Pengertian Polisi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian umum tentang Analisis dan ruang lingkup Kriminologi 2.1.1 Kajian umum tentang Analisis

1.1 Pengertian Polisi

Polisi adalah badan pemerintahan yang bertugas memelihara keamanan dan ketertiban umum 9 . Polisi juga diartikan sebagai suatu pranata umum sipil yang mengatur tata tertib orde dan hukum. Namun kadangkala pranata ini bersifat militaristis, seperti di Indonesia sebelum Polri dilepas dari ABRI. Polisi dalam lingkungan pengadilan bertugas sebagai penyidik. Penyidikan adalah serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam undang-undang KUHAP untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tentang tindak pidana yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya Kansil, 1986: 351 10 . Menurut ketentuan dalam UUD 1945 yang berkenaan dengan kepolisian negara adalah pasal 30 ayat 4 yang berbunyi “Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hu kum” 11 . Istilah polisi berasal dari bahasa Belanda politie yang mengambil dari bahasa Latin politia berasal dari kata Yunani politeia yang berarti warga kota atau pemerintahan kota. Kata ini pada mulanya dipergunakan untuk menyebut “orang yang menjadi warga Negara dari kota Athena“, kemudian pengertian itu berkembang menjadi “kota“ dan dipakai untuk menyebut “semua usaha kota“ 12 . 8 Topo santosa dan Eva Achjani zulfa.2001.kriminologi.Rajawali pers.jakarta hal 13 9 Kamus lengkap Bahasa Indonesia. akar media_surabaya.2003.hal:433 10 http:id.wikipedia.orgwikiPolisi 11 Undang-Undang tentang POLRI No 2 Tahun 2002.pasal 30 12 http:id.wikipedia.orgwikiPolisi Oleh karena pada jaman itu kota merupakan Negara yang berdiri sendiri. Yang disebut juga Polis, maka Politea atau Polis diartikan sebagai semua usaha dan kegiatan Negara, juga termasuk kegiatan keagamaan 13 . Fungsi polisi antara lain adalah 14 : a. Membuat rasa aman masyarakat b. Melindungi dan mengayomi masyarakat c. Mempertahankan keutuhan Negara dan bangsa Indonesia d. Melayani kebutuhan masyarakat. Rachmat Dkk., 2002 : 20 Esensi pekerjaan polisi adalah menjalankan kontrok sosial. Dalam struktur negara dan hukum modern sekarang ini, kontrol tersebut menjadi bagian dari kontrok sosial yang dilakukan oleh pemerintah. Sifatnya menjadi birokratis, formal, dan prosedural Satjipto, 2007: 90 15 . Hukum memberi kekuasaan yang luas kepada polisi untuk bertindak sehingga polisi memiliki wewenang untuk mengekang masyarakat apabila ada dugaan kuat telah terjadi tindak pidana 16 . Menurut UU kepolisian no 2 tahun 2002 dalam pasal 18 dijelaskan bahwa polisi diberi wewenang dalam keadaan tertentu untuk melakukan menurut penilaiannya sendiri atau bisa dikenal sebagai kekuasaan diskresi fungsional yang menemparkan pribadi-pribadi polisi sebagai factor sentral dalam penegakan hukum. Secara lebih rinci pasal 18 UU no 2 tahun 2002 adalah : 13 Ibid.., 14 Suparmin,model polisi pendamai.badan penerbit diponegoro.semarang2012.hal: 15 Ibid.., 16 Ibid..,

1. Untuk kepentingan umum pejabat kepolisian Negara RI dalam

melaksanakan tugas dan wewenangnya dapat bertindak menurut penilaiannya sendiri. 2. Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 hanya dapat dilakukan dalam keadaan yang sangat perlu dengan memperhatikan perundang-ungangan dan kode etik Polri Syamsul, 2007 : 12. Polisi mengandung arti sebagai organ dan fungsi, yakni sebagai organ pemerintah dengan tugas mengawasi, jika perlu menggunakan paksaan supaya diperintah menjalankan dan tidak melakukan larangan-larangan perintah menjalankan dan tidak melakukan larangan perintah. Fungsi dijalankan atas kewenangan dan kewajiban untuk mengadakandan bila perlu dengan paksaan yang dilakukan dengan cara memerintah untuk melaksanakan kewajiban umum, memaksa yang diperintah untuk melakukan kewajiban umum, memaksa yang diperintah untuk melakukan kewajiban umum dengan perantara pengadilan dan memaksa yang diperintah untuk melaksanakan kewajiban umum tanpa perantaraan pengadilan 17 . Menurut Bill Drews dan Gerhard wacke 18 dalam mengartikan “polizei recht” dapat dipetakan lingkup kajian hukum kepolisian, meliputi: 1. Hakekat polisi; 2. Dasar-dasar hukum umum yang mengatur kewenangan, kewajiban dan kekuasaan kepolisisan; 3. Dasar-dasar hukum yang mengatur kewenangan secara khusus. 17 Sadjijono Memahami Hukum Kepolisian. lakssbang pressindo.yogyakarta. 2010.hal:201 18 Ibid.., Aparat Kepolisian memiliki tugas dan wewenang antara lain 19 : a. Tugas Kepolisian. Didalam menjalankan tugas pokok memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, Polri memiliki tanggungjawab terciptanya dan terbinanya suatu kondisi yang aman dan tertib dalam kehidupan masyarakat. Menurut pendapat Soebroto Brotodiredjo sebagaimana disitir oleh R. Abdussalam mengemukakan, bahwa keamanan dan ketertiban adalah keadaan bebas dari kerusakan atau kehancuran yang mengancam keselurahan atau perorangan dan memberikan rasa bebas dari kerusakan atau kehancuran yang mengancam keseluruhan atau perorangan dan memberikan rasa bebas dari ketakutan dan kekhawatiran, sehingga ada kepastian dan rasa kepastian dari jaminan segala kepentingan atau suatu keadaan yang bebas dari pelanggaran norma-norma hukum. b. Wewenang Kepolisian 1. Kasatker bedasarkan penilaiannya berwenang mengamankan, menarik senjata api dan mengajukan pembatalan izin pinjam pakai senjata api kepada bawahannya. 2. Bid Propam berdasarkan hasil pemeriksaan, dapat mengamankan senjata api bagi anggota Polri yang melakukan pelanggaran disiplin atau Kode Etik Polri atau pidana. 19 Ibid.., 3. Penandatanganan surat izin pinjam pakai senjata api bagi pangkat Bintara BA, dan Perwira Petama Pama di tingkat Polda adalah Waka Polda. 4. Penandatanganan surat izin pinjam pakai senjata api bagi pangkat pamen di tingkat Polda adalah Kapolda.

2.3 Sumber Hukum Kepolisian