpikir akan terbentuk siswa yang cerdas dan mampu memecahkan setiap persoalan yang dihadapinya.

Berdasarkan Daftar Kumpulan Nilai (DKN) dan wawancara dengan guru bidang studi biologi khususnya kelas XII di MAN I Kota Padangsidimpuan, proses belajar mengajar yang dilaksanakan siswa sangat berpokus pada guru, siswa kurang terdorong untuk belajar giat karena kurangnya kesempatan dalam penyelesaian setiap permasalahan pada materi yang diberikan. Akhirnya perolehan nilai yang diperoleh siswa kurang sesuai dengan data nilai pendidikan MAN I Padangsidimpuan masih belum optimal, dengan demikian penggunaan proses pembelajaran yang biasa dilakukan memberikan hasil yang kurang memuaskan. Hal tersebut terlihat dari rata-rata nilai ujian biologi dalam kurun waktu 3 tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1. Rata-rata Nilai Ujian Biologi Siswa Tahun Pelajaran 2010 sampai dengan 2013

No Tahun Pelajaran KKM Nilai Rata-rata

1 2010 - 2011 68 65

2 2011 - 2012 69 67

3 2012 - 2013 70 68


(16)

Untuk memenuhi Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) yang telah ditetapkan pada sekolah ini, yaitu: 70. Diketahui rendahnya rata-rata hasil belajar tersebut disebabkan karena kesulitan siswa dalam memahami konsep biologi dalam materi Bioteknologi. Selain itu siswa juga tidak pernah mendapatkan pengalaman secara langsung masih bersifat abstrak, dalam mempelajari Bioteknologi sehingga materi pelajaran biologi dianggap sukar untuk dipahami. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuanpendidikan dan dikembangkan sesuai dengan potensi sekolah/daerah, karakteristik sekolah/ daerah, sosial budaya masyarakat setempat dan karakteristik peserta didik (Mulyasa 2004). Dalam kurikulum ini, memungkinkan terjadinya interaksi dalam pembelajaran, sehingga pola pembelajarannya mengarah pada aktivitas siswa atau Student centered learning. Pembelajaran ini juga menekankan pada kebutuhan siswa dan mengandung berbagai proses pembelajaran yang menjadikan siswa aktif.

Berdasarkan hasil observasi di MAN I Padangsidimpuan hal ini dikarenakan kurang kreatifnya guru dalam penyampaian materi dan penggunaan strategi yang kurang tepat sehingga mengakibatkan siswa kurang antusius dalam belajar. Guru perlu membantu siswa untuk berpikir, hal ini dilakukan dengan membiarkan siswa berjuang dengan persoalan yang ada dan membantu hanya sejauh mereka bertanya dan meminta penjelasan. Guru dapat memberikan bimbingan atau arahan kepada siswa untuk menemukan sendiri pemecahan suatu masalah dan pemikiran akan sikap menghadapi persoalan-persoalan yang baru.


(17)

Inkuiri menurut Gulo (2004) berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Dengan demikian dinyatakan salah satu tujuan mengajar dan mendidik adalah menumbuhkan kemampuan berfikir kritis melalui pelaksanaan tugas-tugas pembelajaran. Setiap proses belajar mengajar menuntut upaya pencapaian suatu tujuan tertentu.

Kemampuan berfikir yang salah satunya adalah mampu berfikir kritis telah lama menjadi tujuan pokok dalam pendidikan. Keterampilan berpikir kritis merupakan suatu karakteristik yang perlu dikembangkan di sekolah pada setiap jenjangnya, meskipun jarang diajarkan oleh guru di kelas baik secara eksplisit maupun implisit. Berpikir kritis merupakan suatu kompetensi yang harus dilatihkan pada peserta didik, karena kemampuan ini sangat diperlukan dalam kehidupan sekarang (Schafersman dalam Aryana, 2004). Guru perlu membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis melalui strategi pembelajaran yang mendukung siswa untuk belajar secara aktif.

Untuk mengoptimalkan proses pembelajaran dengan penyajian materi yang menarik yang lebih dominan melibatkan siswa. Siswa dituntut memperoleh pengalaman secara langsung dengan cara mencari dan menemukan sendiri ilmu pengetahuan dari lingkungan sekitar. Berdasarkan asumsi ini, maka pembelajaran yang diduga dapat mengatasi permasalahan ini adalah selain menggunakan inkuiri, mesti dipadukan dengan pembelajaran discovery.


(18)

Salah satu strategi pembelajaran yang memberikan kesempatan bagi siswa untuk menemukan sendiri pengetahuannya serta berperan aktif dalam pembelajaran sehingga mampu memahami konsep dengan baik dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis adalah strategi pembelajaran inkuiri. Strategi pembelajaran inkuiri adalah suatu rangkaian kegiatan yang melibatkan kegiatan belajar secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.

Strategi pembelajaran inkuiri memiliki keunggulan dibandingkan dengan strategi pembelajaran langsung. Menurut Kunandar (2007), keunggulan penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah memacu keinginan siswa untuk mengetahui, memotivasi mereka untuk melanjutkan pekerjaan sehingga mereka menemukan jawaban dan siswa belajar menemukan masalah secara mandiri dengan memiliki keterampilan berpikir kritis. Manfaat yang diperoleh bagi siswa dalam pembelajaran inkuiri adalah siswa akan memahami konsep-konsep dasar dan ide-ide lebih baik, membantu dalam menggunakan daya ingat dan transfer pada situasi-situasi proses belajar yang baru dan mampu mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa.

Strategi pembelajaran discovery (penemuan) dapat diartikan sebagai suatu prosedur mengajar yang mementingkan pengajaran perseorangan, manipulasi obyek dan lain-lain, sebelum sampai kepada generalisasi (Suryosubroto, dalam Ilmi, 2012) Pada pembelajaran discovery siswa lebih banyak terlibat secara langsung selama proses pembelajaran, siswa dibimbing oleh guru untuk menemukan sendiri maksud dari materi-materi dalam pembelajaran. Melalui


(19)

pembelajaran ini, siswa akan terbiasa melakukan eksperimen, diskusi kelompok dengan bimbingan guru.

Pembelajaran konvensional banyak digunakan guru untuk menyajikan suatu materi pelajaran yang membuat siswa cenderung malas untuk berpikir dan hanya mendengar tanpa ingin memahami apa yang telah disampaikan oleh guru, ini membuat para siswa mengantuk dan cepat bosan. Oleh karena itu, guru dituntut untuk dapat menyajikan materi pelajaran semenarik mungkin, sehingga siswa terpancing minat dan kreativitasnya untuk aktif dalam pelajaran biologi (Roestiyah, 2012).

Memahami materi pokok Bioteknologi termasuk ke dalam struktur kurikulum pendidikan biologi SMA kelas XII termasuk ilmu multi disipliner karena terkait dengan bidang ilmu yang lain seperti biokimia, genetika, mikrobiologi, fisika matematika, sehingga untuk mengajarkan Bioteknologi pemahaman mendasar dari beberapa cabang ilmu yang dibutuhkan. Pada materi ini diperlukan keaktipan siswa dalam belajar dan berusaha untuk menganalisis permasalahan yang ada dan mengatasi permasalahan tersebut. Siswa diharapkan dapat mencari dan menemukan konsep-konsep dalam Bioteknologi serta dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang sering muncul dalam kehidupan sehari-hari. Jadi dalam materi Bioteknologi dibutuhkan kemampuan berpikir kritis terhadap penerapan Bioteknologi dalam berbagai kebutuhan hidup. Berdasarkan uraian latar belakang ini kiranya sangat penting untuk mencari jalan pemecahan permasalahan dalam rangka meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa untuk meneliti penerapan strategi pembelajaran yang tepat yaitu strategi pembelajaran dengan menggunakan strategi inkuiri dan discoveri pada


(20)

materi Bioteknologi, pada siswa kelas XII A Madrasah Aliyah Negeri (MAN) I Padangsidimpuan,Tahun Pelajaran 2013/2014.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat diidentifikasi permasalahan dalam penelitian ini, yaitu:

1.Rendahnya hasil belajar biologi siswa dengan nilai rata-rata masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal, yaitu: 67,00.

2.Kebanyakan siswa dalam proses belajar tentang materi bioteknologi kurang memahami pelajaran yang telah disampaikan sehingga pembelajarann kurang bermakna.

3.Metode yang digunakan dalam menerapkan strategi pembelajaran bioteknologi masih kurang tepat dan kurang variatif.

4.Pembelajaran umumnya berpusat pada guru atau metode pembelajaran yang digunakan guru dominan konvensional.

5.Kurangnya pemanfaatan sarana laboratorium yang ada pada sekolah yang dapat membantu siswa dalam pemahaman dengan materi bioteknologi.

6.Berdasarkan hasil observasi pembelajaran biologi dengan strategi inkuiri dan discovery jarang dilakukan guru di MAN I Padangsidimpuan.

7.Proses pembelajaran tidak merangsang siswa untuk berpikir kritis sehingga cenderung menerima informasi saja dan tidak mencari dari mana datangnya informasi.


(21)

8.Siswa tidak terbiasa belajar dengan permasalahan-permasalahan dalam setiap materi pelajaran contohnya bioteknologi, sehingga kemampuan berpikir kritis anak tidak dapat dikembangkan secara maksimal.

1.3. Batasan Masalah

Untuk memberikan ruang lingkup yang jelas pada penelitian ini dibatasi pada beberapa masalah yaitu:

1.Strategi pembelajaran yang diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar adalah strategi inkuiri dan discovery terpimpin (guide discovery) pada kelompok eksprimen sedangkan kelompok kontrol menggunakan pembelajaran konvensional.

2.Kemampuan berpikir siswa diukur dengan menggunakan tes kemampuan berpikir kritis.

3.Kemampuan berpikir kritis siswa yang melibatkan rasa ingin tahu dan bertanya, sehingga mendorong siswa untuk meneliti masalah-masalah, dalam mempelajari materi Bioteknologi.

4.Hasil belajar siswa dibatasi pada ranah kognitif dalam materi bioteknologi di kelas XII MAN I Padangsidimpuan.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan batasan masalah maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1.Apakah terdapat pengaruh strategi pembelajaran inkuiri terhadap kemampuan


(22)

2.Apakah terdapat pengaruh strategi pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar siswa pada materi Bioteknologi di MAN I Padangsidimpuan?

3.Apakah terdapat pengaruh strategi pembelajaran discovery terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi Bioteknologi di MAN Padangsidimpuan?

4.Apakah terdapat pengaruh strategi pembelajaran discovery terhadap hasil belajar siswa pada materi Bioteknologi di MAN I Padangsidimpuan?

5.Bagaimana hubungan kemampuan berpikir kritis dengan hasil belajar siswa menggunakan strategi pembelajaran inkuiri,discovery dan konvensional pada materi Bioteknologi di MAN I Padangsidimpuan?

1.5. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1.Pengaruh strategi pembelajaran inkuiri terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi Bioteknologi di MAN I Padangsidimpuan.

2.Pengaruh strategi pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar siswa pada materi Bioteknologi di MAN I Padangsidimpuan.

3.Pengaruh strategi pembelajaran discovery terhadap kemampuan berpikir kritis pada materi Bioteknologi di MAN I Padangsidimpuan.

4. Pengaruh strategi pembelajaran discovery terhadap hasil belajar siswa pada materi Bioteknologi di MAN I Padangsidimpuan.


(23)

5.Hubungan kemampuan berpikir kritis dengan hasil belajar siswa menggunakan strategi pembelajaran inkuiri, discovery dan konvensional pada materi Bioteknologi di MAN I Padangsidimpuan?

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat teoritis pada penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah pengetahuan khususnya yang berkenaan dengan pembelajaran strategi inkuiri dan discovery terhadap kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa. Disamping itu dapat menjadi sumbangan pemikiran dan sebagai bahan referensi yang dapat

digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh strategi

pembelajaran inkuiri dan discovery terhadap kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar.

Sedangkan secara praktis penelitian ini diharapkan yaitu: (1) dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi guru untuk mengatasi kesulitan dalam proses pembelajaran khususnya tentang materi Bioteknologi; (2) memberikan gambaran bagi guru tentang efektivitas dan efisien aplikasi strategi pembelajaran inkuiri, discovery pada strategi pembelajaran dalam mempelajari materi Bioteknologi; (3) sebagai umpan balik bagi guru biologi dalam upaya meningkatkan hasil

belajar dan berpikir kritis melalui pembelajaran inkuiri, discovery; dan (4) peningkatan kompetensi guru biologi dalam upaya menciptakan pembelajaran


(24)

83

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh strategi pembelajaran inkuiri terhadap kemampuan berpikir kritis siswa dalam mempelajari materi Bioteknologi pada kelas XII di MAN I Padangsidimpuan.

2. Terdapat pengaruh strategi pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar siswa dalam mempelajari materi Bioteknologi pada kelas XII di MAN I Padangsidimpuan.

3. Terdapat pengaruh strategi pembelajaran discovery terhadap kemampuan berpikir kritis siswa dalam mempelajari materi Bioteknologi pada kelas XII di MAN I Padangsidimpuan.

4. Terdapat pengaruh strategi pembelajaran discovery terhadap hasil belajar siswa dalam mempelajari materi Bioteknologi pada kelas XII di MAN I Padangsidimpuan.

5. Terdapat hubungan kemampuan berpikir kritis dengan hasil belajar siswa menggunakan strategi pembelajaran inkuiri, discovery dan konvensional pada materi Bioteknologi di MAN I Padangsidimpuan.


(25)

84

5.2. Implikasi

Hasil penelitan ini mengimplikasikan bahwa dengan strategi pembelajaran inkuiri, maupun discovery hasil belajar siswa dalam mempelajari materi Bioteknologi pada kelas XII di MAN I Padangsidimpuan dapat meningkat, begitu juga siswa dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritisnya dengan upaya keras siswa memeriksa setiap keyakinan atau pengetahuan asumtif berdasarkan bukti pendukungnya dan kesimpulan-kesimpulan lanjutan yang diakibatkannya, dengan pemahaman yang baik terhadap konsep pembelajaran yang tujuannya dalam mempelajari materi biologi.

Pada strategi pembelajaran inkuiri siswa didorong untuk dapat mengembangkan disiplin intelektual dan keterampilan berpikir dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan. Dengan dorongan seperti ini siswa dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritisnya dalam mencari tahu pengetahuan yang akan dimilikinya. Dengan strategi pembelajaran inkuiri peserta didik mempersiapkan diri dengan kemampuan berpikir kritisnya pada situasi untuk melakukan eksperimen sendiri secara luas agar melihat apa yang terjadi, ingin melakukan sesuatu, mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan mencari jawaban sendiri, serta menghubungkan penemuan yang satu dengan penemuan yang lain, membandingkan apa yang dikemukakannya dengan yang ditemukan siswa dalam mendapatkan pengetahuannya pada materi bioteknologi di dalam kelas.


(26)

85

Pengajaran berdasarkan inkuiri merupakan strategi yang berpusat pada siswa dimana kelompok-kelompok siswa dihadapkan pada suatu persoalan atau mencari jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan di dalam suatu prosedur dan struktur kelompok yang digariskan secara jelas. Dengan strategi pembelajaran inkuiri peserta didik melaksanakan proses pembelajaran dengan penyelidikan untuk mendapatkan jawaban suatu permasalahan yang mereka hadapi ditengah masyarakat, pembelajaran seperti ini lebih bermakna. Oleh sebab itu dengan pembelajaran inkuiri yang dapat berjalan lancar ini akan memberikan hasil yang optimal kepada siswa dalam memperoleh hasil belajarnya yang lebih baik.

Sedangkan pada strategi pembelajaran discovery merupakan strategi yang mengadopsi proses mental siswa untuk mampu mengasimilasi sesuatu konsep atau prinsip. Dimana strategi pembelajaran discovery ini, oleh guru diterapkan dalam upaya meningkatkan efektifitas dan efesiensi proses kegiatan belajar pada siswa, yakni: mengamati, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan. Dalam metode ini siswa diajak untuk berpikir kritis dalam menemukan jawabannya sendiri dengan mengeluarkan seluruh potensi yang ada pada dirinya lebih baik. Dalam hal ini siswa dituntun langkah demi langkah sampai memahami prinsip (kaedah) dan memahami perumusan prinsip, hingga akhirnya mampu memecahkan masalah sendiri. Guru diharapkan membantu siswa memperjelas peranan-peranan yang perlu dilakukan melalui pembahasan bersama. Dengan demikian dengan strategi pembelajaran discovery siswa dapat mengasah kemampuan berpikir kritisnya dalam memecahkan masalah sendiri pada materi bioteknologi ketika proses pembelajaran berlangsung.


(27)

86

Dalam strategi discovery selain berorientasi kepada hasil belajar juga berorientasi kepada proses belajar. Karena itu kriteria keberhasilan dari proses pembelajaran dengan menggunakan discovery bukan ditentukan oleh sejauh mana siswa dapat menguasai materi pelajaran, akan tetapi sejauh mana beraktivitas mencari dan menemukan sesuatu. Makna dari sesuatu yang harus ditemukan oleh siswa melalui proses berpikir adalah sesuatu yang dapat ditemukan untuk peningkatan hasil belajar yang menjadi lebih baik.

Dengan demikian strategi pembelajaran merupakan proses transformasi ilmu yang terjadi melalui hubungan yang baik antara guru dengan siswa dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan. Tercapainya ilmu pengetahuan yang ditransformasikan oleh guru kepada siswa sangat dipengaruhi oleh strategi yang digunakan dalam proses pembelajaran. Semua aktivitas yang dilakukan siswa pada inkuiri dan discovery diarahkan utnuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga dapat diharapkan menumbuhkan sikap percaya diri (self belief). Inkuiri dan Discovery dikembangkan agar pengetahuan yang dimiliki siswa akan bermakna.dengan penerapan atau penggunaan pembelajarann inkuiri dan discovery pada siswa dapat lebih meningkatkan daya tarik dan keinteraktifan siswa dalam proses pembelajaran, begitu juga siswa lebih mudah dalam memecahkan masalah karena adanya bimbingan dari guru dan sekaligus siswa mendapat umpan balik langsung dari guru. Untuk mendapatkan hasil belajar yang diinginkan harus ada kontrol yang baik dalam proses pembelajaran.


(28)

87

5.3. Saran

Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Dengan strategi pembelajaran inkuiri dan discovery dapat meningkatkan hasil belajar siswa di dalam kelas, oleh sebab itu hendaknya kedua strategi pembelajaran dapat digunakan dalam proses belajar mengajar.

2. Dengan strategi pembelajaran inkuiri, maupun discovery juga dapat melatih kemampuan berpikir kritis siswa dalam mempelajari materi biologi, khususnya Bioteknologi. Maka guru hendaknya memperhatikan kemampuan atau potensi yang dimiliki oleh siswa yang dapat dikembangkan pada proses belajar di kelas.


(29)

88

DAFTAR PUSTAKA

Afandy dan Sugiarto. 2012. Pembelajaran Biologi Menggunakan Metakognitif Melalui Model Reciprocal Learning dan Problem Based Learning Ditinjau dari Kemandirian Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa. Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Jurnal Inkuiri, 1(2): 86-92.

Afnidar. 2012. Pengaruh Strategi Pembelajaran Inkuiri dan Kepercayaan Diri Terhadap Hasil Belajar Biologi dan Keterampilan Proses Sains Biologi Siswa Pada Topik Pencemaran Lingkungan di SMA Negeri I Muara Pidie. Tesis. Medan PPS-UNIMED

Amin, M. 1988. Mengajar Ilmu Pengetahuan Alam dengan Menggunakan Metode Discovery dan Inkuiri Jakarta: P2LPTK Dirjen Dikti Depdiknas.

Amir, T. 2009. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Anonim. 2009. Seri Profesional Pengolahan Data Statistik dengan SPSS 19.0. Jakarta: Wahana Komputer.

Anonim, 2005. Evaluasi dan Proses Hasil Belajar. Medan: Unimed. Arends, I.A. 2008. Learning to Teach. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Arikunto, S.2008. Prosedur Penelitian. Medan: Unimed.

Arikunto, S. 2006. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Aryana. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Prenada Media Group.

Campbell, N. A., B. Williamson, & R.J. Heyden. 2004. Biology: Exploring Life. Needham. Pearson-Prentice Hall.

Campbell, N. A., J.B. Reece, & L.G. Mitchell. 2003. Biologi. Edisi ke-5. Terjemahan. dari: Bioloy. 5th ed. oleh Manalu, W. Jakarta: Erlangga. Dahar, R.W. 1989. Teori-Teori Belajar, Jakarta: Erlangga.

Dimyati & Mujdiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Kerjasama Departememn Pendidikan dan Kebudayaan dengan Rineka Cipta.

Ennis, R. H. 1985. A Logical Basic for Measuring Critical Thinking Skill. Education Leadership, 43(2): 44-48.


(30)

89

Ennis, R. H. 1964. The Cornell Class-Reasoning Test, Form X. Departement of Education Policy Studies, University of Illinois at Urbana-Champaign: Illinois Critical Thinking Project.

Fisher, A.2009. Berpikir kritis: sebuah pengantar. Terjemahan oleh Benyamin Hadinata. Jakarta: Erlangga.

Freeman, S., O’Connor, E., Parks,W. J., Hurley, D., Haak, D., Dirk. C., Wenderoth, P.M. 2007. Prescribed Active Learning Increases Performance in Introductory Biologi. CBE-Life Sciences Education, 6: 132-139.

Furchan, A. H. 2007. Pengantar penelitian dalam pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Gulo, W. 2008. Strategi belajar Mengajar. Jakarta: Pt.Grasindo

Hamalik, O. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Hamalik, O. 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia. Hamruni. 2012. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani.

Haryono. 1997. Penelitian dan Pengembangan Model Belajar yang bercirikan Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis. Laporan Penelitian Hibah Bersaing III/3. Perguruan Tinggi (1996/1997). Semarang: Lemlit IKIP Semarang.

Herawan, Dedi. 2007. Peranan Supervisi Akademik. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Edisi Khusus II Tahun Ke-13.

Ilmi, A. T. dan Indrowati, M. 2012. Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Guided Discovery Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas X SMA Negeri I Teras Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Biologi, 4(2): 44-52.

Johnson. B. Elaine. 2002. Contextual Teaching & Learning. Bandung: Kaifa. Kariadinata, R dan Abdurahman, M. 2012. Dasar-dasar Statistik Pendidikan.

Bandung: Pustaka Setia.

Krisdayanto, S. 2009. Pembelajaran Biologi dengan pembelajaran berbasis masalah melalui metode proyek dan inkuiri ditinjau dari kreativitas dan sikap ilmiah siswa. Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.


(31)

90

Kunandar. 2007. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Martomidjoyo, R.2009. Berpikir Kritis dalam Pembelajaran Sains. Tersedia pada: http://russamsimartomidjojocentre.blogspot.com/2009/11/berpikir-kritis-dalam-pembelajaran.html.

Mulyasa, E., 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik, dan Implementasi, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Ngalimun. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

Nurhadi, 2004. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang.

Nuryani, 2005. Perkembangan Penelitian Pembelajaran Inkuiri Dalam Pendidikan. Tesis. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Okinoglu, O. dan Tandogan, O. R. 2006. The Effects of Problem-Based Active Learning in Science Education on Students Academic Achievement, Attitude and Concept Learning. Eurasia Journal of Mathematic, Science & Technology Education, 3(1): 71-81.

Paidi. 2009. Peningkatan Scientific Skill Siswa Melalui Implementasi Metode Guided Inquiry Pada Pembelajaran Biologi di SMAN I Sleman. Jurnal Penelitian FMIPA. Yogyakarta.: Universitas Negeri Yogyakarta.

Pratiwi, P. 2003. Pengaruh Pembelajaran IPA-Biologi Dengan Menggunakan Metode Discovery-Inkuiri Terhadap Kemampuan Analisis dan Sintesis. Vol 13 (2). Semarang: FKIP Semarang.

Rahmawati. 2011. Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Hasil Belajar Biologi, Kemampuan Berpikir Kritis, Aktivitas dan Sikap Ilmiah Mahasiswa di Universitas Almuslim Bireuen. Tesis tidak dipublikasikan. Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan. Rasyid, H. 2007. Penilaian Hasil Belajar. Bandung: Wacana Prima.

Roestiyah, NK. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Romizoski, 1981. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia Sagala, S. 2004. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabela.

Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.


(32)

91

Sanjaya, W. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sudjana. 2005. Strategi Pembelajaran. Cetakan keempat. Edisi Revisi. Bandung: Falah Production.

Sudjana. 1996. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Suparmin. 2012. Biologi Untuk SMA/MA Kelas XII. Surakarta: Mediatama. Suprihatiningrum, J. 2013. Strategi Pembelajaran: Teori dan Aplikasi,

Yogyakarta: Ar-ruzz Media.

Suyanti, D. R. 2010. Strategi Pembelajaran Kimia. Yogyakarta: Graha Ilmu. Tangkas, I. M. 2012. Pengaruh Implementasi Model Pembelajaran Inkuiri

Terbimbing Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep dan

Keterampilan Proses Sains siswa kelas X SMAN 3 Amlapura. Tesis. Program Studi Pendidikan Sains, Tesis. Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Amlapura.

Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Bumi Aksara.

Wena, M. 2010. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara.

Widiyanto, K. 2011. Pengarruh Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah yang Dibelajarkan dengan Metode Inkuiri dan Proyek Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis, Sikap Ilmiah dan Hasil Belajar Siswa pada SMP Negeri Lubukpakam. Tesis. Program Pasca Sarjana. Universitas Negeri Medan.

Winkel. S. 2007. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Yamin, M. 2013. Strategi dan Metode dalam Model Pembelajaran. Jakarta: Referensi (GP Press Group).


(1)

Dalam strategi discovery selain berorientasi kepada hasil belajar juga berorientasi kepada proses belajar. Karena itu kriteria keberhasilan dari proses pembelajaran dengan menggunakan discovery bukan ditentukan oleh sejauh mana siswa dapat menguasai materi pelajaran, akan tetapi sejauh mana beraktivitas mencari dan menemukan sesuatu. Makna dari sesuatu yang harus ditemukan oleh siswa melalui proses berpikir adalah sesuatu yang dapat ditemukan untuk peningkatan hasil belajar yang menjadi lebih baik.

Dengan demikian strategi pembelajaran merupakan proses transformasi ilmu yang terjadi melalui hubungan yang baik antara guru dengan siswa dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan. Tercapainya ilmu pengetahuan yang ditransformasikan oleh guru kepada siswa sangat dipengaruhi oleh strategi yang digunakan dalam proses pembelajaran. Semua aktivitas yang dilakukan siswa pada inkuiri dan discovery diarahkan utnuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga dapat diharapkan menumbuhkan sikap percaya diri (self belief). Inkuiri dan Discovery dikembangkan agar pengetahuan yang dimiliki siswa akan bermakna.dengan penerapan atau penggunaan pembelajarann inkuiri dan discovery pada siswa dapat lebih meningkatkan daya tarik dan keinteraktifan siswa dalam proses pembelajaran, begitu juga siswa lebih mudah dalam memecahkan masalah karena adanya bimbingan dari guru dan sekaligus siswa mendapat umpan balik langsung dari guru. Untuk mendapatkan hasil belajar yang diinginkan harus ada kontrol yang baik dalam proses pembelajaran.


(2)

5.3. Saran

Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Dengan strategi pembelajaran inkuiri dan discovery dapat meningkatkan hasil belajar siswa di dalam kelas, oleh sebab itu hendaknya kedua strategi pembelajaran dapat digunakan dalam proses belajar mengajar.

2. Dengan strategi pembelajaran inkuiri, maupun discovery juga dapat melatih kemampuan berpikir kritis siswa dalam mempelajari materi biologi, khususnya Bioteknologi. Maka guru hendaknya memperhatikan kemampuan atau potensi yang dimiliki oleh siswa yang dapat dikembangkan pada proses belajar di kelas.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Afandy dan Sugiarto. 2012. Pembelajaran Biologi Menggunakan Metakognitif Melalui Model Reciprocal Learning dan Problem Based Learning Ditinjau dari Kemandirian Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa. Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Jurnal Inkuiri, 1(2): 86-92.

Afnidar. 2012. Pengaruh Strategi Pembelajaran Inkuiri dan Kepercayaan Diri Terhadap Hasil Belajar Biologi dan Keterampilan Proses Sains Biologi Siswa Pada Topik Pencemaran Lingkungan di SMA Negeri I Muara Pidie. Tesis. Medan PPS-UNIMED

Amin, M. 1988. Mengajar Ilmu Pengetahuan Alam dengan Menggunakan Metode Discovery dan Inkuiri Jakarta: P2LPTK Dirjen Dikti Depdiknas.

Amir, T. 2009. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Anonim. 2009. Seri Profesional Pengolahan Data Statistik dengan SPSS 19.0. Jakarta: Wahana Komputer.

Anonim, 2005. Evaluasi dan Proses Hasil Belajar. Medan: Unimed. Arends, I.A. 2008. Learning to Teach. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Arikunto, S.2008. Prosedur Penelitian. Medan: Unimed.

Arikunto, S. 2006. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Aryana. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Prenada Media Group.

Campbell, N. A., B. Williamson, & R.J. Heyden. 2004. Biology: Exploring Life. Needham. Pearson-Prentice Hall.

Campbell, N. A., J.B. Reece, & L.G. Mitchell. 2003. Biologi. Edisi ke-5. Terjemahan. dari: Bioloy. 5th ed. oleh Manalu, W. Jakarta: Erlangga. Dahar, R.W. 1989. Teori-Teori Belajar, Jakarta: Erlangga.

Dimyati & Mujdiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Kerjasama Departememn Pendidikan dan Kebudayaan dengan Rineka Cipta.

Ennis, R. H. 1985. A Logical Basic for Measuring Critical Thinking Skill. Education Leadership, 43(2): 44-48.


(4)

Ennis, R. H. 1964. The Cornell Class-Reasoning Test, Form X. Departement of Education Policy Studies, University of Illinois at Urbana-Champaign: Illinois Critical Thinking Project.

Fisher, A.2009. Berpikir kritis: sebuah pengantar. Terjemahan oleh Benyamin Hadinata. Jakarta: Erlangga.

Freeman, S., O’Connor, E., Parks,W. J., Hurley, D., Haak, D., Dirk. C., Wenderoth, P.M. 2007. Prescribed Active Learning Increases Performance in Introductory Biologi. CBE-Life Sciences Education, 6: 132-139.

Furchan, A. H. 2007. Pengantar penelitian dalam pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Gulo, W. 2008. Strategi belajar Mengajar. Jakarta: Pt.Grasindo

Hamalik, O. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Hamalik, O. 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia. Hamruni. 2012. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani.

Haryono. 1997. Penelitian dan Pengembangan Model Belajar yang bercirikan Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis. Laporan Penelitian Hibah Bersaing III/3. Perguruan Tinggi (1996/1997). Semarang: Lemlit IKIP Semarang.

Herawan, Dedi. 2007. Peranan Supervisi Akademik. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Edisi Khusus II Tahun Ke-13.

Ilmi, A. T. dan Indrowati, M. 2012. Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Guided Discovery Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas X SMA Negeri I Teras Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Biologi, 4(2): 44-52.

Johnson. B. Elaine. 2002. Contextual Teaching & Learning. Bandung: Kaifa. Kariadinata, R dan Abdurahman, M. 2012. Dasar-dasar Statistik Pendidikan.

Bandung: Pustaka Setia.

Krisdayanto, S. 2009. Pembelajaran Biologi dengan pembelajaran berbasis masalah melalui metode proyek dan inkuiri ditinjau dari kreativitas dan sikap ilmiah siswa. Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.


(5)

Kunandar. 2007. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Martomidjoyo, R.2009. Berpikir Kritis dalam Pembelajaran Sains. Tersedia pada: http://russamsimartomidjojocentre.blogspot.com/2009/11/berpikir-kritis-dalam-pembelajaran.html.

Mulyasa, E., 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik, dan Implementasi, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Ngalimun. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

Nurhadi, 2004. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang.

Nuryani, 2005. Perkembangan Penelitian Pembelajaran Inkuiri Dalam Pendidikan. Tesis. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Okinoglu, O. dan Tandogan, O. R. 2006. The Effects of Problem-Based Active Learning in Science Education on Students Academic Achievement, Attitude and Concept Learning. Eurasia Journal of Mathematic, Science & Technology Education, 3(1): 71-81.

Paidi. 2009. Peningkatan Scientific Skill Siswa Melalui Implementasi Metode Guided Inquiry Pada Pembelajaran Biologi di SMAN I Sleman. Jurnal Penelitian FMIPA. Yogyakarta.: Universitas Negeri Yogyakarta.

Pratiwi, P. 2003. Pengaruh Pembelajaran IPA-Biologi Dengan Menggunakan Metode Discovery-Inkuiri Terhadap Kemampuan Analisis dan Sintesis. Vol 13 (2). Semarang: FKIP Semarang.

Rahmawati. 2011. Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Hasil Belajar Biologi, Kemampuan Berpikir Kritis, Aktivitas dan Sikap Ilmiah Mahasiswa di Universitas Almuslim Bireuen. Tesis tidak dipublikasikan. Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan. Rasyid, H. 2007. Penilaian Hasil Belajar. Bandung: Wacana Prima.

Roestiyah, NK. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Romizoski, 1981. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia Sagala, S. 2004. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabela.

Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.


(6)

Sanjaya, W. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sudjana. 2005. Strategi Pembelajaran. Cetakan keempat. Edisi Revisi. Bandung: Falah Production.

Sudjana. 1996. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Suparmin. 2012. Biologi Untuk SMA/MA Kelas XII. Surakarta: Mediatama. Suprihatiningrum, J. 2013. Strategi Pembelajaran: Teori dan Aplikasi,

Yogyakarta: Ar-ruzz Media.

Suyanti, D. R. 2010. Strategi Pembelajaran Kimia. Yogyakarta: Graha Ilmu. Tangkas, I. M. 2012. Pengaruh Implementasi Model Pembelajaran Inkuiri

Terbimbing Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep dan Keterampilan Proses Sains siswa kelas X SMAN 3 Amlapura. Tesis. Program Studi Pendidikan Sains, Tesis. Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Amlapura.

Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Bumi Aksara.

Wena, M. 2010. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara.

Widiyanto, K. 2011. Pengarruh Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah yang Dibelajarkan dengan Metode Inkuiri dan Proyek Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis, Sikap Ilmiah dan Hasil Belajar Siswa pada SMP Negeri Lubukpakam. Tesis. Program Pasca Sarjana. Universitas Negeri Medan.

Winkel. S. 2007. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Yamin, M. 2013. Strategi dan Metode dalam Model Pembelajaran. Jakarta: Referensi (GP Press Group).


Dokumen yang terkait

Pengaruh Pembelajaran Inkuiri terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Prestasi Belajar Siswa pada Materi Animalia di MAN Bangkalan

3 21 25

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI, KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS, DAN RETENSI SISWA SISTEM EKSKRESI DI SMP SWASTA MARKUS MEDAN.

0 3 22

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA ICT DALAM PEMBELAJARAN INKUIRI PADA TOPIK BIOTEKNOLOGI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DAN RETENSI MEMORI SISWA MAN 3 MEDAN.

0 2 26

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP SWASTA PTPN IV GUNUNG BAYU KABUPATEN SIMALUNGUN.

0 2 27

PENGARUH STRATEGI PROBLEM SOLVING, GUIDED DISCOVERY DAN KONVENSIONAL TERHADAP SIKAP ILMIAH, HASIL BELAJAR BIOLOGI, DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DI SMA NEGERI 3 LANGSA.

0 3 34

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMAN 1 BATANG KUIS.

0 1 23

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMA NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

0 2 15

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMAN 1 LUBUK PAKAM.

0 2 32

PENGARUH MODEL INKUIRI TERBIMBING DENGAN DIAGRAM V (Vee) DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 2 13

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF SISWA SD

0 0 10