commit to user Kandungan Granul Ekstrak Daun Tembelekan
Amilum telur menetas, instar II terjadi setelah 2-3 hari telur menetas, instar
III terjadi setelah 3-4 hari telur menetas dan instar IV terjadi setelah 4-6 hari telur menetas Hadi dan Soviana, 2000. Tubuh larva
dilapisi oleh lapisan kutikula tempat yang paling mudah ditembus oleh zat toksik yang bersifat racun kontak dan selanjutnya masuk ke
dalam tubuh larva. Kutikula juga bersifat hidrofob dan lipofilik sehingga senyawa bioaktif yang bersifat non polar mudah menembus
kutikula. Larva akan mengeluarkan eksoskeleton halus yang baru untuk menggantikan eksoskeleton lama saat berubah menjadi larva.
Setelah melewati stadium instar keempat larva berubah menjadi pupa Rey, 2006; Suparta, 2008; Yunita et al., 2009.
B. Kerangka Pemikiran
Alkaloid Tanin dan kuinon
Saponin Flavonoid
Kegagalan metamorfosis
Gangguan dalam sistem
pencernaan Kerusakan
membrane sel Gangguan
proses metabolisme
Peningkatan permeabilitas
dinding sel Memudahkan
toksin masuk ke dalam sel
commit to user Gambar 1:
Skema Kerangka Pemikiran
C. Hipotesis
Granul ekstrak Daun Tembelekan Lantana camara L. dapat menyebabkan kematian terhadap larva Aedes aegypti L.
Variabel terkendali: 1. Umur larva
2. Kepadatan larva 3. Makanan larva
4. Habitat 5. Volume air
6. Waktu pemaparan Variabel tak
terkendali: 1. Suhu dan
kelembaban ruangan
2. Kesehatan larva Larva Aedes aegypti
Mati Hidup
commit to user
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis eksperimental laboratorik dengan post test only control group design.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Balai Besar Penelitian dan Pemgembangan Vektor dan Reservoir Penyakit B2P2VRP Salatiga, Jawa
Tengah pada tanggal 16-18 Juni 2010.
C. Obyek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah larva Aedes aegypti L. instar III dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit
B2P2VRP Salatiga, Jawa Tengah.
D. Teknik Sampling
Pengambilan sampling dilakukan dengan teknik simple randome sampling.
commit to user
E. Identifikasi Variabel Penelitian
1. Variabel bebas : berat granul ekstrak Daun Tembelekan Lantana camara L. per 100 ml air
2. Variabel terikat : mortalitas larva Aedes aegypti L. setelah 24 jam perlakuan
3. Variabel luar pengganggu a. Terkendali:
1 Umur larva 2 Kepadatan larva
3 Makanan larva 4 Habitat
5 Volume air 6 Waktu pemaparan
b. Tidak terkendali: 1 Suhu dan kelembaban ruangan
2 Kesehatan larva
F. Definisi Operasional Variabel Penelitian
1. Variabel bebas: Granul yang digunakan mengandung ekstrak Daun Tembelekan
dan filler amilum. Berat granul yang dipakai adalah 300, 600, 900,
commit to user 1200, dan 1500 mg100 ml. Berat granul ini berdasarkan uji
pendahuluan dengan LC
50
286,040 mg. Granul ekstrak Daun Tembelekan Lantana camara L. termasuk dalam skala ordinal.
2. Variabel terikat Larva dianggap mati bila tidak ada lagi tanda-tanda kehidupan,
tidak bergerak walaupun dirangsang dengan gerakan air dan disentuh dengan lidi. Mortalitas larva Aedes aegypti L. termasuk dalam skala
ratio.
3. Variabel luar pengganggu a. Terkendali:
1 Umur larva Umur larva sejak telur menetas hingga menjadi nyamuk.
Pada penelitian kali ini digunakan larva instar III akhir 2 Kepadatan larva
Banyaknya larva tiap satuan volume media air yang digunakan adalah 25 larva tiap 100 ml air
3 Makanan larva Tidak memberikan makanan kepada semua kelompok uji
selama perlakuan 4 Habitat
commit to user Menyamakan wadah tempat larva Aedes aegypti L. yaitu
menggunakan gelas plastik. 5 Volume air
Volume masing-masing kelompok perlakuan adalah 100 ml 6 Waktu pemaparan
Waktu pemaparan selama 24 jam
b. Tidak terkendali: 1 Suhu dan kelembaban ruangan
Suhu dan kelembaban ruangan tidak dapat diatur 2 Kesehatan larva
Kesehatan larva tidak bisa disamakan
commit to user
G. Desain Penelitian