III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Statistik Data Plot Contoh
Jumlah total plot contoh yang diukur di lapangan dan citra SPOT Pankromatik sebanyak 260 plot contoh. Plot-plot contoh ini kemudian
dikelompokkan menjadi kelompok data untuk penyusunan model dan kelompok data untuk pengujianvalidasi model Tabel 1. Banyaknya plot contoh yang
diperoleh ini sudah cukup besar dan telah memenuhi syarat kebutuhan ukuran data dalam penyusunan model.
Tabel 1. Ringkasan statistik data plot contoh hasil pengukuran lapangan dan penaksiran citra SPOT Pankromatik yang digunakan dalam
penyusunan model dan pengujianvalidasi model
Data penyusun model n=230 Data validasi model n=30
Peubah Rata-
rata Simp.
Baku Min
Maks Rata-
rata Simp.
baku Min
Maks B
25,3 10,5
3,5 47,7
34,0 9,2
19,4 50,8
Clap 17,2
7,0 3,1
32,7 28,1
10,4 8,1
42,7 Dlap
8,1 2,4
3,0 14,0
11,0 3,2
4,6 16,2
Cspot 15,7
8,2 1,6
34,5 24,3
11,9 3,5
41,9 Dspot
8,7 1,3
4,8 13,2
10,0 1,6
7,6 14,1
B: biomassa tegakan ton ha
-1
; Clap: kerapatan tajuk di lapangan ; Dlap: diameter tajuk di lapangan m; Cspot: kerapatan tajuk di citra SPOT Pankromatik ; Dspot: diameter tajuk di
citra SPOT Pankromatik m
Selain banyaknya plot contoh, hubungan antarpeubah dari plot contoh juga harus diperhatikan dalam penyusunan model dan pengujianvalidasi model.
Secara kuantitif, hubungan antarpeubah tersebut dilihat menggunakan pengujian nilai koefisien korelasi linier Pearson dan secara visual dilihat menggunakan
diagram pencar. Hasil pengujian korelasi Tabel 2 dan diagram pencar Gambar 6 pada masing-masing pasangan peubah menunjukkan adanya korelasi
antarpeubah tersebut sehingga dapat dibuat model penduga biomassa tegakan berdasarkan kerapatan tajuk danatau diameter tajuk.
18
10 20
30 40
50 60
10 20
30 40
Kerapatan tajuk lapangan B
io m
as sa
t eg
ak an
to n
h a
-1
10 20
30 40
50 60
5 10
15 Diameter tajuk lapangan m
B io
m as
sa t
eg ak
an to
n h
a
-1
2 4
6 8
10 12
14 16
10 20
30 40
Kerapatan tajuk lapangan D
ia m
et er
t aj
u k
l ap
an g
an m
10 20
30 40
50 60
10 20
30 40
Kerapatan tajuk citra SPOT B
io m
as sa
t eg
ak an
to n
h a
-1
10 20
30 40
50 60
5 10
15 Diameter tajuk citra SPOT
B io
m as
sa t
eg ak
an to
n h
a
-1
2 4
6 8
10 12
14
10 20
30 40
Kerapatan tajuk citra SPOT D
ia m
et er
t aj
u k
c it
ra SPO
T m
Tabel 2. Korelasi linier Pearson antarpeubah dan hasil pengujiannya pada plot contoh dalam penyusunan model
Clap Dlap
Cspot Dspot
B 0,64
0,37 0,11
tn
0,09
tn
Clap 0,64
0,16 0,38
Dlap 0,12
tn
0,26 Cspot
0,18
B: biomassa tegakan ton ha
-1
; Clap: kerapatan tajuk di lapangan ; Dlap: diameter tajuk di lapangan m; Cspot: kerapatan tajuk di citra SPOT Pankromatik ; Dspot: diameter tajuk di
citra SPOT Pankromatik m; sangat nyata; nyata;
tn
tidak nyata
Gambar 6. Pencaran data peubah biomassa tegakan, kerapatan tajuk, dan diameter tajuk pada data plot contoh di lapangan dan citra satelit
sebagai bahan penyusun model penduga biomassa tegakan.
19
5 10
15 20
25 30
35 40
10 20
30 40
Kerapatan tajuk lapangan
K er
ap at
an t
aj u
k c
it ra
S P
O T
2 4
6 8
10 12
14
5 10
15 Diameter tajuk lapangan m
D ia
m et
er t
aj u
k c
it ra
S P
O T
m
Hasil penaksiran peubah kerapatan tajuk dan diameter tajuk pada citra SPOT Pankromatik dan pengukuran kerapatan tajuk dan diameter tajuk di
lapangan menunjukkan konsistensi pengukuran kedua peubah tersebut di citra dan lapangan. Secara visual, diagram pencar pasangan peubah kerapatan tajuk di
lapangan dengan kerapatan tajuk pada citra dan diameter tajuk di lapangan dengan diameter tajuk pada citra menggambarkan konsistensi penaksiran diameter tajuk
lebih baik dibandingkan dengan penaksiran kerapatan tajuk Gambar 7.
Gambar 7. Pencaran data pada peubah biomassa kerapatan tajuk dan diameter tajuk hasil penaksiran citra SPOT Pankromatik dan pengukuran di
lapangan.
3.2 Model Penduga Biomassa Tegakan