1.1 Pengertian Polisi
Polisi adalah badan pemerintahan yang bertugas memelihara keamanan dan ketertiban umum
9
. Polisi juga diartikan sebagai suatu pranata umum sipil yang mengatur tata tertib orde dan hukum. Namun kadangkala pranata ini
bersifat militaristis, seperti di Indonesia sebelum Polri dilepas dari ABRI. Polisi dalam lingkungan pengadilan bertugas sebagai penyidik. Penyidikan adalah
serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam undang-undang KUHAP untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan
bukti itu membuat terang tentang tindak pidana yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya Kansil, 1986: 351
10
. Menurut ketentuan dalam UUD 1945 yang berkenaan dengan kepolisian
negara adalah pasal 30 ayat 4 yang berbunyi “Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat
bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hu
kum”
11
. Istilah polisi berasal dari bahasa Belanda politie yang mengambil
dari bahasa Latin politia berasal dari kata Yunani politeia yang berarti warga kota atau pemerintahan kota. Kata ini pada mulanya dipergunakan untuk menyebut
“orang yang menjadi warga Negara dari kota Athena“, kemudian pengertian itu berkembang menjadi “kota“ dan dipakai untuk menyebut “semua usaha kota“
12
.
8
Topo santosa dan Eva Achjani zulfa.2001.kriminologi.Rajawali pers.jakarta hal 13
9
Kamus lengkap Bahasa Indonesia. akar media_surabaya.2003.hal:433
10
http:id.wikipedia.orgwikiPolisi
11
Undang-Undang tentang POLRI No 2 Tahun 2002.pasal 30
12
http:id.wikipedia.orgwikiPolisi
Oleh karena pada jaman itu kota merupakan Negara yang berdiri sendiri. Yang disebut juga Polis, maka Politea atau Polis diartikan sebagai semua usaha
dan kegiatan Negara, juga termasuk kegiatan keagamaan
13
. Fungsi polisi antara lain adalah
14
: a.
Membuat rasa aman masyarakat b.
Melindungi dan mengayomi masyarakat c.
Mempertahankan keutuhan Negara dan bangsa Indonesia d.
Melayani kebutuhan masyarakat. Rachmat Dkk., 2002 : 20 Esensi pekerjaan polisi adalah menjalankan kontrok sosial. Dalam struktur
negara dan hukum modern sekarang ini, kontrol tersebut menjadi bagian dari kontrok sosial yang dilakukan oleh pemerintah. Sifatnya menjadi birokratis,
formal, dan prosedural Satjipto, 2007: 90
15
. Hukum memberi kekuasaan yang luas kepada polisi untuk bertindak
sehingga polisi memiliki wewenang untuk mengekang masyarakat apabila ada dugaan kuat telah terjadi tindak pidana
16
. Menurut UU kepolisian no 2 tahun 2002 dalam pasal 18 dijelaskan bahwa polisi diberi wewenang dalam keadaan tertentu
untuk melakukan menurut penilaiannya sendiri atau bisa dikenal sebagai kekuasaan diskresi fungsional yang menemparkan pribadi-pribadi polisi sebagai
factor sentral dalam penegakan hukum. Secara lebih rinci pasal 18 UU no 2 tahun 2002 adalah :
13
Ibid..,
14
Suparmin,model polisi pendamai.badan penerbit diponegoro.semarang2012.hal:
15
Ibid..,
16
Ibid..,
1. Untuk kepentingan umum pejabat kepolisian Negara RI dalam
melaksanakan tugas dan wewenangnya dapat bertindak menurut
penilaiannya sendiri. 2.
Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 hanya dapat
dilakukan dalam keadaan yang sangat perlu dengan memperhatikan
perundang-ungangan dan kode etik Polri Syamsul, 2007 : 12.
Polisi mengandung arti sebagai organ dan fungsi, yakni sebagai organ pemerintah dengan tugas mengawasi, jika perlu menggunakan paksaan supaya
diperintah menjalankan dan tidak melakukan larangan-larangan perintah menjalankan dan tidak melakukan larangan perintah. Fungsi dijalankan atas
kewenangan dan kewajiban untuk mengadakandan bila perlu dengan paksaan yang dilakukan dengan cara memerintah untuk melaksanakan kewajiban umum,
memaksa yang diperintah untuk melakukan kewajiban umum, memaksa yang diperintah untuk melakukan kewajiban umum dengan perantara pengadilan dan
memaksa yang diperintah untuk melaksanakan kewajiban umum tanpa perantaraan pengadilan
17
. Menurut Bill Drews dan Gerhard wacke
18
dalam mengartikan “polizei
recht” dapat dipetakan lingkup kajian hukum kepolisian, meliputi:
1. Hakekat polisi;
2. Dasar-dasar hukum umum yang mengatur kewenangan, kewajiban dan
kekuasaan kepolisisan; 3.
Dasar-dasar hukum yang mengatur kewenangan secara khusus.
17
Sadjijono Memahami Hukum Kepolisian. lakssbang pressindo.yogyakarta. 2010.hal:201
18
Ibid..,
Aparat Kepolisian memiliki tugas dan wewenang antara lain
19
: a.
Tugas Kepolisian. Didalam menjalankan tugas pokok memelihara keamanan dan
ketertiban masyarakat, Polri memiliki tanggungjawab terciptanya dan terbinanya suatu kondisi yang aman dan tertib dalam kehidupan
masyarakat. Menurut pendapat Soebroto Brotodiredjo sebagaimana disitir
oleh R. Abdussalam mengemukakan, bahwa keamanan dan ketertiban
adalah keadaan bebas dari kerusakan atau kehancuran yang mengancam keselurahan atau perorangan dan memberikan rasa bebas dari kerusakan
atau kehancuran yang mengancam keseluruhan atau perorangan dan memberikan rasa bebas dari ketakutan dan kekhawatiran, sehingga ada
kepastian dan rasa kepastian dari jaminan segala kepentingan atau suatu keadaan yang bebas dari pelanggaran norma-norma hukum.
b. Wewenang Kepolisian
1. Kasatker bedasarkan penilaiannya berwenang mengamankan, menarik
senjata api dan mengajukan pembatalan izin pinjam pakai senjata api kepada bawahannya.
2. Bid Propam berdasarkan hasil pemeriksaan, dapat mengamankan
senjata api bagi anggota Polri yang melakukan pelanggaran disiplin atau Kode Etik Polri atau pidana.
19
Ibid..,
3. Penandatanganan surat izin pinjam pakai senjata api bagi pangkat
Bintara BA, dan Perwira Petama Pama di tingkat Polda adalah Waka Polda.
4. Penandatanganan surat izin pinjam pakai senjata api bagi pangkat
pamen di tingkat Polda adalah Kapolda.
2.3 Sumber Hukum Kepolisian