Pengujian Model Penduga Biomassa

30 Tabel 6. Pemeringkatan model terpilih menggunakan kriteria nilai R 2 adj , s, dan AIC Model R 2 adj s AIC Total skor BC1 3 2 3 8 BC2 2 5 1 8 BC3 6 4 5 15 BD1 8 8 8 24 BD2 7 7 7 21 BD3 9 9 9 27 BCD1 4 1 4 9 BCD2 1 3 2 6 BCD3 5 6 6 17

3.3 Pengujian Model Penduga Biomassa

Konfirmasi keterandalan model penduga biomassa tegakan yang dihasilkan maupun model terpilih BC2 berdasarkan 230 data plot contoh dilakukan dengan uji validasi menggunakan 30 data plot contoh yang berbeda Tabel 1. Parameter pengujian model penduga biomassa menggunakan nilai-nilai SA, SR, RMSE, dan  2 hitung seperti terlihat pada Tabel 7. Tabel 7. Nilai statistik uji validasi dari model-model linier BC1, BD1, BCD1, pangkat BC2, BD2, BCD2, dan eksponensial BC3, BD3, BCD3 ModelMetode penduga regresi SA SR RMSE  2 hitung BC1GLS -0,06 11,63 8,1348 27,66 BC2GNLS -0,01 11,83 8,1111 19,66 BC3GNLS -0,16 16,28 8,2848 70,30 BD1GLS 0,12 21,32 9,7734 45,92 BD2GNLS 0,13 21,84 9,7332 48,85 BD3GNLS 0,12 21,41 9,8134 45,29 BCD1GLS -0.06 11,82 8,1425 28,46 BCD2GNLS -0,01 12,50 8,1020 20,74 BCD3GNLS -0,16 16,10 8,2830 68,04 Secara umum, setiap model yang dihasilkan menggunakan metode GLS maupun GNLS dan model terpilih BC2 terbukti valid berdasarkan nilai simpangan agregat menunjukkan hasil model yang valid. Nilai-nilai SA model berada pada selang nilai -1 dan 1. Namun, pada kriteria nilai statistik simpangan 31 rata-rata, semua model yang diperoleh mempunyai nilai koefisien 10 atau melewati batas pengujian model. Adanya perbedaan hasil uji validasi pada kedua nilai statistik tersebut maka diperlukan hasil pengujian validasi yang lain berdasarkan nilai statistik khi-kuadrat  2 dan nilai RMSE pada setiap model. Hasil pengujian  2 menunjukkan bahwa model BC1, BC2, BD3, BCD1, dan BCD2 mempunyai nilai  2 hitung  2 tabel 42,56 pada tingkat nyata 5 dan derajat bebas 29 sehingga dapat dikatakan bahwa model-model tersebut cukup valid digunakan untuk menduga biomassa tegakan hutan rawa gambut berdasarkan kerapatan dan diameter tajuk. Menurut kriteria nilai nilai RMSE, secara umum model-model regresi yang dihasilkan mempunyai kesalahan pendugaan yang cukup kecil terlihat pada nilai RMSE yang mendekati angka 0. Dengan demikian, model BC2 yang terpilih sebagai model terbaik juga terbukti valid berdasarkan kriteria nilai simpangan agregat SA, khi-kuadrat  2 , dan nilai RMSE.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN