Mengganti Tipe Tumpuan Menetapkan Beban Mendefinisikan Kombinasi Pembebanan

27

d. Mengganti Tipe Tumpuan

Pilih semua joint bawah tumpuan, baik secara langsung pada joint atau windowing di sekitar joint. Gambar 2.25. Alternatif seleksi joint bawah Pilih menu Assign  Joint  Restrain… Gambar 2.26. Penggantian tipe tumpuan

e. Menetapkan Beban

1 Pilih menu Define  Load Patterns…  Gambar 2.27. Input tipe pembebanan 28 a Isikan nama beban pada Load Pattern Name misal : LIVE b Pilih LIVE pada type untuk mendefinisikan beban hidup c Klik tombol Add New Load Pattern  klik OK Note: Pada tahap ini hanya ditambahkan tipe beban hidup saja LIVE. Untuk beban mati secara default sudah disediakan oleh SAP2000 pada Load Pattern DEAD. Perhatikan pula faktor Self Weight Multiplier pengali berat sendiri = 1 berarti bahwa berat sendiri elemen struktur balok, kolom ,pelat sudah dihitung otomatis oleh SAP2000, dalam beban DEAD.

f. Mendefinisikan Kombinasi Pembebanan

1 Pilih menu Define  Load Combinations… Gambar 2.28 . Kotak dialog Define Load Combination 2 Pilih Add New Combo… Gambar 2.29. Seting kombinasi 1.4 D a Beri nama kombinasi pada Load Combination Name, misal: 1.4 D 29 b Pilih DEAD pada drop down menu Load Case Name c Isikan 1.4 pada Scale Factor d Klik Add  Klik OK 3 Klik lagi tombol Add New Combo… a Beri nama kombinasi pada Load Combination Name, misal: 1.2 D + 1.6 L b Pilih DEAD pada drop down menu Load Case Name c Isikan 1.2 pada Scale Factor d Klik Add e Pilih LIVE pada drop down menu Load Case Name f Isikan 1.6 pada Scale Factor g Klik Add  Klik OK  Klik OK Gambar 2.30. Seting kombinasi 1.2 D + 1.6 L 4 Mengaplikasikan pembebanan pada struktur pelat lantai: Pada model struktur 2 dimensi ini ada dua macam beban yang akan diberikan pada model, yaitu beban merata dari pelat lantai dan beban titik berupa limpahan dari balok pada portal yang tegak lurus terhadapnya. Untuk pembebanan merata pelat lantai: a Pilih semua balok lantai 2 dan 3 Gambar 2.31 . Seleksi balok lantai 2 dan 3 30 b Pilih menu AssignFrame LoadsDistributed… c Pada drop down menu Load Pattern Name pilih DEAD beban mati merata segitiga pada portal tengah = 2.W D d Pastikan satuan dalam KN, m, C e Pada Trapezoidal Loads isikan urut dari kotak input kiri ke kanan atau 1 ke 4: Distance = 0 ; Load = 0 Distance = 0.5 ; Load = 16.88 = 2 x 8.44 kNm Distance = 1 ; Load = 0 Distance = 1 ; Load = 0 f Klik OK Note: Tips kita bisa mengisi data perhitungan secara langsung, misal pada isian Load kita masukkan data perhitungan 8.442 lalu tekan enter maka secara otomatis SAP2000 akan melakukan perhitungan dan menghasilkan nilai 16.88. Gambar 2.32 . Input beban mati merata g Pilih kembali semua balok lantai 2 dan 3, dengan cara yang sama dengan sebelumnya. h Pilih menu AssignFrame LoadsDistributed… i Pada drop down menu Load Pattern Name pilih LIVE beban hidup merata segitiga pada portal tengah = 2.W L j Pastikan satuan dalam KN, m, C k Pada Trapezoidal Loads ganti Distance = 0 ; Load = 0 Distance = 0.5 ; Load = 10 Distance = 1 ; Load = 0 Distance = 1 ; Load = 0 l Klik OK 31 Gambar 2.33 . Input beban hidup merata 5 Mengaplikasikan pembebanan pada struktur pelat atap: Selanjutnya akan diberikan pembebanan pada balok atap yang merupakan limpahan dari pelat atap. a Pilih semua balok atap paling atas Gambar 2.34. Seleksi balok atap b Pilih menu AssignFrame LoadsDistributed… c Pada drop down menu Load Pattern Name pilih DEAD beban mati merata segitiga pada portal tengah = 2.W D d Pastikan satuan dalam KN, m, C e Pada Trapezoidal Loads ganti nilai pada kotak input no.2 menjadi Distance = 0.5 Load = 10.48 f Klik OK g Pilih kembali semua balok atap, dengan cara yang sama dengan sebelumnya. h Pilih menu AssignFrame LoadsDistributed… i Pada drop down menu Load Pattern Name pilih LIVE beban hidup merata segitiga pada portal tengah = 2.W L j Pastikan satuan dalam KN, m, C k Pada Trapezoidal Loads ganti nilai pada kotak input no.2 menjadi Distance = 0.5 Load = 4 l Klik OK 32 Gambar 2.35 . Tampilan beban merata balok beban hidup dan mati 6 Mengaplikasikan beban titik limpahan dari balok yang tegak lurus portal C dan D, lantai 2 dan 3: a Pilih joint pertemuan balok-kolom lantai 2 dan 3. Gambar 2.36 . Seleksi joint lantai 2 dan 3 b Pilih menu AssignJoint LoadsForces… Gambar 2.37. Input beban titik limpahan dari balok yang tegak lurus portal C dan D, lantai 2 3 c Pada drop down menu Load Pattern Name pilih DEAD beban mati balok = P Db d Pastikan satuan dalam KN, m, C e Pada Loads isikan nilai Force Global Z = -12.96 KN beban arah Z vertikal ke bawah f Klik OK g Pilih joint pertemuan balok-kolom lantai 2 dan 3, pada bagian tepi saja. 33 Gambar 2.38. Seleksi joint tepi lantai 2 dan 3 h Pilih menu AssignJoint LoadsForces… i Pada drop down menu Load Pattern Name pilih DEAD beban mati pelat = P Dp j Pastikan satuan dalam KN, m, C k Pada Loads isikan nilai Force Global Z = -37.98 KN beban arah Z vertikal ke bawah l Pada Options pilih Add to Existing Loads, karena sebelumnya sudah ada tipe beban mati P Db , sehingga harus ditambahkan Add jangan Replace mengganti. m Klik OK Gambar 2.39 . Input beban titik tepi beban mati pelat n Pilih kembali joint pertemuan balok-kolom lantai 2 dan 3, pada bagian tepi saja. Alternatif lain dengan memakai toolbar o Pilih menu AssignJoint LoadsForces… p Pada drop down menu Load Pattern Name pilih LIVE beban hidup pelat = P Lp q Pastikan satuan dalam KN, m, C r Pada Loads isikan nilai Force Global Z = -22.5 KN beban arah Z vertikal ke bawah s Klik OK Note: Pada Options, karena sebelumnya belum ada input beban hidup, maka pilihan Add to Existing Loads maupun Replace Existing Loads akan sama saja hasilnya. t Sekarang pilh pada joint pertemuan balok-kolom lantai 2 dan 3, pada bagian tengah saja. 34 Gambar 2.40. Seleksi joint tengah lantai 2 dan 3 u Pilih menu AssignJoint LoadsForces… v Pada drop down menu Load Pattern Name pilih DEAD beban mati pelat = P Dp w Pastikan satuan dalam KN, m, C x Pada Loads isikan nilai Force Global Z = -75.96 KN beban arah Z vertikal ke bawah y Pada Options pilih Add to Existing Loads, karena sebelumnya sudah ada tipe beban mati P Db . Gambar 2.41 . Input beban mati tengah beban mati pelat z Klik OK aa Pilih kembali joint pertemuan balok-kolom lantai 2 dan 3, pada bagian tengah saja, atau gunakan toolbar bb Pilih menu AssignJoint LoadsForces… cc Pada drop down menu Load Pattern Name pilih LIVE beban hidup pelat = P Lp dd Pastikan satuan dalam KN, m, C ee Pada Loads isikan nilai Force Global Z = -45 KN beban arah Z vertikal ke bawah ff Klik OK 35 Gambar 2.42 . Input beban titik tengah beban hidup pelat gg Pilih joint pertemuan balok-kolom atap. hh Pilih menu AssignJoint LoadsForces… ii Pada drop down menu Load Pattern Name pilih DEAD beban P Db jj Pastikan satuan dalam KN, m, C kk Pada Loads isikan nilai Force Global Z = -12.96 KN beban arah Z vertikal ke bawah ll Klik OK mm Pilih joint pertemuan balok-kolom atap, pada bagian tepi saja. Gambar 2.43. Seleksi joint atap bagian tepi nn Pilih menu AssignJoint LoadsForces… oo Pada drop down menu Load Pattern Name pilih DEAD beban P Dp pp Pastikan satuan dalam KN, m, C qq Pada Loads isikan nilai Force Global Z = -23.58 KN beban arah Z vertikal ke bawah rr Pada Options pilih Add to Existing Loads, karena sebelumnya sudah ada tipe beban mati P Db ss Klik OK tt Pilih kembali joint pertemuan balok-kolom atap, pada bagian tepi saja. uu Pilih menu AssignJoint LoadsForces… vv Pada drop down menu Load Pattern Name pilih LIVE beban P Lp ww Pastikan satuan dalam KN, m, C xx Pada Loads isikan nilai Force Global Z = -9 KN beban arah Z vertikal ke bawah yy Klik OK zz Sekarang pilih joint pertemuan balok-kolom lantai atap, pada bagian tengah saja. 36 Gambar 2.44. Seleksi joint tengah lantai atap aaa Pilih menu AssignJoint LoadsForces… bbb Pada drop down menu Load Pattern Name pilih DEAD beban P Dp ccc Pastikan satuan dalam KN, m, C ddd Pada Loads isikan nilai Force Global Z = -47.16 KN beban arah Z vertikal ke bawah eee Pada Options pilih Add to Existing Loads, karena sebelumnya sudah ada tipe beban mati P Db fff Klik OK ggg Sekarang pilih kembali joint pertemuan balok-kolom atap pada bagian tengah saja. hhh Pada drop down menu Load Pattern Name pilih LIVE beban P Lp iii Pastikan satuan dalam KN, m, C jjj Pada Loads isikan nilai Force Global Z = -18 KN beban arah Z vertikal ke bawah kkk Klik OK Gambar 2.45. Hasil input beban titik

g. Menampilkan Pembebanan Pada Struktur