komputer minimum requirement yang dimiliki pengguna tidak sesuai dengan yang
diminta oleh perangkat lunak, pengguna tidak dapat menggunakan perangkat lunak
tersebut.
Berangkat dari permasalahan diatas, penelitian ini memanfaatan
Microsoft Excel2010
untuk membuat aplikadi pengolah data spasial yang lebih fleksibel,
murah, dan efisien.Microsoft Excel merupakan
perangkat lunak berbasis Windows, sehingga dapat digunakan oleh
pengguna khususnya mahasiswa yang umumnya menggunakan sistem operasi
Windows. Selain itu tidak dibutuhkan spesifikasi komputer yang khusus atau
membayar biaya tambahan, karena Microsoft Excel merupakan aplikasi standar
yang terdapat pada setiap komputer berbasis Windows.
Yang menjadi kelemahan dari Microsoft Excel adalah tidak mampu
mengolah data spasial dengan resolusi tinggi untuk wilayah yang luas. Hal tersebut terjadi
karena terbatasnya jumlah sel baris dan kolom dan kemampuan mengolah data.
Semakin banyak data yang diolah, prosesnya akan semakin lambat. Maka untuk mengatasi
masalah tersebut data yang diolah harus disesuaikan atau dibatasi. Jika data itu
memiliki resolusi tinggi, maka wilayah cakupan yang dapat diolah berkurang.
Sebaliknya, jika data beresolusi rendah, wilayah cakupan bertambah. Solusi lainnya
adalah dengan cara memecah data tersebut kedalam beberapa worksheet,kemudian
diolah secara terpisah.
4.2 Tahap Analisis
Setelah melakukan identifikasi masalah, maka tahap selanjutnya adalah
menganalisa dan mencoba membuat solusi dari permasalahan tersebut.
Untuk menggambarkan aliran informasi dan perubahan yang terjadi maka
digunakan Data Flow Diagram DFD. Secara umum sistem yang dibuat
digambarkan dalam DFD tingkat nol atau disebut juga Context Diagram yang dapat
dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2 Context Diagram Dari Gambar 2 dapat dilihat bahwa
pergerakan informasi berawal dari pengguna user dan berakhir kembali ke pengguna.
Informasi yang diijinkan dalam sistem untuk diproses yaitu data raster. Input terebut pada
Context Diagram diinisialisasikan dengan nama data masukan.
Setelah data dimasukan maka selanjutnya dilakukan tahap proses
mengolah data raster menjadi citra. Proses pengolahan dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3 Flowchart dari aplikasi EXACT Pada tahap ini ditemukan kelemahan
dan kelebihan dari aplikasi yang akan di buat, serta dicari solusinya. Kelemahan
pertama, seperti yang telah dijelaskan pada tahap perencanaan adalah ketidakmampuan
dalam mengolah data spasial dengan resolusi tinggi. Solusi yang dapat diterapkan adalah
dengan memecah data tersebut kedalam beberapa worksheet sehingga tiap worksheet
berisi data dengan resolusi yang mampu diolah. Kelemahan kedua adalah terbatasnya
tipe data yang dapat diolah, yaitu hanya berupa data raster x,y,z. Solusi yang dapat
diterapkan adalah dengan melakukan konversi data spasial yang akan diolah
menjadi bentuk raster x,y,z. Contoh perangkat lunak yang digunakan untuk
melakukan konversi adalah GetPixels, yang merupakan perangkat lunak yang juga dibuat
EXACT
pada penelitian ini, sebegai perangkat lunak bantu.
Kelebihan dari aplikasi ini adalah aplikasi ini diharapkan menjadi aplikasi
pengolah data spasial sederhana yang fleksibel. Sehingga mudah untuk
diimplementasikan, serta tidak memerlukan spesifikasi komputer tertentu. Selain itu
yang menjadi kelebihan adalah dengan adanya perangkat lunak GetPixels,
memungkinkan aplikasi ini mengolah berbagai macam citra, untuk berbagai
kebutuhan. Hal ini menjadi salah satu keuntungan, karena dapat digunakan untuk
mengolah data-data keluaran Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
BMKG yang umumnya berupa citra atau gambar, serta citra dari satelit landsat dan
GMS.
4.3 Tahap Rancangan