31
Analisis spasial prediksi laju erosi dapat dilakukan bila pengguna sebagai Administrator. Analisis prediksi laju erosi dieksekusi dengan menekan tombol
pada menu yang tertulis Hitung Prediksi Erosi, kemudian tekan tombol Tampilkan, maka akan muncul tampilan seperti Gambar 12. Sistem ini
menggunakan persamaan USLE, oleh karena itu untuk menghitung laju erosi diperlukan parameter-parameter input data spasial Erosivitas Hujan R,
Erodibilitas Tanah K, Faktor Panjang Lereng dan Kemiringan Lereng LS, Faktor Tanaman C, dan Faktor Konservasi Tanah P. Sebelumnya data spasial
semua faktor erosi harus dimasukkan ke dalam basis data. Setelah melakukan pengisian parameter-parameter faktor erosi, tombol Kalkulasi dipilih untuk
mengakhiri dan menjalankan program prediksi erosi.
Gambar 12. Tampilan fungsi perhitungan prediksi erosi
4.3. Penjelasan Fungsi Prediksi Erosi
Hasil perhitungan prediksi laju erosi akan menghasilkan data spasial erosi dalam basis data, sehingga hasilnya dapat dilihat pada peta dengan menambahkan
layer baru. Prinsip perhitungan prediksi erosi ini adalah dengan melakukan proses
intersect atau tumpang tindih dan melakukan perkalian antara 5 field data spasial
32
yang mempunyai informasi atribut R erosivitas, K erodibilitas, LS panjang lereng dan kemiringan lereng, C faktor tanaman, dan P faktor konservasi
tanah dengan perintah query dari basis data. Proses intersect dilakukan secara bertahap, pertama dengan melakukan intersect antara data spasial R dan data
spasial K, selanjutnya hasil intersect yang pertama akan diproses intersect lagi dengan tabel faktor erosi berikutnya sampai kelima data spasial faktor erosi
tersebut diproses intersect. Contoh query yang dilakukan untuk melakukan proses intersect antara 2
tabel yang memiliki atribut dalam PostgreSQLPostGIS dapat dilihat pada Gambar 13. Fungsi yang digunakan dalam PostGIS untuk melakukan analisis
tumpang tindih yaitu ST_Intersection dan ST_Intersects, sedangkan untuk mengatur ketelitian koordinat grid digunakan fungsi ST_SnapToGrid. Hasil
intersect disimpan dalam tabel sementara, dan hasil akhirnya dibuat tabel dengan melakukan perkalian atribut faktor erosi.
Gambar 13. Contoh query untuk melakukan intersect antara dua tabel dengan atribut spasial
4.4. Erosi pada DAS Cikaso
Data yang diuji merupakan data spasial erosi pada DAS Cikaso. Hasil prediksi laju erosi yang dikalkulasi dengan menggunakan sistem ini dapat dilihat
pada Gambar 14. Laju erosi terbesar adalah 2.622 tonhatahun sedangkan laju erosi terkecil yaitu 0.0003 tonhatahun. Secara umum di wilayah DAS Cikaso
33
laju erosi berkisar dibawah 437 tonhatahun yang menempati seluruh wilayah DAS.
Gambar 14. Peta prediksi erosi DAS Cikaso
Sebagai perbandingan dilakukan juga perhitungan laju erosi secara manual. Perhitungan laju erosi secara manual dilakukan menggunakan Map
Calculator pada program ArcView setelah melakukan proses intersect kelima data spasial faktor erosi. Berdasarkan Tabel 8, jumlah poligon hasil intersect
menggunakan query basis data lebih banyak dari pada jumlah poligon hasil intersect pada perhitungan secara manual. Nilai maksimum, minimum dan rata-
rata laju erosi antara perhitungan dengan PostgreSQLPostGIS dan perhitungan secara manual relatif sama hasilnya. Total laju erosi perhitungan dengan
PostgreSQLPostGIS sedikit lebih tinggi daripada perhitungan secara manual. Perbedaan besar total laju erosi karena jumlah poligon lebih banyak pada
perhitungan menggunakan PostgreSQLPostGIS dan adanya poligon sliver. Poligon sliver merupakan poligon dengan luas sangat kecil dekat dengan
perbatasan antar poligon yang dihasilkan akibat proses tumpang tindih dua atau lebih data spasial. Luas poligon terkecil sedikit lebih kecil pada hasil perhitungan
dengan PostgreSQLPostGIS. Hal ini yang menunjukkan poligon sliver akan lebih banyak dihasilkan pada proses perhitungan prediksi laju erosi menggunakan
34
PostgreSQLPostGIS walaupun proses perhitungan manual dengan ArcView juga menghasilkan poligon sliver.
Tabel 8. Perbandingan statistik antara hasil perhitungan prediksi laju erosi dengan PostgreSQLPostGIS dengan perhitungan secara manual
Perhitungan dengan PostgreSQLPostGIS
Perhitungan secara manual
Total Laju erosi tonhatahun
202.695 200.021
Jumlah poligon 2.980
2.939 Rata-rata
tonhatahun 68
68 Maksimum
tonhatahun 2.622
2.622 Minimum
tonhatahun 0,0003
0,0003 Standar deviasi
tonhatahun 136
136 Luas ha
i Total 116.454
116.454 ii Poligon terkecil
0,00000142 0,00000143
iii Poligon terbesar 843
843 .
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan