Sumber Hukum Kepolisian BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian umum tentang Analisis dan ruang lingkup Kriminologi 2.1.1 Kajian umum tentang Analisis

3. Penandatanganan surat izin pinjam pakai senjata api bagi pangkat Bintara BA, dan Perwira Petama Pama di tingkat Polda adalah Waka Polda. 4. Penandatanganan surat izin pinjam pakai senjata api bagi pangkat pamen di tingkat Polda adalah Kapolda.

2.3 Sumber Hukum Kepolisian

Menurut Sudikno Mertokusumo, 20 bahwa hakekat sumber hukum, yakni tempat dimana kitra menemukan atau menggali hukumnya, atau tempat dimana dapat ditemukan hukum, yakni hukum mempunyai kekuatan mengatur dan memiliki sifat memaksa untuk ditaati. Ada yang memaknai sumber hukum adalah segala sesuatu yang menimbulkan aturan-aturan yang mempunyai kekuatan yang bersifat memaksa, yaitu apabila dilanggarakan mengakibatnya tibulnya sanksi yang tegas dan nyata. Zevenvergen 21 mengartikan sumber hukum adalah sumber terjadinya hukum; sumber yang menimbulkan hukum. Dengan demikian dapat dimaknai, bahwa sumber hukum tertulis adalah sebagai sumber hukum formil dan sumber hukum tidak tertulis adalah sumber hukum materil. Sumber hukum tertulis terdiri dari: 1. Undang-Undang Dasar 1945. 2. Ketetapan MPR. 3. Undang-Undangan.

4. Peraturan Pemerintah Penganti Undang-Undang.

20 Sudikmo martokusumo. Op. cit., hlm. 26. 21 Zevenvergen. Op. cit., hlm.27. 5. Peraturan Pemerintah. 6. Keputusan Presiden; dan 7. Peraturan Daerah. Namun demikian ketetapan MPR RI No. IIIMPR2000 tentang Sumber Hukum dan Tata Urutan Peraturan Perundang-Undangan sebagai dimaksud diatas telah dicabut dengan ketetapan MPR RI No. IMPR2003 dan keluarnya Undang- undang No. 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Perundang-undangan 22 .

1. Undang-Undang Dasar 1945

Didalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 secara filosofis telah merefleksikan tugas dan wewenang serta tanggungjawab kepolisian, sebagaimana dirumuskan dalam alenia ke-IV pembukaan UUD 1945. Isi dari alenia ke-IV tersebut dapat dipahamimengandung asensi, bahwa Negara bercita-cita untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh bangsa Indonesia 23 .

2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat.

Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat yang selanjutnya disingkat Tap MPR menjadi sumber hukum kepolisian secara formil walaupun Ketetapan MPR No. IIIMPR2000 telah dicabut dengan Ketetapan MPR No. IMPR2003 dan dalam pasal 7 Undang-Undang No. 10 tahun 2004 merumuskan Ketetapan MPR tidak masuk dalam jenis dan hierarkhi Peraturan Perundang-undangan di Indonesia, mengingat didalam Ketetapan MPR di tetapkan tentang eksistensi kepolisian, seperti Ketetapan MPR RI No. VIMPR2000 tentang Pemisahan 22 Sadjijono, Memahami Hukum Kepolisian, Laksbang Pressindo, Yogyakarta. 2010.hal : 114 23 Ibid.., Tentara Indonesia, dan Ketetapan MPR RI No. VIIMPR2000 tentang Peran Tentara Nasional Indonesia dan Peran Kepolisian Negara Republik Indonesia. 24

3. Undang-Undang Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang.

Sumber hukum kepolisian dalam bentuk Undang-Undang tersebar dalam berbagai perundan-undangan, antara lain: Undang-Undang No. 2 tahun 2002 tentang kepolisian Negara Republik Indonesia. Didalam Undang-Undang No. 2 tahun 2002 mengatur dan menjadi dasar pelaksanaan tugas kepolisian Negara Republik Indonesia yang memuat, antara lain pokok-pokok mengenai tujuan, susunan dan kedudukan kepolisian, tugas dan wewenang, keanggotaan, pembinaan profesi kepolisian, eksistensi lembaga kepolisian nasional, dan bantuan, hubungan kerjasama dengan lembaga-lembaga lain. Disisi lain tugas dan kewenangan kepolisian dalam pengakan hukum dalam penyelidikan dan penyidikan diatur dalam Undang-Undang No. 8 tahun 1981 tentng kitab Undang- Undang Hukum Acara Pidana KUHAP sebagai hukum acara dalam penegakan hukum positif. Sedangkan Perpu Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang sebagai sumber hukum kepolisian sepanjang mengatur dan bersangkut paut dengan tugas dan wewenang kepolisian 25 .

4. Peraturan Pemerintah Penganti Undang-Undang.

Peraturan Pemerintah sebagai sumberhukum kepolisian sepanjang mengatru dan bersangkut-paut dengan tugas dan wewenang kepolisian, hubungan tata kerja lembaga, pembinaan profesi, tugas-tugas dan pengaturan tentang teknis 24 Ibid.., 25 Ibid.., kepolisian. Namun demikian secara umum Peraturan Pemerintah menjadi sumber hukum dalam arti formil 26 . Beberpa Peraturan Pemerintah yang merupakan sumber hukum kepolisian, antara lain 27 . 1. Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 2003 tentang Pemberhentian Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia. 2. Peraturan Pemerintah no. 2 tahun 2003 tentang Peraturan disiplin Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia. 3. Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 2003 tentang Pelaksanaan teknis Institusional Peradilan Umum Bagi Anggota Kepolisian Republik Indonesia. 4. Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 2003 tentang Perubahan atas PP No. 29 Tahun 2001 tentang Peraturan Gaji Angota Kepolisian Negara Republik Indonesia; Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2002 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2001 tentang Pengalihan Status Anggota Tentara Nasional Indonesia dan Keploisian Negara Republik Indonesia Menjadi Pegawai Sipil Untuk Menduduki Jabatan Struktural. 5. Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2003 tentang Penetapan Pensiun Pokok PurnawirawanWarakawuri Atau duda, Tunjangan Anak Yatim- Piatu Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia. 26 Ibid.., 27 Ibid.., 6. Peraturan-Peraturan Pemerintah sebagai Peraturan pelaksanaan Undang- Undang yang bersifat khusus yang memberikan wewenang kepolisian sebagai penyelidik maupun penyidik, dan lain lain.

5. Peraturan Presiden.

Beberapa Peraturan Presiden dalam bentuk Keppres yang merupakan sumber hukum kepolisian, antara lain 28 : 1 Keputusan Presiden No. 5 Tahun 2003 tentang Tunjangan Jabatan Struktural Dilingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia. 2 Keputusan Presiden No. 70 Tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia. 3 Keputusan Presiden No. 89 Tahun 2000 tentang Kedudukan Kepolisian Negara Republik Indonesia. 4 Keputusan Presiden No. 67 Tahun 2003 tentang Penyesuaian Gaji Pokok Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia Menurut Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2001 ke Dalam Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 2003, dan lain-lain.

6. Peraturan Menteri dan Peraturan Kapolri.

Selain Peraturan Menteri, untuksemua Peraturan Kapolri danKeputusan Kapolri merupakansumber hukum kepolisian, sepanjangmasih berlakudan belum dicabut. Berpijak pada Stufen Bouw Theory yang dikemukakan oleh Hans 28 Ibid.., Kelsen 29 dalam bukunnya “General Theory of Law and State” pada teori pertama, bahwa system perundang-undangan suatu Negara tersusun seperti Diatas norma Ketetapan ada norma Peraturan. Diatas norma Peraturan ada Undang-Undang Dasar, dan diatas Undang-Undang Dasar atau pada puncak pyramid ada norma yang disebut Norma Dasar Grund Norm.

7. Sumber hukum Kepolisian Yang Lain.

Selain sumber hukum kepolisian diatas masih ada sumber hukum kepolisian yang lain, yakni Konfensi, Traktat, Yurisprudensi dan Doktrin-doktrin atau ajaran-ajaran. Jenis sumber-sumber hukum tersebut sebagai sumber hukum kepolisian sepanjang mengatur dan bersangkut-paut dengan eksistensi lembaga kepolisian, tugas dan wewenang maupun hubungan kepolisian dengan lembaga lain diluar kepolisian secara formil.

2.4 Senjata Api