2.2.2 Diversifikasi
Diversifikasi sering disebut sebagai salah satu manfaat yang diperoleh dari akuisisi suatu perusahaan oleh perusahaan lain. Variabilitas tingkat pengembalian dapat dipisahkan
menjadi dua bagian : 1. Unsystematic, yang unik untuk setiap perusahaan. Diversifikasi melalui merjer dapat
menghilangkan unsystematic. 2. Systematic karena mempengaruhi seluruh perusahaan dan tidak bisa dihilangkan dengan
merjer. Investor tidak perlu untuk membeli saham perusahaan yang terdiversifikasi untuk
mengurangi unsystematic risk tapi cukup dengan membeli saham-saham dari perusahaan- perusahaan yang industrinya berbeda.
Diversifikasi dapat menghasilkan keuntungan untuk perusahaan pengakuisisi hanya apabila :
1. Diversifikasi menurunkan risiko sistematis dengan biaya yang lebih rendah, sesuatu yang sulit untuk diperoleh.
2. Diversifikasi mengurangi risiko dan oleh karenanya meningkatkan kapasitas berutang perusahaan gabungan.
2.3 Biaya pemegang saham atas berkurangnya risiko
Diversifikasi yang ditempuh dengan melakukan merjer dapat memiliki dampak yang buruk untuk pemegang saham. Pemegang obligasi kreditor kemungkinan besar akan
memperoleh keuntungan dari merjer karena kreditur dijamin oleh dua perusahaan yang bergabung. Keuntungan untuk kreditor adalah kerugian untuk pemegang saham.
Pemegang saham dapat mengurangi kerugian yang diperoleh karena adanya merjer dengan dua cara, yaitu :
1. Perusahaan melunasi utang lamanya sebelum merjer. Penerbitan surat utang baru akan dilakukan setelah merjer.
2. Menerbitkan utang lebih besar setelah merjer karena merjer meningkatkan kapasitas berutang perusahaan.
2.4 Net Present Value NPV dari Merjer
Perusahaan umumnya menggunakan analisis NPV ketika melakukan akuisisi. Perhitungan NPV merjer dapat dilakukan ketika akuisisi dilakukan dengan pengeluaran kas oleh
perusahaan pengakuisisi atau melalui pertukaran saham.
NPV merjer = sinergi – premium Misalnya, PT A dan PT B sebelum merjer memiliki nilai value sebesar 500 dan
100. Setelah merjer nilai gabungan kedua perusahan tersebut adalah 700. PT B ingin diakuisisi oleh PT A dapat mengakuisisi PT B apabila PT A membayar sebesar 150 kepada
pemegang saham PT B.
Nilai perusahaan A setelah Akuisisi = nilai setelah akuisisi – kas yang dibayarkan.
Nilai perusahaan A setelah akuisisi = 550 - 500 = 50.
NPV untuk pemegang saham A = 550 - 500 = 50.
Synergi = nilai AB – Nilai A + Nilai B.
Synergi = 700 – 500 + 100 = 100.
Premium = kas yang dibayarkan – nilai perusahaan yang diakuisisi.
Premium = 150 - 100 = 50.
NPV Merjer ke A = Synergi – premium.
NPV Merjer ke A = 100 - 50 = 50.
2.5 Pengambilalihan perusahaan friendly versus hostile takeovers
Akuisisi dapat dilakukan secara “ friendly “ ataupun dengan cara “ hostile takeover “. Umumnya penolakan akuisisi berasal dari pihak manajemen perusahaan yang akan diakuisisi.
Hal ini dapat dimengerti, karena merekalah yang kemungkinan besar akan kehilangan posisi mereka. Untuk mengatasi kemungkinan ini, mereka mungkin menggunakan berbagai taktik
mempertahankan diri seperti golden parachute, white knight, dan poisson pill. Dalam peristiwa akuisisi, pihak yang seringkali tidak setuju adalah manajemen dari
perusahaan yang akan dibeli acquired company . Hal ini disebabkan karena adanya ketakutan dari pihak manajemen perusahaan yang akan dibeli akan terancam posisi apakah
digeser, diganti atau mungkin dihilangkan posisi jabatan yang ada sebelumnya. Apabila merger dapat dilakukan secara bersahabat friendly merger , maka manajemen
kedua perusahaan akan melakukan perundingan yang berkaitan dengan harga yang wajar, pembayaran akuisisi dan lain sebagainya yang akan diusulkan kepada pemilik perusahaan.
Akan tetapi apabila manajemen perusahaan yang akan diakuisisi tidak setuju dengan usulan- usulan yang diajukan oleh perusahaan yang akan mengakuisisi, maka proses akuisisi ini akan
dilakukan dengan cara hostile takeover. Hostile takeover berarti cara akuisisi yang dilakukan dengan tidak mengajak berunding
perusahaan yang akan diakuisisi acquired company , perusahaan yang akan mengakuisisi
mungkin akan memberikan tawaran yang cukup menarik agar acquired company mau menjual perusahaannya, misalnya dengan menawarkan harga saham yang lebih tinggi dari
harga pasar. Dalam hal ini, pihak manajemen perusahaan yang akan diakuisisi, kemungkinan akan
melakukan berbagai macam taktik untuk mempertahankan diri defense tactics .\
2.6 Taktik defensif