jasmani maupun rohani, dalam pancaran sinar agama Allah dengan mengharap ridho-Nya.
12
Tujuan dakwah adalah suatu faktor yang menjadi pedoman arah proses yang dikendalikan secara sistematis dan konsisten. Dalam kegiatan dakwah selalu
terjadi proses interkasi, yaitu antara hubungan Da’I dengan mad’u Objek dakwah. Interaksi dalam proses dakwah ini ditujukan mempengaruhi Mad’u yang
akan membawa perubahan sikap dengan tujuan dakwah itu mencapai kebahagiaan
dunia dan akhirat.
Selain itu tujuan dakwah dapat dilihat dari tujuan, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum dakwah adalah mengajak umat manusia meliputi
orang mu’min maupun orang kafir atau musyrik kepada jalan yang benar yang diridhai Allah SWT,
13
sedangkan tujuan khusus dakwah itu sendiri adalah mengajak umat Islam untuk selalu meningkatkan taqwanya kepada Allah SWT,
dan selalu mencegah atau meninggalkan perkara yang dilarang-Nya. Dengan demikian, tujuan dakwah adalah merubah perilaku sasaran
dakwah agar menerima dan mengamalkan ajaran Islam dalam dataran kenyataan kehidupan sehari-hari, baik dengan masalah pribadi, keluarga ataupun
permasalahan sosial yang berhubungan dengan masyarakat agar setiap kehidupan yang dijalankan penuh dengan keberkahan. Karena setiap aktivitas dakwah pasti
memiliki tujuan yang yang harus dicapai, tujuan ini pun sudah pasti
12
Bambang S. Maarif, Komunikasi Dakwah “Paradigma Untuk Aksi”, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010, h.26
13
Zaini Muhtaron, Dasar-dasar Manajemen Dakwah Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1993, Cet ke-3, h.19-20
diperhitungkan para aktivis dakwah agar proses dakwah itu sendiri mencapai hasil serta efek yang diharapkan yaitu Islam yang kaffah.
B. Pesan Dakwah
Pesan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti suruhan, perintah, nasihat, harus disampaikan kepada orang lain.
14
Dalam bahasa Inggris kata pesan adalah message yang memiliki arti pesan, warta, dan perintah suci. Ini
diartikan bahwa pesan adalah perintah suci. Dimana terkandung nilai-nilai kebaikan.
Menurut H.A.W Widjaja mengartikan pesan adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator.
15
Penyampaian pesan dapat dilakukan melalui lisan, tatap muka, langsung atau menggunakan media tulisan. Isi pesan
dapat berupa anjuran atau masukan. Onong Uchjana mengartikan pesan sebagai seperangkat lambang bermakna yang disampaikan oleh komunikator.
16
Pesan adalah informasi yang dikirim kepada si penerima. Pesan ini dapat berupa verbal
maupun nonverbal, pesan secara verbal dapat secara tertulis seperti buku. Pesan dalam Islam ialah nasehat, permintaan, amanah yang harus
disampaikan kepada orang lain. Sedangkan, Pesan dakwah menurut Mustafa Bisri mengandung pengertian segala pernyataan yang berupa seperangkat lambang
yang bermakna yang disampaikan untuk mengajak manusia agar mengikuti ajaran
14
Wjs. Purwa Darminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2005, edisi Ke-3, h.883
15
H.A.W. Widjaja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Jakarta: Bumi Aksara, 1997, cet. Ke-3, h.14
16
Onong Uhjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 1997, cet. Ke-2, h. 43
Islam dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari yang bertujuan untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.
17
Maka dari itu pesan dakwah adalah setiap pesan komunikasi yang mengandung nilai-nilai keislaman baik yang tertulis
maupun tidak tertulis. Dalam buku Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, Wardi Bachtiar
menjelaskan bahwa pesan dakwah tidak lain adalah Al-Islam yang bersumber dari Al-
Qur’an dan Hadist sebagai sumber utama yang meliputi Aqidah, Syariah dan Akhlak dengan berbagai sumber ilmu yang diperoleh darinya.
18
Adapun pesan dakwah secara garis besar dapat dikelompokkan sebagai berikut: 1.
Tentang Aqidah Secara etimologi, aqidah berasal dari kata Al-Aqdu yang berarti ikatan,
kepastian, penetapan, pengukuhan dengan kuat, juga berarti yakin dan mantap. Sedangkan secara terminologi, terdapat dua pengertia, yaitu pengertian secara
umum dan pengertian secara khusus. Secara umum, aqidah yaitu “pemahaman yang benar seperti keimanan dan ketauhidan kepada Allah, iman kepada
Malaikat, Rasul, Kitab-kitab Allah, Hari Akhir, serta Qada dan Qadar. Secara khusus akidah bersifat keyakinan bathiniyah yang mencakup ruku iman tapi
pembahasannya tidak hanya tertuju pada masalah yang wajib diimani tetapi juga masalah-
masalah yang dilarang oleh Islam”.
19
17
Mustofa Bisri, Saleh Ritual Saleh Sosial, Bandung: Mizan, 1995, h.28
18
Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, Ciputat: Logos Wacana Ilmu, 1997, cet. Ke-1, hal.33-34
19
Indriansyah Islamiyah, Akhlak Islamiyah, Jakarta: Parameter, 1998, h.5