STRATEGI GURU PAI MENGATASI KESULITAN MURID KELAS V DALAM MEMBACA AL-QURAN DI SD WAHID HASYIM DINOYO MALANG

(1)

STRATEGI GURU PAI MENGATASI KESULITAN MURID KELAS V DALAM MEMBACA AL-QUR’AN DI SD WAHID HASYIM

DINOYO MALANG

SKRIPSI

Oleh :

SITI MAHMUDAH NIM. 201110010322133

Dibiayai oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur

pada Program Peningkatan Kualitas Guru Madrasah Diniyah Angkatan 2011

JURUSAN TARBIYAH FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2015


(2)

STRATEGI GURU PAI MENGATASI KESULITAN MURID KELAS V DALAM MEMBACA AL-QUR’AN DI SD WAHID HASYIM

DINOYO MALANG

SKRIPSI

DiajukankepadaFakultas Agama Islam UniversitasMuhammadiyah Malang untukmemenuhisalahsatupersyaratan

dalammenyelesaikan Program Sarjana Strata Satu (S1)

Oleh:

SITI MAHMUDAH NIM. 201110010322133

Dibiayai oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur

pada Program Peningkatan Kualitas Guru Madrasah Diniyah Angkatan 2011

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS AGAMA ISLAM

JURUSAN TARBIYAH 2015


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

SKRIPSI

Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang,

dan diterima untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

pada tanggal: 26 Agustus 2015

Dewan Penguji Tanda Tangan

1. Drs. Khozin, M.Si 1... 2. Drs. Agus Purwadi, M.Si 2... 3. Dr. Abdul Haris, M.A 3... 4. Drs. Fathor Rohim, M.Ag 4 ...

Mengesahkan Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Malang Dekan,


(4)

MOTTO

ُ خَا

ُ عْلاُ

ُْلُ م

ُ

ُ يَح

ُ

ُ ل َخ

ُ

ُ َت ْحَتُ هَلُ َصْ َاَ ُ*ُ ه تْ َمَُ ْعَب

ُ تلا

ُ مْي مَرُ اَر

ُ

ُ َ

ُ تِيَمُ لْ َجْلا

ُ

َُلَعُ شْمَيَ هَ

ُ

ُ ن ضَيُ رَثلا

ُ

ُ مْي َعَ هَ ء َي ْحَ ْْاُ َن م

Orang-orang yang berilmu akan tetap hidup setelah matinya

Walaupun tulang-tulangnya telah hancur di bawah bumi,

Sementara orang orang yang bodoh telah mati

walaupun masih berjalan di atas bumi,

disangkanya dia hidup padahal dia telah tiada


(5)

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puja dan puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala karunia nikmatNya dan berkat pertolonganNya skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam tercurahkan untuk Nabi Muhammad Saw, sang tauladan seluruh umat.

Karya ini kupersembahkan kepada:

1.

Ayahanda H. Nachrowi (alm) dan Ibunda Hj Mudrikah (alm)

yang membimbingku dan menyayangiku sepenuh hati.

2.

Suamiku tercinta Ismail dengan kesabaran dan keikhlasannya

memberiku kesempatan menambah pengetahuan dan tak

mengenal lelah membantuku dalam penyelesaian skripsi ini.

3.

Anak-anakku tersayang M. Hamdan Yusuf dan Luthfi Putra

Mahardika yang selalu membangkitkan semangatku dalam

belajar.

4.

Kakak-kakaku dan adikku yang selalu memberi motivasi hingga


(6)

SURAT PERNYATAAN Yang bertandatangan di bawahini :

Nama : Siti Mahmudah NIM : 201110010322133 Tempat/TglLahir : Malang, 21 Mei 1967 Fak./Jurusan : Agama Islam / Tarbiyah

Menyatakan bahwaTugas Akhir / Skripsi dengan judul :

STRATEGI GURU PAI MENGATASI KESULITAN MURID KELAS V DALAM MEMBACA AL-QUR’AN DI SD WAHID HASYIM DINOYO MALANG

Adalah bukan merupakan karya orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah kami sebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya, dan apabila pernyataan ini tidak benar, kami bersedia mendapat sangsi akademis.

Malang, 26 Agustus 2015 MahasiswaYbs,


(7)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrokhim

Puji syukur yang sedalam-dalamnya kehadirat Allah SWT atas segala karunia dan rahmat-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

judul “Strategi Guru PAI Mengatasi Kesulitan Murid Kelas V dalam Membaca

al-Qur’an di SD Wahid Hasyim Dinoyo Malang”. Penyelesaian penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak.

Ucapan terimakasih peneliti haturkan kepada:

1. Ayahanda alm. H Nachrowi dan Ibunda alm. Hj Mudrikah, semoga amal ibadahnya diterima disisi Allah Swt.

2. Suamiku tercinta Ismail dan anak-anakku tersayang Hamdan Yusuf dan Luthfi yang selalu memberi semangat serta memberi bantuan baik moriil maupun meteriil.

3. Pemerintah propinsi JawaTimur yang telah memberi kesempatan kepada peneliti untuk menuntut ilmu di Universitas Muhammadiyah Malang

4. Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP selaku rektor Universitas Muhamadiyah Malang yang telah menyiapkan fasilitas dalam proses pembelajaran.

5. DR. Abdul Haris M.Ag dan Drs. Fathor Rokhim, M.Ag selaku pembimbing dalam penelitian dan penyusunan skripsi dengan penuh keikhlasan, kesabaran dan tanggung jawab memberikan bimbingan dan arahan dalam penyelesaian skripsi ini. Serta para dosen Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan ilmunya kepada kami.

6. Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang, Drs. Faridi, M.Si.


(8)

7. Nur Afifah Khurin Maknin, S.Pd.I, M.Kes selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah).

8. Drs. H. Ngatuwi selaku Kepala Sekolah SD Wahid Hasyim yang telah memberi izin dan kesempatan untuk melakukan penelitian.

9. Ida Maimunah, S.Ag selaku Guru PAI yang telah meluangkan waktu untuk memberikan informasi tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan penulisan skripsi ini.

10.Murid Kelas V SD Wahid Hasyim Dinoyo Malang.

11.Teman-teman mahasiswa program beasiswa pemprop seperjuangan dengan keikhlasannya membantuku dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga seluruh kebaikan dan segala bantuan yang diberikan baik berupa pengarahan, semangat serta do’anya, senantiasa dicatat oleh Allah Swt sebagai amal yang sholeh Amiin yarobbal alamiin.

Dengan selesainya skripsi ini peneliti menyadari adanya kelemahan dan kekurangan, oleh karena itu peneliti menerima kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaanya, akhirnya peneliti berharap semoga Allah SWT membalas amal kebaikannya dan semoga penulisan skripsi ini bermanfaat bagi peneliti khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Malang, 26Agustus 2015


(9)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

MOTTO ... iii

PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... v

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... x

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang ... 1

B.Rumusan Masalah ... 7

C.Tujuan Penelitian ... 7

D.Manfaat Penelitian ... 8

E.Batasan Istilah ... 8

F. Sistematika Penulisan ... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Membaca al-Qur’an 1. Al-Qur’an dan keutamannya ... 13

1.1Pengertian al-Qur’an ... 14

1.2Fungsi al-Qur’an ... 15

1.3Keutamaan membaca al-Qur’an ... 17

2. Komponen Pembelajaran al-Qur’an ... 20

2.1 Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam membaca al-Qur’an ... 20

2.2Tujuan pembelajaran membaca al-Qur’an ... 25

B. Metode Membaca al-Qur’an . ... 26

C. Problematika ( Kesulitan ) dalam membaca al-Qur’an. 1. Pengertian kesulitan ... 40


(10)

2. Pengertian membaca al-Qur’an ... 44

D. Strategi mengatasi kesulitan dalam membaca al-Qur’an... ... 46

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Jenis Penelitian ... 49

2. Lokasi Penelitian ... 50

3. Informan Penelitian ... 50

4. Teknik Pengumpulan Data ... 51

5. Analisis Data ... 53

BAB IV HASIL PENELITIAN A.Latar Belakang ObjekPenelitian 1. SejarahBerdirinya SD Wahid Hasyim Dinoyo Malang ... 56

2. Visi dan Misi SD Wahid Hasyim Dinoyo Malang... 58

3. Lokasi SD Wahid Hasyim Dinoyo Malang ... 59

4. Keadaan Kependidikan SD Wahid Hasyim Dinoyo Malang ... 59

5. Murid SD Wahid Hasyim ... 61

6. Keberhasilan yang diraih... 62

7. Keadaan Sarana dan Prasarana SD wahid Hasyim Dinoyo Malang... 62

B. Penyajian dan Analisa Data 1. Kesulitan Murid Kelas V dalam membaca al-Qur’an di SD Wahid Hasyim dinoyo Malang ... 62

2. Strategi Guru PAI dalam mengatasi kesulitan murid dalam membaca al-Qur’an ... 68

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 79

B. Saran ... 80

DAFTAR PUSTAKA ... 81 DAFTAR LAMPIRAN


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Berita Acara Bimbingan Skripsi Lampiran 2 : Pedoman Intervew

Lampiran 3 : Surat Izin Penelitian dari Fakultas Agama Islam Lampiran 4 : Surat Keterangan Melakukan Penelitian

Lampiran 5 : Riwayat Hidup

Lampiran 6 : Profil SD Wahid Hasyim Dinoyo Malang

Lampiran 7 : Gambar Kegiatan belajar mengajar di SD Wahid Hasyim Dinoyo Malang


(12)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Asy’ari. 1987. Pelajaran Tajwid. Surabaya : Apollo

Abdurrachman, Mas’ud., et al. 2001. Paradigma Pendidikan Islam. Semarang. Ahmadi, Abu dan Supriyono, Widodo. 1991. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka

Cipta.

Anmewar, Rosihan. 2006.Ulumul Qur’an. Bandung: CV Pustaka Setia.

Bungi,Burhan. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif Aktualisasi Metodologis Kearah Ragam Variasi Kontemporer. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Channa, Liliek dan Hidayat, Syaiful. 2011. Ulum Al-Qur’an. Surabaya: Kopertais IV Press.

Departemen Agama RI. 1971. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Jakarta: Yayasan Penyelenggara Penerjemah/Penafsiran Al-Qur’an

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ke-4. Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama.

Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam 1994/1995. Metode-metode Mengajar al-Qur’an di Sekolah-sekolah Umum.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta.

Fadjar, A.Malik, 1998. Visi Pembaharuan Pendidikan Islam. Jakarta, Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penyusunan Naskah Indonesia[LP3NI]. Fattah, Nanang. 2013. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan, Cet.ke-3. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya.

Farida, Rahim. 2007. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta.

Hadist Bukhari, no.58, 59 dan 532.

Hellen A. 2002. Bimbingan Konseling dalam Islam. Jakarta : Ciputat Pers.

http://Salafi.web.id/keutamaan-membaca-al-qur’an -dengan-tajwid-yang-indah-373.html. Di akses pada tanggal 5 Mei 2015

http://qoshthaalhikmahblogspot.com/2010/01/macam-macammetodepembelajaran -al.html. Di akses pada tanggal 5 April 2015


(13)

Imam An-Nawawi. 2001. Adab dan Tata Cara Menjaga Al-Qur’an. Jakarta : Pustaka Amani.

Ismail. 2013. Pembinaan Minat Belajar Membaca Al-Qur’an Anak-anak Madrasah Ibtidaiyah Al-Hidayah, (Skripsi Sarjana Fakultas Agama Islam Universitas Sunan Giri, Surabaya)

KH. As’ad Humam. 2000. Buku Iqra’. Yogyakarta : Tim Tadarus AMM

Kubet, Muhammad. 2011. Materi Pokok Makhrorijul Huruf dan Tajwid (Sarjana Ilmu Pengetahuan Islam IAIN Walisongo, Semarang)

Masruri, A Yusuf. 2007. Belajar Membaca Al-Qur’an Ummi. Surabaya: KPI. Manshur bin Muhammad al-Muqrin. 2010. Berkahnya al-Qur-an dalam

Kehidupan. Bogor: Pustaka ibnu Umar.

Munajad bin Hannah. 2001. Hilyatut Tilawah. Surabaya: M bin Ahmad An-Naban cetakan V.

Moleong, Lexy. 2003. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosda Karya.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia,edisi ke-3. Jakarta: Balai Pustaka.

Riyanto, Yatim. 1991. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta.

Sabri, Alisuf. 1996. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya.

Salim, Peter. 2002. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. Jakarta: Modern English Press

Saroni,Mohammad. 2006. Managemen Sekolah. Yogjakarta: Arruzz cetakan I.

Shihab, Quraish. 1994. Membumikan Al-Qur’an. Bandung: Mizan. Shihab, Quraish.1996. Wawasan Al-Qur’an. Bandung: Mizan.

Subini, Nini. 2013. Mengatasi Kesulitan Belajar pada Anak. Yogyakarta

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Cv Alfa Beta.


(14)

Suprayogo, Imam dan Tobroni.2003. Metodologi Penelitian Sosial-Agama. Bandung:PT Remaja Rosdakarya.

Taufik Rahmat., Hidayat. 1998. Khazanah Istilah Al-Qur’an. Jakarta: Pustaka Amani.

Thalib, Muhammad. 2005, Fungsi dan Fadhillah Membaca Al-Qur’an, Surakarta: Kaffah Media.

Zarkasy, Salim. 1987. Merintis Qiro’ati Pendidikan TKA. Semarang: Yayasan Pendidikan Al-Qur’an Raudhatul Mujawwidin.

Zakiyah,Daradjat. 1995. Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah. Jakarta: Ruhama.


(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Al-Qur’an merupakan salah satu mukjizat yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw. Bagi seorang muslim yang beriman kepada

al-Qur’an, sudah sepantasnya mengkaji dan mengamalkan apa yang terkandung didalamnya.

Setiap muslim mempunyai tanggung jawab dan berkewajiban untuk mengajarkan dan mengamalkan al-Qur’an sebagai petunjuk dan pedoman hidup seluruh umat manusia yang ada di dunia ini. Apalagi dalam menghadapi tantangan zaman di abad modern, dengan perkembangan dinamika ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat seperti sekarang ini. Masyarakat muslim, secara khusus orang tua, ulama, terutama guru di sekolah perlu khawatir dan prihatin terhadap anak-anak, sebagai generasi penerus terhadap maju pesatnya IPTEK yang berdampak pada terjadinya pergeseran budaya hingga berpengaruh pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran al-Qur’an. Manusia di zaman ini cenderung lebih menekankan ilmu umum yang condong pada kepentingan dunia dan melupakan ilmu keagamaan sebagai tujuan di akhirat kelak. Ketidak pedulian manusia dalam belajar al-Qur’an akan mengakibatkan terjadinya peningkatan buta huruf al-Qur’an yang pada akhirnya al-Qur’an


(16)

2

yang merupakan Kalamullah tidak lagi di baca ataupun dipahami apalagi diamalkan.1

Pendidikan al-Qur’an diharapkan dapat melahirkan manusia-manusia yang beriman dan bertaqwa, yang nantinya dapat menjadi generasi penerus yang shalih dan dapat berperan aktif dalam pembangunan bangsa dan agama. Belajar al-Qur’an adalah merupakan kewajiban bagi setiap umat Islam baik anak-anak, remaja, maupun orang dewasa. Belajar al-Qur’an bagi anak-anak harus ditanamkan sejak dini agar memudahkan mereka dalam belajar membaca al-Qur’an.

Fenomena saat ini, yang sedang marak terjadi pada para orang tua yang sibuk mencarikan les pelajaran umum buat putra-putrinya, bahkan kadang-kadang kalau waktu lesnya berbenturan dengan waktu mengaji, mereka lebih mementingkan lesnya dari pada ngajinya.

Mengenalkan al-Qur’an sejak dini merupakan langkah yang utama dan pertama sebelum pembelajaran lainnya. Bagi setiap keluarga muslim menanamkan nilai-nilai al-Qur’an dalam rumah tangga sudah menjadi komitmen yang universal, sehingga terdapat waktu yang khusus untuk

mengajarkan al-Qur’an baik dilakukan orang tua sendiri ataupun di lembaga-lembaga pengajian yang ada di sekitar.2

1Muhammad Thalib, Fungsi dan Fadhillah Membaca Al-Qur’an (Surakarta: Kaffah

Media, 2005), hal.14

2 Muhammad Kubet, Materi pokok Makhorijul huruf dan tajwid, (Skripsi sarjana ilmu


(17)

3

Al-Qur’an adalah nama sebuah kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw melalui malaikat Jibril, ditulis dalam mushaf, diriwayatkan secara mutawatir.3

Al-Qur’an Al-Karim turun dalam masa sekitar 22 tahun.

Sedangkan menurut ulama’ dua puluh dua tahun, dua bulan dan dua puluh

dua hari. Al-Qur’an adalah petunjuk kebahagiaan dunia dan akhirat. Rasulullah saw menganjurkan kepada kaum muslim untuk memperbanyak membaca dan mempelajari al-Qur’an .4

Munajad bin Hannah dalam kitabnya Hilyatut Tilawah mengatakan mempelajari al-Qur’an hukumnya adalah fardhu kifayah sedangkan dalam membaca memakai ilmu tajwid secara baik dan benar merupakan fardhu

‘ain, jika terjadi kesalahan dalam membaca al-Qur’an maka termasuk dosa. Untuk menghindari dosa tersebut, seluruh umat Islam dituntut untuk selalu belajar al-Qur’an pada ahlinya.5

Mempelajari ilmu-ilmu cara membaca al-Qur’an lebih utama sebelum mempelajari ilmu-ilmu yang lainnya.

Sesuai dengan Firman Allah dalam QS Al-Muzzammil ayat 4 sebagai berikut:

ايِتْرَ ت َنآْرُقْلا ِلّتَرَو

Artinya :” Dan bacalah al-Qur’an itu dengan perlahan-lahan

(tartil)”[ QS: Al-Muzzammil (73) : 4]6

3 Liliek Channa,Syaiful Hidayat,Ulum Al-Qur’an, (Surabaya: 2011),hal. 1 4 Quraish Shihab,Membumikan Al-Qur’an, (Bandung: 1971), hal. 23. 5 Munajad bin Hannah, Hilyatut Tilawah,(Surabaya: 2001) hal. 22


(18)

4

Ayat di atas menunjukkan bahwa Allah SWT memerintahkan Nabi untuk membaca al-Qur’an yang diturunkan kepadanya dengan tartil, yaitu memperindah pengucapan setiap huruf-hurufnya, panjang pendeknya dan cara membacanya (bertajwid).

Proses belajar mengajar yang berlangsung di kelas mengacu pada pencapaian tujuan yang telah ditentukan, agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal, maka menjadi keharusan bagi seorang guru untuk memperhatikan kekurangan-kekurangan serta kesulitan-kesulitan yang dialami oleh murid.

"Proses pembelajaran merupakan proses sadar yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk memperbaiki kemampuan diri, sehingga mampu menjadi orang yang berhasil dalam hidup. Derajat keberhasilan ini dapat diukur dari kemampuan yang dimiliki oleh seseorang pada aspek pengetahuan maupun ketrampilan”.7

Menurut Ismail dalam penelitian yang sudah dilakukan di MI Al-Hidayah Sumbersuko Gempol-Pasuruan: Dalam rangka mewujudkan keimanan dan ketaqwaan, maka pemerintah juga menggalakkan pemberantasan buta huruf, baik huruf latin maupun huruf al-Qur’an. Seperti diketahui bahwa belajar membaca al-Qur’an adalah kewajiban bagi setiap umat Islam, maka dalam mengatasi kesulitan membaca al-Qur’an pada anak-anak merupakan tugas seorang pendidik.8 Sebagaimana hadits Rasulullah SAW

ه لع و ا رقل ا ملعت نم مكريخ

7 Mohammad saroni, Managemen Sekolah ( Yogjakarta: 2006), hal. 55

8Ismail, Pembinaan minat belajar membaca Qur’an Anak-anak Madrasah Ibtidaiyah


(19)

5

Artinya: “ Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar al-Qur’an

dan yang mengajarkannya.”9

Agar anak terampil membaca al-Qur’an dengan fasih dan benar serta memahami maknanya, maka sangat diperlukan bimbingan dalam belajar membaca al-Qur’an. Menurut Ismail bahwa pemerintah memandang perlu adanya gerakan memasyarakatkan kembali bacaan ayat-ayat suci al-Qur’an disetiap tempat. Perkembangan Taman Pendidikan al-Qur’an (TPQ) sekarang makin dipacu, bukan hanya huruf latin yang dipergunakan tetapi huruf al-Qur’an pun harus diusahakan dan dilaksanakan secara nasional sejak 1982 dengan diterbitkannya Surat Keputusan bersama Menteri Agama No. 128 dan No. 44A tahun 1982.10 Dengan maksud dalam penyelenggaraan Taman Pendidikan al-Qur’an sangat penting dan sekaligus merupakan penangkal terhadap pengaruh negatif arus globalisasi. Oleh karena itu al-Qur’an harus diajarkan kepada umat Islam sedini mungkin bahkan sejak bayi masih dalam kandungan.

Zaman medern ini masih banyak umat Islam yang belum mampu membaca al-Qur’an dengan baik mulai dari anak-anak, remaja, dewasa dan orang tua. Al-Qur’an merupakan salah satu mukjizat yang diturunkan kepada nabi Muhammad sebagai pedoman bagi umat manusia. al-Qur’an juga merupakan sumber hukum dari segala sumber hukum. Percaya adanya al-Qur’an merupakan bagian dari rukun iman yang ke tiga, hal ini mutlak

9 Manshur bin Muhammad al-Muqrin, Berkahnya al-Qur-an dalam kehidupan, (Bogor:

2010), hal.11

10


(20)

6

harus dimiliki oleh seorang muslim. Bagi seorang muslim yang beriman kepada al-Qur’an, sudah sepantasnya mengkaji dan mengamalkan apa yang terkandung didalamnya.

“Tugas dan fungsi guru dalam proses pembelajaran merupakan aspek yang sangat penting untuk mencapai keberhasilan belajar. Jika seorang guru dapat menjalankan tugas dan fungsinya secara benar, tingkat capaian keberhasilan dari proses pembelajaran akan memuaskan, tetapi jika guru tidak peduli terhadap tugas dan fungsinya, maka tingkat capaian keberhasilan belajar tidak akan

pernah tercapai”.11

Berdasarkan studi pendahuluan, terdapat indikasi bahwa di SD Wahid Hasyim, ternyata ada sebagian murid yang kesulitan dalam membaca al-Quran dalam pengucapan huruf-hurufnya maupun dalam kelancaran, maka dari itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut, tentang cara guru Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi murid di SD Wahid Hasyim yang belum bisa membaca atau kesulitan dalam membaca al-Qur’an, masih banyak ditemui kesalahan murid dalam membaca al

-Qur’an, misalnya ada beberapa murid yang masih kurang lancar tajwidnya

seperti terbata-bata dalam membaca ayat al-Qur’an, belum mampu mempraktikkan bacaan mad dengan benar yaitu terkadang bacaan mad tidak dibaca panjang dan yang seharusnya pendek malah dibaca panjang. Murid juga masih banyak melakukan kesalahan dalam membaca hukum bacaan yang dibaca dengung dan yang tidak dibaca dengung. Dalam membaca makharijul hurufnya murid masih belum bisa membedakan antara , ث- س dan د- ذ , disamp ing itu juga mereka masih belum bisa melagukan dan


(21)

7

melantunkan ayat-ayat al-Qur’an dengan benar dan menarik. Hal inilah yang menarik, yang kemudian peneliti angkat menjadi judul skripsi yaitu :

“Strategi Guru Pendidikan Agama Islam Mengatasi Kesulitan Murid Kelas V Dalam Membaca al-Qur’andi SD Wahid Hasyim Dinoyo Malang”. B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dikemukakan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apa saja kesulitan murid kelas V dalam membaca al-Qur’an di SD Wahid Hasyim Dinoyo Malang?

2. Bagaimana Strategi guru PAI mengatasi kesulitan yang dihadapi murid kelas V SD Wahid Hasyim Dinoyo Malang dalam membaca

al-Qur’an? C. Tujuan Penulisan

Merujuk pada permasalahan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi kesulitan-kesulitan dalam membaca al-Qur’an murid kelas V SD Wahid Hasyim Dinoyo Malang.

2. Mendeskripsikan strategi guru PAI dalam mengatasi kesulitan murid kelas V SD Wahid Hasyim Dinoyo Malang dalam membaca al-Qur’an.


(22)

8

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi

1. Peneliti

Menambah pengetahuan bagi peneliti yang berhubungan dengan tehnik atau cara mengajar murid belajar membaca al-Qur’an dengan mudah dan benar.

2. Guru

Memberikan sumbangan pemikiran tentang strategi yang sebaiknya digunakan dalam mengatasi kesulitan murid-murid dalam membaca al-Quran.

3. Murid

Memberikan pengetahuan tentang membaca al-Qur’an yang baik dan benar.

4. Masyarakat

Memberikan informasi dan wawasan tentang membaca al-Qur’an dengan baik dan benar.

E. Batasan Istilah

Supaya pembahasan ini lebih spesifik dan tidak terjadi pembiasan serta penyimpangan masalah, maka perlu adanya batasan masalah sebagai berikut:


(23)

9

1. Strategi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia: Strategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.12

Sedangkan menurut Nanang Fattah: “ Strategi adalah langkah-langkah yang sistematis dalam melaksanakan rencana secara menyeluruh (makro) dan berjangka panjang dalam pencapaian tujuan model SBM (Sekolah Berbasis Manajemen)”.13

Dengan demikian, maka strategi adalah cara atau langkah-langkah yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.

2. Guru PAI

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia: Guru adalah orang yang pekerjaannya, mata pencahariannya atau profesinya mengajar.14

Guru merupakan sosok yang mengemban tugas mengajar, mendidik dan membimbing. Jika ketiga sifat tersebut tidak melekat pada seorang guru, maka ia tidak dapat dipandang sebagai guru.15

Guru PAI adalah seseorang yang dikuasakan memberikan pelajaran agama Islam dalam jangka waktu tertentu, guru PAI juga tidak hanya mengajar di depan kelas, tetapi juga membimbing murid-muridnya dan juga menanamkan nilai-nilai dan norma-norma yang sesuai dengan ajaran al-Qur’an dan Al-Hadits. Pelajaran agama adalah memberikan ilmu

12 Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ke-4, Departemen PendidikanNasional (Jakarta:

2008), hal.1340

13 Nanang Fattah, Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan, Cet.ke-3, (Bandung: 2013), hal.53

14 Kamus Besar Bahasa Indonesia,edisi ke-3 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional (Jakarta: 2001), hal.330.


(24)

10

pengetahuan agama kepada anak, agar mereka memiliki ilmu pengetahuan agama sesuai dengan ajaran Islam.16

Dengan demikian maka, guru PAI adalah seseorang yang dikuasakan memberikan pelajaran agama Islam serta mendidik dan membimbing murid-muridnya untuk menanamkan nilai-nilai ajaran Islam yang sesuai dengan al-Qur’an dan Hadits untuk mengembangkan potensi murid dalam membaca al-Qur’an.

3. Kesulitan

Kesulitan adalah keadaan dimana anak didik atau murid tidak dapat belajar sebagaimana mestinya.17

Kesulitan belajar adalah kesukaran yang dialami murid dalam menerima atau menyerap pelajaran, kesulitan belajar yang dihadapi murid ini terjadi pada waktu mengikuti pelajaran yang disampaikan atau ditugaskan oleh seorang guru.18

Kesulitan yang dimaksud dalam skripsi ini adalah ketidak mampuan murid terhadap apa yang disampaikan oleh guru dalam materi membaca al-Qur’an terutama dalam makhorijul huruf dan tajwidnya. 4. Membaca Al-Qur’an

Menurut Syarifudin membaca adalah jembatan menuju pemahaman, pengalaman dan penerapan al-Qur’an dalam kehidupan

16 Daradjat Zakiyah, Pendidikan Islam dalam keluarga dan sekolah, (Jakarta: Ruhama,1995),

hal.95

17 Abu ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar,( Jakarta: 1991), hal.77 18 Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: 1996), hal.88


(25)

11

sehari-hari. Sedangkan mempelajari al-Qur’an adalah wajib. Sebab al

-Qur’an pedoman paling pokok bagi setiap muslim.19

Membaca al-Qur’an yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dapat melafalkan huruf-huruf sesuai dengan mekhorijul huruf, tajwid serta memperindah bacaannya.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan dalam penelitian ini terdiri dari V Bab, yang masing-masing memiliki sub bab. Adapun pembahasannya sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan

Bab ini merupakan pengantar secara umum terkait dengan pokok permasalahan yang diangkat dalam penelitian. Sub bab dalam pendahuluan ini adalah latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah dan sistematika penulisan.

BAB II : Kajian Pustaka

Bab ini merupakan landasan teori yang berkaitan dengan tema yang diteliti, yang berisi tentang pokok bahasan yang menjelaskan teori tentang membaca al-Qur’an, metode membaca al-Qur’an, problematika dalam membaca al-Qur’an dan strategi mengatasi kesulitan dalam membaca al-Qur’an

19 Ahmad Syarifuddin, Mendidik Anak Membaca, Menulis dan Mencintai Al-Qur’an.


(26)

12

BAB III: Metodologi penelitian

Bab ini menjelaskan tentang metode dan langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti ketika turun lapang, yang meliputi: Jenis penelitian, lokasi penelitian, penentuan informan, teknik penngumpulan data dan analisis data

BAB IV: Hasil Penelitian

Bab ini merupakan bagian inti dari laporan penelitian. Dalam bab ini dipaparkan data-data terkait dengan latar belakang obyek penelitian, hasil penelitian yang telah dilakukan melalui interview dan observasi di lapangan. Hasil data yang diperoleh dalam penelitian di lapangan dikupas secara menyeluruh pada bagian ini.

BAB V : Penutup

Bab ini merupakan bagian akhir dari penelitian yang berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan saran yang sifatnya membangun demi terciptanya perbaikan penelitian di masa yang akan datang.


(1)

melantunkan ayat-ayat al-Qur’an dengan benar dan menarik. Hal inilah yang menarik, yang kemudian peneliti angkat menjadi judul skripsi yaitu :

“Strategi Guru Pendidikan Agama Islam Mengatasi Kesulitan Murid Kelas V Dalam Membaca al-Qur’andi SD Wahid Hasyim Dinoyo Malang”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dikemukakan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apa saja kesulitan murid kelas V dalam membaca al-Qur’an di SD Wahid Hasyim Dinoyo Malang?

2. Bagaimana Strategi guru PAI mengatasi kesulitan yang dihadapi murid kelas V SD Wahid Hasyim Dinoyo Malang dalam membaca

al-Qur’an?

C. Tujuan Penulisan

Merujuk pada permasalahan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi kesulitan-kesulitan dalam membaca al-Qur’an murid kelas V SD Wahid Hasyim Dinoyo Malang.

2. Mendeskripsikan strategi guru PAI dalam mengatasi kesulitan murid kelas V SD Wahid Hasyim Dinoyo Malang dalam membaca al-Qur’an.


(2)

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi

1. Peneliti

Menambah pengetahuan bagi peneliti yang berhubungan dengan tehnik atau cara mengajar murid belajar membaca al-Qur’an dengan mudah dan benar.

2. Guru

Memberikan sumbangan pemikiran tentang strategi yang sebaiknya digunakan dalam mengatasi kesulitan murid-murid dalam membaca al-Quran.

3. Murid

Memberikan pengetahuan tentang membaca al-Qur’an yang baik dan benar.

4. Masyarakat

Memberikan informasi dan wawasan tentang membaca al-Qur’an dengan baik dan benar.

E. Batasan Istilah

Supaya pembahasan ini lebih spesifik dan tidak terjadi pembiasan serta penyimpangan masalah, maka perlu adanya batasan masalah sebagai berikut:


(3)

1. Strategi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia: Strategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.12

Sedangkan menurut Nanang Fattah: “ Strategi adalah langkah-langkah yang sistematis dalam melaksanakan rencana secara menyeluruh (makro) dan berjangka panjang dalam pencapaian tujuan model SBM (Sekolah Berbasis Manajemen)”.13

Dengan demikian, maka strategi adalah cara atau langkah-langkah yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.

2. Guru PAI

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia: Guru adalah orang yang pekerjaannya, mata pencahariannya atau profesinya mengajar.14

Guru merupakan sosok yang mengemban tugas mengajar, mendidik dan membimbing. Jika ketiga sifat tersebut tidak melekat pada seorang guru, maka ia tidak dapat dipandang sebagai guru.15

Guru PAI adalah seseorang yang dikuasakan memberikan pelajaran agama Islam dalam jangka waktu tertentu, guru PAI juga tidak hanya mengajar di depan kelas, tetapi juga membimbing murid-muridnya dan juga menanamkan nilai-nilai dan norma-norma yang sesuai dengan ajaran al-Qur’an dan Al-Hadits. Pelajaran agama adalah memberikan ilmu

12 Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ke-4, Departemen PendidikanNasional (Jakarta:

2008), hal.1340

13 Nanang Fattah, Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan, Cet.ke-3, (Bandung: 2013), hal.53

14 Kamus Besar Bahasa Indonesia,edisi ke-3 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional

(Jakarta: 2001), hal.330.


(4)

pengetahuan agama kepada anak, agar mereka memiliki ilmu pengetahuan agama sesuai dengan ajaran Islam.16

Dengan demikian maka, guru PAI adalah seseorang yang dikuasakan memberikan pelajaran agama Islam serta mendidik dan membimbing murid-muridnya untuk menanamkan nilai-nilai ajaran Islam yang sesuai dengan al-Qur’an dan Hadits untuk mengembangkan potensi murid dalam membaca al-Qur’an.

3. Kesulitan

Kesulitan adalah keadaan dimana anak didik atau murid tidak dapat belajar sebagaimana mestinya.17

Kesulitan belajar adalah kesukaran yang dialami murid dalam menerima atau menyerap pelajaran, kesulitan belajar yang dihadapi murid ini terjadi pada waktu mengikuti pelajaran yang disampaikan atau ditugaskan oleh seorang guru.18

Kesulitan yang dimaksud dalam skripsi ini adalah ketidak mampuan murid terhadap apa yang disampaikan oleh guru dalam materi membaca al-Qur’an terutama dalam makhorijul huruf dan tajwidnya.

4. Membaca Al-Qur’an

Menurut Syarifudin membaca adalah jembatan menuju pemahaman, pengalaman dan penerapan al-Qur’an dalam kehidupan

16 Daradjat Zakiyah, Pendidikan Islam dalam keluarga dan sekolah, (Jakarta: Ruhama,1995),

hal.95

17 Abu ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar,( Jakarta: 1991), hal.77 18 Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: 1996), hal.88


(5)

sehari-hari. Sedangkan mempelajari al-Qur’an adalah wajib. Sebab al

-Qur’an pedoman paling pokok bagi setiap muslim.19

Membaca al-Qur’an yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dapat melafalkan huruf-huruf sesuai dengan mekhorijul huruf, tajwid serta memperindah bacaannya.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan dalam penelitian ini terdiri dari V Bab, yang masing-masing memiliki sub bab. Adapun pembahasannya sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan

Bab ini merupakan pengantar secara umum terkait dengan pokok permasalahan yang diangkat dalam penelitian. Sub bab dalam pendahuluan ini adalah latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah dan sistematika penulisan.

BAB II : Kajian Pustaka

Bab ini merupakan landasan teori yang berkaitan dengan tema yang diteliti, yang berisi tentang pokok bahasan yang menjelaskan teori tentang membaca al-Qur’an, metode membaca al-Qur’an, problematika dalam membaca al-Qur’an dan strategi mengatasi kesulitan dalam membaca al-Qur’an

19 Ahmad Syarifuddin, Mendidik Anak Membaca, Menulis dan Mencintai Al-Qur’an.


(6)

BAB III: Metodologi penelitian

Bab ini menjelaskan tentang metode dan langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti ketika turun lapang, yang meliputi: Jenis penelitian, lokasi penelitian, penentuan informan, teknik penngumpulan data dan analisis data

BAB IV: Hasil Penelitian

Bab ini merupakan bagian inti dari laporan penelitian. Dalam bab ini dipaparkan data-data terkait dengan latar belakang obyek penelitian, hasil penelitian yang telah dilakukan melalui interview dan observasi di lapangan. Hasil data yang diperoleh dalam penelitian di lapangan dikupas secara menyeluruh pada bagian ini.

BAB V : Penutup

Bab ini merupakan bagian akhir dari penelitian yang berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan saran yang sifatnya membangun demi terciptanya perbaikan penelitian di masa yang akan datang.


Dokumen yang terkait

PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR'AN DI SDI WAHID HASYIM DINOYO MALANG

1 11 24

Peran guru PAI dalam mengatasi kesulitan membaca al-qur'an siswa di SMP Islam al-Ikhlas Cipete Jakarta Selatan

75 611 113

Pembinaan Yang Dilakukan Guru PAI Dalam Mengatasi Kesulitan Siswa Membaca Al-Qur'an Di MTs Al-Mursyidiyyah Pamulang-Tangerang

0 27 89

PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR MEMBACA AL-QURAN PADA SISWA KELAS X Penerapan Metode Iqra’ Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Membaca Al-Quran Pada Siswa Kelas X di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016.

1 4 18

PENERAPAN METODE IQRA’ DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR MEMBACA AL-QURAN PADA SISWA KELAS X Penerapan Metode Iqra’ Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Membaca Al-Quran Pada Siswa Kelas X di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016.

0 2 18

UPAYA BIMBINGAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR MEMBACA AL QURAN upaya bimbingan guru pendidikan agama islam dalam mengatasi kesulitan belajar membaca al quran pada siswa di madrasah ibtidaiyah negeri takeran magetan tahun

1 3 20

UPAYA BIMBINGAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR MEMBACA AL QURAN upaya bimbingan guru pendidikan agama islam dalam mengatasi kesulitan belajar membaca al quran pada siswa di madrasah ibtidaiyah negeri takeran magetan tahun

0 6 18

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Strategi Pembelajar - STRATEGI GURU AL-QURAN HADIST DALAM MENGATASI KESULITAN MEMBACA AL-QURAN SISWA MTs NEGERI 4 TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 48

BAB III METODE PENELITIAN - STRATEGI GURU AL-QURAN HADIST DALAM MENGATASI KESULITAN MEMBACA AL-QURAN SISWA MTs NEGERI 4 TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 15

BAB V PEMBAHASAN A. Strategi guru Al-Quran Hadist dalam mengatasi kesulitan menerapkan Tajwid untuk membaca Al-Quran siswa MTs Negeri 4 Tulungagung - STRATEGI GURU AL-QURAN HADIST DALAM MENGATASI KESULITAN MEMBACA AL-QURAN SISWA MTs NEGERI 4 TULUNGAGUNG -

0 0 9