yang lain. Dalam pandangan Zoest, segala sesuatu yang diamati atau dibuat teramati dapa disebut tanda. Karena itu tanda tidaklah terbatas pada benda.
Adanya peristiwa tidak adanya peristiwa struktur yang ditemukan dalam sesuatu, suatu kebiasaan, semua itu dapa disebut tanda. Sebuah bendera kecil, sebuah
isyarat tangan, sebuah kata. Suatu keheningan, suatu, suatu kebiasaan makan, sebuah gejala mode, suatu gerak syaraf, peristiwa memerahnya wajah, suatu
kesukaan tertentu, letak bintang tertentu, suatu sikap, setangkai bunga, rambut uban, sikap diam membisu, gagap, berbicara cepat, berjalan sempoyongan,
menatap, api, putih, bentuk, bersudut tajam, kecepatan, kesabaran, kegilaan, kekhawatiran, kelengahan, semua itu dianggap sebagai tanda.
38
Menurut Saussure, tanda adalah kesatuan dari dua bidang yang tidak dapat dipisahkan, seperti halnya selembar kertas. Dimana ada tanda, disana ada sistem.
Artinya, sebuah tanda berwujud kata atau gambar mempunyai dua aspek yang ditangkap oleh indra kita yang disebut dengan signifier, bidang penanda atau
bentuk. Aspek lainnya disebut signified, bidang petanda atau konsep atau makna. Aspek kedua terkandung di dalam aspek pertama. Jadi, petanda merupakan
konsep atau apa yang dipresentasikan oleh aspek pertama.
2. Analisis Semiotika Roland Barthes
Salah satu pengikut Sausure, Roland Barthes, membuat sebuah model sistematis dalam menganalisis makna dari tanda-tanda. Fokus Barthes lebih
tertuju pada gagasan signifikasi dua tahap. Roland Barthes menggunakan istilah
38
Sumbo Tinarbuko, Semiotika Komunikasi Visual Yogyakarta: Jalasutra, 2013, h.12
order of signification. First order of signification adalah denotasi. Sedangkan konotasi second order of signification.
39
Semasa hidupnya Barthes telah banyak menulis buku, diantaranya adalah le de
gree zero de l‟ecriture atau “nol derajat di bidang menulis”1953, diterjemahkan kedalam bahasa inggris, writing degree zero 1977.
Roland Barthes lahir pada tahun 1915 dari keluarga menengah Protestan di Cherbourg dan dibesarkan di Bayonne, kota kecil dekat pantai Atlantik di sebelah
baratdaya Prancis. Dia dikenal sebagai salah seorang pemikir strukturalis yang getol mempraktikkan model linguistik dan semiologi sausurean.
40
Roland Barthes membuat sebuah model sistematis dalam menganalisis makna dari tanda-tanda. Fokus perhatian Barthes lebih tertuju kepada gagasan
tentang signifikasi dua tahap two order of signification. Two order of signification signifikasi dua tahap atau dua tatanan pertandaan Barthes terdiri
dari first order of signification yaitu denotasi, dan second order of signification yaitu konotasi. Tatanan yang pertama mencakup petanda yang berbentuk tanda.
Tanda yang disebut makna denotasi.
41
39
M. Antonius Birowo, M.A, Metode Penelitian Komunikasi, Yogyakarta ; Gitanyali 2004, h.45
40
Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, Bandung ;Remaja Rosdakarya, 2006, h 115
41
M. Antonius Birowo, M.A, Metode Penelitian Komunikasi, Yogyakarta ; Gitanyali 2004, h.56