3.3.5 Produksi Bioetanol
Proses ini merupakan proses verifikasi terhadap galur yang adaptif. Proses ini dilakukan dengan membandingkan kemampuan galur yang telah adaptif dengan
kontrol yaitu strain yang tidak adaptif dalam menghasilkan etanol. Isolat yang adaptif dan kontrol di masukkan ke dalam 300 ml hidrolisat asam untuk proses fermentasi
selama 96 jam pada suhu ruang dan agitasi 128 rpm untuk 24 jam pertama. Parameter yang diukur dan dihitung sebagai indikator kinerja proses produksi
etanol adalah : 1. Konsumsi gula total S
0-
S 2. Kadar etanol sebagai produk P
3. ∆ biomassa x
0-
x 4. Efisiensi pemakaian substrat S
-SS 5. Efisiensi fermentasi PP teoritis
6. Rendemen etanol terhadap total gulaY
ps
7. Rendemen bobot biomassa terhadap total gula Y
xs
3.4. Teknik Analisis Data 3.4.1 Seleksi Toleransi Galur
S. cerevisiae terhadap Hidrolisat
Untuk mengetahui pengaruh hidrolisat asam terhadap kinerja S. cerevisiae dilakukan uji F dengan Rancangan Acak Lengkap RAL faktor tunggal. Faktor yang
mempengaruhi adalah 4 sumber galur yaitu ragi curah s1, merk ”F” s2, koleksi PAU s3 dan koleksi IPBCCs4. Percobaan diulang 2x. Apabila ada salah satu
perlakukan berpengaruh nyata maka analisis dilanjutkan dengan uji Duncan Gomez dan Gomez 1995. Parameter yang diuji adalah jumlal gula total yang digunakan,
gula reduksi yang digunakan, etanol yang terbentuk, efisiensi fermentasi, efisiensi substrat dan rendemen etanol.
Persamaan model rancangannya sebagai berikut : Yij = µ+ si +
εij Yij
= variabel respon karena pengaruh taraf ke i faktor S, pengamatanunit perlakuan ke n
µ = pengaruh rata-rata yang sebenarnya nilai konstan
si = pengaruh sebenarnya dari taraf ke i faktor s
εij = pengaruh sebenarnya unit eksperimen ke i disebabkan oleh
kombinasi perlakuan ij. i
= taraf galur 1, 2, 3 dan 4 j
= taraf ulangan 1dan 2
3 .4.1 Seleksi Total Gula Awal dan Dosis Starter Terbaik
Untuk mengetahui pengaruh Jumlah gula dan dosis starter terhadap proses fermentasi dilakukan uji F dengan RAL dua faktor. Faktor yang mempengaruhi
adalah gula awal sebanyak empat taraf yaitu 15 g1, 18 g2, 20g3 dan 24g4. Percobaan diulang sebanyak 2x. Faktor kedua adalah dosis agen fermentasi
sebanyak tiga taraf yaitu 1kali d1, 2 kali d2 dan 3 kali d3. Apabila ada salah satu perlakukan atau interaksinya berpengaruh nyata maka analisis dilanjutkan dengan uji
Duncan Gomez dan Gomez 1995. Parameter yang diuji adalah adalah jumlal gula total yang digunakan etanol yang terbentuk, efisiensi fermentasi, efisiensi substrat,
dan rendemen etanol. Persamaan model rancangannya sebagai berikut :
Y
ikj
= µ+ g
i
+ d
i
+ gd
ij
+ ε
ijk
Y
ijk
= variabel respon karena pengaruh taraf ke-i faktor g dan taraf ke-J faktor d
µ = pengaruh rata-rata yang sebenarnya nilai konstan
g
i
= pengaruh sebenarnya dari taraf ke i faktor g d
j
= pengaruh sebenarnya dari taraf ke J faktor d ε
ijk
= pengaruh sebenarnya unit eksperimen ke-ki disebabkan oleh kombinasi perlakuan ij.
i = taraf jumlah gula 1, 2, 3 dan 4
j = taraf dosis agen fermentasi 1, 2 dan3
k = taraf ulangan 1 dan 2
3.4.2 Adaptasi S. cerevisiae terhadap Hidrolisat Asam
Untuk mengetahui pengaruh hidrolisat asam terhadap kinerja S. cerevisiae dilakukan uji F dengan RAL faktor tunggal. Faktor yang mempengaruhi adalah siklus
adaptasi yaitu 1x – 9x t1-t9 . Percobaan diulang sebanyak 2x. Apabila ada salah satu
perlakukan berpengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji Duncan Gomez dan Gomez 1995. Parameter yang diuji adalah perubahan total gula, perubahan gula
reduksi, etanol yang terbentuk, jumlah biomassa, efisiensi fermentasi, efisiensi penggunaan substrat, rendemen etanol dan rendemen bobot biomassa Lampiran 6.
Persamaan model rancangannya sebagai berikut : Yij = µ+ ti +
εij Yij
= variabel respon karena pengaruh taraf ke i faktor t, pengamatanunit perlakuan ke n
µ = pengaruh rata-rata yang sebenarnya nilai konstan
ti = pengaruh sebenarnya dari taraf ke i faktor t
εij = pengaruh sebenarnya unit eksperimen ke i disebabkan oleh
kombinasi perlakuan ijkl. i
= taraf waktu 1, 2, dan 3 j
= taraf ulangan 1 dan 2
3.4.3 Produksi Etanol
Untuk mengetahui pengaruh kondisi S. cerevisiae yang telah diadaptasi terhadap proses fermentasi, maka dilakukan uji F dengan RAL faktor tunggal. Faktor
yang mempengaruhi adalah kondisi S. cerevisiae sebanyak 2 taraf yaitu Kondisi teradaptasi A dan tanpa Adapatasi NA. Diulang sebanyak 2x. Apabila ada salah
satu perlakukan berpengaruh nyata maka analisis dilanjutkan dengan uji Duncan Gomez dan Gomez 1995. Parameter yang diuji adalah perubahan gula total, etanol
yang terbentuk, biomassa, jumlah sel, efisiensi fermentasi, efisiensi substrat, rendemen etanol dan rendemen bobot biomassa Lampiran 6.
Persamaan model rancangannya sebagai berikut : Yij = µ+ ai +
εij Yij
= variabel respon karena pengaruh taraf ke i faktor a, pengamatanunit perlakuan ke n
µ = pengaruh rata-rata yang sebenarnya nilai konstan
ai = pengaruh sebenarnya dari taraf ke i faktor a
εij = pengaruh sebenarnya unit eksperimen ke i disebabkan oleh
kombinasi perlakuan ij. i
= taraf kondisi S. cerevisiae 1,2 j
= taraf ulangan 1,2