2.3 Lesson study
Lesson study adalah suatu model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan
prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning untuk membangun komunitas belajar. Dengan demikian lesson study bukanlah suatu metode atau strategi
pembelajaran tetapi kegiatan Lesson Study dapat menerapkan berbagai metode atau strategi pembelajaran yang sesuai dengan situasi, kondisi, dan permasalahan
yang dihadapi guru. Lesson study mencakup tiga tahap kegiatan, yaitu perencanaan planning,
implementasi action pembelajaran dan observasi serta refleksi reflection terhadap perencanaan dan implementasi pembelajaran tersebut dalam rangka
meningkatkan kualitas pembelajaran. Lesson study merupakan proses pelatihan guru yang bersiklus, diawali
dengan seorang guru: 1 merencanakan pelajaran melalui eksplorasi akademik terhadap materi ajar dan alat-alat pelajaran; 2 melakukan pembelajaran
berdasarkan rencana dan alat-alat pelajaran yang dibuat, mengundang sejawat untuk mengobservasi; 3 melakukan refleksi terhadap pelajaran tadi melalui tukar
pandangan, ulasan, dan diskusi dengan para observer. Lesson study dipilih dan diimplementasikan karena beberapa alasan.
Pertama, lesson study merupakan suatu cara efektif yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukan guru dan aktivitas belajar siswa. Hal ini
karena 1 pengembangan lesson study dilakukan dan didasarkan pada hasil “sharing” pengetahuan professional yang berlandaskan pada praktik dan hasil
pengajaran yang dilaksanakan para guru, 2 penekanan mendasar pada pelaksanaan lesson study adalah agar para siswa memiliki kualitas belajar, 3
kompetensi yang diharapkan dimiliki siswa, dijadikan fokus dan titik perhatian utam dalam pembelajaran kelas, 4 berdasarkan pengalaman real di kelas, lesson
study mampu menjadi landasan bagi pengembangan pembelajaran, dan 5 lesson study akan menempatkan peran para guru sebagai peneliti pembelajaran Lewis,
2002.
10
Kedua, lesson study yang didesain dengan baik akan menjadikan guru yang professional dan inovatif. Dengan melaksanakan lesson study para guru
dapat 1 menentukan kompetensi yang perlu dimiliki siswa, merencanakan dan melaksanakan pembelajaran lesson yang efektif, 2 mengkaji dan meningkatkan
pelajaran yang bermanfaat bagi siswa, 3 memperdalam pengetahuan tentang mata pelajaran yang disajikan para guru, 4 menentukan standar kompetensi
yang akan dicapai para siswa 5 merencanakan pelajaran secara kolaboratif, 6 mengkaji secara teliti belajar dan perilaku siswa, 7 mengembangkan
pengetahuan pembelajaran yang dapat diandalkan, dan 8 melakukan refleksi terhadap pengajaran yang dilaksanakannya berdasarkan pandangan siswa dan
koleganya Lewis, 2002. Hambatan yang sering terjadi pada saat pelaksanaan lesson study biasanya
timbul dari diri guru itu sendiri dan juga kondisi sosial budaya yang telah membentuk karakter siswa. Terkadang guru model tampil dalam kondisi yang
penuh ketegangan, apalagi yang dialami oleh siswanya. Karena tidak biasanya belajar disaksikan oleh banyak orang, maka pada saat implementasi itu siswa
seringkali mengalami hal yang serupa dengan gurunya. Mereka merasakan kekakuan dan ketegangan, sehingga kondisi kelas menjadi sunyi. Ketika belajar
hanya dengan gurunya saja, mereka tidak canggung untuk bertanya, tampil ke depan atau pun menjawab pertanyaan gurunya, namun ketika diobservasi oleh
guru yang lain, keadaan menjadi berubah. Ada beberapa pendapat untuk mengatasi masalah yang telah dikemukakan
diatas, diantaranya adalah: 1 Semua guru harus memiliki persepsi ynag sama dalam visi, konsep belajar
dan strateginya, serta filosofi pembelajaran, sehingga prinsip kesejawatan dan kolegialitas mudah terbentuk.
2 Guru melaksanakan lesson study secara berkesinambungan, tidak saja pada kegiatan MGMP tetapi juga diterapkan pada sekolahnya masing-masing
3 Kepala sekolah memfasilitasi dan memberi dukungan serta memotivasi kepada guru untuk dapat melaksanakan lesson study di sekolahnya.
11
4 Pelaksanaan lesson study berbasis sekolah harus menyertakan semua guru, dan secara bergilir harus berani untuk tampil sebagai guru model.
5 Siswa harus dibiasakan untuk belajar secara aktif, membudayakanbersikap kritis, berani bertanya dan mampu membangun kerjasama diantara mereka.
Apabila dalam satu sekolah telah mampu melaksanakan kegiatan lesson study dan diikuti oleh semua guru dan dipimpin oleh kepala sekolah, maka
dengan sendirinya akan terbentuk suatu masyarakat pembelajar yang memiliki komitmen bersama untuk meningkatkan mutu pendidikan.
2.4 Pembelajaran CTL