mata pelajaran yang diampu dan 2 mengembangkan keprofesionalan melalui tindakan reflektif Permendiknas no. 16 tahun 2007.
2.2. Konsep Pelatihan
2.2.1 Pengertian Pelatihan
Menurut Sikula dikutip oleh Sumantri 2000:2 pelatihan adalah proses pendidikan yang dilakukan daalam jangka pendek yang menggunakan cara dan
prosedur yang sistematis dan terorganisir. Para peserta pelatihan akan mempelajari pengetahuan dan keterampilan yang sifatnya praktis untuk mencapai tujuan
tertentu. SedangkanHadari Nawawi 1997 menyatakan bahwa pelatihan pada dasarnya adalah proses memberikan bantuan bagi para pekerja untuk menguasai
keterampilan khusus atau membantu untuk memperbaiki kekurangannya dalam melaksanakan pekerjaan. Selanjutnya Michael J. Jucius dalam Moekijat 1991 : 2
menjelaskan istilah latihan untuk menunjukkan setiap proses untuk mengembangkan bakat, keterampilan dan kemampuan pegawai guna
menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan tertentu. Berdasarkan pendapat yang sudah dipaparkan diatas pelatihan pada
dasarnya adalah suatu proses pendidikan yang sistematis dan teroganisir bertujuan memberikan bantuan bagi para karyawan atau pekerja untuk meningkatkan
ketrampilan dan kemampuan atau membantu untuk memperbaiki kekurangan dalam melaksanakan pekerjaan mereka.
2.2.2 Tujuan pelatihan
Menurut Moekijat 1993 : 2 tujuan pelatihan adalah sebagai berikut: 1 untuk mengembangkan keahlian, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan
lebih cepat dan lebih efektif, 2 untuk mengembangkan pengetahuan, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan secara rasional, 3 untuk mengembangkan sikap,
sehingga menimbulkan kemauan kerjasama dengan teman-teman pegawai dan dengan manajemen pimpinan. Dari tujuan pelatihan yang dipaparkan Moekiyat
terlihat bahwa tujuan pelatihan tidak hanya untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap saja, akan tetapi juga untuk mengembangkan bakat
6
seseorang sehingga dapat melakukan pekerjaan sesuai dengan yang dipersyaratkan.
2.2.3 Manfaat pelatihan